Hai jumpa lagi dengan novel ku yang baru.Sudah lama tidak aktif menulis.semoga suka dengan karyaku..Novel ini mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita yang di cap sebagai perawan tua diusianya yang sudah menginjak 28 tahun belum menikah.Bukan keinginan nya tapi memang tuhan belum mempertemukan dengan jodohnya.Ditengah keluarga yang selalu mendesak nya untuk menikah bahkan segala macam kata-kata pedas selalu saja ditujukan kepada dirinya.Melati nama nya wanita yang selalu mendapat cemooh dan dijadikan bahan olok-olokan.Tapi ia tetap tersenyum walaupun dalam hati ia merasa perih dan menangis.Bagaimana lika liku perjalanan hidup melati ditengah tekanan dari orang-orang sekitarnya bahkan dari keluarga terdekat.Selamat membaca semoga suka dengan karya ku ini yang mungkin banyak typo karena sudah lama tidak menulis 🙂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masakan Melati
Pagi-pagi Melati sudah bangun walaupun hari ini merupakan weekend tapi Ia tetap bangun seperti biasa habis sholat langsung kedapur untuk memasak sarapan.
Ia pun mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas rencana nya Melati akan masak mie goreng dengan campuran bakso dan udang.
Ia pun sibuk meracik bumbu dengan cekatan tanpa ada yang membantunya.
" Mbak lagi masak apa?" tanya Anggi yang tiba-tiba sudah didapur melihat apa yang di masak kakak nya.
"Mie goreng " jawab melati singkat sambil tetap fokus meracik kol tanpa menoleh kearah Anggi.
" Aku ngidam pingin makan tempe mendoan buatan mbak,bikinin dong mbak,kalau ngak diturutin nanti keponakan mbak ileran " sahut Anggi tanpa beban sama sekali.
" Iya Mel buatin tempe mendoan buat adik mu bukan orang lain,di kulkas juga ada tempe baru di beli kemaren " jawab mama yang sudah di dapur sebelum Melati menjawab.
" Iya ma,Melati buatin ini mau buat mie goreng dulu " ujar Melati sambil melirik sekilas mamanya.
" Sekalian mbak teh untuk mas Ardi " ucap Anggi tanpa beban sambil berjalan menuju kamarnya.
" Udah kamu kerjakan apa yang di bilang adik mu karena lagi hamil bawaan malas makanya cepat nikah biar tahu rasanya punya suami dan hamil " ketus mamanya sambil pergi setelah selesai membuat kopi untuk papanya.
Melati hanya menghembuskan nafasnya setiap Anggi nginap dirumah ia tidak pernah membuat teh dan sarapan untuk suaminya semua Melati yang mengerjakan sebenar nya yang punya suami disini siapa tapi Melati malas berdebat karena ia tetap kalah.
Melati ingin keluar dari rumah ini dengan cara ngekos tapi mamanya tidak memberi izin dengan alasan tidak ada yang bantu dirumah adiknya masih kuliah juga sayang uang nya hanya untuk bayar kost Sebenarnya itu hanya alasan klise saja karena kalau Melati kost siapa yang akan masak kedua adiknya tidak tahu apa-apa mereka hanya pintar bersolek.
Kalau untuk bersih rumah memang ada yang datang setiap hari tugas Melati hanya memasak apalagi semenjak mamanya sering kambuh asam urat.Dulu sebelum sakit mamanya yang bersihkan rumah dibantu Melati kalau hari libur.
Melati mulai memotong tempe dan meracik bumbu tempe mendoan nya.setelah selesai semua racikannya.Ia pun menyala kan dua kompor satu untuk membuat mie goreng satu nya lagi untuk tempe mendoan.
Tercium bau harum aroma mie goreng dan tempe mendoan yang menggugah selera semua dikerjakan sendiri oleh Melati.Setelah selesai semua dihidangkan nya di meja makan tidak lupa ia membuat teh untuk suami Anggi.Melati mengambil piring untuk dirinya yang diisi mie tak lupa teh untuk di bawa kekamar.Ia akan makan di kamar saja karena kalau sudah kumpul seperti ini yang ada dirinya jadi bahan pembicaraan dengan masalah yang sama.
Rupanya diam-diam Ardi memperhatikan semua mulai dari istri nya meminta membuat tempe mendoan juga teh.Tangan Ardi mengepal melihat kelakuan istrinya seharusnya Anggi yang membuat teh bukan kakaknya.
Mereka sudah sering bertengkar masalah perlakuan Anggi terhadap kakak nya tapi selalu di lakukan nya lagi saat menginap dirumah mertuanya.Sebenarnya Ardi keberatan untuk menginap tapi karena istri lagi hamil dan sedang mengidam masakan kakak nya akhirnya dituruti tapi sebelumnya Ardi sudah memberi peringatan agar menghormati kakaknya Melati jangan mengolok-olok nya tapi ternyata janji tinggal janji tetap dilakukan juga oleh Anggi.
Rasanya Ardi sangat berat untuk sarapan bersama keluarga istrinya karena yang memasak adalah kakak iparnya sendiri.Usia Ardi beda satu tahun dari Melati lebih tua Ardi.
" Mas ayo kita sarapan " ajak Anggi pada suaminya yang sedang duduk di atas tempat tidur sambil menyandar dan membalas beberapa pesan di handphone nya.
" Mas masih kenyang,kamu sana sarapan,selesai sarapan kita pulang karena mas pingin makan nasi uduk " ucap Ardi.
" Ngapain ngak bilang dari tadi mas biar dimasak mbak Melati sekalian " sahut Anggi tanpa rasa bersalah.
" Apa kamu bilang nyuruh kakak mu, istri ada untuk apa guna istri malah nyuruh kakak sendiri,ingat Anggi mas pernah bilang sebelum kemari jangan pernah menyuruh kakak mu atau mengolok-olok nya tapi tetap saja kamu lakukan,mas kecewa Anggi,sekarang cepat selesai kan sarapan mu kita harus pulang,mas ngak mau lama-lama disini " ujar Ardi tegas.
" Aku kan lagi hamil mas jadi ngak bisa bantu" bela Anggi.
" Jangan hamil dijadikan alasan cepat sana sarapan kalau tidak kita pulang " ancam Ardi lagi.Akhir nya Anggi keluar kamar untuk sarapan dengan hati dongkol.
" Semua gara-gara mbak mel,awas saja nanti" batin Anggi.
Kalau tidak memikirkan istri nya mengidam mungkin sudah dari tadi ia pergi dari rumah mertuanya.Apalagi melihat kelakuan keluarga istrinya memperlakukan Melati.
" Suami mu mana ?" tanya mama saat melihat Anggi keluar dari kamar.
" Masih kenyang katanya ma,Anggi habis sarapan mau langsung pulang karena mas Ardi ada keperluan" bohong Anggi lagi.Mood nya langsung hilang gara-gara bertengkar dengan suaminya.
Setelah menyelesaikan sarapan nya Ardi langsung mengajak Anggi pulang sedikit pun ia tidak menyentuh masakan Melati,teh pun dibiarkan begitu saja walaupun tadi mertua nya menawari nya minum.teh yang telah dibuat Melati.
Jangan like komen dan subscribe nya 🙂