LUCIANA ALEXANDER

"Dia harus tinggal disini Rose, akan lebih aman disini kau tau betul mengenai itu".

"Tidak Eve, dia akan tetap dirumah bersamaku sampai melahirkan," nenek tidak mau kalah

"Rose, dia sudah menjadi vampire sekarang dan dia sudah menjadi bagian dari keluarga ini". Pria berambut coklat itu ikut berbicara.

Sejenak aku termenung, aku adalah vampire. Rasanya tidak ada yang berubah, aku masih bernafas tp jika tidak pun sepertinya aku akan baik-baik saja.

Sejak tadi aku hanya duduk bersandar dikepala ranjang raksasa ini sembari mendengarkan mereka berdebat.

"William benar, dia harus disini berbahaya jika dia tinggal di wilayah manusia. Kami akan menjaganya dan janin yang ada dalam dirinya", Eve berbicara lagi.

"Lalu bagaimana jika dia akan melahirkan? dia membutuhkan ku saat bayi itu lahir, hanya aku yang bisa melepas mantra dalam dirinya." Nenek terus mendebat.

"Aku akan membawanya kepadamu saat dia akan melahirkan, sementara itu dia akan tetap disini demi keselamatannya," kini giliran pria bernama Stefan yang angkat bicara.

Stefan duduk bersandar pada kursi diseberang ranjangku, dia terlihat malas dan enggan saat berbicara tapi entah mengapa suaranya begitu merdu dan membuatku sedikit terusik.

Sejenak hening sampai wanita bernama Eve itu berbicara lagi, "Sepertinya kita harus membiarkan Luciana yang memilih untuk tinggal dimana".

Semua orang memandangku termasuk Stefan. Aku sedikit gugup.

"Jika memang berbahaya untuk seorang vampire tinggal di wilayah manusia, aku akan tinggal disini saja lalu ketika aku akan melahirkan, aku akan pulang ke rumah nenek", aku menyimpulkan.

Semua orang tersenyum mendengar keputusan termasuk nenek, eskipun sepertinya dia masih belum mengizinkan aku tinggal disini.

"Baik sudah diputuskan dia akan tinggal disini." Eve terlihat senang.

"Sebaiknya kita mulai dengan sesi perkenalan diri, Luciana, namaku adalah Evangelin Peterson, Kau bisa memanggilku Eve. Dia bernama William Rainsfort dan dia adalah Stefan Alexander, vampire yang telah mengubah mu."

Aku tersenyum, "Namaku Luciana, kalian bisa memanggilku Luci dan terimakasih kau sudah menyelamatkan ku dari kematian", ucapku seraya memandang Stefan, dia tidak menjawab. Dia hanya memandangku dalam diam dan mengangguk.

Aneh.

"Hari sudah hampir siang, kau tidak ingin pulang Rose?". Tanya William pada nenek.

"Ya aku akan pulang, Aku punya banyak pekerjaan."

"Nenek maafkan aku tidak bisa membantu mu lagi setelah ini". Ucapku lemas.

"Tidak apa-apa, keselamatan mu menjadi yang utama disini. Mereka akan menjagamu,kau harus sesekali mengunjungiku luci", nenek membelai kepalaku.

"Iya nenek. Aku pasti akan mengunjungimu"

Nenek memeluk sebelum pergi menuju pintu, Eve mengantarkan nya pulang. Sepertinya mereka teman dekat, aku belum sempat bertanya tadi.

"Baiklah kamu harus istirahat Luciana, jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggilku atau Stefan", ucap William tersenyum, senyum yang manis.

"Iya, terimakasih sekali lagi." Kataku tulus.

"Tidak perlu formal begitu, kita adalah teman", sahut nya seraya berjalan menuju pintu.

Stefan sudah keluar terlebih dulu, dia tidak mengatakan apapun. Sangat minim berbicara. Ada apa dengannya ataukah dia memang begitu, entahlah.

Aku memandangi kamar baruku. Kamar ini sangat besar bahkan lebih besar dari kamar majikanku dulu, ada beberapa buku dan lilin yang menyala diatas meja, lemari besar yang kuyakini berisi banyak baju, kursi disudut ruangan, ranjang besar yang membuat ku terlihat sangat kecil diatasnya lalu ada jendela raksasa yang langsung menghadap ke hutan belantara disekeliling Manor house ini.

Hari sudah siang, setelah kusadari aku tidak tidur sejak semalam tapi aku tidak mengantuk. Apakah aku tidak butuh tidur lagi setelah ini.

Aku beranjak berdiri melepas jubah yang kupakai sejak kemarin. Kupandangi diriku di cermin, tidak ada yang berubah hanya kulitku yang pucat.

Aku sudah bukan manusia lagi dan aku harus menerima semua kenyataan ini. Sedikit sulit tapi ini satu-satunya cara agar aku tetap hidup. Dengan berubah menjadi vampire, aku terus berharap sisi manusiaku tidak pernah menghilang. Aku akan terus mempertahankan nya.

...~~~~...