Dragon Monarch

Banyak pikiran yang melintas di benak Lin Ming dan Lin Xi tentang tubuh Lin Yan yang terlihat tidak normal sama sekali. Dengan jumlah qi yang diserap serta dengan bakat penuh bawaan, Lin Yan seharusnya memiliki tingkat kultivasi yang lumayan tinggi. Tetapi disisi lain, semua tidak sesuai yang diharapkan pasangan tua itu.

“Sebelum kita memulai pelatihan, kakek akan menjelaskan hal terkahir tentang kultivator.”

“Kultivator memiliki tingkat dan tahapan. Tingkat kultivator dibagi menjadi sembilan tingkat. Dan setiap tingkatan sub akan dibagi menjadi sembilan juga.”

“Kakek akan menjelaskan tiga tingkatan yang pertama karena sisanya akan kau pelajari dikemudian hari.” Lin Ming menjelaskan.

Lin Yan hanya mengangguk kecil dan menunggu untuk menghafal semua informasi yang akan diberikan oleh kakeknya.

“Tingkatan pertama adalah Yayasan Qi. Ini adalah tingkat pertama jalur kultivasi yang menandakan seorang kultivator mampu menyerap qi di udara dengan bantuan akar spiritual. Kakek lupa mengatakannya, setiap akar spiritual memiliki penyerapan qi yang berbeda dan akar spiritual merah adalah puncak dari kecepatan penyerapan qi di udara yang membuat seorang kultivator meningkat lebih cepat.”

“Tingkat Yayasan Qi dibagi menjadi sembilan yaitu tahap pertama yang merupakan awal dan sembilan yang merupakan akhir.”

“Berikutnya adalah Houtian, tingkat tersebut juga dibagi menjadi sembilan tahapan yang sama dengan Yayasan Qi.”

“Dan yang ketiga adalah Xiantian. Kelas kultivasi ini juga dibagi menjadi sembilan tahapan.”

“Sekarang, kakek hanya akan mengajarimu tentang tingkatan Yayasan Qi karena kau saat ini memiliki kultivasi Yayasan Qi tahap pertama. Sampai di sini apakah ada pertanyaan?” Lin Ming yang baru saja menjelaskan bertanya kembali ke arah Lin Yan.

“Tidak.” Lin Yan menggelengkan kepalanya karena ia sudah paham walaupun masih penasaran dengan tingkatan Keempat dan diatasnya. Tetapi ia merasa tidak perlu bertanya karena suatu hari ia merasa akan mencapai level tersebut.

“Bagus. Mari kita mulai pelatihannya!” Lin Ming yang puas melihat sikap dan kecerdasan Lin Yan pun tidak membuang waktu dan memulai pelatihan neraka yang telah ia susun dengan rapi di kepalanya untuk waktu seminggu.

Setelah penjelasan Lin Ming, latihan neraka Lin Yan pun akhirnya dimulai.

Lin Ming dan Lin Xi mengajari Lin Yan sebisa mereka dan Lin Yan hampir tidak memiliki waktu istirahat sama sekali. Ia tidak tau mengapa kakek dan neneknya tampak memaksakan latihan. Tetapi ia tidak keberatan sama sekali. Walaupun jam untuk tidur baginya hanya empat jam dalam sehari, ia tidak mengeluh.

Kegigihan Lin Yan pun membuat Lin Ming dan Lin Xi terkejut. Mereka awalnya ragu untuk menekan Lin Yan dalam pelatihan intens. Tetapi ketika melihat kegigihan Lin Yan, kedua pasangan tua itu mengangguk puas.

Sewaktu pelatihan keras, Lin Ming pun memberi sebuah buku keterampilan yang berhubungan dengan akar spiritual. Dengan keahlian itu, seseorang akan mampu mengendalikan penyerapan qi diudara agar tidak melewati batas yang bisa berdampak negatif pada tubuh.

Sebelum Lin Yan memulai jalanya di jalur kultivator pun, ia sudah banyak diajari tentang pengetahuan medis, prasasti dan sebagainya sehingga kali ini Lin Yan hanya berfokus pada pelatihan qi dan teknik lainnya.

Dalam seminggu pelatihan, Lin Yan juga menerima beberapa teknik kuat. Beberapa dari keterampilan itu membutuhkan persyaratan tinggi seperti tingkat kultivasi.

Lin Ming dan Lin Xi mengatakan kepada Lin Yan untuk menghafal semua teknik itu dan suatu hari ketika persyaratan mencukupi, dia bisa menggunakannya.

Sudah seminggu semenjak pelatihan Lin Yan dimulai. Sebenarnya Lin Ming dan Lin Xi terkejut dengan kecepatan Lin Yan tumbuh.

Dalam seminggu, Lin Yan telah mencapai tingkat Yayasan Qi tahap keempat. Tetapi kecepatannya perlahan melambat.

Sedari awal mereka sudah yakin hal seperti itu akan terjadi. Dengan akar spiritual merah yang terbangun pun seharusnya Lin Yan memiliki tingkat kultivasi Yayasan Qi tahap kesembilan secara otomatis. Tetapi Lin Yan memulai dari awal sehingga kecepatan kultivasinya tentu sangat mengerikan.

“Baiklah, pelatihan hari ini telah selesai. Sudah waktunya untuk pulang.” Lin Ming berkata sambil melihat Lin Yan yang terengah-engah sambil berbaring di atas permukaan tanah.

“Ya kakek.” Lin Yan memaksa tubuhnya yang sangat lelah untuk berdiri. Semakin hari pelatihan semakin berat tetapi ia tidak mengeluh sama sekali.

Lin Ming dan Lin Xi menatap cucunya itu dengan tatapan campur aduk karena ini mungkin terakhir kalinya mereka melihat Lin Yan. Dan mungkin butuh 5-10 tahun paling tidak agar mereka bertemu kembali.

Setelah itu, mereka pun kembali ke kediaman mereka untuk makan malam bersama.

Setelah makan malam, Lin Yan kembali ke kamar tempat ia beristirahat. Ia membaringkan tubuhnya yang masih terasa lelah tetapi ia tersenyum karena sangat menikmati pelatihan yang ia lakukan bersama kakek dan neneknya. Ia pun kemudian tertidur karena rasa lelah dan menunggu hari esok untuk berlatih kembali.

Lin Ming dan Lin Xi menatap Lin Yan yang telah tertidur. Walaupun mereka tidak masuk ke dalam ruangan milik Lin Yan, mereka dapat melihat semuanya.

Keduanya terdiam dalam waktu beberapa jam dan hanya memperhatikan wajah Lin Yan yang tertidur. Mereka sama sekali tidak memberi tahu kepada Lin Yan bahwa mereka akan pergi ke tempat yang sangat jauh karena ada hal penting yang harus diselesaikan.

“Sudah waktunya.” Lin Ming memasang wajah datar tetapi di dalam ia merasa sangat pahit saat ini.

“Ya.” Lin Xi hanya mengangguk kecil dan terlihat bahwa ia meneteskan air matanya.

“Hiduplah dengan baik Yan'er. Suatu hari nanti kita akan bertemu kembali.” Lin Ming langsung menghilang seketika dari rumah tersebut karena ia tidak tahan lagi. Jika berlama-lama, ia pasti akan berubah pikiran.

Lin Xi pun langsung meninggalkan sebuah surat di atas meja tempat mereka selalu makan bersama. Ada beberapa hal yang Lin Ming dan Lin Xi telah sepakati untuk ditinggalkan untuk keperluan Lin Yan dalam jangka panjang.

Juga, surat rekomendasi untuk Lin Yan memasuki sebuah sekte pun telah ditinggalkan di atas meja.

Setelah semua persiapan selesai, Lin Xi menatap wajah cucunya untuk terakhir kalinya. Ia tidak masuk ke dalam karena ia tau bahwa cucunya itu memiliki persepsi yang sangat tinggi dan pasti akan langsung terbangun jika ada sedikit gerakan saja.

“Yan'er.. jangan marah kepada kakek dan nenekmu karena pergi dari sisimu. Tetapi ketahuilah, kami sangat menyayangi mu. Namun, kami memiliki tugas penting dan tidak bisa membawamu. Hiduplah dengan baik, temukan teman-teman untuk dirimu sendiri, raih apa yang ingin kau gapai, dan ketika waktunya tiba, kakek dan nenek akan bertemu dengan mu kembali.” gumam Lin Xi saat meneteskan air matanya.

Lin Xi pun langsung menghilang dari rumah sederhana itu meninggalkan Lin Yan yang sedang tidur dengan pulas.

Lin Yan tidak tau tentang kepergian kakek dan neneknya. Mulai esok, ia harus berjuang sendiri tanpa perlindungan dua sosok luar biasa yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang.