Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bocil anggun
Hari pernikahan tiba
Arinda di temani Melinda menunggu di ruang makeup setelah selesai di rias.
Sedangkan Marco di luar sudah siap duduk di depan penghulu untuk mengucap janji suci ijab kabul
setelah di lantunkan ayat suci Al-Quran tentang pernikahan kini tiba saatnya Marco berjabat tangan
" sudah siap mas? " tanya pak penghulu
" insyaallah " jawab Marco
" ingat kan siapa nama calon istrinya? Dan orang tua nya? " tanya pak penghulu sambil tersenyum mencairkan suasana karena dari wajahnya sangat terlihat Marco begitu tegang
Marco tersenyum lebar
" hadirin harap tenang agar pengantin pria kita tidak gugup ya " ucap pak penghulu
" silahkan pak Hendro berjabatan tangan dengan menantunya " kata pak penghulu
" bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Marco surya praja dengan anak kandung saya Citra Arinda dengan mas kawin.... " ucap papa Hendro
" saya terima nikah dan kawin nya Citra Arinda binti Hendro Adiguna dengan mas kawin tersebut di bayar tunai "
Semua yang hadir mengucap " sah "
" barokallah...
Setelah proses ijab kabul selesai kini Arinda dengan di dampingi Melinda memasuki area acara dengan iringan musik tradisional Sunda sesuai adat yang di pilih Arinda karena sang mama bersuku Sunda.
Arinda terlihat begitu cantik dan anggun mengenakan kebaya putih dengan ekor yang panjang dan singer Sunda di kepalanya
Marco menatap wanita yang biasanya imut seperti bocil kini menjelma menjadi wanita anggun dan terlihat sangat cantik bak putri kerajaan Sunda
Arinda menghampiri sang suami dan mencium tangan Marco di balas cium kening oleh Marco
Senyum lebar tak pernah pudar dari bibir kedua nya
Berita pernikahan dua keluarga pengusaha ini menjadi topik hangat di media, wajah Marco dan Arinda berseliweran di media terutama media bisnis
pernikahan keduanya di gadang akan memperkuat perusahaan kedua belah pihak
Tak ketinggalan Amanda pun ikut menyaksikan kebahagiaan Marco
" cantik juga, tapi tetap saja hanya di nikahin karena bisnis keluarga, dan Marco tetap ga akan pernah bisa move on dari ku " ujar nya dengan percaya diri
selesai acara Marco dan Arinda berganti pakaian di sebuah kamar khusus
Arinda mandi setelah seharian melayani para tamu undangan yang meskipun tak terlalu banyak namun membuat nya cukup lelah
" Rin, papa dan mama nunggu kita di bawah untuk makan malam bareng, kamu udah siap? " tanya Marco
" udah, yuk "
Lalu mereka turun
Tiba di meja makan semua keluarga menyambut mereka dengan sangat ramai
" wahhh... Ini dia pengantin baru kita " ujar salah satu keluarga dari pihak Marco
" ayo duduk nak " papa Hartawan mempersilakan mereka duduk
Marco menarik kursi untuk Arinda dan setelah itu duduk di sisi Arinda
" ayo makan nak, pasti kamu lelah kan seharian melayani para tamu " kata mama Desy
Papa Hendro dan mama Ranti merasa lega karena anaknya mendapatkan perlakuan sangat baik dari keluarga baru nya
" setelah ini kalian pulang ke rumah kan? " tanya mama Desy
" mmm... Kaya nya kita langsung pulang ke rumah ku aja mah " jawab Marco
" yah... Sayang sekali " mama Desy kecewa
" udah lah mah, biarkan mereka menikmati waktu berdua " kata papa Hartawan
" iya besan, bukankah mau cepat punya cucu " timpal mama Ranti
" iya juga ya, Marco mama tunggu kabar baik nya segera ya " ujar mama Desy membuat Arinda salah tingkah
Setelah selesai makan malam Arinda dan Marco pulang ke rumah pribadi milik Marco
Mobil berhenti di sebuah rumah mewah bergaya minimalis modern yang terlihat begitu estetik
" ayo " ajak Marco
Arinda membuntuti langkah Marco
" ini kamar utama nya, yang selama ini aku tempati, kalau kamu ga mau tidur bareng aku di rumah ini masih banyak kamar kosong yang ga kalah nyaman " kata Marco
" apa maksudnya? tentu saja aku akan tidur dimana suamiku tidur, karena misiku buat bikin kamu jatuh cinta sama aku secepatnya harus berhasil " kata Arinda
Marco tersenyum tipis
" ga takut aku apa-apain? " bisik Marco
mata Arinda membola
" pokoknya kamu ga boleh macem-macem sebelum benar-benar cinta sama aku " kata Arinda
" gimana kalau aku kelepasan " ujar Marco
" boo... jangan nakutin aku gitu dong "
" ya namanya juga laki, kalau dekat wanita ga ada yang bisa jamin bakal selalu tenang "
" tau ah! pokoknya awas aja kamu, kalo berani macam-macam! " ancam Arinda
" hahaha " Marco tertawa menggoda Arinda menjadi hal yang sangat seru bagi Marco
" udah ah, aku mau ganti baju dulu " kata Arinda lalu membuka kopernya dan mengambil sepasang piyama tidur lalu masuk ke walk in closed
Malam berlalu dengan tidur yang benar-benar tidur, keduanya begitu lelap karena lelah seharian ini. Hingga pagi hari Arinda terbangun dan melihat jam menunjukan pukul 7 pagi
ia menatap wajah tampan di sampingnya masih terlelap
" pagi boo... Bangun yuk " ucap Arinda membangunkan Marco
Marco mulai membuka matanya dan tersenyum pada Arinda
" aku mandi duluan ya " kata Arinda
" heemm " jawab Marco
selesai mandi keduanya sudah rapi, Marco dengan setelan kantornya dan Arinda dengan pakaian rapi karena hari ini ada email masuk dari pihak kampus yang meminta Arinda untuk datang menyelesaikan administrasi dan data-data yang di perlukan
kedua nya sarapan dengan menu yang sudah di siapkan oleh art Marco
" boo anterin aku ke rumah mama buat ambil mobil ku ya " ucap Arinda
" kenapa ga pakai mobil ku aja, di garasi masih ada beberapa unit, kamu boleh pakai manapun yang kamu mau " kata Marco
" oh ya??? "
" hemm... Nanti aku suruh pak Bejo siapin kuncinya " kata Marco
" ya udah klo gitu "
" Rin... Ini kamu pegang anggap aja ini nafkah pertama ku untuk kamu, kamu bebas gunakan buat apapun kebutuhan kamu " kata Marco
" makasih boo "
Marco hanya membalas dengan senyuman
" kalau gitu aku pergi dulu ya, kalau ada apa-apa hubungi aku " kata Marco
Arinda mengangguk
Marco melangkah pergi
" boo " panggil Arinda dan Marco menoleh
" gitu doang pamit nya? " Arinda merajuk
Marco terlihat bingung
Arinda menghampirinya dan mencium tangan Marco lalu menunjuk keningnya agar Marco mencium nya
Marco lagi-lagi tersenyum karena tingkah Arinda lalu mencium kening sang istri
" gitu dong biar cinta nya cepet tumbuh disini " Arinda menunjuk dada Marco
" hati-hati ya " ucap Arinda
" hemm " Marco mengangguk lalu pergi
" dasar bocil... Ada aja tingkah nya " gumam Marco saat duduk di Balik kemudi
Marco tak menyangka menikahi wanita yang usia nya jauh di bawah dirinya bisa membawa warna baru untuk hidup Marco