NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai perhatian

Sepulang sekolah Fiona tampak lebih bersemangat setelah isi hatinya tercurahkan kepada sahabatnya bahwa selama ini ia menyukai Ayah tirinya sendiri, dukungan dari Sisil membuat Fiona lebih percaya diri, dengan senyum sumringah Fiona memasuki rumahnya. Ia sangat yakin saat ini bokap tirinya pasti sedang menunggunya seperti hari-hari biasanya.

Namun ketika Fiona masuk ia harus menelan kekecewaan karena orang yang ia harapkan sedang menunggunya ternyata tidak ada di rumah. "Dedi!" panggilnya setengah berteriak. ini adalah panggilan pertama yang Viona ucapkan selama Steven menjadi Ayah tirinya.

"Dedi!!" suara Viona menggema di seluruh ruangan mencari sosok pria idamannya itu. Merasa tidak ada orang di rumah, Fiona memutuskan untuk menaiki lantai atas siapa tahu Steven yang sedang dicarinya berada di kamar. "Dedi...!!" panggilnya lagi.

Namun, memang tidak ada orang, sepertinya di kamar sang mama yang biasa ditempati oleh ayah tirinya.

Fiona menarik nafas panjang, Ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Fiona membanting diri di atas kasur, kemudian menatap langit-langit kamar. Senyumnya tersungging, gadis itu berharap perasaannya nanti terbalaskan jika seandainya Fiona mengungkapkan isi hatinya pada Steven Ayah tirinya. "gue harus bisa menarik perhatiannya."

 Viona gegas berganti seragam sekolah, kemudian Ia menggunakan celana pendek dengan tanktop bagian atas. setelah itu Fiona turun ke dapur untuk memasak. Iya yakin Steven pasti akan pulang dan di situlah Viona akan memberikan perhatian dengan cara memberikan hidangan masakan buatannya sendiri. Fiona termenung di dapur, ia memikirkan makanan apa yang harus ia masak. Bahkan untuk kesukaan dari Steven saja Fiona tidak tahu. "bodoh!!" gimana gue bisa membuatnya terkesan kalau makanan kesukaannya saja gue tidak tahu." rutuknya pada dirinya sendiri.

Fiona berusaha mengingat apa saja yang disukai Steven. "Oh iya, gue ingat waktu sama mama, mama pernah buatin ayam goreng rica-rica untuk Dedi." kata Viona bermonolog.

Tak ingin membuang waktu lebih lama, Fiona langsung mencari stok daging ayam di dalam kulkas. Melihat ada sedikit stok daging, tangan Viona langsung mengambil daging itu untuk dimasak. "gak apa apa deh sedikit, yang penting ada." gumamnya.

Fiona terdiam sejenak Ia berpikir bagaimana caranya membuat daging ayam rica-rica, tak kehabisan akal, Fiona membuka ponsel dan mencari tutorial membuat ayam goreng rica-rica di kanal YouTube. "hhhmmm.... mudah kok. aku pasti bisa." gumamnya.

Fiona pun mulai memotong daging ayam yang hanya sepotong itu, dengan perlahan dan penuh kehati hatian, fiona mulai mengikuti langkah ngikutin tutorial memasak itu. Hati Viona berbunga-bunga bersenandung Ria sambil memasak dengan menonton tutorial di ponsel. "Dedi pasti senang," gumamnya. Setelah 30 menit lamanya Fiona berperang di dapur dengan cara melihat tutorial yang tak mudah ia Taklukan, akhirnya pekerjaannya selesai juga.

Fiona meletakkan ayam rica-rica hasil buatannya di atas piring. "hmmm... aromanya sedap sekali." gumamnya.

Bersamaan dengan itu, Tiba-tiba Steven datang dan menyapanya. "kamu memasak, Vio?" tanyanya. Tentu saja Steven merasa ini adalah hal yang tak biasa, Viona adalah gadis manja, mana mau gadis itu berkutat di dapur dan rela bau asap. Ini sangat aneh menurut Steven.

"Dedi Sudah pulang?" tanya Viona dengan binar mata bahagia.

"iya," sahut Steven sambil tak hentinya menatap Viona yang menurutnya sangat aneh.

"ayo, dedi! dedi pasti belum makan, bukan?" tanya Viona bertanya dengan penuh perhatian. "aku sudah memasak makanan kesukaan dedi." kata Viona sembari menggiring Steven menuju ke meja makan.

Steven membiarkan Viona membawanya ke meja makan, tak banyak membantah, Steven membiarkan anak tirinya itu menyiapkan makan siangnya.

Viona terlihat sibuk, gadis itu mengambilkan piring untuk Steven kemudian mengambil nasi dari Magigcom dan mengeluarkannya.

"cobain, dedi, gimana rasanya?" tanya Karina.

"Dedi? kau panggil aku dedi?" tanya Steven dengan dahi berkerut heran.

"iya, emang gak boleh?" tanya Viona santai.

"boleh, tentu boleh. itu lebih bagus." kata Steven.

Viona tersenyum, ia kemudian mengambilkan ayam goreng itu ke piring Steven. "cobain!!" katanya.

Steven mencicipi ayam goreng buatan Viona, lidahnya mengecap ngecap, agak asin, tapi, Steven menghargai perjuangan Viona yang telah susah payah memasak untuk dirinya. "lumayan!" ucapnya sambil terus memakan masakan itu meski rasa asin menguasai lidahnya.

"benarkah?" tanya Viona juga penasaran.

Viona pun akhirnya mencubit sedikit daging itu, tekstur nya Sudah lembut, namun tiba tiba...

"uwek...!!" seketika Viona langsung ingin muntah.

"asin! dedi bilang rasanya enak? tapi ini kan asin." kata Viona dengan menjulurkan lidahnya karena merasa tak nyaman.

Ha.. ha.. ha... Steven tertawa melihat tingkah Viona. Ia merasa gadis itu sangat lucu.

"ih, dedi jahat sama aku." kata Viona dengan memasang pipi yang mengembung. Gadis itu pura-pura ngambek.

"loh, kok ngambek, kan kamu yang masak?" kata Steven dengan tersenyum geli.

Tiba-tiba pipi fiona yang mengembung menjadi surut, bersamaan dengan itu, gadis itu tiba-tiba histeris. "uwa....!!"

"loh kok nangis, kenapa? apanya yang sakit?" Steven menjadi pani. Ia tak mengerti apa yang terjadi pada Viona.

"maafin aku, dedi. Aku belum bisa menjadi anak yang baik. Aku belum bisa membuat dedi senang. Masakanku gak enak. Aku gagal." kata Viona dengan terisak.

Steven merasa terharu, ia jadi tak tega saat melihat Viona menangis dan bersedih.

"sudah, Vio. Gak usah nangis. gak apa apa, kok. Santai aja. Sini ikut dedi. Kita revisi masakannya."

Steven menarik tangan Viona dan membawanya ke dapur. Steven membawa kembali ayam itu dan memasukkannya ke wajan anti lengket.

Steven menuangkan air di dalamnya, kemudian menambahkan kecap dan bumbu kaldu siap saji.

"hhmmm!! aromanya lezat!" kata Steven sembari mengendus aroma masakan itu. "sudah selesai!" kata Steven.

"emang rasanya udah gak asin lagi?" tanya Viona dengan wajah ketakutan. Dia masih khawatir rasmaya akan sama seperti sebelumnya, asin.

"ya enggak lah, Vio. ini enak. ayo di coba." tangan Steven mencabik daging ayam yang sudah empuk itu dengan tangannya kemudian menyuapkannya ke mulut Viona.

Viona membuka mulut, dengan mata menatap Steven. Pandangan keduanya mengunci. Tapi, dengan buru buru Steven membuang muka. "gimana rasanya?" katanya mengalihkan perhatian.

"enak!! enak sekali dedi!" sahut Viona dengan dada berdebar debar. seakan gadis itu sedang di kejar perasaannya sendiri. Perasaan bahagia, tak bisa Viona kendalikan, sehingga ia pun mengukir senyum bahagia saat Steven kembali menyuapi nya. "ayoo makan biar kenyang!" kata Steven kembali menyuapi Viona.

"loh, kok jadi aku yang di suapi?" tanya Viona bingung.

Viona menatap Steven, kemudian ia pun menyuapi Steven dengan tangannya. "dedi juga harus makan, biar sehat terus. Biar bisa jagain aku nantinya." kata Viona.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!