21+
Pernikahan yang dianggapnya sempurna telah ternoda dengan pengkhianatan , membuat Yuda seakan mati rasa dan tak percaya lagi dengan yang namanya cinta .
Tapi ...demi sang buah hati yang begitu merindukan sosok seorang ibu , ia rela melakukan apapun , bahkan untuk membuat perjanjian pernikahan dengan seorang wanita yang baru dikenalnya .
Apa ia bisa menerima orang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibu baru anaknya ?
Atau ia akan mempertahankan cintanya hanya untuk seseorang yang pernah sangat menyakitinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon difadipho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Queen Cafe ...
Arya sampai disana hampir jam 22.00 , karena lokasi cafe ini cukup jauh dari rumahnya .Ditambah lagi tadi jalanan lumayan macet juga .
Sampai di parkiran , ia mengamati mobil yang berjejer disana dan benar saja ...ia mendapati mobil Laura masih terparkir .
Ia menghela nafas pelan , dugaannya benar ternyata .
Sesampainya di dalam , mengamati meja yang sudah penuh pengunjung , sudut sampai sudut ..tak menemukan laura disini .
Berarti mereka di lantai atas karena cafe ini hanya ada 2 lantai .
Ia bergegas naik ke lantai 2 , lewat tangga yang ada di pojok ruangan .
Di lantai 2 tak begitu penuh ternyata .
Lagi-lagi ia mengamati dari satu sudut sebelah kanan dan benar saja ...Laura dan Luna ada di meja paling pojok .
Ia berjalan mendekat , terlihat disana ...Laura yang sedang bercerita dan Luna hanya mendengarkan .
" Ini jam berapa ?" Ucapnya tiba-tiba , yang cukup membuat mereka berdua terkejut dan langsung menoleh .
" Yuda..." Sentak Laura kaget .
Arya masih berdiri diantara mereka .
" Katanya tadi cuma sampai jam 9 ?" Tanyanya lagi .
Laura menatapnya heran . " Iya , kelewat dikit ya ." Sanggahnya .
" Ini udah jam 10 ." Seru Arya sambil menunjukkan jam di tangannya .
" Iya maaf , ya ampun ...kamu kayak bapak-bapak aja khawatirnya , Luna aja nggak masalah kok ."
" Jadi ...udah selesai kan sekarang ?"
" Iya ." Jawab Laura pendek ." Ayo Lun ...ada yang marah-marah ntar ." Bisiknya .
Arya melotot .
Tak lama mereka bertiga turun , sesampai di parkiran , ternyata mobil mereka bersebelahan .
" Lagian kamu ngapain ke sini segala , jauh juga ..kenapa nggak nelpon aja .." Cerocos Laura , sambil mencari kunci mobil di tasnya .
" Emang kalau ditelpon pasti langsung pulang ..?"
" Ya nggak sih ..." Laura terbahak .
Luna hanya menatap mereka bergantian , melihat Laura yang sekarang ceria ...padahal beberapa saat lalu ia menumpahkan semua kesedihan dan soal perasaannya .
Mungkin ini caranya untuk menutupi semua , bahkan Arya sendiri sampai tak menyadari kalau sahabatnya itu punya perasaan lebih padanya .
" Udah kamu pulang sana ..." Usir Laura . " Luna biar sama aku , kan kita searah pulangnya ."
" Nggak usah biar sama aku aja ." Tolak Arya .
Laura menatapnya ." Kenapa ?"
" Nggak papa ."
" Posesif amat ." Ejeknya , lalu berpamitan pada Luna dan ia masuk ke mobil lebih dulu .
Setelah Laura keluar dari parkiran .Mereka lalu naik ke mobil .
" Mas aku minta maaf ,jadi merepotkan malam-malam ." Ucap Luna , sementara Arya hanya menatapnya sebentar , tanpa menjawab .
Setelah itu beberapa menit mereka hanya diam .
Luna lebih sering menatap ke luar jendela , karena saat hanya berdua seperti ini membuatnya sedikit tak enak .
" Tadi kalian bicara apa ?" Tanya Arya tiba-tiba .
Luna menoleh .
" Nggak ada , cuma ngobrol biasa aja ."
" Kamu nggak cerita kan soal perjanjian itu ?" Tanyanya lagi ,sedikit khawatir . Kalau sampai Laura tahu ...pasti akan langsung cerita ke Mamanya .
" Nggak ."
Mobil berbelok ke kiri , mereka melewati jalan pintas untuk sampai lebih cepat ke rumah Luna . Memang jalannya agak sempit dan cukup sepi disini .
Tapi kalau lewat jalan utama akan memakan waktu lebih lama ,apalagi ini sudah cukup malam .
Sesampainya di depan sebuah ruko , Arya menepikan mobilnya dan berhenti disana .
Luna yang tadi menatap keluar jendela , nampak heran ketika mobil tiba-tiba berhenti .
Keterkejutannya berubah menjadi kepanikan , ketika dilihatnya Arya menundukkan kepalanya di kemudi , dengan tangan menekan perutnya .
" Mas kenapa ?" Tanyanya khawatir .
Ia memegangi lengannya dan mendekat , nampak Arya meringis kesakitan dengan masih meremas perutnya .
Luna coba menarik badannya dan menyandarkan di jok .
Arya menatapnya , lalu menggeleng lemah .
Setelah punggungnya bersandar di jok , ia mengambil air putih yang ada disampingnya dan meminumnya sedikit .
" Kenapa ?" Tanya Luna lagi .
Arya menyilangkan kedua tangan di perut dan sedikit menekannya .
" Nggak papa , mungkin maag nya sedikit kambuh ...tadi telat makan soalnya ." Jawab Arya , sambil menggigit bibir bawahnya , menahan sakit .
Luna menatap keluar jendela , disini juga udah sepi , hanya ada 2 mobil yang parkir di depan .
Ketika tukang parkir mendekat ke mobil , Luna membuka pintu .
" Pak ,maaf disini apotik dimana ya ?" Tanyanya .
" Agak jauh mbak , itu ada gang masuk kiri jalan ...tapi mobil nggak bisa masuk mbak ."
" Dari gang masih jauh ?"Tanya Luna lagi .
" Lumayan sih mbak , gang itu lurus mentok , ada apotik kecil kanan jalan , bukanya sampai jam 11 an kayaknya ."
" Oh baik , makasih Pak ya ."
Luna mengambil dompet di tasnya dan hendak keluar , tapi berhenti saat Arya memegangi tangannya .
" Kemana ?"
" Aku beliin obat dulu sebentar ."
" Nggak usah ...bentar lagi juga sembuh sendiri ."
Luna tak menggubrisnya dan bersikeras tetap keluar , tapi Arya makin kuat mencengkeram lengannya .
" Tapi kan ..."
" Nggak usah ..." Potong Arya cepat ." Tutup pintunya ." Perintahnya .
Luna hanya diam .
Arya mendekat dan memegang jok sampingnya dengan tangan kiri , sementara tangan kanannya melewati tubuh Luna dan menarik pintu mobil , menutupnya .
Sebelum kembali ke posisi duduknya yang tadi , ia menoleh sedikit dan tentu saja ...langsung berhadapan dengan wajah Luna , yang hanya berjarak beberapa senti saja .
Tampak keterkejutan disana . Berlangsung selama beberapa detik .
Sampai akhirnya Arya menjauh dan kembali ke posisi duduknya .
Sakitnya sudah sedikit reda dan ia segera menjalankan mobil lagi , karena ini sudah semakin malam .
Tak ada lagi percakapan setelah itu , sampai mereka tiba di rumah Luna .