Kisah ini tampak normal hanya dipermukaan.
Tanggung jawab, Hutang Budi(bukan utang beneran), Keluarga, cinta, kebencian, duka, manipulasi, permainan peran yang tidak pada tempatnya.
membuat kisah ini tampak membingungkan saat kalian membacanya setengah.
pastikan membaca dari bab perbab.
Di kisah ini ada Deva Arjuno yang menikahi keponakan Tirinya Tiara Lestari.
Banyak rahasia yang masing-masing mereka sembunyikan satu sama lain.
____________
Kisah ini sedang berjuang untuk tumbuh dari benih menjadi pohon.
Bantu aku untuk menyiraminya dengan cara, Like, Komen dan Subscribe kisah ini.
Terimakasih
Salam cinta dari @drpiupou 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aerishh Taher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiara hanya alat untuk Deva!
Sedangkan di waktu yang sama namun tempat berbeda.
Tuttt... Tuttt....tuttt
"Halo mas, mas Deva lagi dimana? Udah pulang?"
"Oh, iya sayang. Aku takut dia kenapa-napa."
"Hmmm, sepertinya aku dan Yasmin akan berada dirumah Sera dan baru besok akan pulang."
"Bye... Ya love u too."
Ucap Kana mengakhiri panggilan dari suaminya.
_______
Bruk!
"Hahhh... Kau masih saja berat!" Maki Yasmin pada Susan yang kini meringkuk di lantai.
Bau anyir sangat pekat di udara, membuat Susan yang meringkuk merasa mual seketika.
"Huek...Huekkk..."
Tubuh Susan bergetar, peluhnya membanjiri tubuhnya. Tak lama ia mengeluarkan semua isi perutnya.
Yasmin yang melihat itu mengernyit. "Dihhh... Jorok banget!" Kakinya menendang tubuh Susan yang tak berdaya.
"Tolong lepaskan aku." Bisik lirih seseorang dari sel sebelah.
Yasmin yang mendengar suara itu akhirnya mengalihkan pandangannya.
Kakinya melangkah mendekati sel tersebut.
"Tolong." Ucap orang itu lagi. Suaranya berat dan bergetar.
Yasmin membeku ditempat saat matanya menangkap sosok yang terkurung di dalam Sel itu.
"Om Alex?" Yasmin mengenal pria ini. Dia adalah Om dari Sera.
"Lepaskan saya! Saya mohon!" Rintih Alex.
Tap...
Tap...
Tap...
Yasmin berbalik mendengar langkah kaki dibelakangnya.
"Yasmin? Kamu kenapa?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Kana yang baru saja masuk.
"Om Alex, dia ada di sel itu." Tunjuk Yasmin pada sel No.4.
Kana mengikuti arah telunjuk Yasmin dan melihat sosok yang dimaksud oleh Yasmin. "Om Alex? Bukankah dia Om Sera? Bagaimana mungkin? Apa kau tidak salah melihat?" Tanya Kana beruntun.
"Oh.... Alex?... Hmmm aku sengaja mengurungnya disana! Dia termasuk dalam rencana Barbara." Ucap Sera santai.
"Apa kau tidak salah? Apakah ada bukti keterlibatan om Alex dengan Barbara?" Tanya Yasmin. Ia mengenal Om Alex, dia adalah sosok yang sangat baik, jadi tidak mungkin Alex mengkhianati keluarganya sendiri.
"Jangan Ikut campur Yasmin! Ini Maslah keluarga ku! Aku tau yang aku perbuat!" Kecam Sera pada Yasmin.
"Sudahlah Yas... Biarkan dia, jangan melewati batas. Masalah Alex bukan urusan kita." Peringat Kana.
"Hmmm...." Yasmin membuang wajahnya kesamping. Ia mengepalkan tangan disisi tubuhnya.
"Sera aku akan bermalam disini dengan Yasmin, aku terlalu lelah untuk pulang." Kata Kana.
"Baiklah."
_____🐎🐎🐎🐎🐎_____
Keesokan harinya, Kana dan Yasmin pulang ke rumah Deva di siang hari.
Mereka baru saja sampai di depan, ketika mendengar suara yang familiar, sedang berbincang di meja makan.
Kana dan Yasmin memasuki rumah melangkah menuju sumber suara sambil mengerutkan kening mereka.
"Hahaha... Mas Deva bisa aja." Tawa Tiara menggema di seluruh ruangan.
"Hmm, tapi kamu sangat senang mendengarnya bukan." Jawab Deva.
Yasmin yang melihat tingkah Deva seketika memicingkan matanya. "Deva!" Teriaknya. "Apa-apaan ini!" Sambungnya tanpa mengurangi intonasinya.
Deva berjingkat keget di kursinya, dia menatap ke arah Kana yang kini menatap Tiara dan Deva tajam secara bergantian tanpa mengatakan apapun.
"Sayang....aku–
Belum selesai Deva melanjutkan perkataannya Tiara memotong perkataan Deva. "Udah pulang mba? Mas Deva cuma nemenin aku makan, aku lagi ngidam dan kemarin malem aku ditinggal dengan keadaan perut lapar." Jelas Tiara bermain dalam kata-kata.
"Maaf sayang, bener kata Tiara aku cuma bantuin dia karena kasihan. Takut bayinya kenapa-napa." Timpal Deva.
"Iya mas, aku nggak mikir macem-macem... Lagian nggak mungkin banget suamiku tertarik sama...." Ucap Kana melirik sinis pada Tiara. "Wanita yang suka tidur sama sembarang orang.. uppss... Maaf." Sambung Kana.
Deva merengkuh istrinya. " Aku hanya mencintaimu sayang, tidak mungkin aku menyukai wanita sepertinya bukan?" Bisiknya tanpa terdengar oleh siapapun kecuali mereka berdua.
"Hihihi.. tentu sayang." Kana mengalungkan kedua tangannya pada leher Deva lalu menatap Kana sinis. "Kau hanya milikku. Sayang gimana apakah kita jadi berlibur bersama Lily?" Sambung Kana berbisik.
"Ah maaf sayang sepertinya tidak bisa, aku ada urusan bisnis dan banyak kerjaan. Sebaiknya kau berlibur dengan Lily dan Yasmin saja." Balas Deva berbisik.
"Baiklah aku akan mengajak Yasmin, apa kamu nggak apa? Tinggal sendiri?." Tanya Kana.
"Tak apa sayang, tenanglah... Tidak akan terjadi apapun. Aku akan sibuk Minggu ini dan kuharap kau bisa bersenang-senang disana bersama Lily ." Ucapnya berbisik takut Tiara mendengar nama Lily dan bertanya tentang nama itu.
"Yaudah sayang aku istirahat dulu yahh. Capek banget." Pamit Kana.
"Ναι αγάπη μου, σ' αγαπώ" bisik Deva menggoda
(Iya sayang aku mencintaimu)
"κι εγώ σ' αγαπώ αγάπη μου." Balasnya berbisik.
(Aku juga mencintaimu sayang)
Sedangkan Tiara menatap tajam melihat Deva dan Kana sedang berbisik. Dimatanya itu terlalu mesra. Tangannya mengepal erat. Lalu saat mata Deva menatapnya, Tiara dengan cepat merubah ekspresinya.
Tiara tersenyum dengan lembut.
Yasmin yang melihat Kana dan Deva merasa memutar bola matanya, dan meninggalkan dua sejoli setres itu.
"Umbar aja terus kemesraan kalian cihhhh" decak Yasmin lirih yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Perjalanan dari rumah Sera ke rumah Deva butuh beberapa jam, namun semakin lama karena mereka terkena macet. Alhasil tubuh Kana dan Yasmin lelah.
Deva menatap kepergian Kana dan Yasmin cukup lama, ia memastikan mereka benar-benar pergi.
"Sayang....."ucap Tiara berbisik. "Ke kamarku yuk." Sambungnya menempelkan tubuhnya pada Deva.
Deva tentu saja menolak dengan halus namun tetap mengikuti tuntunan Tiara ke arah kamarnya.
Sesampainya mereka dikamar, Deva langsung mengirim pesan teks pada istrinya Kana.
My Love : Sayang aku ada di ruang kerja, aku akan bekerja sampai larut malam. Tidak usah menungguku 😘🌹
Setelahnya ia larut dalam buaian Tiara.
Deva merengkuh Tiara seolah tak ada hari esok untuk melakukannya.
Berkali-kali menolak namun Tiara tetap mampu menguasai akal Deva dengan sentuhan-sentuhannya.
Kamar Tiara untungnya kedap suara, jadi mereka tak takut terdengar oleh penghuni rumah lainnya.
"Sayang, menarilah diatasku! Aku tak pernah bosan denganmu." Ucap Deva yang kini berada dalam kendali Tiara.
Tangan Tiara bertumpu pada dada bidang suaminya. "Hah, yahh nikmatinlah permainan ku sayang.
Suara racauan dan decakan memenuhi ruangan diiringi dengan peluh yang membasahi tubuh mereka berdua.
"Hahh..hahh...hahhh... Cupp tidur lah." Sebuah kecupan mendarat di bahu putih Tiara.
Senyum Deva merekah, matanya menatap Tiara yang ambruk disampingnya.
"Aku suka tubuhmu, tapi aku tidak mungkin meninggalkan Kana dan anakku. Kau istriku namun kau juga kekasih Robert sekaligus cucu Barbara musuhku, maafkan aku Tiara, kau bagiku hanya sebatas alat untuk memuaskan hasratku." Bisiknya lirih.
____
Kenalin Tiara Lestari, wanita 20 tahun yang menikahi paman tirinya sendiri yang ternyata telah memiliki istri lain sebelumnya.
Mahasiswi yang cuti kuliah karena hamil anak mantan pacarnya namun malah menikahi pria beristri demi menutupi aib keluarga. penggoda para lelaki yang haus akan kecantikan yang ia miliki.
Tak ada satupun pria yang luput dari cengkeramannya.
Apa kamu juga akan terjerat jika dihadapkan dengan wanita secantik Tiara?
