NovelToon NovelToon
Pedang Cahaya Naga

Pedang Cahaya Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: dwi97

Lian shen ,seorang pemuda yatim yang mendapat kn sebuah pedang naga kuno

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwi97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Sekte Bayanga

Matahari pagi menembus sisa kabut, menerangi hutan yang kini jauh lebih tenang. Liang Shen duduk bersandar pada pohon, napasnya masih berat. Tubuhnya penuh luka, tapi pedang naga di pangkuannya bersinar lembut, seolah menjaga tuannya agar tetap hidup.

Lin Feng menatapnya dari dekat api unggun kecil yang ia buat. “Kau hampir mati tadi malam. Kalau bukan karena keberanianmu, kita sudah jadi roh kabut seperti yang lain.”

Liang Shen hanya mengangguk, matanya masih terpaku pada pedang. “Pedang ini… seakan membimbingku. Tapi aku juga merasa… ada beban berat yang ikut menempel di dalamnya.”

Lin Feng menyipitkan mata. “Itu pedang roh, bukan senjata biasa. Pemilik pedang seperti itu biasanya tidak hidup lama—terlalu banyak musuh yang akan mencarimu.”

Ucapan itu membuat Shen teringat kembali pada tragedi desanya. Api, teriakan, dan wajah ibunya sebelum menghilang dalam kobaran api kembali menghantui. Tangannya mengepal kuat. Aku harus menemukan mereka yang bertanggung jawab.

Lin Feng, seakan membaca pikirannya, berkata, “Aku melihat tanda di lengan beberapa roh kabut yang muncul semalam. Tanda itu… adalah milik Sekta Bayangan Hitam.”

Liang Shen menoleh cepat. “Sekta Bayangan Hitam?”

“Ya.” Lin Feng melempar ranting ke api. “Sekte terlarang. Mereka terkenal menggunakan kabut dan roh sebagai senjata. Beberapa tahun lalu, mereka hampir dihancurkan oleh aliansi sekte-sekte besar. Tapi rumor mengatakan, mereka tidak benar-benar hilang. Mereka hanya bersembunyi… menunggu waktu.”

Liang Shen merasakan dadanya sesak. “Jadi… desaku mungkin dihancurkan oleh mereka?”

Lin Feng mengangguk pelan. “Bisa jadi. Apalagi jika pedang roh yang kau bawa memang target mereka. Sekta Bayangan Hitam haus akan kekuatan terlarang. Mereka tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya.”

Suara roh naga bergema lirih di benak Shen: “Itu benar. Aku merasakan aura kegelapan di desa tempatmu lahir. Sekta Bayangan Hitam mengincar kekuatan naga sejak lama.”

Shen menggertakkan gigi. “Kalau begitu, aku akan mencari mereka. Aku akan membuat mereka membayar atas apa yang telah mereka lakukan.”

Lin Feng tersenyum miring. “Keberanianmu bagus. Tapi mencari mereka bukan hal mudah. Mereka menyembunyikan jejak dengan kabut. Satu-satunya cara adalah mengikuti bisikan roh yang tersisa.”

Liang Shen terdiam. “Bisikan roh?”

Lin Feng mengangguk. “Orang-orang yang mati karena ilmu mereka sering meninggalkan jejak jiwa. Jika kita bisa menemukannya, roh itu bisa menunjukkan jalan.”

Malam berikutnya, mereka berdua melanjutkan perjalanan keluar dari hutan. Langkah mereka membawa ke sebuah desa tua yang sudah lama ditinggalkan. Rumah-rumah reyot, atapnya runtuh, dan angin meniup sisa-sisa papan rapuh hingga berderit menakutkan.

Namun, begitu mereka masuk ke tengah desa, udara berubah dingin. Liang Shen merasakan bulu kuduknya berdiri. Dari balik rumah-rumah tua, muncul bayangan samar—jiwa-jiwa yang terikat di sana.

Salah satu roh mendekat, sosok seorang perempuan dengan wajah pucat dan mata kosong. Ia berbisik, suaranya serak seperti angin.

“…Bayangan… hitam… di utara… mereka membakar kami… demi kabut…”

Liang Shen menahan napas, hatinya bergetar. Ia bisa merasakan kesedihan roh itu, sama seperti penderitaan desanya. “Tunjukkan jalannya. Aku harus tahu di mana mereka berada.”

Roh itu menunjuk dengan tangan samar ke arah utara. “Gunung Hitam… kabut abadi… hati-hati…”

Tiba-tiba, jeritan lain terdengar. Dari tanah desa yang retak, muncul kembali makhluk kabut, kali ini lebih kecil tapi jumlahnya puluhan. Mereka langsung menyerbu.

Lin Feng menghunus pedang, wajahnya tenang. “Mereka tidak akan membiarkan kita membawa informasi ini keluar.”

Liang Shen berdiri dengan sisa tenaga, pedang naga menyala terang. “Kalau begitu, kita akan menembus mereka—sampai ke Gunung Hitam sekalipun.”

Pertarungan kembali pecah. Pedang naga menebas roh satu demi satu, sementara pedang putih Lin Feng berputar seperti cahaya bulan. Mereka bergerak beriringan, melawan gelombang demi gelombang makhluk.

Saat cahaya pedang terakhir memecah kabut, desa tua itu menjadi hening kembali. Roh perempuan tadi masih berdiri, namun tubuhnya semakin memudar. Ia menatap Liang Shen dengan tatapan penuh harap.

“…Bawa keadilan… untuk kami…” bisiknya, lalu menghilang menjadi debu cahaya.

Liang Shen menatap kosong ke arah roh itu lenyap. Tangannya menggenggam pedang semakin kuat. “Aku berjanji. Aku tidak akan berhenti sampai Sekta Bayangan Hitam hancur.”

Lin Feng menepuk bahunya. “Kalau begitu, tujuan kita jelas. Gunung Hitam menunggu. Dan di sanalah jawaban dari semua penderitaanmu berada.”

Mereka pun melangkah ke utara, meninggalkan desa tua yang kini hanya tersisa bisikan roh. Jalan menuju Gunung Hitam baru saja terbuka, dan bersama itu, takdir Liang Shen mulai terhubung semakin dalam dengan kegelapan Sekta Bayangan Hitam.

1
Nanik S
Apakah mereka akan menjadi teman
dwi97: trimakasih kk.
total 1 replies
Nanik S
Mantap 👍👍
Nanik S
Apakah Liang akan menyelamatkan Adiknya
Nanik S
Hadir... awal yang bagus
dwi97
yuk simak terus
dwi97
yuk tinggalin jejaknya. di like dan komenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!