Kata orang pernikahan cukup sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan pernikahanku. Aku harus menelan kepahitan hidup saat mengetahui suami yang sangat aku cintai menghianati ku dan lebih memilih istri sirihnya.
Madu ku terlalu licik dan pintar dalam membalikan fakta, suatu malam dia memfitnah ku berakting seolah aku ingin menyakiti dia dan bayi yang dikandungnya malam itu juga tanpa ku sangka tanpa ku duga suamiku dengan tanpa perasan menjatuhkan talak 3 dan mengusirku dengan tragis.
Beberapa bulan setelah itu aku menikah lagi dengan seorang lelaki tampan dan mapan bahkan jauh segala-galanya nya dari mantan suamiku.
Suamiku yang kedua begitu dingin, egois dan arogan. Apapun yang dia inginkan harus sesuai, untuk awalan aku tidak mengerti seperti apa perasaanya padaku karna kami menikah bukan karna cinta melainkan demi kesembuhan Tante Lyra, Ibu dari suamiku yang kedua. Perjalanan cinta yang begitu panjang membuahkan hasil. Aku dan suami kedua ku bisa menemukan kebahagiaan yang utuh.
Author Akak Mei
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei_Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Terlambat.
Seperti biasa setelah selesai sarapan mereka berangkat ke Kantor bersama.
"Lee, sudah membuat jadwal bertemu dengan dokter?" Ken mengusap-usap rambut panjang milik Kei.
"Sudah tuan muda, nanti sepulang dari kantor kita langsung kerumah sakit." Lee fokus memandang jalanan.
"Rumah sakit? siapa yang sakit?" Kei bertanya penasaran.
"Kamu." jawab Ken singkat.
"Aku?"
"Memeriksa keadaan kakimu."
"Aku sudah bilang tidak perlu, tuan."
"Kenapa? tidak akan sakit lama, setelah beberapa hari akan segera pulih." Ken bersender dijok belakang.
"Bukan karna sakitnya. Tetapi anda tidak perlu melakukan itu, biarkan aku seperti ini." Kei melihat keluar jendela mobil. 'Apa anda lupa tuan, anda tidak pernah setuju tentang operasi kaki ku? lalu saat ini anda mengupayakan hal itu? bukankah ini hal aneh? dulu anda sangat membenciku dan hanya hitungan minggu anda berubah, rasanya itu mustahil. Ada rencana atau alasan apa dibalik perubahan tuan Ken? Aku menolak itu, aku tidak ingin kau semakin merendahkan ku, semakin membuktikan kebenaran tentang niat buruk yang kamu tuduhkan. Aku bukan wanita seperti yang kamu tuduhkan, tak sedikitpun ingin memanfaatkan kekayaan mu meski kamu suami sah ku.'
Ken menghela nafas, sudah pasti Kei menolak. Kini semakin yakin bahwa wanita itu memang baik dan tulus tidak ada modus dibalik kebaikannya.
"Meski kamu tidak setuju, aku akan tetap melakukan."
"Tidak tuan! kau hanya akan membuktikan pemikiranmu, aku tidak pernah sedikitpun menginginkan harta anda atau Tante Lyra. Aku mau menerima pernikahan itu juga karna ingin Tante Lyra segera sembuh, bukan karna hal lain. Saat ini kondisi Tante Lyra sudah membaik, saya siap anda ceraikan kapan saja."
"Cukup Kei! kamu tidak perlu mengatakan asumsimu. Dulu aku berpikir seperti itu, tapi aku sadar kamu memang baik dan tulus." Kei memandang kedua mata suaminya, kedua matanya sendiri sudah mengeluarkan airmata. Teringat saat Ken membenci dan menuduhnya, kata demi kata yang begitu menyakitkan. Meski Kei bukan orang pendendam tetapi jika teringat dia tetap merasa sakit. Tetapi saat ini dia merasa bimbang dengan pernyataan tuan Ken, bagaimanapun tidak mengerti pemikiran suaminya itu.
"Tuan Lee, tolong berhenti." baru saja mobil terhenti Kei sudah membuka pintu dan keluar membawa tongkatnya.
"Lee, apa ada kataku yang salah?" Ken bertanya.
"Tidak tuan muda."
"Apa tindakanku ingin mengupayakan operasi kakinya juga salah?"
"Tidak tuan muda."
"Itu saja jawabanmu, tidak berguna!!" Ken sudah marah.
"Maaf tuan muda, tetapi menurut saya memang anda tidak bersalah. Hanya saja pasti nona Kei bingung dengan tindakan anda yang ingin mengupayakan operasi itu, sebelumnya anda tidak setuju dan menuduh nona Kei punya niat buruk."
Ken mengeram kesal, tetapi yang dikatakan Lee memang semuanya benar.
"Lalu aku harus bagaimana, Lee?"
'Apa anda benar-benar sudah jatuh cinta dengan nona Kei, tuan? cinta dan benci itu hanya berbeda tipis, dulu anda sangat tidak suka dengan nona Kei tapi lihatlah begitu anda bersama, anda sudah mulai tertarik dan jatuh hati.' Lee tersenyum tipis.
Buk...
Ken menendang kursi mobil yang duduki Lee.
"Sial! kau menertawai ku! berani sekali kau!!" menatap tajam. Lee sudah pucat, dia lupa jika tuan mudanya sedang mood buruk maka harinya akan sial.
"Maaf tuan muda, jangan menuduh saya seperti itu. Sungguh saya tidak akan berani seperti itu." 'mati kau Lee, kenapa bisa melupakan mood buruk si banteng! hatimu akan buruk.' Lee sudah ngeri dengan pemikirannya.
"Aku meminta saran mu, kau mengabaikan ku! dulu kau tidak pernah seperti ini. Haaa... aku sudah terlewat baik padamu!" memandang keluar jendela menunjukkan kekesalan.
"Tidak tuan muda, mohon maafkan saya."
"Sudahlah, lupakan."
Mobil sudah berhenti didepan gedung kantor, Lee lebih dulu turun membuka kan pintu. Ken keluar dan langsung masuk kedalam, sapaan hormat dari para karyawan tidak dihiraukan. Mood nya sangat buruk, berjalan angkuh menuju ke lift yang akan membawanya keruangan paling atas. Lee masih setia selalu mengikuti dibelakangnya.
Kei berjalan pelan, tangan yang satu sibuk menghapus air matanya. Pemikirannya sediri membuat dia merasa sedih, namun tak sepenuhnya kesalahan dia Ken turut andil karna gengsi tidak mengakui dengan jujur tentang perasaannya. Membuat pikiran Kei terombang-ambing tidak adanya kepastian.
Di ruangan Ken.
Ken duduk dan melamun, untuk pertama kali memikirkan ucapakan Lee. Mencerna setiap kata yang dia dengar tadi dari sekretarisnya, jika benar seperti itu lalu dia harus melakukan apa supaya Kei tidak lagi salah paham dengan niat baiknya.
"Apa mengatakan kata maaf?" Ken berbicara lirih. Menimang-nimang pemikirannya. Lee masih setia menemani tuan mudanya, setiap melihat kabut tebal mengelilingi tuan mudanya dia akan setia menunggu dan menemani sampai kabut itu hilang.
"Lee, apa kamu sudah menyelidiki penyebab luka dipipi Kei? itu luka bekas tamparan. Apa ada yang menindas Kei?"
"Saya sudah mengecek cctv yang ada diluar toilet wanita. Luka itu ada setelah nona Kei keluar dari dalam toilet, tetapi masih belum tau siapa pelakunya. Sebelum nona Kei keluar ada 2perempuan yang keluar dari situ, sepertinya salah satu dari mereka adalah pelakunya."
"Memangnya tidak bisa melihat kejadiannya?" bertanya kesal.
"Cctv hanya ada diluar toilet tuan muda, didalamnya tidak ada."
"Besok pasang cctv disemua toilet!"
'Memasang cctv didalam toilet? apa anda ingin mengintip kegiatan wanita didalam toilet! pikiran anda semakin kacau tuan muda.'. Lee diam tanpa menjawab, tentu saja tidak akan melaksanakan perintah aneh itu, saat ini tuan mudanya sedang kacau.
Sepulang jadi kantor mobil yang dikendarai Lee berhenti ditempat biasanya.
"Kenapa dia tidak ada Lee?"
"Iya tuan muda, harusnya sudah pulang juga."
Beberapa saat mobil itu berhenti dipinggir jalan, Ken menyuruh Lee untuk menunggu kedatangan Kei sampai matahari sudah akan tenggelam tetapi tidak ada. Lee menghubungi kepala OB dan menanyakan itu tetapi kenyataan Kei sudah pulang dari tadi.
"Kemana dia?"
"Mungkin nona Kei sudah pulang lebih dulu tuan muda." Lee menenangkan.
"Kita pulang." titah Ken. Sekretaris Lee melajukan lagi mobil itu menuju kerumah. Sampai dirumah Ken berlalu masuk dan mencari keberadaan Kei tetapi tidak ada. Mengusap wajah kasar ketika sudah didalam kamar, kekesalan dan kemarahan kembali menyelimuti.
"Suruh orang untuk melacak nomor ponselnya."
"Saya tidak punya nomor nona Kei, apa anda punya?" Lee sudah sangat ketakutan.
"Sial! sial! hah...!!" menjatuhkan diri disofa dan memejamkan mata.
"Kita tunggu sebentar lagi tuan muda, mungkin nona Kei sedang berada diperjalanan."
"Bod*h!!! hanya itu saja yang bisa kau ucapkan Lee! kau tidak berguna tidak bisa diandalkan!" Ken berdiri dan mencengkram jas yang dipakai Lee.
sampai 2 dokter sama perawat nya ketakutan semua. .. sampai mereka berdoa semoga tidak ada lagi anggota keluarga tuan ken yang sakit' lagi. ..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣