Hai Readers setiaku, ada kabar baik nih. Novel ini dalam tahap revisi, mungkin akan ada beberapa tambahan di dalam ceritanya.
Tunggu ya! Nanti kalau sudah selesai revisi semua akan ada pengumumannya. Terima kasih🙏
!!! JANGAN LUPA BACA SEASON 2 NYA SIK YANG BERJUDUL #* My Perfect Boss *#👍
Tiba tiba menikah karena perjodohan, alice dan zayn melewati bahtera rumah tangga mereka tanpa peduli urusan masing masing, karena keduanya memiliki sifat yang sama sama cuek. Apakah benih benih cinta bisa muncul di antara mereka? Yukk...baca novel suamiku idola kampus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon may leni andiarsi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PARIS 6
Pagi hari yang cerah di kota Paris lalu lalang para turis dan wisatawan hotel mulai dengan aktivitas mereka masing-masing. Alice yang perlahan membuka matanya mendapati Zayn yang masih tertidur pulas disampingnya. Tadinya Alice sempat kaget namun ia tak beteriak. Alice hanya menatap lekat wajah Zayn yang masih terlelap dalam tidurnya.
“Ternyata dia tampan juga kalau lagi tidur, maaf ya Zayn soal semalam.” Ucapnya lirih lalu Alice mengecup pipi Zayn.
Zayn yang merasakan ada sentuhan langsung membuka matanya, yang mana membuat Alice gelagapan.
"“Selamat pagi Alice.” Ucap Zayn dengan suara serak khas orang bangun tidur.
“Eh...se..selamat pagi juga Zayn, gu..gue ke kamar mandi duluan ya.” Ucap Alice yang sudah salah tingkah karena takut Zayn tahu bahwa dirinya mencium pipi Zayn. Tanpa menunggu jawaban dari Zayn, Alice pun segera berlari menuju kamar mandi.
“Lucu banget sih kamu Alice, mungkin gue harus sering pura-pura tidur kalau pagi biar bisa dapet morning kiss dari loe.” Gumam Zayn lirih dan tertawa kecil.
******
Hari ini adalah hari terakhir mereka berlima di Paris, ya mereka hanya mengambil 2 hari untuk liburan ini. Karena sudah hampir semester akhir jadinya mereka tak ingin berlama-lama.
Agenda mereka hari ini mengunjungi wisata-wisata terkenal Paris lainnya, tapi untuk kunjungan pagi ini mereka kembali ke Menara Eiffel lagi mengabadikan potret kebersamaan mereka.
Selanjutnya mereka pergi ke Arch de Triomphe ( Monumen terkenal di Paris ), lalu Place de la Concorde ( Alun-alun yang populer di Paris ) , kemudian ke Jardin du Luxembourg ( Kebun Perancis dan Taman Inggris ), setelah mengunjungi 4 tempat tersebut mereka makan siang di Museum Musee d'Orsay ( Museum yang memiliki koleksi seni luar biasa ) restorannya terletak berada di lantai bawah, tak hanya bisa menikmati makan siang, mereka juga dapat menikmati suguhan seni yang di berikan oleh Museum Musee d'Orsay ini.
“Wah...gila Ca !!! Walaupun agak capek udah keliling-keliling setengah hari ini, tapi bisa bener-bener puas pergi ke tempat yang menakjubkan seperti itu.” Ucap Vira yang sangat gembira.
“Bener banget Vir, pokoknya habis ini masih pengen lanjut, kita harus puas-puasin hari ini, besok kan kita udah harus pulang.” Celetuk Alice yang sedikit tak rela akan berakhirnya liburan kali ini.
“Sudahlah Alice kan kapan-kapan kita masih bisa pergi bareng-bareng lagi.” Ucap Zayn menghibur Alice.
“Iya juga sih.”
Leon dan Rio hanya memilih diam dan memainkan ponsel mereka. Tak lama kemudian makan siang mereka sudah datang. Mereka berlima sama-sama lahap memakan menu siang mereka, karena lelah jadinya perut mereka cepat sekali lapar.
Setelah menyelesaikan makan siang mereka, mereka lalu kembali berkeliling mengunjungi wisata di Kota Paris ini. Tujuan kali ini mereka ke The Centre Pompidou ( Tempat karya seni modern dan masa kini di Eropa ), lalu ke La Villette ( Taman Besar dengan adanya museum, teater, arsitektur bangunan, kebun yang asri, tempat terbuka, dan ada taman bermain juga ) dan kunjungan terakhir mereka adalah Montparnasse Tower ( Merupakan gedung pencakar langit untuk menikmati pemandangan indah kota Paris dari ketinggian ).
Setelah seharian penuh mereka mengelilingi kota Paris, mereka lalu kembali ke hotel untuk beristirahat.
“Et..loe ngapain ngikutin gue Ca?” Celetuk Vira yang kesal, bukannya ikut Zayn pergi ke kamar mereka malah mengikuti dirinya.
“Gue tidur disini aja ya Vir, please!!” Rengek Alice.
“Nggak boleh, udah balik sana. Hubungan loe sama Zayn harus lebih didekatin lagi ok.” Usir Vira secara halus.
“Vir...?!” Alice terus memelas.
“Nggak Caca, Balik sekarang ke kamar loe ya.” Bujuk Vira, sembari mendorong Alice pelan.
“Ya udah deh.” Jawab Alice lesu, kemudian berlalu meninggalkan Vira dan kembali ke kamarnya sendiri.
“Ah Vira gue harus gimana dong ngadepin Zayn kalau berduaan gini, sumpah gue gugup banget, jantung gue berasa loncat-loncat kalau cuma berdua sama Zayn doang.” Ucap Alice lirih dan menundukkan kepalanya, Alice terus menghela nafasnya.
“Bruukkkk...!!! I'am sorry....!!” Alice yang tak sengaja menabrak seseorang karena berjalan sambil menunduk pun langsung meminta maaf.
“Alice...?!” Ucap lelaki itu memastikan.
Alice mendongakkan kepalanya, alangkah terkejutnya dia melihat kakak kelasnya yang mengejar-ngejar dia dulu kini berada didepan matanya.
“Daniel...?!” Alice pun mengucapkan hal yang sama.
Walaupun Daniel kakak kelasnya, tapi Alice selalu memanggil langsung nama Daniel. Daniel dulu seorang kutu buku siapa yang sangka penampilannya kini sudah berubah drastis. Dulu kemanapun Alice berada Daniel selalu mencoba mencari perhatiannya dan menyatakan cintanya melalui surat, namun Alice selalu menolaknya.
“Gue kira salah orang ternyata beneran loe Alice, makin cantik sekarang.” Ucap Daniel to the point.
“Apaan sih loe, sama aja kali." Jawab Alice seadanya.
“Wahh...!! Daniel bener-bener berubah banget padahal dulu keliatan agak cupu karena selalu pake kacamata kalau ke sekolah, sekarang dia bener-bener bisa bikin para gadis bisa langsung jatuh cinta hanya liat dari penampilannya saja.” Gumam Alice.
“Serius Alice dari dulu sampe sekarang loe masih aja menarik. Apa lagi sekarang makin tambah cantik. Oh ya loe lagi ada acara apa disini Alice?”
“Oh gue cuma liburan aja kok. Loe sendiri?”
“Lagi ada beberapa bisnis aja disini, ya loe tau kan sekarang gue harus bantu handle perusahaan bokap gue. Gimana kalau kita lanjut ngobrolnya di cafe aja.”
“Em..gimana ya?” Jawab Alice ragu.
“Loe disini sama cowok loe ya?! Makannya nggak berani ikut ajakan gue.”
“Oh bukan sih tapi...” Alice yang belum menyelesaikan kata-katanya sudah di potong oleh Daniel.
“Sebentar doank Alice, please mau ya?” Bujuk Daniel.
“Ok deh, tapi jangan lama-lama ya.” Alice pun menghela nafas pasrah.
Mereka berdua kemudian menuju cafe yang berada di hotel. Setelah beberapa saat berbincang, Alice pun teringat bahwa dirinya harus segera kembali ke kamar. Kalau tidak Zayn pasti akan mencarinya.
“Daniel sorry, gue harus balik ke kamar gue sekarang. Ini juga sudah malam, gue juga udah capek karena seharian ini habis keliling Paris.”
“Jawab dulu pertanyaan gue dong Alice.” Ucap Daniel yang memaksakan jawaban dari Alice.
“Kamu di tunggu sama pacar kamu ya, raut wajah kamu terlihat cemas Alice.” Ucap Daniel lagi.
“Alice kali ini gue harus dapetin loe, apapun caranya.” Ucapnya tersenyum jahat.
Sebelum Alice menjawab pertanyaan Daniel, tiba-tiba di belakang Alice sudah berdiri sosok pria dengan tatapan mata yang tajam ke arah Daniel.
“Anda siapa ya?” Daniel pun langsung bertanya pada sosok itu. Karena dirinya merasa terganggu akan kehadiran serta tatapan tajam orang itu.
Melihat arah pandang Daniel, Alice pun sgera menoleh ke arah belakang dan alangkah terkejutnya saat dia mendapati Zayn sudah berdiri tegap di hadapannya.
“Za..zayn..?!” Ucap Alice terbata.
.
.
.
.
.
.
Bersambung......