seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan yang menyakitkan
"Aku juga korban" kata Mario
"Kau ingat waktu kau melempar batu ke arah ku dan kau sembunyi, kau melakukan itu berulang kali kan? Kau pikir aku gak tau siapa yang melempar aku? Aku tau Rima." Jelas Mario. "itu kau kan rim, aku tau semuanya" kata mario.
Mario diam sejenak melempar batu ke arah jurang " asal kau tau di keramaian aku sering melihatmu sedang mencari sesuatu dan pasti kau sedang mencari ku, tapi kau tak pernah melihat ku, aku selalu melihatmu dimana kau berada rim dan aku benci hal itu saat itu" ucap Mario menendang gundukan pasir.
" Di perpustakaan, di pasar, di stadion, bahkan jalan ke rumahmu aku selalu melihatmu Rim tapi kau tak pernah tau itu kan, yah aku benci akan hal itu karena pada saat itu aku sangat membencimu" ucap Mario menatap Rima
" Aku membencimu karena sebenarnya aku menolak perasaanku, aku gengsi, aku malu tapi sebenarnya adalah aku juga mencintaimu, aku tersiksa selama ini menolak rasa itu menanam dan memupuk nya menjadi kebencian, hingga akhirnya kau ungkapkan perasaan mu melalui BBM, pada saat itu masih BBM kan dan aku mempermalukan mu di hadapan semua orang" kata Mario membuat keadaan mereka semakin canggung.
" Yah peristiwa itu gak usah diingatkan lagi, aku malu mengakui nya dan sampai saat ini aku sangat membencimu karena kejadian itu" kata Rima
" Yah, aku merasa bersalah kepadamu Rim, mungkin setelah kejadian itu kau mengutukku hingga aku tak pernah bahagia" kata mario.
Rima terdiam seketika ia mengingat peristiwa sewaktu di perkuliahan dulu.
" Kau bilang aku harus melanjutkan hidupku? Hah kau pikir selama ini aku hanya diam? Bentak mario.
"Aku sudah melanjutkan hidupku Rima, Aku juga punya kekasih" kata mario
" Tapi bayang-bayangmu selalu muncul di diingatan ku dan di dalam hatiku" ucap mario lesu terbujur di tanah.
Rima melihat Mario tatapan sendu sedikit merasa bersalah " Kami pacaran selama 5 Tahun, aku juga sudah siap untuk menikahinya" ucap Mario menggenggam rumput yang ada di depannya.
" Setidaknya dengarkan aku dulu" kata Mario menatap Rima dan rima akhirnya duduk di samping mario mendengarkan Mario.
" Kami sudah lama bersama sama mengalami suka dan duka" ucap Mario menatap Wajah Rima.
"Suatu saat pacarku bertanya kepadaku, apakah aku mencintainya, sontak aku jawab aku mencintainya, Aku memuji kebaikannya dan kecantikannya"
" Aku merasa aku sudah melakukan semuanya aku korbankan hidupku untuk dia, tapi apa yang aku dapatkan" jelas Mario.
" Dia ingin kami berpisah" kata mario tajam.
"Kenapa dia ingin itu" tanya Rima.
" Huuummmmm" Mario menghembuskan nafasnya kembali terdiam.
" Kenapa Mario" tanya Rima.
"Katanya, aku tidak mencintainya" jawab Mario.
" Dia bilang aku mencintai seseorang di masa lalu ku, dia gak bisa melanjutkan hubungan kami kalau aku tidak bisa berdamai dengan masa lalu ku. Dia juga mengatakan hanya sekali dia lihat cinta ada di mataku tapi mata itu tidak untuk menatapnya" jelas Mario.
"Kenapa begitu?" ucap Rima penasaran
" Suatu hari kami pergi makan siang, seperti biasa sambil menunggu pesanan kami datang aku melihat sosial media ku. Kau tau Rima ketika aku melihat Video undangan pernikahan di sosial mediaku saat itu, aku sangat terpukul Rim, aku menangis dan tanpa sadar aku memeluknya" mario menyeka air matanya.
" Perpisahan kami bukan karena aku berselingkuh atau sebaliknya, atau perdebatan biasa yang di lakukan oleh pasangan, kau tau penyebabnya karena apa, karena dia melihat ada cinta di mataku tapi itu bukan miliknya melainkan orang lain".
" Kau tau rim video siapa yang aku lihat" mario menatap Rima dengan tajam.
" Video itu adalah milik mu rim video undangan pernikahan" ucap mario.
" Yah aku memang mencintai mu, tapi mungkin dulu aku menyangkalnya" jelas Mario.
" Tujuan ku bukan untuk merusak kehidupanmu yang sudah nyaman, aku hanya ingin menghilangkan rasa sesak di dadaku" kata Mario.
" Aku ingin kau tau aku juga mencintaimu" kata mario kesal.
" Aku tak sanggup menahan rasa ini rima Apalagi sejak bertemu denganmu pada hari itu, aku gak pernah menyangka kalau aku bertemu denganmu lagi" jelas mario.
"Ya sudahlah, yang lalu biarlah berlalu" Rima berdiri.
"Yah pada saat itu aku mengutuk mu karena dulu kau menolak ku, wajar dong aku malu sama temen temen aku, yah aku sangat membencimu disaat itu, aku ingin marah, ingin menamparmu, saat itu kau tertawa melihat ku tanpa rasa kasihan sedikit pun, kau tak tau sakitnya memendam rasa Mario. Kau melihatku seperti seorang yang hina, perempuan yang menjijikkan iyakan itukan yang ada di fikiranmu mario" ujar Rima marah karena teringat peristiwa silam itu.
Mario terdiam merasa bersalah pada siang itu, di lihatnya Rima yang sedang meluapkan emosinya ingin menenangkannya tapi sepertinya tidak mungkin ia lakukan.
Mereka berdua diam sejenak mengambil nafas agar suasana tidak terlalu tegang.