Cinta Karang Samudra

Suasana makin riuh. Di tambah Irsyad yang naik pitam karna. Melihat bapaknya semena mena oleh keluarga nek rati, kedua bola mata wira menatap lekat sang putra sulung yang sangat berantakan rambutnya tidak klimis jasnya sudah hampir kebuka dari tubuhnya.

"Kenapa abang bisa seperti ini?.. Kenapa abang membela keluarga miskin ini demi keluarga miskin ini Abang rela putuskan hubungan keluarga kita! " Ucap aris penuh kekecewaan irsyad menatap sang adik yang. Sudah keterlaluan itu ia berkata dengan dingin"Kamu tanya pada dirimu! Sendiri! "

"Benalu! Kamu emang benalu zenny! Karna , kamu hubungan dua persaudaraan yang. Tadinya rukun santosa kamu hancurkan dalam satu hari perempuan pembawa sial pergi dari kampung ini! " Teriak Riska

Prakk!

Sial! Satu tamparan panas mendarat di muka mulus zenny hingga menghampas. Ke kanan pipi nya "Bibi! " Teriak aca histeris langsung memeluk zenny yang syok.

"Dia pantas mendapat kan tamparan!.. Anakk pembawa sial ibu pelacur , sungguh sialnya kamh jadi anak! Aku yakin kamu bukan anak dari adikku Rudy tidak akan pernah memiliki, anak sialan pasti kamu anak dari... " Para penjilat ibumu itu! " Cemooh Riska ... Zenny membeku mendengar pernyataan Riska seolah sebuah pisau menyayat. Hati kecil nya hingga menimbulkan luka besar.

"RISKA HENTIKAN! " teriak nek rati membuat semua nya terdiam termasuk Irsyad---ia hanya terdiam melihatnya seolah tak percaya apa yang dilakukan keluarganya. Dengan napas tersenggal nek rati menatap putri pertamanya! Yang sungguh berbeda sekali dari dulu.

"Kenapa.. Kamu tega menyakiti... Keponakan mu sendiri! Ibu tak apa kamu sakiti. asalkan tidak keponakan mu! " Ujarnya dengan suara penuh kekecewaan sedangkan Riska tertawa puas " Dia bukan keponakan ku!!!... Dia anak dari PSK! tidak pantas menjadi keponakan ku "

Nek rati memegangi dadanya. Yang terasa nyeri sekali. Sakit sekali melihat seorang cucu tersayang nya itu disakiti dan dihina. Mata nek rati memancarkan emosi yang sulit di tebak antara marah kecewa dan sedih bercampur aduk seolah. Beradu menjadi pemenang nya.

"AKU TAK.. PERNAH SUDI KALIAN INJAK- INJAK CUCUKU SEPERTI INI" Intonasi nya berubah dari pelan menjadi tinggi ia melirik. Ke arah Wira dan Riska , aziz dan Nabila serta aris yang udah babak belur " TERUTAMA DENGAN KELUARGA KALIAN!!!! AKU BERSUMPAH SIAPA PUN YANG MENYAKITI... CUCUKU HIDUPNYA BAKAL KETIBAN SIAL TUJUH TURUNAN DAN MENDAPATI KUTUKKAN YANG MENGERIKAN TERMASUK--- KAMU RISKA YANG KETERLALUAN! "

Sumpah serapah itu lepas seperti itu saja. Sebelum akhirnya raga nya jatuh. Matanya tertutup -- untuk selamanya , semua mata terbelalak termasuk --zenny dengan cepat ia mendekati sang nenek dan mengoyangkan tubuh nya.. "Nek! " Panggil nya pelan

Zenny menangis histeris. Saat ia mengecek denyut nadi sang nenek, tak ada membuatnya menjadi seperti orang gila " Nenek bangun! " Aca sigap memeluk sahabatnya dan berkata "KALIAN LIHAT ULAH KALIAN. SEMUA NEK RATI MENINGGAL! KALIAN TEGA.. " Suaranya meninggi ia terus memeluk sang sahabat yang tatapannya mulai kosong.

"Hahaha itu sih kena karma.. Habis nyumpahin orang langsung mati" Sindir wira dengan pedas

"Bang.. Aku capek mari kita pulang tinggalkan manusia sampah ini disini! " Cakap Nabila seraya memegangi aris yang sudah letoy akibat serangan dari irsyad. Ia mengangguk pasrah , dan meninggal kan tempat tersebut termasuk-- Riska dan aziz yang pergi ke rumah masing-masing.

"Nek.. Bangun! " Teriak zenny histeris kondisinya berantakan sekali termasuk irsyad yang.. Terdiam akhirnya tersadar atas lamunannya. Ia pun mendekati zenny-- hatinya teremas melihat bola mata nya memerah bibirnya berdarah itu semua karna ulah keluarganya sendiri,

"Dek! " Suaranya serak khas orang Menahan tangis zenny menoleh ke arah. Irsyad yang bersuara ia menatap lekat bola matanya memancarkan sinar kebencian luar binasa.

"KAMU!!.. PERGI! " teriak Zenny histeris

"Dek... Abang minta maaf.. Kita bawa nenek ke rumah sakit ya " Ujar irsyad berusaha mengambil alih tubuh nek rati yang terbujur kaku.. Dalam pelukkan sang cucu

"NGGA AKU NGGA. PERNAH SUDI KAMU SENTUH NENEK AKU. KAMU PENGKHIANAT JAHAT KEJAM! KETERLALUAN !! .. KEMBALIKAN NENEK AKU! Kembalikan!! " Teriak nya semakin menjadi- jadi ia memukul mukul dada bidang irsyad. Yang hanya diam menyesal telah membuat gadis itu tersakiti.

"Maaf! Dek maafkan Abang! " Ujar irsyad penuh penyesalan intonasi nya merendah. Tadinya tinggi menjadi rendah saat kedua matanya -- menatap mata zenny yang sembab. Hatinya memaki dirinya yang gagal menjadi pelindung gadis tersebut,

Zenny tertawa sinis saat. Mendengar permintaan maaf dari Irsyad " Minta maaf konon!, apakah permintaan maaf abang bisa membawa kembali nenek? " Sarkas gadis tersebut "TIDAK!!! KARNA KELUARGA. ABANG NENEK TIADA KARNA KALIAN SEMUA!! AKU SALAH APA SIH? HAH! AKU SALAH APA SAMA KALIAN? APA SALAH NENEK SAMPAI KALIAN TEGA SEKALI MELUKAINYA. " Intonasinya berbuat saat melontarkan kata tersebut terdengar keras namun... Terdengar sangat bergetar ada hati yang remuk di balik nada tinggi tersebut.

Sakit.. Sekali hati irsyad bagaikan di selimuti awan penyesalan terbesarnya -- membiarkan gadis itu, menjatuhkan hatinya ke sang adik, mata yang dulu selalu berbinar bibir yang. Selalu melengkung sempurna kini hilang dari sosoknya-- Irsyad tak suka senyumannya hari ini ia tak suka keluarganya yang terlalu --- jahat;

Dengan ragu irsyad membawa gadis itu. Ke dalam dekapan hangatnya seolah, mentransfer energi untuknya walaupun sang gadis memberontak sambil. Memukul- mukul dada bidang irsyad "kamu tega! Abang jahat!! .. Aku benci abang!! Tangung jawab"

wira? Dia tertawa puas melihat. Nek ratu terbujur kaku tawanya membuat zenny berhenti dan menarik paksa tubuh nya dari pelukkan lelaki tampan tersebut. Ia menatap lekat wira "BANGSAT!! KEMBALIKAN NENEK SAYA! ASU KAMU KEMBALIKAN!! " Teriak zenny dengan suara menggelegar di setiap sudut ruangan.

Wira tersenyum lalu ia mengambil dompet nya yang. Ada di kantung celana nya. Lalu ia mengambil beberapa lembar, Uang berwarna merah dan ia menghampas semua yang merah dan biru yang bergambar pahlawan tersebut tepat--- di depan muka zenny membuat gadis tersebut. Membeku bukan hanya dia.. Tapi irsyad. Aca, mawar dan lia

"Kenapa kurang? " Tanya nya dengan nada mengejek "SAYA TIDAK PERLU BELAS KASIHAN. DARI SEORANG DAJAL SEPERTI ANDA ! SAYA MEMANG. MISKIN TETAPI SAYA LEBIH BAIK HIDUP TANPA UANG DARIPADA MENYENTUH UANG ANDA.. YANG HARAM! " sarkas zenny membuat wira tergelak "silakan saja kalau. Kamu bisa ! Orang miskin tak tahu diri! " Cemooh nya

Zenny menatap tubuh nenek nya yang sudah tak bernyawa. Ia pun melengkung kan punggung nya dan menyentuh wajah neneknya ---yang sudah dingin, tersebut dengan pelan ia berbisik" kita pulang ya nek.. "

Tanpa basa - basi irsyad menggendong tubuh nek rati membuat zenny murka tapi-- dia pasrah tubuhnya tetiba terasa lemas sekali. Aca membopongnya sedangkan yuyun yang di kursi roda diam diam tersendu. Melihat kejadian tersebut kursi roda yuyun di dorong oleh lia dan mawar.

mereka lama kelamaan. Berjalan ke luar dari tenda, tersebut yang sudah hampir semua nya hancur. Anak buah wira tidak berani turun tangan kalau. Irsyad sudah maju makanya mereka memilih mengumpat saja tadi,