Sifa tidak pernah menyangka dengan nasib nya, ia harus menjadi Pengantin Pengganti, Kakak kandung nya sendiri yang tiba-tiba kabur di hari pernikahan nya sendiri.
Bagaimana Kisah nya.. hanya di Novel Pengantin Pengganti
Follow Me :
Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Alarm ponsel Sifa dan Revan berdering bersahutan seakan memekakkan telinga, namun itu tidak membuat keduanya terbangun, wajar saja mungkin mereka lelah setelah akhirnya Revan meruntuhkan pertahanan istrinya. Sifa sudah menjadi istri Revan seutuhnya sekarang.
Ponsel kembali berdering namun kali ini bukan alarm yang membuatnya berdering melainkan telepon dari Bu Ratna.
Revan terbangun sesaat setelah mendengar dering dari ponselnya. Ia lalu meraih ponselnya menggeser tombol hijau pada layar.
Revan : " Ya Ma.. "
Bu Ratna : " Belum bangun kamu ? "
Revan : " Sudah Ma "
Bu Ratna : " Kamu baru bangun ini, jangan-jangan semalem begadang nih "
Revan : " Iya Ma, semalam begadang "
Ucap Revan polos, tiba-tiba ia terperanjat.
Revan : " Eh Ma.. Enggak enggak, udah bangun kok sekarang, Revan ke kamar mandi dulu ya "
Klik
Sambungan telepon terputus.
Revan beranjak dari tidurnya, ia duduk lalu menyender ke senderan kasur, ia melihat jam sudah pukul setengah 5 pagi, waktu terasa begitu cepat, rasanya ia baru saja tidur sekitar 30 menit yang lalu.
Ia lalu melirik ke arah istrinya yang masih tertidur pulas dengan tubuh yang kembali di tutupi selimut sampai menutupi wajahnya. Ia tersenyum kecil, perlahan ia menyibakkan selimut yang menutupi wajah istrinya.
Terlihat raut wajah yang tidak biasa tergambar dari wajah Sifa. Seakan terlihat air mata menggenang di sudut matanya.
Maaf ya .. Kalau tidak sekarang kapan lagi ? Setelah aku yakin dan menerima pernikahan ini, walaupun terkadang kamu masih selalu menghindar dari aku, sedikit banyak kita jadi tahu satu sama lain kan ? Kita jadi kaya yang pacaran kan Dek ? Dan lambat laun, seiring berjalannya waktu aku yakin kamu juga sekarang sudah menerima pernikahan ini dan menerima aku menjadi suami kamu.. Aku udah jatuh cinta sama kamu Dek.. Kamu tidak perlu khawatir aku sudah mengubur dalam-dalam rasa yang pernah ada, sekarang dihati aku cuma ada kamu..
Batin Revan.
Ia lalu mengusap lembut sudut mata istrinya, membuat Sifa sedikit bergerak lalu terbangun karena sentuhan Revan.
Perlahan Sifa membuka matanya.
" Mas Revan mau ngapain lagi ? " Sifa sedikit menjauh.
" Aku bangunin kamu, udah subuh " ucap Revan.
" Hah.. Beneran ? Kesiangan gak Mas ? Mama gimana ? " Sifa terperanjat namun ia hampir lupa jika ada sisa-sisa perjuangannya semalam.
" Udah aman, paling Mama juga lagi siap-siap " balas Revan santai.
Sifa masih pada posisinya dengan selimut masih menutupi tubuhnya.
" Mau aku dulu apa kamu dulu yang mandi ? Atau mau bareng ? " tanya Revan menggoda.
" Aku duluan, udah adzan subuh belum ? " tanya Sifa balik bertanya.
" 2 menit lagi " jawab Revan.
" Oh.. Oke "
Sifa bangun dari tidurnya lalu berjalan sedikit gontai dengan masih menggunakan selimut yang menutupi tubuhnya.
" Gak mesti bawa selimut juga ke kamar mandi nya Dek " ucap Revan sesaat setelah melihat Sifa berjalan menuju kamar mandi.
" Biarin ! " jawab Sifa cuek.
***
Sifa sedang bersiap, memoles wajahnya dengan make up tipis namun tetap membuatnya pangling, karena selama ini ia jarang sekali menggunakan make up apalagi kesehariannya hanya ke kampus, rumah, kembali ke kampus dan pulang lagi ke rumah.
Revan pun sudah siap dengan setelan jas nya, tidak lama pintu kamar nya di ketuk dan bel berbunyi.
" Sebentar aku buka pintu dulu " ucap Revan.
Revan membuka pintu kamar, terlihat Mama nya sudah rapi berkebaya yang sama dengan Sifa berdiri di depan pintu.
" Udah selesai Mas ? " tanya Bu Ratna.
" Aku udah Ma, tinggal Sifa " jawab Revan.
Memang Sifa baru selesai memoles wajahnya sedangkan ia belum menggunakan kebaya yang diberikan oleh Mama mertuanya. Karena ia khawatir kebayanya akan kotor terkena bedak jika ia lebih dulu memakainya.
" Sifa sayang.. Belum selesai Nak ? " tanya Ibu melesak masuk kedalam kamar.
" Eh Ma.. Udah kok tinggal ganti baju " jawab Sifa.
" Kamu cantik banget sayang.. "
Sifa hanya tersenyum kecil.
" Oke.. Kalau gitu Mama dan Papa tunggu di lobby ya.. Sambil menunggu mobil jemputannya tiba " ucap Bu Ratna.
" Iya Ma "
" Iya Ma "
Bu Ratna kembali keluar kamar, setelah pintu kamar ditutup, Sifa mulai mengambil kebaya nya yang sudah ia persiapkan semenjak tiba di hotel.
Sifa membawa kebaya nya untuk berganti pakaian di kamar mandi, Sifa mulai mengganti pakaiannya namun ia agak kesulitan saat akan meresleting kebayanya.
" Duh susah banget ini " gumam Sifa.
Mau tidak mau ia harus meminta bantuan kepada suaminya, karena jika dipaksakan khawatir resleting nya akan rusak. Sebetulnya ia merasa sedikit canggung dan malu karena kejadian semalam, akhirnya benteng pertahanannya sudah ia serahkan kepada suaminya.
Klek
Sifa membuka pintu kamar mandi, Revan menoleh ke arah Sifa.
" Udah selesai ? " tanya Revan.
" Belum.. Mas bisa minta tolong " ucap Sifa menghampiri suaminya.
" Kenapa ? "
" Ini kebaya ku susah di resleting " ucap Sifa langsung memposisikan tubuhnya.
" Sini " Revan lalu dengan hati-hati me-resleting kebaya yang Sifa gunakan.
" Terima kasih Mas "
" Hmm " balas Revan mengangguk.
Sifa kembali merapikan kebaya nya, ia mengambil tas lalu memakai heels pemberian Mama mertuanya juga.
" Kamu bisa juga pake heels ? " tanya Revan ragu, karena ia jarang bahkan tidak pernah melihat Sifa menggunakan heels ia selalu menggunakan sepatu kets jika ia ke kampus.
" Harus bisa, karena ini Mama sponsor nya " jawab Sifa enteng.
Revan hanya tertawa renyah.
" Mas aku udah rapi kan ? "
" Udah "
" Yang bener ? "
" Iya udah sayang .. "
" Oke.. Ayo berangkat " ucap Sifa namun saat ia baru beberapa langkah berjalan, langkah nya kembali terhenti ia kembali melihat dirinya di depan cermin.
" Udah rapi Dek " ucap Revan.
" Iya Mas "
Sifa lalu mengeluarkan ponselnya, ia berniat untuk mengambil foto selfi dirinya karena ia rasa riasan wajahnya masih bagus.
" Ayo Dek " Revan sudah berada di balik pintu kamar.
" Sebentar Mas " ucap Sifa lalu mengarahkan kamera ke wajahnya.
Ceklek
Ceklek
Ceklek
Revan hanya bisa menghela nafas melihat tingkah istrinya. Setelah menunggu, akhirnya Sifa berjalan menghampiri Revan.
" Ayo Mas "
Revan lalu menutup pintu kamar, yang otomatis terkunci. Mereka berjalan beriringan menuju lift untuk sampai lobby. Sesampainya di Lobby kedua mertuanya sudah menunggu, tidak lama mereka sudah dijemput kembali oleh Iman.
***
Sekitar 15 menit perjalanan mereka sudah sampai di lokasi acara, acara dengan tema garden party sangat indah di dukung oleh keindahan Kota Seribu Sunset yang menawan.
Sifa, Revan dan kedua orang tuanya berjalan memasuki altar untuk sampai di area akad nikah, mereka sudah disambut oleh keluarga besar Bu Ratna.
Bu Ratna dan Pak Tony mereka ngobrol bersama keluarga yang lain, sedangkan Revan dan Sifa mereka pun ngobrol namun dengan para sepupu-sepupu yang lain.
" Rev, ini Sita istri kamu ? " tanya salah satu sepupu Revan.
Deg
Pertanyaan dari sepupu Revan membuat Sifa menjadi tidak nyaman.
" Sifa " jawab Revan singkat mengklarifikasi.
" Ups iya Sorry.. Hai Sifa apa kabar ? "
" Kabar baik Kak " balas Sifa berusaha untuk menetralkan suasana hatinya.
Revan kembali ngobrol dengan sepupu-sepupunya sedangkan Sifa ia pamit memilih duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Revan menoleh sekilas, ingin rasanya ia menyusul Sifa namun ia tidak enak dengan sepupunya yang lain karena mereka sedang ngobrol melepas rindu.
Sifa kembali mengeluarkan ponselnya, ia memainkan ponsel untuk menghilangkan rasa jenuhnya karena acara belum akan dimulai, masih menunggu kedatangan calon pengantin pria.
Tiba-tiba ia dikagetkan oleh seorang wanita yang menghampirinya.
" Hai.. " ucap wanita itu.
" Oh ya " Sifa menoleh sekilas.
" Kamu adik dari calon istrinya Revan ya ? " tanya wanita itu lagi.
" Hmm.. Iya " jawab Sifa singkat.
" Kok kamu mau sih menggantikan Kakakmu untuk menikah dengan Revan, padahal kan katanya Revan itu cinta mati banget sama Kakak kamu " ucap wanita itu lagi.
Sifa sudah mulai tidak nyaman dengan pernyataan wanita di hadapannya, belum lagi tadi ia disebut Sita bukan Sifa, dan sekarang muncul lagi yang membuat tidak nyaman, ia pun tidak tahu siapa wanita ini, namun dilihat dari warna kebaya yang ia kenakan sepertinya ia masih keluarga atau kerabat dari Tante Reni.
Revan dari kejauhan melihat istrinya sedang berbicara dengan seorang wanita, namun ia pun melihat wajah istrinya yang tidak begitu ramah, Revan khawatir ada sesuatu, ia lalu pamit kepada sepupu-sepupunya untuk menghampiri Sifa.
" Jodoh tidak pernah ada yang tahu Kak " balas Sifa.
" Ya semoga kamu langgeng ya sama Revan, aku cuma mau ingetin, Revan itu kalo udah cinta sama seseorang susah buat lupa.. Bahkan dia itu sulit untuk membuka hati lagi untuk wanita lain, jadi seandainya Revan menikah pun itu hanya untuk melanjutkan hidupnya saja.. Karena hidup itu tetap harus berjalan kan ? Tapi cintanya hanya untuk di orang lama.. Semoga rasa yang sama Revan tujukan untuk kamu juga ya.. " ucap wanita itu lagi.
Disaat yang bersamaan Revan sudah berada di samping Sifa.
" Ehem " Revan berdehem.
🌺🌺🌺
Jangan lupa dukung author untuk vote like dan komennya ya.. ♥️