Ninda adalah seorang gadis remaja yang baru saja lulus dari SMA, ia berkenalan dengan seorang pria yang bernama Raihan dan ternyata mereka dulu itu satu sekolah hanya saja tak pernah kenal satu sama lain.. karna mereka berbeda jurusan sewaktu sekolah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Ninda di bawa ke Rumah Sakit
Pagi ini Ninda masih merasa badan nya tidak enak, ia pun masih tertidur dengan lemas di atas kasur nya tanpa memikirkan untuk membuka handphone nya itu..
Raihan sang kekasih nya yang merasa hawatir dengan keadaan Ninda, ia pun mencoba untuk menghubungi kekasih nya itu karena ingin tahu bagaimana keadaan sang kekasih nya itu..
"Selamat pagi, gimana keadaan kamu?" tanya Raihan.
Namun tidak ada balasan pesan dari kekasih nya itu, Raihan pun mencoba untuk menelpon sang kekasih nya itu..
Kring..
Kring..
Handphone Ninda berbunyi, namun Ninda tidak peduli dengan suara handphone nya itu.. Yang ia pedulikan hanya kondisi badan nya yang benar-benar tidak enak badan..
Ninda membiarkan saja bunyi handphone nya yang terus menerus berbunyi itu..
Seketika sang Mamah nya pun masuk ke dalam kamar anak perempuan nya itu karena ingin mengecek kondisi anak perempuan nya itu..
Tok..
Tok..
Tok..
Mamah mulai mengetuk pintu kamar Ninda, namun karena memang Ninda masih merasa lemas ia tidak menjawab sedikit pun.
Akhir nya Mamah pun membuka pintu kamar anak perempuan nya itu yang tidak di kunci..
"Ninda, kamu sudah bangun." ujar Mamah nya.
Mamah pun melihat anak perempuan nya yang terlihat cukup lemas dan juga pucat merasa hawatir dengan kondisi anak perempuan nya itu..
"Ninda.. Ninda." ucap Mamah yang mencoba membangun kan anak perempuan nya itu.
Akhir nya Ninda pun terbangun dari tidur nya karena di bangunkan oleh Mamah nya..
"Akhir nya kamu bangun juga Nin, Mamah hawatir banget." ujar Mamah nya.
"Loh memang nya kenapa Mah." ujar Ninda dengan nada lemas.
"Ya Mamah lihat kamu pucat sekali." ujar Mamah nya.
"Hmm.. Ga apa-apa ko Mah." jawab Ninda.
"Kamu apa yang di rasa Nin?" tanya Mamah.
"Ya sama seperti semalam Mah, lagi pula kata ibu bidan juga tidak apa-apa kan Mah." ujar Ninda.
"Tapi benar kamu ga apa-apa Nin?" tanya Mamah nya.
"Iya Mah gapapa ko." jawab Ninda.
"Ya sudah kalau begitu Mamah mau masak dulu ya." ujar Mamah nya yang sembari keluar dari dalam kamar Ninda.
***
Raihan pun masih terus mencoba untuk menghubungi kekasih nya itu, ia terus mengirimkan pesan dan juga menelpon sang kekasih nya itu..
Namun masih belum ada balasan maupun jawaban dari sang kekasih nya itu..
"Apa kamu belum bangun ya?" tanya Raihan.
"Semoga kamu baik baik saja ya." ujar Raihan.
"Ya sudah aku mau berangkat kerja dulu." ujar Raihan lagi.
"Kamu jangan lupa untuk makan, dan jangan lupa juga kalo kamu sudah bangun kabari aku agar aku tidak hawatir." ujar Raihan.
Kemudian Raihan pun pergi bekerja menuju tempat kerja nya..
Ninda yang merasa lemas sekali, ia sama sekali tidak memperdulikan handphone milik nya itu..
Ninda pun turun dari kasur nya dan menuju ke arah kamar mandi dengan berjalan sangat lemas dan wajah yang juga pucat..
"Nin, mau kemana?" tanya Mamah yang melihat Ninda berjalan dengan sempoyongan.
Mamah pun segera mendekati Ninda yang berjalan dengan sempoyongan itu..
"Aku mau buang air kecil Mah." jawab Ninda.
"Loh kalau itu bisa bilang Mamah agar Mamah antarkan." ucap Mamah nya.
"Hmm.. Gapapa kok Mah Ninda bisa sendiri." ujar Ninda.
Akhir nya Ninda pun masuk ke dalam kamar mandi dengan di bantu oleh Mamah nya..
Setelah beberapa menit kemudian Ninda pun keluar dari dalam kamar mandi, ia pun di bantu oleh Mamah nya menuju kamar nya itu karena Mamah nya tidak tega melihat Ninda dengan berjalan sempoyongan dan wajah yang cukup pucat..
"Sudah sampai di kamar kamu ini." ujar Mamah nya di depan pintu kamar Ninda.
"Ya sudah Mah biar aku masuk sendiri." ujar Ninda.
"Kamu yakin kuat Nin." ujar Mamah nya.
"Kuat kok Mah." jawab Ninda dengan lemas.
Kemudian sang Mamah nya itu meninggalkan Ninda di depan pintu kamar nya, dan Mamah nya kembali menuju dapur untuk melanjutkan memasak nya itu..
***
Ninda pun segera masuk ke dalam kamar nya, dan berhubung ia merasa bosan akhir nya ia pun mengambil handphone nya dan ternyata ketika membuka handphone nya ternyata sudah penuh dengan panggilan tak terjawab dari kekasih nya itu dan juga beberapa pesan masuk..
Ninda pun segera untuk membalas pesan masuk dari kekasih nya itu agar sang kekasih nya itu tidak hawatir dengan nya..
"Maaf ya aku baru bisa balas." ujar Ninda.
Karena memang Raihan sedang bekerja, sehingga ia pun tidak tahu jika sang kekasih nya itu sudah membalas pesan nya..
Pukul 09.00
Mamah pun selesai dari memasak nya, kemudian Mamah Ninda segera menuju kamar anak perempuan nya itu untuk menyuruh makan terlebih dahulu..
Karena kamar Ninda tidak ditutup, sehingga Mamah nya pun masuk kedalam kamar Ninda tanpa perlu mengetuk pintu terlebih dahulu..
"Ninda, makan dulu yuk." ajak Mamah nya yang masuk kedalam kamar Ninda sembari menghampiri Ninda.
"Memang nya sudah matang Mah?" tanya Ninda masih lemas.
"Sudah ko itu." jawab Mamah nya.
"Ya sudah nanti Ninda segera ke meja makan." ucap Ninda masih dengan lemas.
Akhir nya sang Mamah nya pun pergi meninggalkan kamar anak perempuan nya itu dan menuju ke arah meja makan..
Ninda juga segera pergi menuju ke arah meja makan untuk bersarapan terlebih dahulu, mungkin jika ia makan tenaga nya akan fit dan tubuh nya tidak lemas lagi..
Di meja makan..
Ninda pun sampai di meja makan, ia pun segera duduk dan mengambil piring untuk ia makan..
Ketika Ninda sedang makan ia mulai merasa pusing sekali kepala nya, entah apa yang ia rasakan semua nya terlihat gelap.. Dan akhir nya Ninda pun jatuh pingsan..
Mamah nya yang panik sehingga teriak kencang sekali, akhir nya adik-adik Ninda pun datang menghampiri suara teriakan Mamah nya itu..
"Ada apa Mah." tanya Rian.
"Ini kaka mu tiba-tiba pingsan." ujar Mamah.
"Ko bisa sih." ujar Rian yang merasa bingung.
"Mamah juga tidak tahu, tapi memang Ninda sedari tadi lemas sekali dan wajah nya juga pucat." ucap Mamah nya yang menjelaskan.
Akhir nya Ninda pun di angkat oleh Rian masuk ke dalam kamar Ninda..
Dan setelah beberapa menit Ninda di bangun kan akhir nya Ninda pun bangun juga..
"Ya ampun Nin." ujar Mamah nya.
Ninda tidak menjawab apa-apa karena masih merasakan pusing di kepala nya itu..
"Kamu ini kata nya tidak apa-apa tapi tiba-tiba jatuh pingsan." ujar Mamah nya yang panik.
"Ninda juga tidak tahu Mah, tiba-tiba kepala Ninda sakit dan pusing sekali." ujar Ninda dengan nada suara yang masih lemas.
"Kita coba periksa lagi saja di klinik." ujar Mamah nya.
Ninda pun setuju dengan saran Mamah nya itu untuk periksa kembali namun kini periksa nya bukanlah di bidan ..
Akhir nya Ninda di antarkan oleh Mamah dan juga Rian pergi ke klinik..
Sesampai nya di klinik Ninda pun harus menunggu antrian panggilan terlebih dahulu..
Dan setelah beberapa menit menunggu, akhir nya giliran Ninda dipanggil untuk di periksa.. Ternyata lambung Ninda sudah kronis, dan Ninda pun di sarankan untuk di bawa ke rumah sakit untuk di rawat..
Akhir nya Mamah Ninda pun setuju jika anak perempuan nya itu di bawa ke rumah sakit untuk di rawat karena itulah yang terbaik untuk anak perempuan nya agar segera sembuh..
Ninda pun di bawa ke rumah sakit untuk di periksa dan rawat beberapa hari, ia belum sempat untuk mengabari Raihan karena memang Ninda belum memegang handphone nya kembali..
