Oh My Dosen

Di ruang rektor masih ada tiga orang yang terdiam.Fachri kembali menanyakan pada fio apa benar hanya itu alasannya.

"Apa benar hanya karena isi dengan istriku sampai kamu berbuat seperti itu?"

"Be..benar pak Fachri sungguh, saya minta maaf sekali lagi pak."

"Karena sudah diputuskan hukuman buat kamu, bagaimanapun juga kamu harus tetap keluar." ~ pak wibawa

"Kali ini saya memaafkan kamu, puas dengan apa yang dilakukan pak wibawa, tapi jika sampai saya tau kamu menyakiti istri atau keluargaku lagi, aku nggak akan pernah membiarkan kamu bernafas walau cuma sebentar!"~Fachri

"Saya permisi pak wibawa, untuk urusan fio saya serahkan pada bapak, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih karena sudah bersikap adil."

Fachri bergegas meninggalkan ruangan pak wibawa.Terlihat masih ada beberapa mahasiswa bergerombol membicarakan dirinya dan sang istri.

Berbeda dengan kemarin mereka semua menghujatnya, kini mereka lebih ke terkejut tentang status dirinya dan abila yang ternyata sudah menikah.

.

.

Akhirnya hari ini Fachri dan Abila berangkat honeymoon.Sesuai rencana mereka honeymoon hanya di bali.

Pagi-pagi mereka berdua berpamitan dengan orang tua sebelum berangkat.

Tiba di bali, Mereka langsung istirahat di hotel yang sudah mereka pesan.

"Kita istirahat dulu aja, nanti habis itu kita lihat sunset sekalian ke pantai."

"Iyaa mas." Abila menarik tangan suaminya untuk segera berbaring di atas tempat tidur.

Fachri menarik tubuh abila hingga punggungnya menempel pada dadanya.Dilingkarkan lengan kekarnya dipinggang mungil istrinya.

"Nanti mau kemana aja yang?"

"Nanti kita lihat sunset dulu mas, malemnya kita cari makan yang enak-enak ya."

"Emang nanti nggak capek kalau muter-muter?" Kalau aku sih pinginnya dikamar aja sama kamu."bisik Fachri ditelinga istrinya.

"Ihh nggak liburan dong kalau dikamar aja mas."

"Kan memang honeymoon yank," Suara Fachri mulai berat."

"Abila, sungguh aku bahagia bisa menikah dengan kamu, aku seperti mimpi bisa menikah denganmu."

Abila membalikan tubuhnya menghadap Fachri.

"Mas aku sebenarnya juga sangat bahagia menikah denganmu, sebenarnya aku sudah lama menyukaimu mas!"

Fachri meraih tengkuk Abila dan menc**m bibirnya.C**man yang awalnya lembut kini berubah menjadi lumatan kasar dan menuntut, Abila mengalungkan tangannya dileher Fachri, Tangan Fachri memegang kedua pipi abila sambil terus memberi lumat*n kasar.

Mmmhhhhh.......Ma...Mas....

Fachri semakin hilang akal mendengar suara istrinya.Ciumannya kini semakin turun ke beberapa area t*buh istrinya.Mulai dari area leher hingga pu**ng istrinya.

Ahhhh.....

Suara Abila akhirnya keluar setelah tak bisa lagi menahan semua gejolak yang dirasa tubuhnya.

Adegannya maaf saya skip ya..☺

Rencana sore hari melihat sunset akhirnya gagal, Fachri yang sudah bangun lebih dulu menyandarkan tubuhnya pada headboard.

Fachri memandang tubuh istrinya, menyingkirkan helaian rambut yang menutup wajah abila.Lama Fachri memandang wajah cantik natural tanpa riasan itu, dirinya benar-benar terpukau melihat kecantikan istrinya.

Abila yang merasa terusik dengan elusan di pipinya pun sedikit merubah posisi tidurnya.Fachri menaikkan selimut, menutup tubuh polos istrinya.Setelah kegiatan panas mereka berdua tadi langsung tertidur.

Fachri yang sudah bangun terlebih dulu segera membersihkan tubuhnya.Menikmati dinginnya air sambil kembali teringat dengan kegiatannya bersama istrinya tadi.Gejolak pun tak dapat ia hindari, akhirnya dirinya hanya bisa menuntaskan sendiri.

Ceklek........Fachri yang sudah rapi dan bersih berjalan keluar dari kamar mandi.Fachri meraih telepon, memesan makanan untuk istrinya saat nanti bangun.

Kembali duduk disamping istrinya, menunggunya bangun Fachri saat itu memamerkan foto kamar mereka pada bimo sahabatnya.

Pukul 18.30 Abila akhirnya bangun, membuka matanya perlahan, melihat suaminya yang sedang bermain ponsel disampingnya.

''Mas, abila memanggil suaminya.

"Udah bangun? Aku anter bersih-bersih badan!" fachri mengangkat tubuh istrinya.

"Mas turunin, aku sendiri aja bisa!"

Fachri segera menurunkan tubuh istrinya di depan pintu kamar mandi.

"Habis mandi langsung makan ya! tadi udah aku pesankan makanan."