Reza Sulistiyo, penipu ulung Mati karena di racun,
Jiwanya tidak diterima langit dan bumi
Jiwanya masuk ke Reza Baskara
Anak keluarga baskara dari hasil perselingkuhan
Reza Baskara mati dengan putus asa
Reza Sulistiyo masuk ke tubuh Reza Baskara
Bagaimana si Raja maling ini membalas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti Reza Baskara
ini murni hanya fanatasi, jika tidak masuk akal mohon dimaklum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Awalnya keluarga Sigit menganggap serangan dari baskara hanya gertakan namun yang terjadi adalah serangan media sosial besar-besaran.
Beberapa investor mempertahankan sikap arogansi keluarga Sigit, seharusnya keluarga Sigit mempersiapkan pewaris dengan baik bukan menutupi semua kesalahannya.
Mereka sudah berusaha menutupi berita tapi berita itu muncul lagi. Dan semakin ganas
"Gila si galih berani-beraninya dia melawanku" ucap Hendra Sigit kesal
"Tenang pak..." Ucap Sarah istrinya
"Tenang apanya semua ini salah kamu terlalu memanjakan si Anton..coba kamu didik dia dengan baik tidak seperti ini kan" Hendra terus memgang kepalanya yang hampir saja keluar asap
"Terus apa yang harus kita lakukan pak?" Tanya Sarah
"Papah pusing...harga diri papah merasa diinjak kalau harus minta maaf pada si galih banci itu" Hendra dalam dilema Antara minta maaf atau terus melihat perusahaannya diserang tiada henti
Hendra mengambil ponsel dan menelpon Dani asistennya
"Masuk keruangan" ucapnya singkat
Tak lama kemudian datanglah pria berjas rapih
"Apa tim IT kita sudah tidak ada yang kompeten hah?" Hendra menata tajam pada Dani
Dan terdiam bingung
"Tim IT kita bingung setiap akan menyerang Yang menggiring opini , tiap kali menyerang maka pertahanan kita seperti diserang..pelaku sepertinya sedang memberi pilihan meredam berita atau data perusahaan kamu hancur" ucap Dani menjelaskan
"Apa kamu sudah selidiki siapa yang membantu galih"
"Keluarga baskara bahkan tidak bergerak sumber penyerangan bukan dari tempat mereka tapi dari tempat yang tak bisa dilacak...anu...." Ucap Dani
"Anu ..apa cepat katakan?" Kesal Hendra
"Ini kaya gaya raja maling bos" jelas Dani
"Raja maling" gumam Hendra
Nama yang enggan dia sebutkan karena setiap kali mengingat nama itu dia akan ingat peristiwa dimana perusahaannya diperas habis-habisan oleh raja maling.
"Bukan kah dia sudah mati" hendra bergumam
"Pola-polanya sama" jawab Dani.
"Sudah keluar lah" ucap Hendra
Dani keluar ruangan Hendra
"Kamu juga pulang" perintah Hendra pada Sarah
"Tapi mas"
"Urus anak kamu..aku ingin sendiri"Hendra berkata dengan tegas.
"Darimana si galih dapat dukungan dari raja maling, kalau aku ketemu dia aku harus bersekutu dengan raja maling..melawan dia sama saja aku menyerahkan seluruh hartaku padanya" ucap Hendra
Dia mengetuk-ngetuk jarinya menimbang untuk mengambil langkah selanjutnya.
..
Di kampus permata terus kacau
Panji diserang oleh para wakil rektor karena keputusan sembrononya sudah membawa kampus pada jurang kehancuran.
"Cepat kembalikan Reza ke kampus pak" ucap Fuji wakil rektor
"Iya pa .ini nama baik kita sebentar lagi hancur pak.. sebentar lagi penilaian universitas terbaik jangan sampai masalah ini merusak segalanya" ucap Hendar wakil rektor
"Diamlah kalian" bentak panji "kita belum ada keputusan dari pak Hendra..apa kalian rela kehilangan donatur seperti pak Hendra" ucap panji
Semua terdiam, semua dalam dilema, awalnya masalah ini spele hanya mengeluarkan anak pecundang apa susahnya tapi hari ini anak pecundang itu mengguncangkan kampus..membuat kepala mereka akan meledak..
...
Waktu terus berlalu kekacauan semakin menjadi-jadi kepercayaan publik pada keluarga Sigit hancur dan universitas permata bangsa sudah turun.
Hendra bergetar di layar ponsel muncul kode
"Aku kembali...melawan hancur semuanya"
Tangan Hendra gemetar
"Raja maling kembali.."
"Bagaimana... bagaimana bisa galih mendapatkan dukungan rja maling"
....
Di rumah galih..
Sebuah mewah datang, Miranda keluar dari mobip mewah dan langsung masuk ke rumah galih
"Ibu ko ga bilang kalau ibu mau kesini " galih menyambut ibunya
"Sudah janga banyak basa-basi jangan sakiti cucuku dan menantuku..cepat minta maaf sama keluarga Sigit dan bikin pengumuman kalau semua yang terjadi adalah salah Reza" perintah Miranda tegas
"Tidak bisa" jawab galih tegas
"Lihatkan Bu...mas galih sekarang sudah peduli sama anak selingkuhannya" ucap Laras
"Apa kamu sudah hitung semuanya sampai kamu berani melawan keluarga Sigit dan kamu sudah habis berapa duit untuk melawan keluarga Sigit dan permata bangsa ha?" Mirand mengingatkan anaknya yang kadang ceroboh
"Ini harga diri Bu" tegas galih "jangan menggunakan perhitungan kalau menyangkut harga diri"
"Kamu gila galih..demi anak haram itu kamu rela membuat bangkrut keluarga kita" Miranda kesal
"Cukup Bu...biar Reza anak haram dia itu kunci kehidupan kita sekarang harusnya kita menjaga dia dengan baik. Tau Sendiri kalau Reza tidak ada maka semua yang kita miliki akan lenyap"
"Galih" bentak Miranda "dia memang kunci warisan ayah kamu tapi aku ga mau kamu perhatian sama dia"
"Terus apa mau ibu...ibu rela aku setiap saat di injak oleh keluarga Sigit...ingat Bu..aku anak Darman baskara...aku lelah diam terus..aku ingin seperti ayah...perlu sedikit gila .agar kita maju ..selama ini aku terus bertahan. Takut kehilangan semuanya... padahal aku ini keturunan harimau bukan kucing...ini kesempatan ku untuk menunjukkan taring" galih berkata dengan penuh keyakinan
"Omong kosong...alasan yang terlalu mengada-ada...kita itu Bu..sudah mualai diasingkan oleh keluarga konglomerat karena menciptakan pertikaian...dia hanya ingin membela anak haram itu Bu .bukan membela nama keluarga" Laras menatap galih kesal
"Iya...kamu cukup diam jangan seperti ayah kamu...kamu tinggal menikmati hasilnya... tinggal 7 tahun lagi ..bahkan kamu tidur saja .kamu masih bisa hidup dengan mewah" miranda mengingatkan galih
"Cukup Bu....aku lelaki...bukan lelaki kalau takut bahaya Bu...apalagi aku anak Darman baskara yang selalu melawan rasa takut" ucap galih
Sebenarnya galih takut.galih bukan tipe petarung dia tipe aman..menghindari masalah ..hanya malam itu saat dia bicara dengan Reza ..galih memutuskan untuk melawan...
Awalnya dia tidak yakin tapi setelah beberapa hari berjalan strategi yang disampaikan Reza terbukti..dalam dunia adu kekuatan hanya persoalan nyali..kalau nyali sudah ciut duluan maka musuh akan mudah memanfaatkan..beberapa kali galih mendapatkan perusahaannya akan dihancurkan tapi kenyataannya perusahaannya baik-baik saja..dan sekarang dia sudah yakin . apalagi Reza selau menghubungkan dirinya dengan Darman baskara.
"Tuan ada ada pak Hendra baskara dan panji mau ketemu tuan" ucap security
"Suruh tunggu diruang tamu" galih memberi perintah
"Lihat sama kamu...mereka pasti aku menghancurkan kamu" Miranda kesal dan dia mulai takut keluarga baskara akan ada dalam kehancuran
"Ini semua salah kamu mas terlalu membela anak haram itu" ucap Laras
Galih hanya dia dan mengingat apa yang dikatakan Reza "kalau mereka datang ke rumah artinya mereka menyerah" waktu itu Reza mengatakan seperti itu
"Awas saja kalau prediksi kamu salah maka aku akan menghukum mu dengan berat" pikir galih
Galih berdiri
"Mau kemana kamu?" Tanya Miranda
"Menemui mereka"
"Minta maaf saja sama mereka " Miranda memberikan saran
"Mereka yang akan meminta maaf padaku" jawab galih
"Galih...hentikan kekonyolan kamu" bentak Miranda
"Mas mereka bukan lawan kamu" Laras mengingatkan
Galih tak menjawab dia melangkah ke ruang tamu
Suasana tegang...
Tak mau galih salah dalam berkata Miranda dan Laras mengikuti dari belakang bahkan Miranda siap memberikan tubuhnya jika itu bisa meredakan amarah Hendra dan panji
Setiap langkah menuju ruang tamu membawa ketegangan
Sampai di ruang tamu
Galih membuka pintu
Suasana semakin tegang dirasakan oleh Miranda dan Laras
Mereka siap menerima kehancuran karena kemarahan Hendra dan panji
"Pak...galih saya kesini mau minta maaf"