NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

5

Melihat Sea yang terus memandangnya dengan tatapan polos, David memutuskan untuk melangkah masuk ke dalam kamar. Ia terdiam sejenak, memperhatikan setiap sudut ruangan yang menjadi tempat tinggal gadis itu.

"Sea, kau benar-benar tinggal di tempat seperti ini?" tanya David dengan nada prihatin.

Jika sebelumnya Sea terkejut dengan kedatangan David, kini giliran David yang dibuat tercengang dengan kondisi kamar yang lebih pantas disebut sebagai gudang. Kamar itu sangat sempit, hanya ada kasur tipis yang sudah lusuh tergeletak di atas lantai yang penuh retakan.

Sea mengerjapkan matanya, terkejut dengan pertanyaan David. Ia baru menyadari bahwa David sudah berada di dalam kamarnya.

"Emm, Tuan David, mengapa Anda masuk ke kamar saya?" tanya Sea dengan gugup.

"Aku tidak ingat pernah mengundangmu masuk!" kata Sea dengan nada menantang, berdiri di dekat David yang menjulang tinggi di atasnya.

"Aku tidak memerlukan undangan untuk memasuki 'istana' reyot ini," balas David dengan tatapan meremehkan, mengamati tumpukan pakaian yang tertata di dalam kotak mi instan bekas.

"Hei, ini bukan istana, tapi rumahku! Memang kecil, tapi terjangkau untukku!" jawab Sea, tanpa rasa malu sedikit pun terhadap keadaan kamarnya yang sederhana.

David menghela napas berat, lalu menunduk untuk menatap wajah Sea. Matanya terkejut saat melihat luka sobek di bibir mungil gadis itu. Emosinya langsung terpancing.

"Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya David dengan suara yang dalam dan berbahaya.

Sea refleks menyentuh bibirnya, seolah melindungi luka itu dari pandangan David. Terlihat bibirnya terluka parah akibat tamparan dari Erna, sosok yang baru saja ia kenal sebagai teman.

"Oh, ini hanya insiden kecil, Tuan David!" seru Sea, mencoba menutupi rasa sakitnya dengan senyum yang dipaksakan.

David tersentak. Sulit dipercaya bahwa Sea menganggap luka separah itu hanya sebuah kesalahpahaman. Hatinya menolak mentah-mentah penjelasan tersebut.

"Jawab aku!" David menuntut, jemarinya perlahan menyentuh bibir Sea yang pecah.

Sebuah getaran aneh menjalari tubuh Sea saat sentuhan David mendarat di lukanya.

"Sea," panggil David, suaranya merendah namun penuh tekanan.

Bulu kuduk Sea langsung meremang. Ada aura dingin yang terpancar dari panggilan David yang pelan itu, membuatnya merasa ngeri.

"I-iya, Tuan?" jawab Sea terbata.

"Siapa pelakunya?"

"Ini benar-benar hanya salah paham, Tuan. Kak Erna tidak sengaja melukaiku. Dia pikir aku membicarakan hal buruk tentang Tuan Muda David. Tapi anehnya, gara-gara ini aku jadi punya teman!" kata Sea, matanya berbinar bahagia.

David terdiam, memperhatikan betapa bahagianya Sea hanya karena seorang teman. Gadis kecil ini begitu mudah merasa senang. Dan apa tadi? Dia menyebutkan namanya tanpa sadar bahwa David adalah orang yang dimaksud. Sungguh polos atau bodoh?

'Apakah kebahagiaanmu sesederhana ini, Sea? Kau begitu gembira memiliki teman yang jelas-jelas telah menyakitimu. Apa aku harus merasa kagum dengan kebaikan hatimu?'

"Siapa Erna itu?" tanya David sambil menyisipkan rambut Sea ke belakang telinganya dengan sentuhan ringan.

Sea sama sekali tidak merasa sakit hati atas perlakuan bosnya. Malah, dia merasa seolah sedang diperhatikan oleh seorang kakak yang perhatian.

"Dia yang menyiramku dengan teh panas di restoran itu, Tuan!" kata Sea dengan nada riang.

Rahang David mengeras menahan amarah.

"Dan setelah itu, dia masih berani menamparmu?" tanyanya dengan suara tertahan.

Sea mengangguk polos, tanpa menyadari perubahan ekspresi David.

"Tapi setelah menamparku, Kak Erna langsung membawaku ke rumah sakit karena tidak ada apotek yang buka. Dia juga membelikanku banyak sekali makanan, Tuan! Tapi sekarang sudah habis semua!" ujar Sea sambil menyeringai, memamerkan gigi putihnya yang rapi.

David merasa hatinya terombang-ambing antara amarah dan rasa sayang. Bagaimana bisa gadis kecil ini begitu polos dan menerima perlakuan buruk dengan begitu mudah?

Pikiran itu agak sulit dipahami oleh otaknya yang cerdas.

"Sudah makan?" tanya David, langsung mengalihkan pembicaraan.

"Sudah, Tuan."

"Makan apa?"

Sea merasa senang lagi saat David menyisir rambutnya yang terbalik karena angin.

"Cuma mie instan," jawab Sea jujur.

David memejamkan mata, lalu menghela napas perlahan. Entah bagaimana rasanya mie instan yang disantap gadis kecil ini.

"Ayo ikut aku!"

"Kemana, Tuan?" tanya Sea dengan wajah bingung.

"Ke rumahku. Disana ada banyak mie instan berbagai rasa yang bisa kamu nikmati sepuasnya. Semuanya gratis!" jawab David.

Mata Sea langsung berbinar mendengar kata 'gratis'. Refleks, ia menggigit bibir bawahnya, tampak ragu namun juga tertarik.

"Jangan menggigit bibir seperti itu di depanku, Sea. Itu bisa membuatku kehilangan kendali," goda David dengan nada rendah.

"Tapi, Tuan," Sea tampak khawatir, "Ini sudah malam. Apa orang tua Tuan tidak akan marah jika saya makan di rumah Tuan?"

David tertawa kecil mendengar kekhawatiran Sea.

"Aku tinggal sendiri, Sea. Orang tuaku punya rumah masing-masing," jawab David sabar.

Sea mengangguk-angguk, kagum dengan gaya hidup orang kaya. Anak dan orang tua bisa tinggal terpisah dengan nyaman. Ia jadi sedikit iri.

"Ayo!" ajak David, melihat Sea yang tampak melamun.

Pikirannya masih melayang entah ke mana.

"Tunggu sebentar, Tuan! Saya ambil jaket di jemuran dulu ya," kata Sea, bergegas menuju pintu.

David menahan lengannya dengan lembut, mencegahnya pergi.

"Tidak usah repot. Nanti kita beli jaket baru yang lebih bagus," tawar David dengan santai.

Sea menatapnya dengan curiga, keningnya berkerut dalam.

"Apa Tuan mau memotong gaji saya untuk membeli jaket itu? Kalau begitu, lebih baik saya pakai jaket lama saja," ujarnya polos.

David memejamkan mata sejenak, mencoba memahami jalan pikiran gadis di hadapannya ini. Bagaimana bisa Sea berpikir bahwa ia akan memotong gajinya yang kecil hanya untuk sebuah jaket?

"Sea, apa menurutmu aku terlihat seperti orang yang kekurangan?" tanya David, berusaha menahan senyum.

David berusaha menahan diri untuk tidak terpancing emosi menghadapi kepolosan Sea.

Sea menggelengkan kepalanya.

"Tuan terlalu kaya. Makanya bisa jadi bos," ujarnya polos.

"Bagus. Sekarang ayo cepat pergi dan jangan banyak bicara lagi!" sahut David sambil menggenggam tangan kurus Sea dan menariknya keluar. Ia hampir saja kehilangan kesabaran ketika Sea tiba-tiba melepaskan tangannya hanya untuk mengunci pintu kamar yang kosong.

"Takut kemalingan, Tuan. Hehehe..." cengir Sea.

David hanya bisa membatin, "Bolehkah aku melompat dari gedung sekarang juga?"

*****

David tak jemu memandangi wajah lugu Sea yang terlelap, bibirnya sedikit terbuka. Usianya baru sembilan belas tahun. David merasa ada sesuatu yang menarik dari gadis yang lebih muda darinya itu. Sea baru saja menginjak usia sembilan belas, masa muda yang penuh pesona.

"Sea, kenapa kau begitu memesona? Sadarkah kau, wajahmu menghantui benakku. Di setiap nafasku, senyum polosmu hadir di pelupuk mata. Takkan kubiarkan kau pergi, walau kau menolak," bisik David lirih, nyaris tak terdengar.

Dengan iming-iming makanan cuma-cuma, David berhasil membujuk Sea ke rumahnya. Dan malam itu, Sea tertidur di kamarnya, menjadi ganti rugi atas rasa yang tiba-tiba hadir di hatinya.

"Aku sudah gila. Gila karena gadis ingusan ini!" desis David sambil terkekeh pelan Hingga membuat Sea terbangun.

" Beneran ini rumah Tuan? Luas banget!" seru Sea dengan nada takjub.

"Tentu saja ini rumahku, Sea. Kamu suka?" tanya David sambil menggandeng tangan kecil Sea masuk ke dalam rumah mewah itu.

Sea mengabaikan pertanyaan David. Matanya berbinar-binar melihat kemegahan rumah itu. Ia berteriak histeris saat melihat kolam renang yang begitu luas. Tanpa malu, Sea berlarian ke sana kemari sambil melontarkan pertanyaan-pertanyaan remeh kepada pemilik rumah.

"Ya Tuhan, Tuan, rumah ini punya kolam renang!"

1
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!