Santiago Moreno pria keturunan Amerika dan Brazil, ia seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bidang Entertainment dan Perhotelan, yang memiliki sikap dingin dan emosional tapi di gilai banyak wanita.
Luma Santos wanita asli keturunan Brazil yang sangat mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Ia sering bergonta-ganti kekasih hanya untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya sampai ia di cap sebagai wanita petualang cinta oleh teman-temannya.
Meskipun sering bergonta-ganti kekasih tapi Luma tidak pernah melakukan S•X dengan para kekasihnya karena ada seorang pria yang pernah berbicara padanya (jangan pernah menyerahkan dirimu kepada siapa pun kalau pria itu bukan cinta sejati mu, sungguh kau akan menyesal)
Luma sangat membenci pria arogan, emosional dan semena-mena dengan kaum wanita.
Akan kah Santiago dan Luma bertemu ?
Bisa kah Luma menaklukkan Santiago ?
Atau Santiago lah yang justru menyakinkan Luma dengan cintanya?
Penasaran ? Yuk baca cerita lengkapnya …
Kontrak Di Perpanjang
Tiga hari kemudian …
Setelah selesai pemotretan untuk sebuah brand produk kosmetik kecantikan, di kawasan SoHo, New York.
Luma langsung menujuh Drip Drop Cafe dengan berjalan kaki yang tidak jauh dari lokasih pemotretan.
Ella dan Cindy kedua teman Luma sudah menunggu di cafe itu.
Setelah lima menit berjalan, akhirnya Luma sampai dan masuk ke dalam cafe, matanya melihat sekeliling dan menemukan kedua temannya melambaikan tangan padanya.
Luma langsung tersenyum dan mendekat ke arah kedua temannya yang duduk.
“Lain ya yang sekarang sudah gabung di IMA sibuk banget, harusnya ketemuan kemarin tapi hari ini baru bisanya” ucap Ella menggoda Luma dengan tertawa-tawa kecil. Sambil memeluk Luma. Luma pun menanggapinya dengan tertawa.
“Iya dong, masak sudah gabung sama IMA ngak sibuk, dan ingat, banyak job besar menanti” timbal Cindy menggoda Luma, dan Luma pun tertawa sambil memeluk Cindy.
“Kalian ini …” ucap Luma sambil duduk dengan tawanya “aku hanya di kontrak enam bulan di IMA, dan maaf kemarin aku sibuk sekali, pemotretan untuk merek pakaian X dan kalian tahu sendiri kan bagaimana cerewet nya desainer itu, yang tadinya tiga jam harus ngulur waktu jadi lima jam, karena desainernya merasa kurang puas di hatinya, dengan foto-foto kami dan akhirnya ke enam Model termasuk aku, harus mengulang foto kembali” jawab Luma pura-pura sedih memintah teman- temannya mengerti.
“Hhahaha , aku tahu bagaimana si nenek sihir itu kalau sudah ngomel” Cindy tertawa mengingat momen saat dulu ia menjadi Model merek pakian itu.
“Yang aku tahu si begitu tapi aku tidak pernah dapat job untuk merek itu, aku mala dapet merek sepatu, dapat gratis lagi sepasang hahaha,” jawab Ella wanita yang selalu tidak sabaran “ya bagus lah aku tidak bertemu nenek sihir kalau sampai ketemu, aku ngak tahu bisa-bisa aku jambak-jambak rambut ya yang blonde itu” lanjutnya.
Ketiga wanita-wanita tertawa bersama mendengar kalimat yang di lontar kan Ella. Dan setelah itu mereka memesan menu favorit mereka masing-masing dan memakan setelah menu itu sampai di meja mereka, sambil cerita-cerita tentang kesibukan mereka.
Dua jam pun berlalu tidak terasa waktu berlalu, ketiga wanita itu masih berada di dalam cafe di sela-sela masih mengobrol dengan serunya, ponsel Luma yang berada di dalam tas berbunyi tanda panggilan masuk, Luma pun mengambil dan melihat layar ponsel itu bahwa ia di hubungi oleh kantor IMA.
‘Ada apa ya kantor agensi menelepon?’ tanya sendiri dalam hati.
Luma pun langsung menekan tanda terima.
“Hallo” jawabnya datar.
“Selamat Sore Nona Luma, saya Margaretha dari agensi IMA, saya di perintahkan oleh pak Russel untuk menghubungi anda, untuk perpanjang kontrak selama satu tahun kedepan” ucap suara seseorang di seberang telepon.
Luma terdiam …. tidak begeming.
“Hallo Nona Luma, hallo apa anda masih disana?” tanya seseorang dari seberang telepon.
“Ap…apa, serius….?” tanya Luma polos dengan menatap wajah kedua temannya.
Ella dan Cindy menatap Luma dengan wajah binggung.
“Ada apa Luma?” tanya Ella panasaran.
Cindy pun mengangguk ingin jawaban juga dari Luma.
“Iya serius Nona Luma, apa anda bisa datang ke agensi IMA sekarang, karena tanda tangan kontraknya hari ini” balasnya.
“Ya bisa-bisa, saya bisa datang hari ini” jawab Luma cepat dan mengagguk.
“Baik, kami tunggu kedatangan anda Nona Luma, selamat sore” balas seseorang itu di seberang telepon.
Sambungan telepon berakhir.
“Aku tidak percaya ini, aku tidak percaya ini” ucap Luma dengan wajah tidak percaya.
“Luma kau kenapa?” tanya Cindy penasaran.
“Luma apa yang terjadi, siapa yang menelepon itu?” tambah Ella berbicara.
“Akhirnya guys…. akhirnya aku dikontrak satu tahun oleh agensi IMA akkkkkkkkkk aku tidak percaya ini, apa ini mimpi guys, aku sangat bahagia” teriak Luma senang dan spontan hal itu di lihat oleh pengunjung cafe yang lain.
Setelah mendengar itu kedua teman Luma pun tidak kala heboh berteriak juga dan berdiri langsung memeluk Luma. Sungguh mereka saat ini terlihat seperti Teletubbis.
“Oh iya aku lupa” ucap Luma kepada kedua temannya, sambil melepas pelukan “kalau aku di suruh datang sekarang juga ke agensi IMA” sambungnya.
“APA….” Kompak Ella dan Cindy ngeluarkan suara.
“Secepat itu” ucap Ella dengan wajah horor” Luar biasa Luma, ku akui kau hebat, aku saja sangat susah dapat kontrak waktu itu dari IMA, ini kau mendapatkannya kontrak dengan sangat muda, kau keren, keren” lanjutnya memuji Luma dengan kedua jempol untuk Luma.
“Buah dari kesabaran kau beberapa bulan yang lalu” lanjut Cindy menimpali.
“Terima kasih teman-teman ku, kalian selalu mendukung ku” Luma pun tersenyum dan memeluk teman-teman lagi.
“Baiklah- baik kalau kita berpelukan terus bisa sampai besok, dan Luma tidak ke agensi IMA”ucap Cindy mengakhiri pelukan mereka. “Ok, aku bawah mobil ayo ku antar dan cepat kita tingalkan tempat ini sekarang” lanjut Cindy semangat ia senang Luma di kontrak di agensi IMA.
“Aku ikut ya…?” Ucap Ella minat.
“Ayo” jawab Luma, mereka pun langsung mengambil barang-barang mereka di atas meja dan langsung ingin keluar cafe, dan langsung di cegat oleh pelayan cafe.
“Maaf, Nona-nona kalian belum membayar tangihan, ini bill nya” ucap pelayan itu sambil menyodorkan tagihan kepada mereka bertiga.
“Astaga… lupa” mereka bertiga menepuk jidat bersama.
“Biar aku yang bayar” ucap Luma senang mungkin karena suasana hatinya saat ini, sambil mengambil bill tagihan dari pelayan cafe.
Setelah selesai mereka bertiga pun keluar cafe dan langsung masuk mobil Cindy dan langsung menujuh gedung agensi IMA.
🚗….💨💨💨
Bersambung ………
.
.
.
Jangan lupa like dan komen ya guys setelah membaca 📖 supaya saya semangat menulisnya. Terima kasih 🙏🏻
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Klo bisa kasih vote biar novel ini naik terima kasih