NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rumah nenek

" Udah pulang kamu?,,,,buruan kamu berkemas, kita akan berangkat malam ini ke rumah nenek mu, menggunakan bus malam" Ucap Bu Yuli.

Untung saja Nisa udah bikang pada Bu Karin sang pemilik toko, jika diri nya minta ijin akan pergi ke rumah nenek nya. Jadi Nisa tidak mengkhawatirkan mengenai izin pekerjaan nya.

" Nggak usah ngebantah, buruan..." Ucap Bu Yuli.t

Nisa mengangguk kan kepala nya. Padahal diri nya juga tidak menjawab apa - apa, ibu nya sudah berprasangka buruk saja pada diri nya.

Malam hari pukul delapan tepat, keluarga Nisa berangkat dari rumah menuju rumah nenek nya, menggunakan bus malam.

Waktu tempuh perjalanan cukup jauh, karena rumah nenek nya di sekitar pegunungan. Itu pun harus berganti bus sampai tiga kali. Waktu tempuh yang di lakukan sekitar dua jam lebih baru akan sampai di rumah nenek nya.

Di sisi lain di rumah keluarga Neeson, keluarga Wafa tengah berkumpul di ruang keluarga.

" Wafa, kamu udah janji sama Mama lo,,,besok kamu harus ambil cuti kerja" Ucap Mama Zahra.

" Iya Ma,,,,cuman kenapa harus hari Senin sih Ma, pergi liburan nya, kenapa pas ngga hari libur saja " Ucap Wafa.

" Mama mu nggak mau kena macet di jalan, maka nya minta hari Senin " Jelas Papa Arga.

" Tapi kan Pah, nanti pekerjaan Wafa tertunda,,,dan lagi sekolah Vani pasti juga akan terpengaruh" Ucap Wafa.

" Hei,,,,jangan salah ya,,,putri Mama ini pintar, tidak akan terpengaruh pembelajaran nya cuman ambil cuti sekolah beberapa hari....dan kamu juga, kamu itu pemilik perusahaan, harus nya kaki bisa menghandle pekerjaan mu....

" Papa mu saja bisa..." Ucap Mama Zahra menyilangkan ke dua tangan nya di dada.

" Ayolah kak, sekali - kali aja Vani libur di hari Senin, kan cuman setahun sekali....benar kn Ma?" Bujuk Vani.

" Beberapa hari, bukan sekali..." Ralat Wafa.

" Iya maksud ku itu, tapi Senin nya memang sekali kok" Ucap Vani.

Akhirnya Wafa kalah, Wafa menuruni permintaan Mama dan juga adik nya.

Liam sedang tidak ada di rumah kerena sekarang tinggal di asrama bersama pengasuh nya, jadi Liam tidak di ajak.

" Liam udah di kasih tau kan Ma?" Tanya Wafa.

" Udah,,,nggak usah khawatir, kata nya nggak mau ikut,,lagi asik main sama temen nya di sana " Jelas Mama Zahra.

" Kenapa nggak ikut, Vani aja ikut, kenapa putra ku nggak" Ucap Wafa.

" Kan Mama tadi udah jelasin alasan nya, jadi biarin aja sih Kak....memang kalau anak kecil seperti itu"

" Tumben banget kak, kamu sayang anak banget" Goda Papa Arga.

" Emang aku sayang anak Pah, nggak usah mengejek ya...

" Emang iya,,,,,bukan nya kakak selalu sibuk kerja sampai Liam saja mengeluh " Saut Vani.

" Tidak...

" Udahlah, Aku mau ke kamar" Ucap Wafa beranjak dari tempat duduk nya.

Sesampai nya di kamar, Wafa mengambil ponsel nya. Ternyata ada pesan masuk dari Nisa.

Baru satu hari diri nya jadian, udah di tinggal saja sama Nisa.

    " Aku pergi ke rumah nenek ku, jangan mencari ku di rumah" Isi pesan dari Nisa.

Raut wajah Wafa tampak sedih. Meskipun diri nya tadi juga akan mengabari Nisa jika beberapa hari ini tidak bisa menemui nya, tapi ternyata pujaan hati nya juga sedang pergi.

Di tekan nya nomor milik pengasuh Liam.

Panggilan vidio di langsung kan. Nampak lah wajah Liam di depan layar.

" Halo Papi..." Ucap Liam ketika terlihat wajah Wafa.

" Kenapa ponsel milik pengasuh mu ada di tang mu?" Tanya Wafa.

" Karna Liam tau, jika Papi yang telpon, pasti mau cari Liam,,,benarkan tebakan ku?" Ucap Liam.

" Iya kamu benar...Papi ada kabar baik buat kamu" Ucap Wafa.

" Kabar baik apa Pi?" Tanya Liam antusias.

" Mami surah setuju" Ucap Wafa.

" Beneran?"

" Iya bener, kapan - kapan kalau ketemu Mami mu, coba deh tanya sendiri "

" Siap, tunggu Liam pulang dari Asrama ya Pi"

Ke dua anak dan ayah itu mengobrol cukup lama di telpon.

Sudah sekian lama Wafa tidak menemani putra nya berbincang seperti ini. Wajah gembira putra nya pun setelah sekian lama terlihat sangat sumringah.

" Sekarang tidurlah, ini sudah malam, besok kamu sekolah kan?"

" Iya Pi,,,,tapi Papi janji kan, Liam nanti pergi ketemu sama Mami"

" Janji,,, selamat malam putra papa" Ucap Wafa tersenyum.

" Malam Papi"

Panggilan Vidio pun di akhiri. Wafa meletak kan ponsel nya. Kepala nya ia sandarkan di kepala ranjang.

Pikiran nya melayang membayangkan gadis cantik, yang tiba - tiba ia lamar secara ugal - ugalan, dan akhirnya pun berhasil di terima.

Ke esok an hari nya, semua barang bawaan sudah berada di dalam bagasi mobil. Mereka pun juga sudah siapa akan berangkat berlibur.

" Vani, buruan...." Panggil Mama Zahra.

" Tinggalin aja dia, kelamaan " Ucap Wafa.

" Apasih kak, orang cuman ambil power bank, nih ketinggalan " Tunjuk Vani tapi di acuhkan oleh Wafa, di tinggal masuk ke dalam mobil.

Vani menghentak kan kaki nya kesal. Kakak nya ini benar - benar menyebalkan.

" Udah biarin aja, kakak mu emang kaya gitu kan, ayo masuk mobil" Ucap Mama Zahra.

Mobil melaju pergi ketempat liburan. Seperti yang di katakan Mama Zahra kemarin, jika hari Senin apalagi siang hari seperti ini, jalanan tidak akan macet.

" Kak....Mama atur kencan buta buat kamu ya, sama anak teman Mama" Ucap Mama Zahra.

" Nggak,,,,Wafa nggak mau...Wafa bisa cari sendiri,...jadwal Wafa itu udah padat Ma, ini juga Wafa luangin waktu " Ucap Wafa.

" Pah, bantuin Wafa dong, Papa kan tau sendiri kerjaan Wafa,,,masih numpuk di meja kerja"

" Mah, ...." Ucap Papa Arga.

" Iya....iya...terserah kamu, yang penting jangan lama - lama cari istri nya, Usia mu tuh udah siap buat nikah, Mama pengen cepat punya cucu juga" Ucap Mama Zahra.

" Bukan nya Mama udah punya cucu ya" Ucap Wafa.

" Beda, itu anak kakak mu...bukan anak mu, kan gantian punya mu juga"

" Liam kan sekarang putra ku Mah, sama saja"

" kalau mama bilang beda, ya tetap beda"

Wafa mengalah saja deh, lagian jika di teruskan pasti Mama nya juga yang akan menang jika beradu mulut seperti ini.

Nisa sudah sampai di rumah nenek nya malam tadi tepat pukul sebelas malam.

Kini ia baru saja selesai sarapan bersama.

" Nek, nenek mau ke mana?" Tanya Nisa.

" Mau ke kebun"

" Nisa ikut ya" Pinta Nisa.

" Boleh,,,,ajak ibu dan kakak mu juga"

" Kita memang akan ikut kok bu" Ucap Bu Yuli dan Tias yang tiba - tiba datang.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!