Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Terbongkar
Baik karena tidak ada yang mau jujur biarkan cctv yang menjawab " ucap Bu Sandra dengan tegas.
Dan Bu Sandra saat ini sibuk mengotak atik laptopnya membuka beberapa kunci sandi laptopnya.
" maaf Bu Sandra boleh saya pamit pulang duluan karena ayah saya sedang sakit keras , dirumah tidak ada siapapun ibu saya sudah meninggal " ujar Sarah dengan raut wajah dibuat sesedih mungkin.
" Sarah melihat cctv enggak memerlukan waktu lama kok setelah ini kita bisa melihat hasil rekaman cctv pagi tadi, jadi kamu jangan kawatir ayahmu pasti baik baik saja " ucap Bu Sandra dengan senyum misterius.
terdengar suara " klik " rekaman cctv terlihat jelas para pekerja sibuk dengan pekerjaan masing masing.
Dan tepat pukul jam 08.30 setelah Neneng menerima uang dari pembeli Neneng langsung memasukkan kedalam laci.
Terlihat jelas gelagat Neneng seperti menahan sesuatu, Neneng berjalan ke arah dapur namun tak lama Neneng kembali lagi ke meja kasir.
Neneng berdiri sambil celingukan seperti menunggu seseorang namun Neneng benar benar sudah tidak tahan lagi Neneng langsung lari ke arah belakang tanpa mengunci laci meja tempat uang disimpan.
Tak lama setelah kepergian Neneng , muncul Sarah dari arah dari arah pintu belakang berjalan sambil mengendap endap sambil celingukan melihat situasi sekitar.
Setelah merasa situasi aman, Sarah berjalan mendekati meja kasir lalu membuka laci penyimpanan uang.
Sarah dengan sengaja memilih uang secara acak beberapa lembar uang pecahan seratus ribuan dan beberapa lembar uang pecahan lima puluh ribuan setelah itu Sarah gulung sampai ukuran terlihat kecil.
Setelah itu Sarah terlihat berjalan menjauh dari meja kasir sesekali melihat situasi sekitar.
Dan tak lama Neneng datang dari arah toilet berjalan dengan tenang menuju meja kasir.
Setelah itu aktivitas berjalan normal sampai jam 14.30 Neneng mulai menghitung hasil jualan pendapatan hari ini.
Awalnya terlihat biasa biasa saja namun tiba tiba raut wajah Neneng berubah bingung dan tak lama datang Anton berbicara dengan Neneng namun suaranya tidak terdengar karena jarak cukup jauh dari pantauan cctv.
Masih terlihat jelas Neneng sudah mulai menangis sambil menunjukan hasil pendataan dan jumlah uang yang didapat dihadapan Anton.
Dan tak lama Anton memanggil semua teman temannya yang bekerja shif pagi ini.
" klik " cctv dimatikan oleh Bu Sandra.
" Sekarang kalian sudah tau siapa yang sudah mengambil uang setoran shif pagi.
Sekarang saya tanya sama kamu Sarah , apa alasannya kamu mengambil uang di laci apakah kamu sedang butuh uang ?
Kalau iya kenapa kamu enggak ngomong sama saya , kan bisa uang gajimu kamu ambil lebih awal jika memang benar benar butuh uang.
Saya enggak mempermasalahkan dan saya tidak melarang jika diantara kalian semua ada yang ingin mengambil gajinya lebih awal tapi dengan catatan alasan harus benar benar jelas.
Sekarang saya tanya sama kamu , dimana uang yang kamu ambil tadi Sarah ?" tanya Bu Sandra.
Sarah hanya menundukkan kepalanya tidak menjawab sama sekali pertanyaan Bu Sandra.
Sarah sangat takut ngomong jujur karena alasan ia mengambil uang tadi hanya ingin menjelekan nama baik Amira agar Amira dipecat secara tidak hormat.
Sayangnya Sarah lupa kalau disini ada cctv yang dipasang setiap bagian , sekarang Sarah sangat menyesali perbuatannya yang ceroboh namun rasa iri dengki nya terhadap Amira masih ia rasakan.
Sekarang Sarah takut kalau ia nggak ngomong jujur percuma saja cctv sebagai buktinya ada didepan mata .
Sarah sangat takut dipecat oleh bosnya apalagi Sarah masih betah kerja ikut Bu Sandra .
" Sarah jawab pertanyaan saya dengan jujur, dimana uang yang kamu ambil tadi .. !!" Bentak Bu Sandra sudah mulai geram dengan tingkah Sarah seakan korban.
" a a anu uangnya saa...ya taruh di dalam tas milik Amira Bu " jawab Sarah gugup.
" kenapa kamu taruh di tas milik Amira , apa tujuanmu sebenarnya Sarah ?
Jangan bilang niatmu mengambil uang dilaci supaya Amira dituduh mencuri dan Amira dipecat secara tidak hormat apakah seperti itu Sarah tujuanmu sebenarnya ?" tanya Bu Sandra dengan nada menyindir.
Namun lagi lagi Sarah hanya diam saja tidak menjawab.
" Sarah...!!!!
jawab dengan jujur pertanyaan saya barusan " bentak Bu Sandra dengan tatapan tajam.
Tiba-tiba Sarah berlari duduk bersimpuh dibawah kaki Bu Sandra " maafkan saya Bu Sandra, saya mengaku salah ingin berbuat tidak baik sama Amira..
Saya menyesal Bu, saya janji tidak akan mengulangi lagi , saya mohon jangan pecat saya Bu ..saya masih ingin bekerja disini Bu ..saya mohon Bu hiks hiks hiks..." ucap sarah saat bersimpuh dikaki Bu Sandra dengan menangis terisak-isak.
" salahku apa mbak sama kamu..
Kenapa mbak Sarah tega ingin memfitnahku...?" tanya Amira dengan berlinang air mata.
Sungguh Amira tidak menyangka teman kerjanya sendiri ingin berbuat tidak baik kepadanya.
Namun Sarah hanya diam sambil menunduk kepala tidak menjawab pertanyaan Amira.
" meminta maaflah kepada Amira karena disini yang dirugikan dipermalukan adalah Amira " perintah Bu Sandra kepada Sarah.
Sarah tidak langsung berdiri namun sarah sempat melirik ke arah Amira, namun Amira hanya menatap Sarah dengan expresi datar.
Sial kenapa harus disuruh minta maaf segala sama tuh cewek batin Sarah teramat kesal.
" ayo Sarah kenapa kamu diam saja , sana minta maaf sama Amira " ucap Bu Sandra dengan tegas.
Pelan pelan Sarah berjalan mendekati Amira , saat ini Sarah berada didepan Amira menatap wajah cantik Amira namun wajah yang begitu Sarah benci.
Karena wajah cantik itu yang membuat seseorang yang diam diam Sarah sukai berteman dekat dengan Amira.
" maaf " ucap Sarah dengan wajah datar.
" eh Sarah kalau minta maaf itu yang benar dong , masak minta maaf tapi wajahnya tetap judes gitu " celetuk Anton yang ikut kesal dengan tingkah Sarah.
Dan Sarah menatap Anton dengan sorot mata tajam.
" aku minta maaf " ucap Sarah dengan suara
menahan kesal.
Amira tidak langsung menjawab namun Amira menatap wajah Sarah dengan serius " aku punya salah apa sama kamu " tanya Amira.
" karena aku membencimu " jawab Sarah singkat dengan expresi wajah datar.
" membenciku..?
memangnya apa yang membuat kamu membenciku ?" tanya Amira.
" kamu enggak perlu tau alasannya " jawab Sarah.
Amira menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan jawaban Sarah.
" minta maaf yang benar Sarah " perintah Bu Sandra.
" Amira aku minta maaf " ucap Sarah pelan.
" iya aku maafkan " jawab Amira.
" Sarah meskipun kamu sudah minta maaf kepada Amira, tapi saya punya prinsip dalam aturan kerja yang harus ditaati oleh karyawan saya.
Salah satunya aturannya adalah bagi siapapun yang mengambil barang milik orang lain entah itu barang milik teman kerja atau barang milik pengunjung maka dia harus siap menerima konsekuensi yaitu dipecat hari itu juga.
Dan kamu Sarah hari ini telah membuat saya kecewa apalagi kamu berniat ingin memfitnah temanmu sendiri.
Sarah saya putuskan mulai besok kamu tidak bisa lagi bekerja disini , semoga dengan adanya kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagimu dan untuk kalian semua yang ada disini " ucap Bu Sandra.
Bu Sandra berjalan menuju meja kerjanya membuka laci dan mengeluarkan sebuah amplop warna coklat.
" Sarah ini gajimu untuk bulan ini , semoga dengan uang ini bisa kamu manfaatkan dengan sebaik baiknya " ucap Bu Sandra dengan menyerah amplop warna coklat ke tangan Sarah.
Sarah sudah tidak bisa menahan tangisnya, mau bagaimana lagi nasi sudah jadi bubur penyesalan tidak bisa mengubah apapun.
" terimakasih Bu Sandra dan saya minta maaf karena sudah membuat Bu Sandra kecewa.
Dan untuk kalian semua saya minta maaf kalau selama saya bekerja disini pernah punya salah sama kalian semua dan terimakasih kalian sudah jadi teman baik untukku.
Aku pamit semua, assalamualaikum..." ucap Sarah berpamitan kepada mereka setelah itu Sarah keluar dari ruang kerja Bu Sandra menuju loker untuk mengambil barang barangnya.
Setelah mengambil barang barangnya Sarah langsung keluar dari situ.
" terus setelah ini aku kerja apa lagi, cari kerjaan jaman sekarang susah sekali.
Apalagi ayah setiap hari minta uang terus terusan, apa mendingan aku cari kos kosan aja kali ya biar aku hidup lebih tenang.
Sekaligus besok aku cari kerjaan baru dan semoga besok dapat kerjaan baru.
Sekarang aku pulang dulu ngambil baju dan barang barang penting dikamar tanpa sepengetahuan ayah gumam Sarah.
Setelah itu Sarah masuk kedalam angkot meskipun sudah penuh Sarah tetap masuk kedalam angkot karena setelah ini angkot sudah tidak ada yang lewat lagi.