Eva Calista, seorang siswa jenius berusia 17 tahun, terjebak dalam sebuah cerita novel yang membuatnya tertarik. Saat membaca tentang penindasan yang dilakukan protagonis terhadap antagonis, Eva merasa tidak tahan dan tertidur karena kelelahan.
Namun, saat terbangun, Eva menemukan dirinya berada di tubuh antagonis saat masih bayi. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi ada sebuah sistem yang muncul dan menjelaskan bahwa Eva telah bereinkarnasi ke dalam cerita novel.
Sistem tersebut memberitahu Eva bahwa ia harus mengarungi peran sebagai antagonis dan mengubah jalannya cerita. Eva harus menggunakan kecerdasan dan kemampuan analitisnya untuk memahami sistem dan mengubah nasibnya sebagai antagonis.
Dengan sistem yang menemani dan membantu, Eva mulai menjelajahi dunia cerita novel dan menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Apakah Eva bisa mengubah jalannya cerita dan menjadi antagonis sejati? Cerita ini akan membawa Anda ke dalam petualangan yang menarik dan penuh kejutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Reva yang baru saja selesai mandi, merasa senang saat turun ke bawah melihat kedua kakaknya sudah berada di rumah.
"KAKAK!!!"teriak Reva yang kemudian berlari ke arah kedua kakaknya. Reva memeluk kakaknya secara bergantian. Dan tentu saja disambut baik oleh si kembar.
Mason yang sejak tadi mengikuti Reva hanya diam saat Reva berlari ke arah kedua kakaknya.
"Adik kakak kenapa cantik banget sih!" puji Kassius yang melihat adiknya terlihat sangat cantik dan manis.
Tristan mengelus kepala adiknya dengan penuh kelembutan dan sayang.
Teman-teman si kembar yang melihat sikap si kembar merasa aneh. Mereka merinding saat melihat si monster dan kulkas di kelompok mereka menjadi penyayang adik di depan mata mereka sendiri.
Kassius yang melihat kehadiran Mason langsung menatap tajam dia. Sejak awal Kassius dan Tristan tak menyukai Mason. Hanya saja, melihat adiknya baik-baik saja sata bersama Mason mereka memilih diam.
Mason yang ditatap tajam oleh kakak-kakak Reva hanya diam. Dia merasa takut. Sejak awal, dirinya selalu ditatap tajam oleh mereka berdua tanpa tau kesalahan dirinya apa.
"Kakak, kakak bawa pesanan Reva?" tanya Reva yang mengingatkan kakaknya untuk membelikan sesuatu.
Tristan hanya diam, kemudian mengambil sesuatu di dalam tasnya. Kemudian memberikan Reva sebuah kantong plastik yang entah apa isinya.
Reva segera membukanya. Melihat bahwa itu adalah pesanannya, dia merasa senang. Dengan tiba-tiba Reva mencium pipi kedua kakaknya dan berlari kembali ke arah taman. Melihat Reva pergi, Mason memilih mengikuti Reva untuk pergi juga.
"Kenapa dibiarin pergi, padahal gue mau kenalan loh!" ujar salah satu teman si kembar
"Iya, gue juga. Mana lucu lagi adeknya,"
Semua terpesona dengan wajah dan tingkah Reva. Menurut mereka, Reva adalah adik kecil yang sangat lucu.
Kieran yang sejak tadi mengamati hanya diam. Tak ada suara maupun ekspresi saa melihat kehadiran Reva. Sangat berbeda dengan teman-temannya yang langsung terpesona bahkan jatuh hati.
Di sisi lain, Reva merasa senang karena impiannya memiliki kakak yang memanjakannya terwujud. Melihat makanan pesanannya dibelikan begitu saja oleh kakaknya, membuatnya merasa senang. Di kehidupan sebelumnya sebagai Eva, Reva hanyalah anak tunggal dan hidup bersama ibunya saja. Namun saat menjadi Reva, Eva merasakan keluarga utuh dengan kasih sayang yang berlimpah.
Apalagi sifat dan sikap Kassius dan Tristan sangat sesuai dengan novelnya. Sangat memanjakan dirinya. Yang membedakan hanyalah sifat pendiam Reva yang asli digantikan sifat Eva yang ceria.
Dan hal yang membuatnya terkejut hari i i adalah pertemuan pertamanya dengan tokoh laki-laki utama kedua yang diakhir cerita berakhir tragis. Reva merasa bahwa dia jatuh hati kembali saat bisa melihatnya secara langsung.
Saat membaca novelnya, Eva langsung jatuh hati dengan karakter Kieran. Bagi Eva, Kieran adalah laki-laki idealnya. Laki-laki setia, kuat dan hanya akan memandang satu perempuan berharga baginya. Kieran berbeda dengan Mason yang menduakan Reva, memberikan cinta kepada Reva namun ternyata malah berselingkuh.
Mason yang melihat Reva hanya diam seperti melamunkan sesuatu. Dirinya segera duduk di samping Reva.
"Reva kenapa?" tanya Mason
Reva terkejut dengan kehadiran Mason yang tiba-tiba berada di sampingnya.
"Sejak kapan Mason ada disini?" tanya Reva yang terkejut dengan kehadiran Mason.
"Sejak tadi Leva. Mason lihat Leva hanya diam melihat kearah itu," Mason menunjuk kantong plastik yang di pegang Reva. Mason sebenarnya penasaran dengan isi kantong itu. Hanya saja, Mason menunggu Reva untuk memberitahunya.
"Oh ini, ini pesanan Reva," Reva mengeluarkan sesuatu dari kantong plastik itu. Ternyata oh ternyata, itu adalah pesanan Reva. Sebuah makanan yang tak terbayangkan yang diinginkan Reva. Dari kantong plastik itu, Reva mengeluarkan 2 bungkus cilok. Cilok.
"Ini untuk Mason satu, untuk Reva satu!" ujar Reva sambil memberikan satu bungkus untuk Mason.
Mason yang melihat itu, tentu saja menerimanya. Dirinya juga penasaran, karena tampilan makanan itu terlihat menarik.
Di belakang, Kassius dan Tristan melihat interaksi antara Mason dengan Reva. Mereka kesal, makanan yang mereka belikan malah dibagi bersama bocah itu.
Astrid yang tak sengaja melihat dua anaknya sedang mengintip sesuatu membuatnya ikut penasaran. Melihat apa yang dilihat putranya, Astrid tersenyum.
"Kalian cemburu ya?" goda Astrid yang melihat kedua anaknya sedang cemburu dengan Mason karena dekat dengan Reva.
"Tidak, hanya saja kami tidak terima makanan yang kami berikan dibagi bersama bocah pencuri itu!" kesal Kassius.
"Pencuri? " Astrid bingung dengan kata bocah pencuri yang keluar dari mulut anaknya.
"Mason itu pencuri waktu Reva yang harusnya waktu Reva dihabiskan bermain dengan kami!" keluh Ronan.
"Sudahlah, yuk kita masuk. Biarkan itu dilakukan oleh anak-anak sendiri. Mereka hanya main, tenanglah!" ujar Astrid sambil membawa pergi Ronan
...****************...
Saat ini Reva di kelilingi oleh teman-teman si kembar. Setelah Mason pulang, Kassius langsung membawa Reva untuk bersamanya.
Tristan yang duduk memangku Reva merasa kesal saat teman-temannya mencoba menggoda Reva. Dia langsung menatap tajam satu per satu teman-temannya.
Reva yang duduk di pangkuan Tristan, menatap wajah asing itu satu per satu. Wajah tokoh pendukung yang satu per satu akan pergi meninggalkan Kieran karena merasa bahwa Kieran telah melakukan kesalahan terbesar sejak mengenal Ellie. Bahkan, salah satu di antara mereka harus mati karena di bunuh Ellie.
Reva tersenyum manis seolah menyambut kedatangan mereka. Dia akan mengubah cerita tentang mereka menjadi lebih baik. Dia akan membuat mereka akan terus bersama Kieran dan mengubah nasib tragis yang akan menimpa mereka nantinya.
Kieran yang tanpa sengaja melihat senyuman Reva merasa terpesona. Dirinya tanpa henti menatap Reva tanpa diinginkannya. Seolah ada magnet yang membuat dirinya terus menerus menatap Reva.