NovelToon NovelToon
Pesona Wanita Penggoda

Pesona Wanita Penggoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintamanis / Duda / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Melisa terpaksa menjalani kehidupan yang penuh dosa, demi tujuannya untuk membalaskan dendam kematian orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rudy Pindah

Di sebuah kamar mewah tepatnya di apartemen pria matang yang telah berkeluarga itu, kini Edward terlihat kesusahan saat baru memasuki celah Melisa.

Tidak dipungkiri pesona Melisa dan kecantikannya yang tidak ada yang menandinginya membuat semua pria tua dan muda melirik, bahkan jatuh cinta padanya.

Kedua tangan Melisa mencak*r bahu Edward ketika tongkat sakti itu menembus hingga ke yang paling dasar miliknya.

Melisa dengan rambutnya yang terurai indah, berbaring memikat di atas r*njang sutra, matanya menatap dalam ke arah Edward yang terpaku oleh keindahan yang tak terkira. Dengan lembut, dia menggigit bibir bawahnya, sebuah isyarat yang membuat jantung Edward berdegup kencang.

Dia mendekat, hati-hati, seolah takut akan merusak momen yang sempurna ini. Melisa menarik Edward lebih dekat, kedua tangannya yang halus melingkar di lehernya, menariknya ke dalam ciuman yang mendalam dan penuh ga1rah.

Edward yang sudah terperangkap dalam pesona Melisa, kini terjebak dalam kehangatan dan kelembutan sentuhannya. Di bawah rembulan yang menyinari kamar, tubuh mereka menyatu dalam tarian yang harmonis dan penuh ha$rat.

Napas mereka tercampur, dan de$ah lembut Melisa seolah menjadi melodi yang memainkan simfoni  bagi Edward yang kini terlena oleh keindahan dan pesona Melisa, pria itu seolah dia telah menemukan surga di bumi, di sisi wanita yang dengan mudahnya telah mencuri hatinya.

"Lisa....." panggil Edward ketika ia beberapa menit yang lalu telah sampai dan menormalkan nafasnya.

"Iya om...."

"Maafin saya, jujur saya khilaf."

Melisa tersenyum dan menggeleng. "tidak apa kok om, lagian Lisa juga suka kejadian semalam."

Masih dalam kawasan nya yang belum terlepas, Edward pun meminta izin pada wanita itu untuk mengulanginya lagi, awalnya Melisa menolaknya.

Namun bujukan dan rajukan manja layaknya anak kecil yang meminta sesuatu, otomatis Melisa tak ingin buat Edward kecewa pun  menganggukkan kepalanya, tanda mengizinkan.

Maka terjadilah kejadian yang baru usai beberapa menit yang lalu, sungguh walau tvbuh Melisa lelah namun ia tak bisa menolak Edward yang terlihat begitu bersemangat saat mengajaknya ke babak selanjutnya.

Tepat pukul 4 pagi Melisa terbangun, ia yang masih sangat letih dengan rasa mengantuk yang menderanya itu hanya menatap sosok disampingnya yang masih tertidur pulas

Melisa melengkapi pakaiannya, dan dengan langkah yang perlahan dan tidak menimbulkankan suara ia mengendap-endap keluar dari apartemen mewah milik Edward.

Senyum terbit diwajahnya saat ia baru saja meninggalkan apartemen dan masuk kedalam mobil warna hitam.

"Gimana lancar?" Tanya Gita pada teman putih abu-abunya itu.

"Sangat lancar dan gak ada kendala, layaknya jalan tol bebas hambatan." jawab Melisa dengan begitu senangnya dan tertawa cekikikan.

"Keren kamu Mel, berapa kali main nya sih?" Tanya Gita kepo.

"Dua kali dong." Tawa Melisa sembari menunjukkan angka dua dengan jarinya.

"Emang masih ku4t ya si om om nya?" Tanya Gita penasaran.

"Masih dong, malah punya dia enak bangeet tau, bayangkan ukurannya big size tau. Pokoknya enak deh. Apalagi om Edward kan keturunan bule, jadi juniornya mantul." Jawab Melisa yang tertawa nyaring.

"Awas inget tujuan awal kamu, ntar lupa kalo sering di cekoki burungnya si om." Canda Gita dengan membalas tawa temannya.

Melisa tersenyum seketika dengan candaan temannya itu, Gita memang dari dulu humoris.

"Gak mungkinlah, dendam tetap dendam. Gimana caranya aku harus buat keluarganya juga hancur. Sama yang mereka lakuin pada keluargaku." Jawab Melisa yang tidak mungkin akan melupakan tujuan awalnya.

"Good lah kalo kamu ingat itu Mel, udah sekarang kita pulang dan kamu istirahat nanti. Lihat tuh muka kamu kayak kecapekan gitu."

"Oke, aku juga udah rasanya ngantuk banget nih." Cicit Melisa menimpali.

Setelah sampai di rumah kost Melisa, ia pun langsung merebahkan dirinya di k4sur yang tidak terlalu besar, lalu Melisa mulai memejamkan matanya untuk istirahat sebelum ia besok menemui Budi kerumahnya.

Sedangkan kini Edward terbangun diatas king size pun terkejut saat ia tidak mendapati wanita yang baru saja menemaninya semalam.

Edward memejamkan matanya sembari menghirup aroma wangi Melisa yang semalam bermain hebat dengannya.

Aroma yang membuatnya candu dengan pikirannya yang melayang akan perhelatan keduanya di peraduan.

"Dimana wanita cantik itu??" Lirih Edward dengan menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok Melisa.

Sosok yang baru ia kenal semalam, namun mampu membuat Edward keblinger dengan pesonanya, belum lagi rasa nyandu yang ia rasakan saat miliknya terbenam di dasarnya.

Edward beranjak dari tempatnya dan memakai pakaiannya kembali saat itu juga dan mencari keberadaan Melisa, nyatanya satu ruang per ruang ia jelajahi nyatanya tidak ia temukan wanita yang semalam berbagi kehangatan dengannya.

Tak lama ponselnya berdering, lalu ia pun mengangkatnya.

"Ada apa?" Tanya Edward ketus.

"Sayang kamu kenapa tidak pulang ke rumah? Aku menunggumu tau gak sih." Ucap seorang wanita paruh baya yang ternyata isteri dari Edward.

"Oke aku akan pulang." Jawab Edward jengah.

Saat Edward keluar dari apartemennya di parkiran telah ada supir pribadinya yang siap mengantarkan majikan nya.

"Tuan selamat pagi...." Sapa sang supir pada majikannya.

"Pagi, antarkan saya ke rumah, nyonya sedang menunggu saya." Jawab Edward.

"Baik tuan, silahkan masuk."

Edward pun masuk kedalam mobil setelah sang supir membukakan pintu mobil mewahnya. Dan mobil pun keluar dari apartemennya menuju rumahnya yang jaraknya kurang lebih hanya dua puluh menit saja.

Sesampainya di rumah, Edward masuk ke dalam mansion miliknya, ia menatap istrinya sandra telah berdiri menunggunya.

"Kenapa baru pulang sekarang? Bukankah aku bilang untuk pulang cepatkan? Kenapa malah pulang pagi?" Seru isteri Edward.

"Semalam aku sibuk party dengan temanku." Jawab Edward santai dan duduk di sofa.

"Sudah cukup kamu selalu mengabaikan aku Edward, memangnya kamu tidak ingin kita seperti dulu lagi." Tekan Sandra dengan suara yang telah mencapai oktaf.

Sandra akan selalu memarahi suaminya ketika Edward selalu pulang dini hari bahkan pernah tidak pulang selama beberapa hari.

Edward pun memutar bola matanya malas. " Aku melakukan itu karena kamu duluan yang bermain api, bukankah kita pasangan suami isteri seru kan?" Balas Edward yang sarkas pas istrinya.

"Kau......!! Tapi itu kan sudah lama Edward. Itu pun karena kamu yang selalu memanggil nama Maura ketika kita sedang bersamaku. Aku benci itu Edward, aku benci.....!!" Teriak Sandra memukuli bahu suaminya.

Edward yang geram pun kini mendorong istrinya hingga  Sandra pun terjengkang di atas sofa.

"Cukup sudah seakan-akan kamu mencari korban, dan membuat puteriku sendiri membenciku karena hasutanmu." Ujar Edward dengan lantangnya.

Hubung*n keduanya tidak baik ketika Edward masih selalu memikirkan mantan kekasihnya Maura, yaitu ibu kandung dari Melisa.

Masih jelas dalam ingatan Sandra saat suaminya yang akan sampai ditengah perhelatan, Edward selalu memanggil nama Maura.

Dan itu membuat Sandra cemburu dan sakit hati. Terlebih Edward dan Sandra menikah karena perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka.

"Hentikan semua pertengkaran kalian ini, aku sudah lelah.....jenuh." Seru seorang wanita yang sedang mengandeng puteranya yang berumur 7 tahun itu.

Wanita itu adalah anak Edward dengan Sandra, anak tunggal mereka itu bernama Patricia. Wanita itu berumur 25 tahun, ia saat sekolah pernah hamil dengan pacarnya dan memutuskan menikah muda.

Sehingga saat usianya masih muda, ia telah memiliki anak yang telah berumur 7 tahun itu. Sandra mendekati cucunya dan ia bawa pada Edward yang saat itu menatap cucu lelakinya.

"Denise main sama opa ya? Oma takut opa kamu melupakan cucunya sendiri demi kesenangan nya di luar sana." Sindir Sandra pada suaminya.

Mata Edward langsung mendelik pada isterinya, seakan ia tak suka cara Sandra berbicara seperti itu didepan cucunya.

"Ayo Denise, kita main sama opa dikamar kamu." Balas Edward mengandeng cucunya dan berlalu pergi meninggalkan isteri dan anak perempuannya.

Sementara Edward didalam kamar Denise ia mengajak cucunya bermain puzzle, mereka terlihat asik memasangkan gambar hingga terbentuk semua.

Bahkan Edward terlihat malas kembali ke kamarnya dan melihat wajah menyebalkan istrinya itu.

Sembari menemani cucu nya memasangkan puzzle, pikirannya berkelana pada kejadian malam dimana saat itu ia menyatu dengan Melisa.

"Lisa, kenapa kamu meninggalkan aku, sebenarnya kamu siapa? Kenapa hatiku ini merasa pernah mengenalmu. Apakah kamu jelmaan dari Maura??" Batin Edward dengan senyum jika mengingat kejadian semalam.

##

Sedangkan kini Rudy hanya hidup berdua dengan Samudera, anak peninggalan Melisa yang diserahkan pada nya paska ia telah menalak Melisa.

Itu pun kerena permintaan Melisa sendiri yang memaksa Rudy, padahal pria itu hanya ingin

Setiap Rudy bekerja, ia selalu menyuruh tetangga samping rumahnya untuk menjaga puteranya.

Bahkan kini Rudy telah pindah ke kota lain, untuk menghindari omongan tetangga yang selalu menanyakan status bayi yang ia asuh selama Lusi telah meninggal.

Samudera kini tumbuh makin tampan, dan sehat. Setiap hari bayi mungil itu selalu ceria tanpa mengetahui keberadaan ibu kandungnya.

Perkembangan puteranya itu terpaksa tidak bisa Melisa saksikan hanya untuk ambisinya dalam membalaskan dendamnya.

Rudy pun kini bekerja disebuah perusahaan asing, ia resign dari pekerjaan lamanya karena ia lebih menjanjikan bekerja di tempat yang baru itu.

Belum lagi gaji yang ditawarkan sangat besar, ia hanya ingin mengumpulkan pundi uang demi kesejahteraan Samudera kelak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!