Zoey seorang Agen Rahasia yang mendapat misi untuk menyamar sebagai seorang guru. Tugasnya ialah memecahkan sebuah kasus hilangnya siswi SMA secara misterius.
Namun takdir justru mempertemukan nya dengan seorang siswa arogan bernama Samuel. Sialnya, justru cowok itu yang berhasil membantu menyelesaikan misi rahasianya.
Dan juga misi hatinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheraphine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Samuel menggerutu sebal, bukannya melepaskan borgol itu Zoey malah menertawakannya. Padahal ia bukan sekedar beralasan. Samuel benar-benar akan lewat kalau dia tidak segera memberi kabar pada papanya.
Kebandelan Samuel bukan lagi hanya masalah di sekolah, tapi juga membuat kepala kedua orang tuanya seakan pecah. Segala macam cara dilakukan papanya untuk menyadarkan perilaku Samuel. Mulai dari memberikan jam malam hingga penyitaan aset berharga seperti credit card, bahkan mobil yang menjadi kendaraannya ke sekolah. Bisa jadi gembel dia kalau sampai telat pulang.
Aaarggghhh!!! Samuel mengacak rambutnya kasar.
"Kamu kenapa Sam?"
"Lepasin ini honey… Papa pasti udah ngamuk di rumah nungguin aku pulang," pinta Samuel dengan wajah memelas.
"Tenang saja, Sam. Aku sudah kirim pesan ke orang tua kamu. Jadi mereka tidak akan mencarimu."
Haahh??? Kok bisa? Samuel menatap Zoey tak percaya.
"Mudah saja buat aku membuka password ponsel kamu." ucap Zoey memberi jawaban atas keheranan cowok itu.
"Well… Nggak ada kata privasi ya kalau pacaran sama kamu?"
What??! Jadi kita pacaran sekarang… Zoey berseru dalam hatinya dan langsung sedikit tersipu.
Satu jam kemudian, mereka sampai di depan gerbang rumah Zoey. Seperti biasa Zoey harus melakukan verifikasi identitas. Menengok ada orang lain di dalam mobil nona mereka, si penjaga gerbang serta merta menunjukkan sikap defensif.
"Dia?" tanya salah seorang penjaga penuh kewaspadaan.
"Tawanan saya." jawab Zoey singkat dengan wajah datar.
Penjaga itu mengangguk mengerti lalu memberikan kode pada rekannya untuk membuka gerbang. Mobil terus melaju menembus kegelapan malam sampai berakhir di sebuah bangunan mewah tapi terlihat menyeramkan.
Samuel memandangi bangunan itu dengan seksama. Dia penasaran Zoey membawanya ke tempat macam apa. Bahkan untuk melewati gerbangnya saja harus dengan pemeriksaan yang ketat.
"Kamu mau turun atau tidur di mobil?" tiba-tiba sebuah suara ringan mengejutkan Samuel.
Rupanya Zoey sudah keluar dari mobil dan kini dia sedang berdiri sambil membukakan pintu. Samuel enggan melangkahkan kakinya. Dia bukan tipe cowok penakut, tapi setelah mengetahui identitas Zoey yang sebenarnya, hati Samuel senantiasa merasa was-was.
"Ini di mana?"
"Masuklah. Kamu juga akan tahu sendiri,".
"Kenapa sih selalu bikin penasaran?" gerutu Samuel sembari beranjak mengikuti Zoey yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
Samuel kembali terheran melihat Zoey menempelkan ibu jarinya hanya untuk membuka sebuah pintu. Apa tidak ada bel atau semacamnya? Rasa frustasi Samuel semakin membuncah. Tau begini dia tidak akan mengikuti cewek yang sekarang telah menyandang status 'PACAR' nya itu.
Deg!
Jantung Samuel hampir saja melompat dari tempatnya saat melihat sesosok manusia tengah duduk di sebuah kursi dalam ruangan yang minim pencahayaan.
"Kenapa kamu lama sekali?" Sebuah suara berat memecah keheningan.
"Maaf saya terlambat." jawab Zoey singkat.
Orang tersebut berdiri. Ternyata dia seorang laki-laki paruh baya. Yang menakutkan, tiba-tiba saja laki-laki tersebut menodongkan sebuah senjata laras panjang jenis assault rifle M-16 ke hadapan Samuel. Dengan susah payah Samuel menelan ludah. Dan kini keringat dingin mulai mengucur melewati pelipis matanya. Semoga saja dirinya tidak sampai kencing di celana.
"Siapa dia?" tanya si laki-laki sambil menatap Zoey dengan tajam.
"Dia tawanan saya," jawab Zoey tanpa gentar sedikitpun.
"Seorang bocah SMA, heh?"
"Iya. Sesuai dengan permintaan Anda." ucap Zoey sambil menyeringai nakal.
Pikiran Samuel serasa hilang. Dia tak habis pikir, jadi selama ini Zoey hanya berpura-pura? Padahal tujuan sesungguhnya adalah menjadikan Samuel sebagai sandera. B*****t!!!
"Hahaha…"