Bagaimana jadi nya ketika anak SMA memutuskan untuk menjadi sugar Baby alias simpanan para pria beristri atau bahkan hanya sekedar simpanan dan partner ranjang mereka saja ?
Simak cerita ketiga anak muda yang menjalani profesi mereka menjadi Sugar Baby yang menjadi simpanan para pria kaya.
Baby Aurellia 17 Tahun.
Mayang Khanaya 17 Tahun.
Ariela Ayuni 18 Tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Muda
Damian benar benar menepati janji nya pada Baby, Dia pulang cepat untuk menemani istri muda nya itu.
Jika orang yang mengetahui nya, Damian akan di kira memiliki istri simpanan karena Baby yang masih muda belia.
" Aku pulang..." Damian diam saat melihat pemandangan di depan nya.
Melihat punggung Mulus Baby, yang terpampang jelas dan nyata di depan mata nya.
Tapi, Tunggu, Kenapa punggung istri nya menjadi belang dan seperti memar begitu ? Apa yang salah ?
" Baby, Sayang ? Kenapa punggung mu ?" Baby menoleh melihat suami nya sudah pulang.
Ck, Suami ? Rasa nya geli Baby mengucapkan nya.
" Kenapa punggung kamu ?" Damian beralih menatap wanita yang berada di belakang istri nya.
" Hm, Nama saya Asnah Tuan, Kiriman Neneng. " Wanita paruh baya itu menunduk takut.
Dia hanya kasihan pada wanita hamil muda yang terus menerus muntah itu.
Selain hamil Baby juga masuk angin, Maka nya dia memberanikan untuk mengurut punggung mulus itu.
" Aku tidak bertanya ! Kenapa punggung kamu sampai begini ?" Tangan Damian bergetar memegang punggung Baby yang memar itu.
" His, Apaan sih ? Biasa aja kali Om. "
" Tapi punggung kamu ? Kita ke dokter sekarang. " Damian yang panik langsung memakaikan Kembali gaun Baby dan bersiap menggendong nya.
Panik ? Baby jadi kesal.
" Om, Apaan sih ? Aku gak papa. Kenapa harus ke dokter ?"
" Tapi punggung kamu Baby--"
" Awas ih, Bikin kesel ihh..." Baby langsung meninggalkan Damian di sana yang masih mematung.
Damian mengikuti Baby, Ya Kamar nya di tempati bik Asnah dan Baby pindah ke kamar Damian.
" Baby, Kenapa kamu marah ? Aku hanya khawatir saya. " Damian mengikuti Baby yang kini naik ke tempat tidur.
" Sanaan ih..." Damian semakin heran dengan ulah Baby.
Kenapa dia seperti di usir dari kamar nya sendiri ?
" Kenapa kamu marah ?" Tanya Damian heran.
" Parfume om gak enak ! Bau, Bikin aku mual. " Damian mencium setelah kerja nya.
Parfume mahal nya di bilang bau oleh Baby ? Apa begini sensitif Indra penciuman wanita hamil ?
" Oke, Aku mandi dulu. Jangan kemana mana. Setelah ini kita akan jalan jalan. " Baby tidak menjawab atau merespon Damian yang mengusap kepala nya.
Damian benar benar membersihkan diri nya di kamar mandi hingga bersih untuk menghilangkan bau Parfume yang melekat di tubuh nya.
Setelah setelah mandi dan membersihkan diri, Damian menghampiri Baby yang amsih bergelung di balik selimut.
Entah mengapa, Rasa nya semakin besar terhadap istri muda nya itu.
Damian menyunggingkan senyuman nya saat mengatakan istri muda pada Baby.
Wanita belia yang tengah mengandung anak nya kini.
Ada senyum tulus tersemat di bibir indah Damian saat melihat istri nya terlelap dalam damai.
" Jangan nakal, Aku mencintai mu..." Damian mengusap wajah lelap Baby.
Di kecup nya kening Baby hingga membuat tidur wanita itu sedikit terusik dan semakin mengeratkan pelukan nya pada guling bulu angsa mahal milik Damian.
Meninggalkan Baby yang terlelap damai, Damian lebih memilih untuk melihat pekerjaan nya yang di kirim kan Neneng.
" Bik, Buatkan saya Lemon Tea, Hangat saja. "
" Eh ? Iya Tuan..." Jawab Bik Asnah untuk pertama kali nya bicara lagi pada Damian.
Setelah merasa bersalah dan canggung tadi.
Saat memasuki ruang kerja nya, Ponsel Damian berdering dan itu panggilan dari ayah nya.
Dengan malas dia mengangkat telpon itu.
" Kau hebat Damian ! Menikahi wanita itu ?" Damian memejam kan mata nya saat mendengar ucapan Papa nya.
" Pa, Jangan lagi mengatur hidup ku ! aku sudah dewasa untuk mengatur kehidupan ku sendiri. "
" Dan siap kehilangan segala nya ?" Tanya Ayah nya disana.
Lagi lagi Damian memejamkan mata nya mendapatkan jawaban dari papa nya.
Jika duku dia takut, Maka kali ini tidak akan lagi ! Walau harus kehilangan segala nya
Setidak nya dia juga memiliki beberapa toko Dan store store alat electronik milik nya dan beberapa saham atas mama nya sendiri.
" Ya ! aku siap kehilangan segala nya. Aku memilih istri dan calon anak ku." Terdengar kekehan kecil di sebrang sana.
Ayah nya terlihat dan terdengar sangat menyepelekan diri nya.
Merendahkan diri nya yang di anggap tidak akan bisa bertahan tanpa harta kekayaan keluarga mereka.
" Pa ! Lakukan apa pun sesuka Papa ! Ambil semua yang ingin Papa ambil ! tapi aku pastikan jangan pernah mengusik hidup ku lagi. Aku sudah bahagia dengan kehidupan ku saat ini. Aku siap meninggalkan segala nya demi istri dan anak tercinta Papa itu. "
" Kau terlalu percaya diri Damian Chow ! Kau tidak akan bisa hidup tanpa bantuan ku ! Kau akan kembali dan mengemis pada ku untuk membantu mu suatu hari nanti. "
" Tidak akan !"
" Mari kita lihat !" Sambungan telepon terputus.
Damian meletakan ponsel nya begitu saja di meja kerja nya.
Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, Yang pasti dia yakin untuk mengambil keputusan ini.
Dia memilih Baby, Dan anak nya dari pada seluruh harta nya.
Demi Baby, Dia akan melakukan dan menukar apapun untuk itu.
Cukup sekali dia merasa bodoh karena di tipu dan kehilangan Patricia.
Tapi tidak lagi !
Dia tidak akan tinggal diam untuk melepas Baby dan anak nya.
Tanpa Damian tau, Bahwa istri muda nya itu berada di depan pintu ruangan kerja nya karena merasa lapar dan menginginkan makan Nasi rendang.
" Non ?" Panggil Bik Asnah.
Damian dan Baby kaget.
Terutama Damian, Dia langsung keluar dari ruangan kerja nya dan melihat apa yang terjadi di luar sana.
" Sayang ?" Damian menutup pintu ruangan kerja nya dan menghampiri Baby.
Damian mengira Baby baik baik saja dan ternyata tidak.
Baby langsung pergi begitu saja meninggalkan Damian di sana bersama Bik Asnah.
" Kenapa ?" Tanya Damian.
" Gak tau Tuan, Tapi Non Baby dari tadi udah di depan sini. " Benar bukan ?
Pasti Ad sesuatu.
Damian langsung menuju kamar nya dan kembali menghampiri istri nya.
" Sayang, Kamu mendengar nya ?" Damian mencoba bertanya dan bersikap lembut pada Baby.
Mengelus rambut hitam kecoklatan milik Baby dengan sayang.
Namun sayang, Tangan di Damian di tepis kasar oleh Baby dan Damian paham itu.
" Aku memilih mu. Lalu apalagi ?" Tanya Damian mencoba mencairkan suasana.
" Bodok !"
" Apa lapar ? Ayo kita keluar, Mau makan apa ? Kulineran mau ?" Tawar Damian.
Baby tetap diam.
" Pesan makan mau ? Kamu ingin apa ?" Tanya Damian sekali lagi.
" Baby, Sayang...Tolong mengerti aku. " Kata Dmaian lagi dengan lirih.
Baby langsung bangkit dari tidur nya dan menatap Damian.
Damian tersenyum saat Baby menatap nya.
" Mau makan apa ? Ayo pergi, "
" Untuk apa memilih kamu ? "
" Pertanyaan apa itu ?" Jawab Damian menatap Baby.
" Untuk apa memilih kami dan kehilangan seluruh harta Om ?"
" Aku suami kamu Baby ? Bisa kah tidak memanggil ku Om lagi ?" Ucap Damian dengan lembut.
" Gak mau !"
" Oke, Kita mau makan apa ?" Damian mencoba memahami istri muda nya.
" Warung nasi padang. "
" Baik, Ayo..." Damian menarik tangan Baby dan mereka pun pergi ke rumah makan padang seperti keinginan Baby.
...❤️❤️❤️...