ASMARALOKA

Ketika ulangan akhir semester aku bahagia bisa mendapatkan nilai di atas rata-rata, aku telah berjuang dan tentu saja mama memberiku pujian dan memasak makanan kesukaan ku.

Namun ketika aku memulai kehidupan di kelas 2 ku aku harus berpisah ruangan dengan Hanna tapi aku berhasil mencapai keinginan ku agar aku tetap satu kelas dengan Jiro.

Kali ini posisi tempat duduk ku memang agak menjauh dari Jiro, Jiro duduk di tempat duduk kedua dan aku masih menyukai tempat paling belakang.

Ya apa boleh buat asalkan aku masih bisa satu kelas dengan Jiro.

Aku terus berfikir bagaimana dengan rencana ku yang akan menyatakan perasaan ku, semakin ku memendam semakin aku tertekan.

Aku menyukainya meskipun dia begitu dingin terhadap ku. Akan aku bebaskan perasaan ku ini terhadap Jiro entah dia akan menolak ku atau tidak aku akan tetap berjuang.

Aku merasakan ada hal yang memang perlu aku bebaskan yaitu perasaan ku terhadap Jiro.

******

Cahaya matahari terlihat mulai memerah daripada cahaya terik disiang hari, bel berbunyi kami pun segera mengemas barang-barang kami karena jam pelajaran telah usai aku segera mengejar Jiro yang kebetulan dia sudah pergi mendahului ku, ku berlari sepanjang koridor sekolah berusaha memanggilnya dengan segera aku menambah kecepatan lariku untuk mengejar Jiro meski semua orang menatapku kearah ku, aku pun menjadi pusat perhatian mereka.

"Jiro tunggu" teriak ku dengan nafas yang tersenggal-senggal

Jiro menghentikan langkahnya seraya sambil menoleh ke arah ku.

"Ada yang ingin aku katakan pada mu" aku pun berusaha mengatur nafasku kemudian aku meraih tangan Jiro"Aku menyukaimu"

Aku melihat wajah Jiro yang terkejut setelah mendengar perkataan ku yang menyatakan perasaan terhadapnya namun perlahan Jiro melepaskan tangannya dari genggamanku.

"Ahhh... Kamu ga perlu terlalu terburu-buru buat menjawab nya ko" ucapku

Jiro hanya terdiam dan terlihat ia begitu canggung terhadapku hingga akhirnya Jiro pun pergi meninggalkan ku tanpa sepatah kata apapun, aku berfikir apakah waktu ku yang tidak pas atau memang Jiro sedikit syok hingga tidak bisa berkata-kata.

Karena karakter ku yang begitu ceria aku terus bersemangat mengejar Jiro meski pun aku tidak tahu bagaimana perasaan Jiro untuk ku.

Hingga suatu hari aku terpikirkan untuk memberikan hadiah coklat kepadanya segera saja aku berikan kepada Jiro.

Setelah memberikan coklat padanya akupun bergegas menemui Hanna di kelasnya.

"Sampai kapan kamu akan mengejar si Jiro itu Mia" ucap Hanna mengomeli ku

Namun aku hanya tersenyum mendengarnya.

"Jangan senyum-senyum, sudah jelas-jelas si Jiro itu ga pernah membalas perasaan mu dia hanya mengabaikan mu saja" Ucap Hanna yang sambil marah-marah terhadap ku

"Tapi aku menyukainya" ucapku

"Setidaknya dia memberikanmu jawaban agar kau ga seperti orang gila yang kegilaan dia seperti ga ada orang lain yang lebih gila dari dia" omel Hanna sekali lagi

Aku tertawa mendengar ucapan Hanna"biarkan saja, mungkin dia masih berfikir"

"Kau benar-benar deh" pasrah Hanna

Saat aku akan kembali ke kelas ku aku melihat Marcel yang sedang berjalan di koridor langsung saja akupun menghampirinya seraya sambil menyapanya

"Hoi Mia" Sapa Marcel terlebih dahulu

"Yo Marcel !!! Eh, mau kemana kamu" Tanya ku

"Menemui Hanna" ucapnya dengan semangat

Aku memperhatikan Marcel sekejap dan melihat dia yang sedang menggenggam sebuah coklat lalu ia pun memakannya di hadapanku.

"Coklat itu" tunjuk ku

"Ah ini... Jiro memberikannya untuk ku" jawab Marcel

"Hahhh" Aku pun terkejut dan segera saja aku menghampiri Jiro

"Loh... Langsung pergi saja" ucap Marcel

Aku melihat Jiro di dalam kelas yang sedang duduk sambil membaca bukunya segera saja aku menghampirinya dan menarik dasinya hingga membuatnya terkejut.

"Ingat Jiro aku ga akan pernah menyerah, sampai kamu mau menjawab dari segala yang sudah ku lakukan" ucapku yang sedikit mengancam

Saat itu yang ada dalam benak ku, aku hanya berpikir kemungkinan Jiro tidak menyukai coklat namun karena dia hanya berbicara seperlunya membuatku sulit untuk mengenal Jiro lebih jauh.

Aku terus saja memikirkan agar aku bisa tahu bagaimana perasaan Jiro terhadap ku

*******

Setelah ulangan aku dan Hanna pergi berlibur, kamipun bertemu di sebuah tempat dan tidak ku sangka ternyata Hanna pergi mengajak Marcel juga Jiro.

"Jiro kamu pun ikut" Tanyaku dengan semangat

"Aku pikir hanya aku dan Marcel, kalau begitu aku akan pulang" ucap Jiro

"Ehhh tunggu sudah sejauh ini kamu akan pulang, ya setidaknya menikmati masa liburan dulu, habiskan uang sakumu" Ucap Marcel kepada Jiro

Terlihat raut wajah Jiro yang pasrah terhadap Marcel akhirnya Jiro pun tetap mengikuti kami berlibur dan menyewa sebuah kamar terpisah untuk aku dan Hanna juga anak laki-laki.

Saat di kamar penginapan aku dan Hanna mulai mengemasi barang-barang kami, kemudian kami pun mulai merebahkan diri di kasur yang sudah tersedia dengan kasur yang sangat empuk dan nyaman. Aku sangat bahagia bisa pergi berlibur dengan teman.

"Kamu semakin dekat saja dengan Marcel" Ucap ku menggoda Hanna

Terlihat Hanna pun tersipu malu dan salah tingkah.

"Kenapa kamu salah tingkah seperti itu"

"Sebenarnya... Aku dan Marcel telah jadian" Ungkap Hanna

"Apaaaa" Aku pun terkejut hingga beranjak dari posisi rebahanku

"Sejak kapan" Tanya ku kembali

"Sudah dua bulan ini" Jawab Hanna

"Kamu benar-benar keterlaluan Hanna" ucapku sedikit kesal

"Ehhh.. Kenapa? Tanya Hanna dan segera bangkit dari tempat tidur

"Kamu merahasiakannya dari ku" Nada ku yang kesal terhadap Hanna

"Ehhh. Mia jangan marah seperti itu dong, habis aku ga tahu mau memberitahu mu bagaimana" ucap Hanna memelas

Aku hanya menghela nafas.

"Dan acara liburan ini aku dan Marcel yang telah merencanakannya dan mengajak Jiro supaya kita bisa couple" ucap Hanna sambil tersenyum hingga terlihat giginya

"Hahhh" Aku yang semakin tidak paham

"Ya supaya kamu dan Jiro lebih dekat lagi"tutur Hanna

Aku pun tidak tahu harus berekspresi seperti apa tapi yang pasti aku pun bahagia bisa pergi berlibur bersama Jiro.

Akhirnya kami pun pergi mengunjungi berbagai tempat rekreasi, namun Hanna dan Marcel pergi meninggalkan aku dan Jiro.

"Hanna dan Marcel sudah pergi, apa yang akan kita lakukan" ucapku

Jiro pun tidak menanggapi ku

"Jiro, apakah kamu senang" Tanya ku kepada Jiro yang berada di samping ku

"Apanya" jawab Jiro begitu singkat

"Liburan ini, aku melihat kamu seperti terbebani sekali" ucapku

Jiro terdiam sejenak"Kau sendiri bagaimana?" Tanya Jiro

"Eh.. Aku... Sudah jelas aku bahagia karena yang seperti ini ga akan pernah terulang kembali, bukan kah kita harus menikmati masa liburan ini setelah belajar dengan keras, otak pun harus istirahat dari lelahnya berpikir dan butuh refreshing" ucapku dengan semangat.

Aku pun mengajak Jiro untuk pergi ke salah satu tempat kuliner dan membeli jajanan yang ada begitu banyak aneka ragam.

"Kau ga takut gemuk dari tadi jajan terus" Tanya Jiro

"Kamu sendiri ga laper Jiro" Aku bertanya balik

Jiro pun akhirnya membeli sebuah minuman

Aku bahagia bisa pergi berlibur bersama teman dan juga Jiro orang yang paling ku sukai, entah mengapa rasanya aku ingin tetap seperti ini bersama Jiro.