Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.
Bagaimana nasibnya selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5: Level 3 ke Level 4
Pagi hari pun tiba dan ranjang masih ada di tempatnya berbaring beserta Trash-kun tiba-tiba muncul dibagian sisi tengah atas ranjangnya untuk membangunkan Boby. “Boby-sama, sekarang sudah pagi. Tolong bangunlah!”
Boby yang mendengarnya membuka mata perlahan, bangkit dari kasurnya, menguap dengan ditutupi oleh tangan kanannya, beranjak dari kasurnya dan langsung berdiri tegak dibagian depan kedainya ini. Kasurnya langsung menghilang dan kejadian kasur hilang tanpa sepengetahuannya tidak lagi terjadi kepadanya.
Menguap tanpa menutupnya dengan salah satu tangannya dan langsung tersenyum kecil ke arahnya saat awal berdiri. “Selamat pagi, Trash-kun!” sapanya ke tempat ia berdiri yang di mana ia bergerak ke arah kiri atas seperti biasa ia selalu di situ dan Boby membalikkan badannya ke arahnya.
“Selamat pagi juga, Boby-sama. Hari ini ada tiga pelanggan yang harus anda layani dan setelah itu, kedai anda akan langsung ditutup seperti biasanya.”
Ia yang mendengarnya langsung membalikkan badannya ke arah depan dengan mengusap-usap dulu kedua matanya dengan tangan kanannya dan langsung melihat ke depan dengan mengembuskan napas dulu dan tersenyum kecil. “Begitu ya, aku mengerti. Oh iya, persediaan apel habis. Trash-kun, tolong isikan!” perintahnya lagi kepadanya.
“Baik, Boby-sama.” Seperti sebelumnya, apel yang awalnya waktu itu sisa 10 langsung menjadi 20 atau batas stock dan sekarang apel yang tidak ada sama sekali atau 0, langsung menjadi sebanyak 20 atau maksimal stock.
Boby langsung tersenyum dan langsung lanjut bertanya kepadanya. “Terimakasih banyak, Trash-kun. Oh iya, batas satu jenis barang itu benar-benar hanya 20 kah? Tidak bisa lebih kah, Trash-kun?”
Trash-kun langsung menjawabnya. “Sama-sama dan ya tepat sekali. Tingkat bertambah dan batas persediaan tetap sama sampai tingkat terakhir atau tingkat kesepuluh.”
“Begitu ya. Oh iya, aku itu punya seorang kakek dan ia sudah tiada. Apakah ada kemungkinan ia memilih Isekai atau Alam baka, Trash-kun?”
Saat mendengar pertanyaannya, Trash-kun menjawabnya dengan nada suara yang sama atau tersenyum bahagia. “Kemungkinan terbesar Alam baka. Para orang tua selalu memilih Alam baka dan berdasarkan data tidak pernah ada orang yang memilih Isekai dengan umur mulai dari 40 ke atasnya.”
“Begitu ya. Raja iblis kau bilang umur 15 tahun bukan? Kalau begitu, apakah mulai dari umur 15 tahun sampai umur 39 tahun orang-orang bisa ke Isekai, Trash-kun?”
Trash-kun langsung menjawabnya. “Ya, tepat sekali. Manusia yang umurnya 0-14 tahun semuanya selalu memilih Alam baka dan manusia yang umurnya 40 dan seterusnya semuanya memilih untuk ke Alam baka. Karena kebanyakannya seperti itu, orang-orang yang kurang dari umur 15 tahun mau itu pria atau wanita dan lebih dari 39 tahun baik itu wanita atau pria, semuanya di arahkan ke Alam baka dan pintu Farland tidak pernah diarahkan ke mereka.”
“Begitu ya. Kalau aku menemukan yang kurang dari umur 15 tahun dan lebih dari 39 tahun, itu kemungkinan besar adalah anak-anak dari wanita dan pria atau wanita dan pria yang sudah bertambah umur bukan, Trash-kun?”
“Ya, itu benar sekali, Boby-sama.”
“Oke, aku mengerti. Terimakasih atas semua informasi berharga ini, Trash-kun. Oh iya, memangnya semua orang itu abadi kah di sini, Trash-kun?”
Trash-kun langsung menjawabnya dengan cepat dan dengan nada suara yang sama. “Ya, Boby-sama. Lalu, untuk tambahannya adalah semua orang penampilannya akan menetap di usia 39 tahun yang berarti kalau sudah menginjak umur 40 tahun ke atasnya tidak akan berubah baik penampilan, tinggi badan, dan lain sebagainya dan menetap di umur 39 tahun untuk hal-hal tersebut.”
Boby yang mengerti langsung berterimakasih lagi kepadanya. “Oke, aku mengerti. Terimakasih banyak, Trash-kun. Oh iya, lalu kenapa bisa ada orang yang mati, Trash-kun?”
“Manusia tidak akan diambil oleh Tuhan nyawanya saat semuanya di sini, dan akan ke Alam baka kalau mereka mati oleh manusia, hewan buas, dan tanaman berbahaya dan kadang oleh racun juga.”
Boby berpikir sejenak dan langsung mengerti kenapa orang-orang ingin hidup aman damai saja tanpa harus kesana dan kemari dan memilih untuk berkeluarga karena alasannya itu singkatnya adalah mereka tidak ingin mati dan ingin abadi terus, jadi lebih baik seperti pensiun atau meninggalkan pekerjaan dan hidup bahagia beserta biarkan para orang-orang jahat kesana dan kemari untuk mengurus yang mengganggu mereka dan tidak mengurus yang mengganggu mereka.
“Oke, sekarang aku mengerti. Oh iya, peta yang waktu itu kulihat di Borfly banyak sekali pulau dan besar sekali. Apakah itu keseluruhan isi Farland, Trash-kun?” tanyanya kepadanya.
Ia langsung menjawabnya. “Ya, anda benar sekali Boby-sama. Peta yang anda lihat di Borfly adalah isi keseluruhan tempat ini.”
“Aku mengerti. Yang ada dibalik lingkaran besar ini itu apa, Trash-kun?”
“Nanti juga anda akan tahu, Boby-sama.”
“Oke.”
Mereka berdua berdiam diri sejenak sambil menunggu pelanggan selanjutnya datang ke kedai mereka berdua. 5 menit berlalu dan tiga orang cowok berjalan ke arah kedai mereka.
“Ohh, sepertinya mereka bertiga akan ke sini ya, Trash-kun!” serunya kepadanya sambil melihat ke arah lebih depan dan mentok-mentok menyentuh tembok pembatas, yaitu batas keranjang.
“Anda benar sekali Boby-sama, mereka bertiga menuju kesini.”
Terlihat yang berjalan dikiri adalah seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan penampilan rambut biru dengan ada sehelai rambut putih di sisi kirinya dengan gaya rambut Undercut, kepala bulat, leher besar, warna kulit putih agak kecoklatan, hidung agak mancung, alis tipis hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata bulat besar dengan bola mata warna ungu muda agak ketuaan, dagu agak kotak, bibir merah muda, kumis tipis hitam, dan tanpa jenggot beserta tinggi badannya adalah 166 cm + kurus normal.
Ia memakai pakaian yang mirip dengan kostum harimau yang kemungkinan besar adalah animal atau job animal. Setelah itu ada laki-laki berusia 19 tahun yang berdiri dikanan dengan penampilan rambut putih dengan sehelai rambut abu tua di sisi kanannya dengan gaya rambut Long hair, kepala oval, leher besar, warna kulit coklat muda manis, hidung pesek, alis tebal hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata sipit besar dengan bola mata warna hijau muda agak ketuaan, dagu agak runcing, bibir merah muda, tanpa kumis, dan jenggot tipis hitam beserta tinggi badannya adalah 166 cm + kurus normal.
Ia memakai pakaian yang mirip dengan kostum bunga anggrek yang kemungkinan besar adalah flower atau job flower. Yang terakhir ada laki-laki berusia 18 tahun yang berdiri di tengah-tengah dua laki-laki ini dengan penampilan rambut pirang dengan gaya rambut Bangs Covering One Eye, kepala bulat, leher besar, warna kulit putih bersih + ikemen atau ganteng, hidung mancung, alis tebal hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata monolid dengan bola mata warna biru muda ke biru tuaan, dagu lancip, bibir merah muda, kumis tipis hitam, dan jenggot tipis hitam beserta tinggi badannya adalah 168 cm + kurus agak gemuk normal.
Ia memakai pakaian topi penyihir warna hitam, jubah hitam penyihir, kaos putih halus lengan pendek, celana panjang hitam pekat, memakai kaus kaki putih yang menutupi sampai mata kaki, dan memakai sepatu sekeras batu warna hitam. Mereka bertiga berjalan biasa dengan biasa dan setelah menghadap depan Boby, pria yang ada di sisi kanan langsung bicara ke arahnya. “Pedagang baru, siapa namamu?” tanyanya kepadanya dengan ekspresi serius + wajah datar.
Boby tersenyum lebar dan langsung menundukkan sedikit kepalanya. “Perkenalkan namaku adalah Boby Goloberg.” Setelah menyebutkan namanya, kepalanya langsung tegak lurus lagi dan menghadap depan para pelanggannya.
Laki-laki yang di sisi kiri langsung berbicara ke arahnya sambil tersenyum lebar dan mata tertutup rapat. “Boby ya. Pfftt, ahahahaha .... Yard-sama, dia jelek sekali,” hinanya kepadanya.
Boby yang mendengarnya langsung marah dan kesal dengan tatapan putih dan dijidatnya ada tanda marah (kayak di anime-anime) beserta ia mengangkat tangan kanannya ke atas seperti mau mukul, karena tangan kanannya dikepal sampai jadi bulat. “Apa kau bilang?!” teriaknya kecil ke arahnya.
Laki-laki yang di tengah langsung maju lebih depan dan langsung mengucapkan sesuatu yang tidak dimengertinya. “Boxing leaf.” Setelah mengatakannya, muncul sebuah daun hijau penuh duri-duri berwarna hitam yang langsung memukul kepala bagian kirinya sebanyak 1 kali dan pukulannya itu adalah pukulan terkuat yang ia kerahkan.
Kedua laki-laki yang ada di belakangnya langsung putih matanya. “Ya-yard-sa-sama.” Mereka berdua langsung agak ketakutan.
Boby yang terkena pukulan langsung tersungkur ke bawah dan muncul darah dari hidungnya. “Aaaakhhh!” teriak kecilnya karena sakit sekali sampai hidungnya mimisan atau mengeluarkan darah. “... sa-sakit sekali.” Ia pingsan dengan darah terus bercucuran dari hidungnya sampai lurus terus ke bawah dan menyentuh lantai + mulai agak kering darahnya.
Trash-kun dengan nada panik langsung marah dan langsung melihat ke arah orang yang memukulnya tadi. “Oyy!!” teriaknya marah.
“Apa yang kau lakukan pada Boby-sama?!”
Yard yang mendengarnya langsung memukul Trash-kun dan membuatnya sampai pingsan dengan muncul bintang-bintang berputar di atasnya. Mereka bertiga langsung tertawa keras.
“Bwahahaha, Hondou, Koukei, mereka berdua lucu sekali bukan?”
Dua orang itu langsung maju ke depan. “Bwahaha, anda benar sekali, Yard-sama.”
“Bwahaha ... hahaha ... haahhhh ... oyy, Boby Goloberg.” Saat mengatakan hal itu, terlihat tatapan tajam dengan mata penuh kemarahan. “Cepat bangun!” perintahnya.”
Boby yang ketakutan langsung bangun dengan cepat dan langsung berdiri tegak sambil hormat dengan tangan kanannya. “Ya, saya di sini. Apa yang bisa saya bantu, Yard-sama?”
Yard langsung tersenyum lebar. “Bagus. Kalau begitu, tolong masukkan seluruh buah apel, seluruh buah alpukat, seluruh buah nanas, dan seluruh buah jambu ke dalam karung yang ku bawa ini.” Ia menunjukkan karung goni warna putih bersih yang ada di belakang tubuhnya.
Dengan cepat, Boby langsung memasukkan itu semua. “Sudah selesai, Yard-sama!” serunya dengan tetap hormat memakai tangan kanannya.
“Bagus. Ayo kita pergi dari sini!” ajaknya kepada dua anak buahnya.
Dua laki-laki itu menjawab perintahnya dengan cepat dan dengan ekspresi tersenyum lebar tanpa hormat. “Baik, Yard-sama.”
“Berapa semuanya?” tanyanya.
“Semuanya adalah 1.450 yen, Yard-sama,” jawabnya dengan posisi yang masih sama.
Yard tersenyum dan langsung mengeluarkan uang dari saku kanan celananya dan langsung pergi meninggalkannya dengan diikuti oleh satu laki-laki kiri dan satu laki-laki kanan. Setelah mereka bertiga pergi, Boby langsung marah dan kesal sekali dan berhenti ketakutan padanya.
“Aaaakhhh!” teriak kecil penuh amarahnya. “Menyebalkan sekali laki-laki bernama Yard itu!”
“Kalau aku bertemu lagi di kesempatan kedua, akan ku hajar lagi laki-laki itu!”
Trash-kun langsung berdiri terapung lagi di sisi kirinya dan langsung mengeluarkan suara berupa ...
{Congratullation your leveled up}
Boby yang mendengarnya langsung tersenyum lebar dan kemarahannya hilang seketika beserta kedua tangannya langsung diletakkan di pinggangnya. “Oke, ku maafkan mereka karena levelku naik dan mereka mau bayar.”
“Aaaa, sakit sekali,” desahnya karena kesakitan.
“Apakah lukamu dan lukaku akan sembuh, Trash-kun?” tanyanya kepadanya.
“Lukaku akan sembuh, tapi lukamu ... sembuh kalau diobati dan tidak akan sembuh kalau dibiarkan.”
Boby langsung mematung dan seluruh tubuhnya langsung menjadi putih bersih. “Be-begitu yaaa ... Tra-Trash-kun.” ia langsung menjadi layaknya patung.
“Aaaaa ... Boby-sama!” teriaknya kecil sambil sedikit panik akan apa yang terjadi kepada Boby.
Hari pun berakhir dengan diakhiri seperti biasanya, yaitu tidur di malam hari di atas ranjangnya. Apakah saat malam hari Boby kembali seperti semula? Tentu saja.
Bersambung...