NovelToon NovelToon
Menjadi Wanita Kejam Di Dunia Novel

Menjadi Wanita Kejam Di Dunia Novel

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Xiao An wanita karir yang tengah menjalani kehidupannya tanpa hambatan. Tidak sengaja masuk ke dunia novel yang baru saja ia baca. Di novel dia menjadi Nona pertama Han Yu karakter antagonis, putri dari kediaman perdana menteri keuangan Han. Keluarganya sangat kaya dan hidup bergelimang harta. Kedua orangtuanya sangat mencintai putrinya memberikan semua yang di butuhkan. Sebab itu Nona pertama Han Yu sangat manja, pemarah, juga memandang rendah kalangan bawah. Kekejammnya terhadap pelayan membuatnya di takuti semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Ling

Dua bulan setelah kedatangan keluarga Han di Kota Ling. Mereka selalu hidup sederhana dengan berkebun juga berjualan di Kota. Kediaman yang sederhana kini sedikit di perluas dan di bangun beberapa bangunan lainnya. Sekitar jam empat pagi Han Yu selalu bangun menyiapkan keperluan bersama pelayannya juga ibunya. Adik iparnya bahkan ikut membantu setelah melahirkan. Kehidupan keluarga sederhana mereka terasa sangat nyaman juga tenang.

Jam enam pagi Tuan Han dan putranya telah menyiapkan keperluan untuk pergi ke ladang yang mereka beli. Ladang berjarak sepuluh menit dari kediaman Han. Han Yu bersama pelayannya Li An juga telah siap untuk memulai berjualan menjajakan kue kacang buatan keluarganya. Untung saja di saat mereka kabur dari Ibu Kota seluruh harta Han sudah di kirimkan keluar terlebih dulu. Sehingga memudahkan mereka untuk bergerak leluasa.

Di tambah penghasilan dari Pengawal Di Wei yang telah mulai beroperasi selama satu bulan terakhir.

Terik matahari di jam sebelas siang tentu terasa sangat menyengat. Han Yu juga mulai berteduh di bawah pohon besar. Dia memilih tempat yang dapat dirinya gunakan untuk berlindung di saat cuaca semakin panas. Kipas bambu di tangannya membelai lembut kearah wajahnya. Keringat di keningnya juga berjatuhan tanpa henti. Di tambah penutup wajah yang harus ia gunakan. Setelah terlepas dari bahaya gadis itu tentu harus selalu waspada. Dia takut Kaisar Jing Bai masih memiliki niat untuk mencari keluarganya dan tidak percaya dengan kabar kematian yang ia rencanakan.

"Nona pertama." Pelayan Li An memberikan air minum.

"Terima kasih." Mengambil air minum menenggaknya dengan cepat. Han Yu mengusap keringat di keningnya yang hampir jatuh. "Hari ini jauh lebih panas dari hari sebelumnya. Huh..." Menyandarkan tubuhnya di pohon. Dia melihat jalan yang terlibat lebih sepi. Mungkin karena cuaca terik yang akan membuat orang malas keluar kediaman. Hembusan angin juga terasa tidak mengenakkan. "Kota ini sangat dekat dengan gunung tapi hawa panas masih saja terlalu kuat."

Gerombolan anak-anak gelandangan berjalan membawa daun lumayan besar dengan ranting kecil di tangan mereka.

Melihat itu Han Yu mengerutkan keningnya, "Li An, sedang apa mereka?"

"Nona pertama, anak-anak gelandangan itu akan belajar. Guru yang mengajar hanya bisa datang setiap satu bulan sekali. Biasanya mereka akan mendapatkan pelajaran selama lima belas menit saja dengan bayangan lima tahil." Pelayan Li An menjelaskan secara mendetail.

Gadis itu bangkit, "Lima belas menit saja menghabiskan lima tahil?"

"Iya. Uang yang mereka kumpulan akan di gunakan untuk belajar selama lima belas menit. Dan hal ini sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Di Kota Ling sendiri tidak ada guru yang berani untuk mengajar setiap waktu. Karena banyaknya bandit yang menganggu. Orang-orang yang memiliki uang akan menyekolahkan anak mereka ke salah satu akademi di luar kota Ling. Yang jauh lebih aman bahkan masa depan mereka dapat terjamin."

Han Yu berdiri, "Ikuti aku." Dia berjalan di ikuti pelayan Li An. Rasa penasarannya terlalu kuat mengikat hatinya. Gadis itu mengikuti kemana arah anak-anak gelandangan itu pergi. Hingga dia tiba di salah satu bangunan tua yang sudah tidak terawat. Dia masuk melihat keadaan di dalamnya. Seorang pria tua menarik bayaran lima tahil setiap satu anak yang ingin ikut belajar. Han Yu mengajak pelayannya untuk bersembunyi. Dia ingin melihat cara mengajar dari guru itu. Bagi Han Yu sendiri bayaran lima tahil selama lima belas menit tentu tidak menjadi masalah. Karena jasa seorang guru tidak dapat di ukur dari materi.

Gadis itu terkejut setelah melihat pria tua di dalam ruangan mengeluarkan banyak barang. Dari baju hingga makanan yang terlihat sangat enak juga mahal. Sayuran dan daging mentah juga ada di antaranya.

"Kalian bisa berbaris. Guru akan membagikan secara merata setiap anak yang sudah ada di sini. Ingat untuk menggunakannya dengan baik. Setelah satu bulan guru akan datang lagi membawakan makanan dan pakaian baru." Pria tua itu membagi rata semua barang bawaan miliknya. Jika di hitung semua barang itu bahkan memiliki nilai lebih dari lima tahil setiap satu anak.

Han Yu merasa malu dengan pemikirannya. Dia keluar dari tempat persembunyiannya bersama pelayannya. Gadis itu merapikan gaun yang ia kenakan. Serta melepaskan penutup wajahnya baru mengetuk pintu dua kali.

Pria itu itu bangkit perlahan. "Silakan masuk." Dia menghampiri gadis muda bersama pelayannya. Terlihat jelas dari gaun yang mereka kenakan. Meski tidak jauh berbeda namun ada kesenjangan di antaranya. "Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" seluruh rambut yang telah memutih di ikat rapi lebih memperjelas umurnya.

"Tuan." Memberikan hormatnya. "Saya hanya ingin menawarkan kerjasama dengan anda." Han Yu langsung mengutarakan niatnya. "Jika Tuan bersedia. Saya ingin menjadikan anda guru tetap untuk setiap anak yang ingin belajar. Untuk bayaran dan semua kebutuhan hidup akan menjadi tanggungan saya."

Pria tua itu tersenyum hangat. "Jika setiap hari saya mungkin tidak bisa melakukannya. Putra saya masih ada di kediaman luar kota. Dia memiliki keterbatasan dalam bergerak dan beraktivitas. Jadi saya tidak bisa meninggalkannya terlalu lama."

"Jika Tuan bersedia. Saya akan membuatkan kediaman untuk anda tinggali bersama putra anda. Dan tepat belajar untuk mereka semua. Anda tenang saja saya akan mengaturnya," Han Yu masih berusaha meyakinkan.

Pria tua itu diam untuk beberapa saat. "Baik. Hal baik seperti ini tentu tidak akan bisa saya tolak. Apa lagi hati lapang Nona yang telah bersedia memberikan tempat untuk mereka belajar."

"Jika begitu untuk hari ini saya tidak akan menganggu waktu anda. Setelah anda selesai mengajar kereta yang saya siapkan akan mengantar anda untuk kembali. Agar dapat menjemput putra anda." Han Yu menatap kearah pelayannya. "Li An kabarkan kepada Guozhi untuk menyiapkan keberangkatan."

"Baik." Pelayan Li An bergegas pergi menyampaikan pesan.

Pria tua itu mulai mengajar dan Han Yu berdiam di luar ruangan tidak ingin mengganggu. Setelah lima belas menit berlalu. Pelayan Li An datang bersama enam pengawal dengan kereta kuda. Anak-anak gelandangan berdiam memperhatikan kakak perempuan cantik di hadapan mereka.

"Tuan, bagaimana saya dapat memanggil anda?" ujar Han Yu sopan.

"Panggil saja pak tua Fang."

"Guru Fang, silakan. Pelayan saya dan pengawal akan mengantarkan anda. Saya akan menunggu kedatangan anda segera."

Mendengar panggilan itu pria tua itu terkekeh ringan. "Baik." Dia berjalan pergi mengikuti pelayan wanita yang siap menjaganya.

Han Yu menatap anak-anak dengan usia dari tujuh tahun hingga sepuluh tahun. "Kalian memiliki tempat tinggal?"

Sekitar lima belas anak gelandangan menggelangkan kepala mereka.

"Kakak. Kami tidak memiliki keluarga. Kebanyakan dari kami di buang karena mereka tidak dapat menghidupi kebutuhan kami," ujar salah satu dari anak-anak itu.

Han Yu tersenyum hangat. "Apa kalian mau tinggal bersama kakak? Jika kalian bersedia. Kakak memiliki kediaman yang cukup untuk kalian tempati."

"Apa kami harus membayar?" Tanya salah satu anak itu.

"Tidak perlu. Kalian bisa tinggal selama yang kalian inginkan. Kakak juga akan membuka sekolah gratis seminggu lagi. Bagaimana? Apa kalian setuju?" Han Yu mencoba meyakinkan.

"Baik. Kami mau."

"Iya. Aku mau."

"Aku setuju."

Mereka semua terlihat sangat senang dengan wajah ceria yang sulit di lupakan.

"Kalau begitu ikuti aku." Han Yu berjalan santai di ikuti semua anak-anak itu.

Membutuhkan waktu satu jam untuk gadis itu bisa sampai di kediaman Han. Semua orang di kediaman terkejut melihat Han Yu membawa banyak anak kecil kembali ke rumah. Han Rui justru terlihat sangat senang melihat banyak anak kecil yang datang. Sejak dia menjadi seorang ayah Han Rui menjadi semakin menyukai anak kecil. Bahkan dia selalu menangis di saat menceritakan pengalamannya melihat anak kecil kelaparan saat dia keluar kota.

1
dafa ramadhan
keren
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 1 replies
afifah aefa
Luar biasa
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 1 replies
Santy Susanti
Ooowh transmigrasi bareng ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤
Santy Susanti: saranghaeeeee❤❤❤
Sri wulandari: Siap kk. 🤗😊❤️
total 4 replies
Ika Bima
🤣🤣🤣🤣
Musdalifa Ifa
yei akhirnya happy ending di zaman kuno dan modern👍
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 1 replies
vew
yeee happy ending ,, ditnggu karya² selanjutnya ☺️☺️
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 1 replies
sahabat pena
huhuhu akhirnya endingnya bahagia 😍😍
sahabat pena: sama sama kakak cantik.. terus semangat 💪💪🥰 di tunggu karya berikut nya yg lbh greget 😘😘
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 2 replies
Nurhayati Sobana
Happy ending, senangnya Xiao An dan Zhen Shunxi akhirnya bertemu di funia nyata dan menikah, jodoh emang gak kemana
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 1 replies
Raudah Anis
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ternyata mereka berdua memang dari dunia modern dan tanpa sengaja bertemu dan bersatu di dunia novel/Cry//Cry/author kamu makan apa di dunia nyata ini, sampai bisa buat karya sebagus ini🥰🥰🥰🥰pokok nya aku padamu thor/Angry//Angry//Angry/
Raudah Anis: sama2 author
Sri wulandari: Terima kasih sudah setia mengikuti kisah Han Yu kk🤗😊❤️
total 2 replies
Arix Zhufa
saya tunggu kehadiran Zhen shunxi di kehidupan nyata....apalagi klo ingatan dia terhapus pasti lbh seru
Santy Susanti
Hahahahaha kayanya mo transmigrasi jd Chen Juan niih🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
Happy Ending yg bikin aq meweeeeeek😭😭😭😭😭😭😭
Santy Susanti
Waduuuùuuh otor Sat set euy👍🏻👍🏻👍🏻😁😁😁😁😁
Santy Susanti
waduuuuh kaisar bener2 tamak🤬🤬🤬🤬🤬
Santy Susanti
Uuuh bahagianya mereka😍😍😍😍😍😍😍
Santy Susanti
Shunxi Shunxi, Gak sabar banget Raup manisnya madu🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Santy Susanti
Aaah terharuuuu😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Musdalifa Ifa
woow bagus banget
Raudah Anis
akhirnya tamat juga /Sob//Sob//Sob//Sob/kisah cinta mereka berdua begitu indah sekali/Sob//Sob//Sob//Sob/author tolong buat karya2 baru lagi ya, aku selalu setia menunggu mu berkarya
Nurhayati Sobana
Thor buat Xiao An ketemu dengan rekarnasi Zhen Shunxi di jaman modern satukan mereka
Raudah Anis: setuju sekali, semoga author mau memenuhi keinginan kita ini ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!