Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Support karakter
Hari-hari berikutnya terasa aneh bagi Liangyi. Dia tidak lagi menghindari orang-orang di Akademi Jiangrui, melainkan mengamati mereka. Matanya menyapu setiap sudut, mencari seseorang yang mungkin memiliki "potensi support karakter." Namun, hasilnya nihil.
Di kantin, ia melihat seorang pria yang selalu menabrak tiang saat berjalan, tetapi sistem tidak bereaksi. Di perpustakaan, ada seorang wanita yang terlalu sering berbicara sendiri, tapi lagi-lagi, tidak ada pemberitahuan.
"Sistem, kamu yakin misinya semudah ini?" gumam Liangyi frustasi saat ia duduk sendirian di bangku taman.
TING!
[HOST, KUALITAS SUPPORT KARAKTER TIDAK DIUKUR DARI KEANEHAN MEREKA.]
"Lalu dari apa? Daya tahan mereka terhadap sifat sarkasku? Atau seberapa sering mereka bisa menoleransi omelanku?" balas Liangyi sinis.
Tiba-tiba, seorang gadis berambut dikepang dua mendekat. Dia membawa dua cangkir teh hangat dan menyodorkan salah satunya pada Liangyi.
"Hai, aku Meixin. Kamu Liangyi, kan? Sering aku lihat duduk sendirian di sini."
Liangyi menatap cangkir teh itu dengan curiga. "Kamu tidak menaruh racun di dalamnya, kan?"
Meixin tertawa kecil. "Tentu saja tidak. Aku hanya berpikir kamu butuh teman. Semua orang di sini tahu kamu jarang berinteraksi."
Liangyi mengangkat alis. Ia menerima cangkir itu, merasakan kehangatan yang menjalar ke tangannya. Ia menatap Meixin dari atas sampai bawah. Tidak ada yang aneh.
TING!
[SISTEM: CALON SUPPORT KARAKTER TERDETEKSI. NAMA: MEIXIN. KETERANGAN: GADIS BIASA DENGAN PERILAKU SANGAT NORMAL.]
Liangyi hampir tersedak tehnya. Ia buru-buru meletakkannya di bangku.
"Perilaku sangat normal?" ia membisikkan kata-kata itu ke sistem. "Ini jebakan kan? Penulis ingin menggodaku dengan karakter yang membosankan?"
[SISTEM: NORMALITAS BUKAN KELEMAHAN, HOST. ITU KEISTIMEWAAN.]
"Aku butuh seseorang yang bisa melindungiku, bukan yang butuh dilindungi," bentak Liangyi, melirik ke arah Meixin yang sedang menatapnya dengan bingung.
"Liangyi? Kamu baik-baik saja? Kamu bicara sendiri?" tanya Meixin hati-hati.
Liangyi segera mengubah ekspresinya. "Ah, tidak. Aku hanya sedang memikirkan strategi latihan. Kamu tahu, latihan bela diri itu butuh fokus."
Meixin mengangguk. "Aku mengerti. Oh ya, besok akan ada latihan tanding. Kamu ikut?"
Liangyi menggeleng. "Tidak, aku tidak tertarik."
Meixin tersenyum. "Sayang sekali. Padahal aku ingin melihatmu beraksi. Kudengar kamu sangat kuat."
Setelah Meixin pergi, Liangyi menghela napas. Ia menatap cangkir teh yang masih hangat. Sistem memberinya misi untuk mencari pendamping, tetapi sepertinya ia justru mendapat karakter yang terlalu normal.
Ia memikirkan Yu Zhan yang dulu selalu ada di sampingnya, menghadapi semua bahaya. Apakah Meixin bisa menggantikan peran itu?
Apa yang akan Liangyi lakukan terhadap calon "support karakter" barunya, Meixin?
Liangyi menatap cangkir teh itu. Kehangatan yang ia rasakan tidak hanya berasal dari teh, tapi juga dari niat Meixin. Niat yang begitu tulus, begitu... normal. Ini jauh berbeda dari kekacauan yang biasa ia hadapi. Mengingat omelan sistem tentang normalitas sebagai "keistimewaan," Liangyi merasa ini mungkin semacam ujian.
"Ini mungkin jebakan penulis," gumamnya pelan. "Memberi aku sesuatu yang sangat damai, hanya untuk diambil lagi."
Liangyi menghela napas.
Dia sudah terbiasa hidup dalam kekacauan, dan gagasan tentang pendamping yang tenang terasa asing sekaligus menakutkan. Tapi kenangan akan Yu Zhan, yang kehadirannya dulu menjadi jangkar dalam hidupnya, membuatnya berpikir dua kali.
Yu Zhan tidak selalu aneh atau istimewa; dia adalah teman yang setia. Mungkin itulah esensi dari seorang support karakter.
Dia mengambil ponselnya, yang berfungsi sebagai antarmuka sistem.
"Sistem," ujarnya. "Apa kriteria untuk menerima sebuah misi?"
TING!
[HOST HANYA PERLU MENERIMA ATAU MENOLAK MISI. TIDAK ADA KRITERIA KHUSUS.]
"Bukan itu yang kumaksud," Liangyi mendengus.
"Aku bicara tentang penerimaan support karakter ini. Apa aku harus berinteraksi dengannya sampai batas waktu tertentu? Atau cukup dengan bilang 'ya'?"
TING!
[INTERAKSI EMOSIONAL MENDALAM DENGAN CALON SUPPORT KARAKTER AKAN SECARA OTOMATIS MENGAKTIFKAN MISI PENDAMPINGAN.]
Liangyi mengerutkan dahi. "Interaksi emosional mendalam... Penulis ini memang gila."
Ia meletakkan cangkir itu kembali ke bangku dan beranjak pergi. Meixin adalah sosok yang tulus, dan Liangyi tidak ingin melibatkan orang normal seperti dia dalam kekacauan hidupnya. Namun, saat dia melangkah, pandangannya tertuju pada dua gadis yang sedang latihan tanding di kejauhan.
Wajah mereka terlihat serius, penuh tekad. Tiba-tiba, Liangyi merasakan sebuah dorongan aneh untuk bergabung.
"Sistem, beritahu Meixin aku berubah pikiran."
TING!
[APA YANG AKAN HOST LAKUKAN?]
Liangyi tersenyum tipis. "Aku akan ikut latihan tanding besok. Dan... aku akan ajak dia sebagai partnerku."
Keputusan Liangyi telah dibuat. Apakah penerimaannya terhadap Meixin akan berjalan mulus, atau justru akan menjadi awal dari kekacauan baru?