Juara 1 event anak Genius S4 🥇
________
Keadaan memisahkan mereka berdua, maka takdir jua yang mempertemukan mereka kembali. Aisyah dan Lucas bertemu kembali setelah enam tahun lamanya. Tetapi, dengan kondisi yang berbeda. Lucas tak mengenali Aisyah, karena dia hilang ingatan pasca kecelakaan pada enam tahun yang lalu. Dia melupakan semua momen manisnya bersama dengan Aisyah. Dia malah mengingat jika dirinya belum pernah menikah.
Akan tetapi, Aisyah sangat mengenal sosok pria yang bernama Lucas itu, yang menjadi pria asing yang datang ke Indonesia untuk membuka cabang perusahaannya. Aisyah, yakin jika sang CEO adalah ayah dari anak-anaknya.
Bagaimana cara Aisyah membuktikan jika pria itu adalah suami dan Ayah dari anak-anaknya? Yuk, simak kisah mereka di Kembar Genius Milik Mantan Mafia!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembar Genius 35
Aisyah dengan telaten menyuapi sedikit demi sedikit bubur ke dalam mulut Lucas. Semenjak hari di mana Elliot mengatakan tentang kesehatan Lucas. Aisyah tak meninggalkan Lucas walaupun hanya sebentar. Sedangkan, Rezi dijaga oleh Galih dan Reza. Bahkan, Ummi Hanum juga datang untuk menjenguk cucu dan menantunya. Atas permintaan Lucas kini ruangan Rezi dan Lucas telah disamakan. Keduanya berada di dalam ruangan yang sama.
"Semenjak ada Daddy, Bunda jadi lupa sama kita,"cibir Rezi lalu semua orang melirik ke arah Aisyah dan Lucas. Ummi Hanum dan Galih menahan tawa mendengar Rezi menyindir orang tuanya sendiri.
"Jadi kamu senang ada Daddy atau nggak?"tanya Galih. Rezi tak bisa menjawabnya.
"Kamu harus belajar mandiri Rezi. Jika nanti punya adik baru inilah yang aku rasakan ketika Bunda hanya memberi perhatian untukmu saja,"sambung Reza. Mendengar ungkapan Reza membuat semua orang tak bisa menahan tawanya lagi.
"Siapa yang ajari kamu berbicara seperti itu Reza?"Aisyah menatap tajam anaknya. Reza yang ditatap begitu langsung menunjuk ke arah Galih. Sehingga Aisyah kini menatap Galih dengan tajam.
"Oh, Kak Ipar. Aku teringat jika Elliot meminta aku ke kantor. Aku pergi dulu, Kak cepat sembuh!"Galih langsung pergi meninggalkan ruangan itu dengan posisi semua orang kini menertawakannya yang lari karena takut dimarahi oleh Aisyah.
"Sudah,"ucap Lucas memegang lengan Aisyah yang saat ini sedang berkacak pinggang.
"Masih ketawa kalian?"tanya Aisyah kepada anak-anaknya bukannya takut, justru mereka semakin terkekeh melihat Aisyah yang kini semakin kesal. Lucas menarik sang istri ke atas ranjangnya hingga membuat Aisyah malu.
"Masih ada, Ummi."
Lucas menarik tirai pembatas yang membuat kedua anaknya kini tak dapat melihat lagi kemesraan mereka berdua. Semenjak kembali dari Jepang, Reza terlihat lebih banyak senyum dari biasanya. Bahkan, hal itu membuat Ummi Hanum senang melihat jika anak dan cucunya kini telah menemukan kebahagian mereka.
Di tempat lain, di perusahaan Hosea. Terlihat Elliot sedang berbicara dengan Galih. Bukan hanya mengenai proyek yang mereka kerjakan. Tetapi, terkait dengan masalah donor darah yang pernah Galih lakukan untuk Rezi.
"Aku teringat jika kamu pernah melakukan donor darah dulu. Apa kamu tahu kepada siapa kamu mendonorkan?"Elliot bertanya setelah memeriksa semua dokumen yang ada di atas meja kerjanya.
"Tidak, aku tak pernah memeriksanya. Kenapa?"Galih terlihat bingung dengan pertanyaan Elliot. Biasanya, Elliot tak pernah mau tahu dengan apa yang ingin Galih lakukan selama itu tak membahayakan dirinya.
"Setelah aku selidiki atas permintaan Tuan Lucas. Ternyata yang menerima transfusi darah itu adalah Rezi, keponakanmu sendiri. Aku juga baru tahu itu,"Elliot berkata sembari meletakkan hasil pencariannya selama ini. Galih mengambil semua berkas yang diberikan Elliot untuknya, lalu melihat semua data tentang Rezi.
"Sangat sulit menemukan data itu. Karena, pihak rumah sakit merahasiakannya,"ujar Elliot. Galih hanya mengangguk lalu meletakkan kembali data yang diberikan Elliot tadi.
"Kamu tak ingin mengatakan apapun?"Elliot bertanya, Galih menaikan kedua bahunya.
"Em, kesehatan Tuan Lucas sedang memburuk. Kenapa nggak kamu saja yang melakukan donor untuk Rezi,"saran Elliot. Galih menaikan satu alisnya.
"Ya ... maksud aku jangan membebankan Tuan Lucas lagi. Aku tahu, Tuan Lucas tak setuju dengan saran ini. Tetapi, Galih coba pikirkan kesehatan Tuan Lucas lagi,"
Galih memutarkan pena yang ada di atas meja sembari memikirkan ucapan Elliot.
"Kamu benar. Tetapi, Kak Lucas pasti tidak mau jika aku yang mendonorkan darah untuk Rezi, secara dia itu Daddynya."Galih bangkit dari tempat duduknya. Lalu pergi meninggalkan Elliot. Padahal, Elliot memintanya untuk tinggal lebih lama lagi di kantor. Galih menolaknya.
Dugh!
"Ah maaf, Tuan. Aku tak sengaja,"Wanita ini segera berjongkok untuk mengumpulkan beberapa barang di tangannya yang terjatuh ke lantai. Galih tertegun melihat wanita hijab yang baru saja menabraknya saat ini sedang mengutip beberapa barang bawaannya yang terjatuh.
"Sekali lagi maaf, Tuan."ucap Wanita itu setelah semua barang ada di tangannya kembali. Wanita yang baru saja menabrak Galih kini telah berlalu pergi dari hadapan Galih. Tetapi, Galih masih saja menatap perempuan itu yang sempat tersenyum sekilas kepadanya.
"Untung kamu masih di sini,"ucap Elliot sembari menepuk pelan bahu Galih.
"Nih, berikan data ini kepada Tuan Lucas. Ini adalah karyawan baru di sini. Semoga saja dia lolos seleksi Tuan Lucas,"ujar Elliot memberikan data wanita yang baru saja menabrak Galih.
"Dia karyawan baru?"Galih bertanya. Elliot mengangguknya.
"Semoga saja kali ini lolos. Soalnya, Tuan menolak wanita untuk bekerja di sini,"lanjut Elliot.
"Serahkan semua ini kepadaku,"jawab Galih sembari membawa data pribadi karyawan baru itu bersama dengannya. Elliot yang melihat itu hanya bingung. Biasanya dia sendiri juga gak setuju ada wanita yang mendekati Lucas. Tetapi, kali ini justru Galih yang menerima karyawan baru itu sungguh membuat Elliot bertanya-tanya dalam hatinya.
Di dalam ruangan inap Rezi dan Lucas. Ummi Hanum telah berpamitan untuk kembali ke rumah. Kini hanya tinggal Aisyah dan Reza yang menjaga dua orang itu.
Sementara Lucas sibuk mengotak atik ipadnya, saat ini Aisyah tengah mengupas buah untuk Lucas dan Rezi. Tetapi, Rezi dan Reza malah tertidur karena kelelahan bermain lego sepanjang waktu.
"Anak itu,"gumam Aisyah yang meletakkan pisau serta buah yang baru saja di potong olehnya. Lalu berjalan mendekati ranjang Rezi serta membenarkan posisi tidur Rezi dan juga Reza. Aisyah juga tak lupa mengecup kedua kening putranya. Serta membenarkan selimut yang menutupi tubuh mereka. Dari jauh, Lucas melihat hal itu dan tak sengaja senyuman bahagia terukir di wajah tampan Lucas.