Sebelum baca Penantian Sang Casanova,di baca dulu yah Mengejar Cinta Mantan Istri,biar tau sejarahnya Ica dan Yordan.
"oke gue akan terima loe,asal loe mau terima tantangan gue." Senyum Yordan menyeringai
Mata polos Ica terlihat berbinar karena Yordan mau memberikan dirinya kesempatan.
"Siap..!!! Sekarang apa tantangannya?" tanya Ica penuh percaya diri.
Ia tidak tahu tantangan yang akan di berikan Yordan,adalah tantangan yang membuat hatinya hancur lebur.
Dan karena tantangan yang diberikan Yordan,
Ica pun menjauh dari Yordan sang Casanova.
Kira-kira apakah tantangan yang diberikan Yordan?
Dan apakah Yordan sang Casanova bisa mencintai Ica?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps. 34
Yordan menelan slivanya susah payah.
"Oh marimar...cobaan apa lagi ini.." gerutu Yordan frustasi.
Cepat-cepat Yordan menyelimutkan tubuh Ica lagi,lalu dengan langkah cepat ia masuk ke dalam kamarnya.
Dengan kasar ia menutup pintu kamarnya. Membuang tubuhnya ke atas tempat tidur dengan posisi tengkurap.
"Aaaaarrrrrrggghhhh!!!!" Teriak Yordan frustasi.
Bagaimana tidak frustasi,melihat paha mulus Ica dan kain hitam berenda itu. Tiba-tiba si Jeki terbangun dari mati surinya saat bersama Rika tadi.
"Jangan bilang loe mau masuk kedalam sangkar di balik kain hitam berendanya Ica,Jek!!!" Tangan Yordan menekan si Jeki yang masih terhalang celana dan boxer.
"Jangan minta yang aneh-aneh Jek,Ica gadis polos,gadis bener,gak pantes buat kita. Loe sama yang udah longgar aja lah Jek.." Yordan mengajak ngobrol si Jeki agar Jeki melupakan niatnya pada Ica.
Karena Jeki tidak bisa dibujuk dengan kata-kata,mau tidak mau Yordan harus menyelesaikannya secara kekeluargaan di kamar mandi.
Setelah Jeki tertidur kembali,Yordan keluar dari kamar mandi dan kembali membuang badannya ke tempat tidur. Ingin sekali dirinya melihat Ica yang ada diruang tamu tapi ia tidak ingin mengambil resiko kalau nanti si Jeki harus terbangun lagi hanya karena melihat Ica.
⭐⭐⭐⭐⭐
Keesokan paginya Yordan terbangun karena suara hp nya. Ia meraba-raba nakas disampingnya untuk mengambil hp nya.
"Halo.." sapa Yordan dengan suara berat dan serak saat menerima panggilan itu,tanpa melihat siapa yang memanggil.
"Uuuh...suara kamu bangun tidur bener-bener seksi.." jawab wanita yang ada diseberang telepon itu.
Mata Yordan membelalak seketika,otaknya langsung sadar. Ia melihat kembali panggilan di hpnya,tak ada nama tertera. Tapi dari suaranya sepertinya Yordan mengenal suara wanita itu.
"Siapa ini?" Tanya Yordan memastikan apa dugaannya benar.
"Astaga. Baru semalam kita kenalan,dan hampir bercinta sekarang kamu lupa sama aku? Inget tampan,kamu masih punya hutang permainan sama aku." Jawab wanita itu dengan nada seksi.
Ya wanita itu adalah Rika. Rika yang semalaman tidak bisa tidur karena merasa frustasi dengan hasratnya sendiri. Mau tidak mau,selepas Yordan pergi,Rika menuntaskan hasratnya dengan bermain sendiri.
Ketika bangun pagi,Rika langsung teringat akan Yordan. Dia merasa belum puas,karena hanya melepaskan hasratnya sendiri. Dia sangat menginginkan Yordan sekarang.
"Shiiiit.." umpat Yordan dalam hati. Dia baru ingat kalau semalam dirinya sudah membuat janji pada Rika untuk melanjutkannya kegiatan mereka yang gagal malam ini.
"Iya gue inget." Jawab Yordan malas.
"Kalau gitu dateng ke apartemen gue sekarang. Gue udah gak bisa nunda sampe nanti malam."
"Gak bisa,gue masih banyak kerjaan. Nanti malam aja." Yordan mencoba mengulur waktu.
"Ini hari minggu tampan,mana ada orang kerja di hari minggu. Ayo lah,gue bener-bener penasaran sama keperkasaan batangan yang besar dan panjang itu tampan." Rayu Rika.
"Gue bilang gak bisa yah gak bisa. Kalau loe penasaran,sabar sampe nanti malam. Loe siapin aja diri loe,karena gue gak akan ngelepasin loe walau loe jerit-jerit minta udahan.!!" Kata Yordan dengan pedenya.
Karena memang dengan wanita-wanita sebelumnya,si Jeki seolah tak kenal lelah,dengan membabi buta Jeki melakukan beronde-ronde dengan durasi per rondenya bisa satu setangah jam, membuat wanita-wanita itu menjerit minta berhenti.
"Wooow..gue jadi gak sabar loe bikin menjerit.." tantang Rika.
"Ok. Gue tunggu nanti malam." Lanjut Rika.
Yordan pun langsung mengakhiri panggilannya dan menaruh kembali hp nya di atas nakas.
Dia bangkit dari atas ranjang,menapaki kakinya di atas lantai dan melangkahkan kakinya menuju pintu.
Yordan membuka pintu kamarnya. Ia melihat ke arah ruang tamu untuk memastikan keberadaan Ica. Ternyata Ica sudah tidak ada disana,selimut yang Ica pakai semalam sudah terlipat rapih.
Yordan menarik nafasnya dan membuangnya perlahan,seolah mendapat kelegaan.
"Akhirnya tuh bocah pulang juga.." Yordan mengelus dada nya.
Dirasa Ica sudah pulang ke unit apartemennya di lantai bawah,Yordan melangkahkan kakinya menuju kulkas yang ada di ruang makan. Ia mengambil air mineral kemasan dari dalam kulkas.
"Gak baik kak minum air dingin baru bangun tidur.." kata Ica sambil mengambil air minum kemasan itu dari tangan Yordan.
Mata Yordan membelalak kaget karena Ica tiba-tiba muncul di hadapannya masih dengan pakaiannya semalam.
Yordan mematung seketika karena jarak mereka sangat dekat. Mata Yordan tak henti mengikuti langkah Ica yang sedang menuangkan air minum hangat ke dalam gelas.
Yordan memperhatikan lekuk tubuh Ica mulai dari atas sampai bawah.
Lagi dan lagi ia dengan susah payah menelan slivanya saat melihat pundak Ica yang terbuka dan paha putih mulus milik Ica. Dan sorot matanya kini beralih pada dada milik Ica yang walaupun masih dilapisi bra dan daster,Yordan yakin kalau ukuran dada Ica tidak kurang dari 40.
"Nih minum air hangat kalau baru bangun tidur.." Ica menyodorkan segelas air hangat yang baru diambilnya kepada Yordan.
Kata-kata Ica membuat Yordan kembali sadar dari fantasi liarnya.
"Shiiiit...!!!" Umpat Yordan dalam hati.
Dengan cepat ia mengambil gelas itu dari tangan Ica dan langsung menenggak air di dalamnya dengan sangat cepat. Setelah air dalam gelas tandas,Yordan menaruh gelas itu di atas meja dengan kasar. Lalu beranjak pergi menuju kamarnya.
Ica kaget waktu melihat Yordan meletakkan gelas itu dengan kasar. Bahkan sampai Yordan pergi dari hadapannya Ica masih mematung.
"Dia kenapa? Aku salah apa?" Tanya nya pada dirinya sendiri yang tak paham dengan sikap aneh Yordan. Pasalnya ini pertama kalinya Ica melihat Yordan kasar.
LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE