LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin menemui lili
"APA".Teriak juan ketika hendak bertelpon,matanya melotot menahan rasa amarah serta tangannya terkepal.
Oma jessi yang baru keluar dari kamar mandi terkejut dengan suara sang suami,langsung saja dia menghampirinya.
Opa juan memberikan kode,kepada oma jessi saat hendak bertanya. Oma jessi pun mengangguk paham dan menunggu suaminya menyelesaikan telponnya.
Hingga beberapa saat opa juan telah menyelesaikan telponnya,kemudian menghampiri sang istri yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Ada apa mas,kenapa mas berteriak?"tanya oma jessi dengan lembut sambari menggenggam tangan suaminya,memberikan ketenangan.
Opa juan terdiam sesaat,menoleh kepada sang istri yang tersenyum kepadanya,menghela nafas lalu berkata."Zavier akan menikah mah."jawabnya membuat oma jessi terkejut dengarnya,lalu opa juan melanjutkan ucapannya."Dia nelpon papa,dia meminta izin untuk menikah minggu depan."lanjutnya.
Oma jessi terdiam,ucapan dari sang suami membuatnya terkejut. Anaknya baru beberapa bulan meninggal,tetapi suaminya sudah ingin menikah lagi. Apakah dia sudah move on dari anaknya,pikir oma jessi.
Melihat sang istri terdiam,membuat opa juan menghela nafas. Mungkin apa yang dia pikirkan sama dengan sang istri pikirkan.
"Siapa perempuan itu pah?"tanya oma jessi.
"Papa belum mengetahuinya,papa keburu emosi mendengarnya mah tanpa mendengar penjelasan zavier."jawab opa juan,lalu berkata kembali."Sekarang kita harus bagaiamana?"tanya opa juan kepada sang istri meminta pendapat.
Oma jessi menghela nafas panjang,kemudian menatap sang suami lalu berkata."Menurut mama kita berikan izin saja mas,mama juga kepikiran dengan lili. Dia masih kecil,mungkin calon istri baru dari vier bisa menjadi ibu sambung untuk lili."jawab oma jessi memberikan pendapat. Oma jessi teringat dengan sang cucu,dia tidak ingin cucunya tidak merasakan kasih sayang oleh sosok ibu. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik.
"Bagaiamana dengan anak kita mah,jujur papa gak tega biarin zavier nikah dengan orang lain. Tetapi di satu sisi papa juga teringat dengan lili."jelas opa juan. Sama hal dengan oma jessi,opa juan memikirkan sang cucu.
"Semoga ini keputusan yang terbaik pah."ucap oma jessi sembari memeluk sang suami.
Opa juan terdiam menghela nafas lalu mengangguk.
Di ruangan kerja yang di kelilingi oleh rak-rak buku yang terususun rapi. Zavier dan clara duduk masing-masing di sofa singlet. Mendengar ucapan opa juan yang sangat marah saat mengetahui rencana mereka akan menikah membuat clara merasa kesal,tetapi dia tidak perlihatkan kepada zavier.
"Bagaiamana ini mas,sepertinya tuan juan tidak mengizinkan kita menikah."ucap clara memecahkan keheningan.
Zavier menghela nafas lalu menatap clara."Kamu gak usah pikirkan,nanti aku akan jelaskan lili butuh sosok ibu agar mereka mau."jelas zavier.
Seketika clara baru ingat,dia bisa menjadikan lili kambing hitam agar dia bisa menikah dengan zavier. Setelah itu baru dia akan buat lili menderita,clara langsung tersenyum miring.
"Semoga mereka secepatnya membuat keputusan."ucap clara di angguki zavier.''Oh yah mas aku mau nanya,emang harus yah kita minta restu kepada tuan juan dan nyonya jessi?"tanya clara.
Zavier langsung mengangguk cepat."Harus! Sebelum aku menikah dengan zoya,mereka sudah menganggap aku anaknya. Walaupun dia hanya mertua aku,tetapi aku sudah menganggapnya orang tua kandung aku sendiri."jelas zavier,zavier tidak menjelaskan secara rinci alasan mengapa orang tua zoya sangat penting dalam hidupnya.
Mendengar penjelasan zavier,clara tak bertanya lagi,sekarang dia harus cari cara dekat dengan lili agar opa dan oma jessi setuju dengan pernikahannya agar bisa terlaksana.Sungguh rasanya tidak sabar jadi nyonya di keluarga briar dan edwardes pikir clara.
"Kamu masih ada meeting mas?"tanya clara kepada zavier.
"Ada,tetapi setelah jam makan siang. Emangnya kenapa?"tanya balik zavier.
"Aku ingin menemui lili,aku ingin dekat dengannya. Agar tuan juan dan nyonya jessi percaya kepada aku untuk menjadi mama sambung lili."jawab clara.
Zavier tersenyum mengembang dengan penjelasan clara,zavier langsung saja mengangguk kemudian berkata."Bagus juga ide kamu."ucapnya.
"Clara gitu loh."ucap clara tersenyum miring.
"Tetapi sebelum kamu pergi."ucap zavier terjeda beranjak dari duduknya menghampiri clara,membuat clara bingung."Apa bisa kita main dulu."lanjutnya sambil menaikan kedua alisnya. Bermain dengan clara membuat zavier terngiang-ngiang,mungkin selama ini dia berpuasa berbulan-bulan membuatnya candu dengan goyangan clara waktu itu.
Clara tersenyum mengembang dengan malu-malu dia mengangguk.Mendapat persetujuan dari clara langsung saja dia gendong clara membawanya ke ruang pribadinya.
"Kita main di sini."ucap zavier membaringkan clara di tempat tidur,clara hanya mengangguk dan terjadilah hubungan terlarang mereka.
Setalah makan siang dan harus melayani zavier,clara sekarang ada di depan mansion yang sangat luas dan ketat dengan penjagaan.
Para penjaga yang melihat kedatangan clara di balik layar cctv langsung saja menghampirinya.
"Anda cari siapa nona?"tanya pengawal yang berbadan besar.
"Saya ingin bertemu dengan lili."jawab clara.
Pengawal mengerutkan keningnya,lalu berkata."Maaf nona lili tidak bisa di temui oleh sembarangan orang."ujar sang pengawal. Pengawal sudah di beri nasehat saat seseorang mencari lili.
"Saya calon ibu tirinya lili,jadi saya ada hak bertemu dengannya."jawab sinis clara.
Para pengawal semakin bingung,lalu berkata kembali."Maaf nona,kami hanya menjalankan perintah! Lebih baik nona pergi saja."ucapnya mengusir halus clara membuat clara kesal.
"Heh apa-apaan kamu,sebentar lagi saya akan jadi nyonya di mansion ini!"bentak clara lalu mengeluarkan ponsel,berniat menelpon zavier. Hingga beberapa saat zavier tak kunjung mengangkatnya membuat clara kesal.
"Ah dimanas sih dia."kesal clara yang terus menghubungi zavier.
Beberapa saat telpon terhubung,langsung saja clara mengangkatnya.
"Halo mas."ucap clara.
"Iya cla,maaf aku lagi meeting. Ada apa?"tanya balik zavier.
"Nih mas pengawal kamu tidak membiarkan aku masuk ke dalam mansion kamu."jawab clara begitu lembut membuat pengawal sedikit terkejut dengan perubahan clara.
"Barikan ponsel kamu kepadanya."perintah zavier,clara langsung saja memberikan ponselnya kepada pengawal dan langsung di terimah.
Pengawal dan zavier mengobrol sekitar empat menitan lalu mengakhirinya,kemudian pengawal memberikan ponsel clara kembali.
"Maaf non,saya tidak mengetahuinya. Silahkan masuk."ucap pengawal dengan nada bersalah.
Clara menatapnya kesal,lalu melangkahkan kakinya meninggalkan pengawal menghiraukan ucapan pengawal.Lalu masuk ke dalam mansion tanpa mengucap sepatah kata.
Pengawal melihat tingkah clara geleng-geleng kepala,lalu pengawal kembali menjalankan pekerjaannya.
Clara masuk ke dalam mansion dengan tergesa-gesa mancari lili tapi tak menemukannya,hingga dia melihat pelayan yang lagi membersihkan tanaman yang tak lain adalah rika.
"Hey kamu."ucap judes clara.
Rika yang merasa dirinya di panggil langsung menoleh kepada clara,betapa kesalnya dia saat melihat clara tetapi dia harus menyembunyikan wajah kesalnya.
"Ada apa non?"tanya rika yang tersenyum paksa.
"Lili di mana,saya ingin mencarinya."jawab clara.
"Nona sama dengan mbak sinta non."ujar rika.
"Panggilkan dia,cepat!"ucap clara dengan nada yang sinis membuat rika jengkel.
Rika hanya mengangguk lalu meninggalkan clara di ruang tamu,mulut rika terus menggerutu sepenjang jalan saking kesalnya dengan clara.
