NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Cintaku

Mengubah Takdir Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Velia diperlakukan dingin oleh suaminya, Kael setelah menikah. Belum sempat mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan dirinya malah mendapati Kael mengkhianati dirinya.

Dalam semalam, Kael menunjukkan sifat aslinya membuat Velia tak tahan dan mengakhiri hidupnya. Namun, Velia justru terbangun di masa lalu dimana dirinya belum mengenal Kael sama sekali. Apa yang akan di lakukannya pada kesempatan kedua ini? Apakah gadis itu berhasil mengubah takdir? atau justru menempuh jalan yang sama?

cr cover: https://pin.it/5RJgxu4Ex :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Veli? Ada apa?" tanya Nara, tangannya menyentuh bahu Velia.

"Tidak mungkin. Seharusnya Kael masuk ke perusahaan ini masih 6 bulan lagi," pikir Velia. Gadis itu mengepalkan tinjunya, seakan bersiap menghajar pemuda di depannya.

"Tunggu, tapi di masa ini kami belum saling mengenal. Apa aku bisa menukar takdirku dengan orang lain?" batinnya lagi. Velia termenung, seolah sedang bergulat dengan pikirannya sendiri.

Tiba-tiba saja Nara menarik tangannya, menyadarkan Velia dari lamunan. Tanpa sepatah kata pun, keduanya terjebak dalam keheningan.

Waktu terus berjalan, kini awan yang tadinya biru telah berubah menjadi oranye. Velia segera menyudahi pekerjaannya dan bersiap untuk pulang.

Velia menghela napas panjang, "Aku lupa kalau hari ini mobilku masih di bengkel," dengus Velia terus berjalan menuju bus stop.

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di sampingnya. Kaca jendela perlahan turun, menampilkan sosok yang mengemudikannya. "Nona, silahkan naik. Aku akan mengantarmu pulang," ucap Kael menawarkan tumpangan.

"Cih! Aku ingin sekali meninju wajahnya. Di kehidupan sebelumnya aku adalah istri yang kau khianati, Bodoh!" umpat Velia dalam hati.

Velia sedikit menundukkan badannya, "Terimakasih atas tumpangannya, Pak. Tapi itu tidak perlu," tolak Velia dengan halus, lalu segera berjalan menuju bus yang baru saja tiba.

Velia langsung menuju kursi kosong, kejadian hari ini banyak menguras tenaga gadis itu. Tidak ada angin, tidak ada hujan pikirannya tiba-tiba saja tertuju pada sosok Daniel, pria yang ditemuinya di lobi tadi. "Oh iya, pria itu. Dimana aku melihatnya?" batinnya sembari memejamkan kedua matanya.

Pikirannya seakan melayang di udara sampai seorang wanita paruh baya mendatanginya. "Permisi, boleh aku duduk di kursi itu? Kau masih muda, masih kuat untuk berdiri," ucap wanita itu.

Velia membuka matanya, menatap wanita itu dalam diam. "Dulu aku pasti akan langsung memberikannya. Jika aku melakukan hal yang berbeda, apa masa depan akan berubah?" batin Velia.

"Aku bicara padamu, Nona. Bersikap sopanlah pada orang yang lebih tua," desak wanita itu.

"Maaf, Bibi. Aku tidak bisa, aku sangat kelelahan sekarang," tolak Velia berusaha sehalus mungkin.

"Tidak sopan! Anak-anak sekarang tidak memiliki sopan santun," kesal wanita itu. Velia mencoba untuk tidak mempedulikan omelan wanita itu.

"Hei, Bibi. Yang kelelahan bukan hanya kau saja, jika tidak ingin berebut tempat duduk silahkan naik taxi," ucap seorang pemuda yang duduk di belakang Velia.

Suaranya tampak familier, membuat Velia langsung menoleh. "Daniel! Aku ingat sekarang! dia salah satu tamu di pernikahanku dengan Kael," serunya dalam hati.

"Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini," batin Daniel, pandangannya tertuju pada sosok Velia. Keduanya saling melempar pandangan tanpa sepata katapun, kata-kata seolah tertahan di tenggorokan tanpa bisa dikeluarkan.

...****************...

Sesampainya di rumah, tubuh Velia seakan membeku di pintu depan. Tangannya perlahan meraih gagang pintu, jantungnya berdetak tak beraturan disusul dengan keraguan yang melajari di hatinya.

Dengan satu tarikan napas, gadis itu menghempas seluruh keraguan di hatinya. Dirinya terpaku pada sosok pria tua yang tengah berdiri di depan kompor, tengah mencicipi sup yang mengepul. "Ayah," lirih Velia dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tuan putriku sudah pulang rupanya!" seru ayahnya dengan senyum yang merekah.

Velia berjalan mendekat, langkahnya terasa berat. Tak disangka ia akhirnya kembali dipertemukan dengan sosok yang dirindukannya selama ini. "Maaf sudah merepotkanmu, Nak. Mandi dan beristirahatlah, ayah akan menyiapkan makan malam untuk kita berdua," perintah ayah Velia dengan hangat.

Senyum hangat tersungging di wajahnya, membuat kerutan di sekitar mata terlihat jelas. Velia menggigit bibir bawahnya, "Tidak ayah. Ayah tidak pernah merepotkanku," ucap gadis itu seraya menggeleng pelan.

Di kamar mandi, Velia kembali termenung. Kalimat yang keluar dari mulut Kael sesaat sebelum ia mengakhiri nyawanya terus terngiang di kepalanya. "Dendam? Dendam apa yang Kael maksud?" gumamnya sambil menenggelamkan setengah wajahnya ke dalam bathtub.

Seketika ia tersadar satu hal, membuat lampu pijar dalam kepalanya aktif. "Ayah! Aku harus menanyakannya pada ayah, pasti ayah tahu sesuatu,"

1
SugaredLamp 007
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Rhea: Halo/Bye-Bye/, aku usahain update setiap hari ya kak
total 1 replies
indah 110
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Rhea: Halo! terimakasih ya udah baca /Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!