NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Dion? Kenapa bajingan itu bisa ada di sini? Tidak, dia tidak boleh tahu soal pernikahan kontrak ini," batin wanita itu menatap Dion sinis.

"Bagaimana kalau kita pindah ke kafe yang lain?" tanya Lyra berusaha mengacuhkan Dion yang ada di meja sebelah.

Tak kunjung mendapat jawaban, Dion berdiri dari kursinya dan menghampiri meja mantan kekasihnya dan Adrian. "Lyra! Aku sedang bicara padamu!" ucap Dion mencengkram tangan Lyra dengan erat.

"Lep—"

"Lepaskan tanganmu dari calon istriku, Tuan. Aku tidak segan-segan untuk melaporkanmu ke pihak berwajib," ancam Adrian lalu menghempas tangan Dion.

"Ayo pergi, Sayang. Aku akan menyuruh asistenku untuk mengantar mobilmu sebentar," ucap Adrian seraya menarik tangan Lyra menuju mobilnya.

"Hei! Apa yang barusan kau lakukan? Calon istri? Aku bahkan belum menandatangani kontrak yang kau maksud," ucap Lyra kemudian menyapu poninya ke belakang dengan gerakan kasar.

"Hanya berakting. Itu juga termasuk dalam kontrak yang akan kita tanda tangani. Lalu panggil aku dengan namaku." Adrian menyalakan mesin dan memutar kemudi mobilnya dengan cepat.

"Kemana kau akan membawaku? Lalu bagaimana caraku kembali ke kantor setelah ini?"

"Ke kafe baru. Aku yang akan mengantarmu ke kantor sebentar," ucap pria itu, pandangannya fokus ke depan.

"Apa? Bagaimana kalau seseorang melihat kita?"

"Lalu? Toh kita akan menikah, tidak masalah jika mereka lihat."

Lyra terdiam sejenak, ia menoleh ke arah jendela mobil. Memperhatikan pantulan samar dirinya di kaca. "Apa orang tuamu tahu?"

"Tentu saja tidak. Akhir-akhir ini mama selalu bermimpi buruk kalau umurnya tidak lama lagi. Mimpi itu membuatnya khawatir ia akan pergi sebelum menimang cucu. Karena itu, mama mendesakku untuk segera menikah. Tapi saat ini, aku belum terpikir untuk menikah apalagi memiliki seorang anak." jelas Adrian sambil memutar setir mobil.

Setelah memarkirkan mobil, keduanya kini turun dan masuk ke dalam kafe tersebut. Saat Lyra mendorong pintu, aroma kopi memenuhi ruangan.

Setelah mendapat meja dan memesan makanan, Adrian menyodorkan berkas-berkas yang harus ditanda tangani oleh Lyra. "Keluargamu benar-benar akan menolong perusahaan milik keluargaku, kan?" tanya Lyra mencoba memastikan kembali.

"Tentu saja. Orang tuaku bukan tipe orang yang akan membiarkan keluarganya menderita. Dengan menandatangani kontrak ini, kau bisa menyelamatkan bisnis ayahmu dan aku juga bisa menyenangkan orang tuaku. Bagaimana? Solusi yang menguntungkan kita berdua, bukan?"

Tanpa pikir panjang, Lyra menorehkan tanda tangannya pada dua lembar kertas di tangannya. "Aku hanya berakting selama dua tahun, kan?"

"Baiklah. Aku akan menyimpan salah satunya, kau juga simpan baik-baik salinannya." Adrian memasukkan kertas itu ke dalam map dokumen miliknya.

Setelah perbincangan itu, keduanya kini menyantap makan siang yang telah di pesan lalu kembali ke mobil.

"Berapa harga makanan yang kupesan tadi? Aku akan mengganti uangmu," ucap Lyra sambil membuka mobile banking miliknya.

"Tidak perlu. Mulai sekarang kita harus terbiasa dengan interaksi seperti ini," tolak Daniel lalu mengantar Lyra kembali ke kantor.

*

*

*

Sesampainya di kantor, Lyra berterima kasih pada Adrian yang telah mengantarnya kemudian memarkirkan mobilnya di basement.

Lyra bekerja seperti biasa, hingga tak disadari jam kerja telah berakhir. "Hhh ... pulang ke rumah itu lagi," batinnya sambil mengemas barang-barang.

"Aku pulang duluan. Sampai jumpa." Lyra melambaikan tangan pada kedua temannya sebelum akhirnya turun ke basement.

Wanita itu masuk ke dalam mobil dan menaruh tas di kursi penumpang di sebelahnya lalu memutar kunci mobilnya.

Di perjalanan, alunan musik yang ia putar menemaninya sepanjang jalan. Lyra menurunkan sedikit kaca jendelanya, membiarkan angin sore menyelinap masuk memenuhi mobilnya.

"Mobil Dion? Mungkin dia ke sini untuk menemui Safira," pikirnya saat melihat mobil Dion terparkir di halaman rumahnya. Ia memutar kemudi mobil, sesekali menoleh ke belakang saat memarkirkan mobilnya.

Lyra melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya yang terbuka. Namun belum sempat sampai di ambang pintu, wanita itu mendengar percakapan mantan kekasih dan ayahnya. Percakapan itu terdengar samar, namun masih jelas di telinganya. "Paman," ucap Dion dengan suara parau penuh tekanan.

" Tadi aku tadi tidak sengaja bertemu dengan Lyra di sebuah kafe. Tapi dia bersama seorang pria, siapa pria itu? Apa paman dan Lyra berusaha menyembunyikan sesuatu dariku?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!