Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Tiga Anak Kembar
"Buat apa kita menyimpan foto Mereka kak?" tanya David sambil berpikir.
"Tentu saja untuk menghancurkan perusahaan milik orang tuanya agar mereka tidak menghina Mommy dan orang lain." ucap Dave dengan kilatan penuh amarah karena Dave teringat dengan jelas Mommy Davina menangis karena di hina oleh mereka.
"Aku setuju dan kita bocorkan data perusahaan mereka agar mereka bangkrut. Setelah itu para pemegang saham yang ingin menjual saham dengan harga murah, sahamnya langsung kita beli dengan menggunakan uang tabungan kita. Aku sangat yakin tabungan kita cukup untuk membeli saham milik mereka." Ucap Daven dengan tatapan penuh amarah.
"Benar kak aku sangat setuju. Aku masih ingat jelas Mommy kita menangis karena mereka tega menghina Mommy." ucap David yang juga dengan tatapan penuh amarah.
Ke tiga anak kembar genius memiliki sifat hampir sama dengan Daddy Aberto yaitu jika dirinya di usik maka tidak segan - segan menghancurkan perusahaan milik orang lain. Selain itu Mereka ada gen dari keluarga besar Mommy Davina yang akan menghancurkan orang - orang yang berani mengusik salah satu keluarganya.
"Eh tunggu bukankah Paman Edward dan Paman David akan memutuskan kerja sama dengan mereka?" Tanya David yang teringat dengan perkataan ke dua pamannya.
"Memutuskan kerjasama tapi belum sepenuhnya Mereka bangkrut. Aku ingin membuat mereka benar - benar bangkrut dan tidak mempunyai uang sepeserpun." Jawab Dave.
"Apalagi Kakak sangat yakin kalau Paman Edward dan Paman David akan melakukan itu besok pagi." Sambung Dave.
David hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti kemudian Dave mulai mengutak atik laptopnya dengan jari jemari mungilnya dengan lincah sedangkan ke dua adiknya hanya menatap di layar laptopnya.
Hampir dua jam lebih akhirnya Dave menyelesaikan pekerjaannya, semua perusahaan milik orang tua yang menghina Mommy Davina kini telah bocor sampai keluar perusahaan hingga perusahaan lain bisa membaca data milik mereka.
"Kita tunggu besok pagi pasti perusahaan mereka akan gempar dan langsung beramai menjual sahamnya dengan harga sangat murah lalu bangkrut." ucap Dave sambil tersenyum devil.
"Bagus kak, sekarang kita istirahat dulu." Ucap David sambil menguap karena dirinya sangat mengantuk.
"Ok." Jawab mereka dengan serempak.
Ke tiga anak kembar genius langsung berbaring di ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama merekapun sudah tertidur dengan pulas. Tanpa sepengetahuan ke tiga anak kembar kalau kemarahan ke tiga anak kembar mengakibatkan para pemilik perusahaan yang sedang tertidur dengan nyenyak kini tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Hal itu disebabkan Mereka mendapatkan telepon dari orang kepercayaan kalau data perusahaan mereka bocor dan tersebar di perusahaan lain. Ada yang tidak sadarkan diri dan ada yang langsung meninggal di tempat karena mendapatkan berita yang sangat mengejutkan di mana perusahaan yang mereka rintis mengalami bangkrut.
Para gadis yang menghina Mommy Davina juga ikut terkejut membuat mereka sangat membenci Mommy Davina. Mereka menganggap pasti ini pasti ulah Mommy Davina yang menghancurkan perusahaan milik orang tuanya lewat suaminya Daddy Aberto.
xxxxxxx
Di tempat yang berbeda, lebih tepatnya di apartemen milik asisten Hendrik. Di mana asisten Hendrik yang diperintahkan oleh Daddy Aberto untuk menghancurkan perusahaan milik orang tua para gadis yang telah menghina Mommy Davina waktu acara pernikahan Mommy Davina dengan Daddy Aberto.
Asisten Hendrik langsung menjalankan perintahnya dengan cara menghubungi orang kepercayaannya yang bisa meretas data perusahaan.
Orang kepercayaannya mempunyai enam anak buah yang bisa meretas dan menghancurkan perusahaan dalam hitungan satu atau dua jam. Sambungan pertama langsung di angkat oleh orang kepercayaannya.
("Hallo Tuan Hendrik." Panggil dari seorang pria dari sebrang).
("Aku ingin kamu meretas data perusahaan dan hancurkan perusahaan itu sekarang!" Perintah asisten Hendrik tanpa basa basi).
("Baik tuan, perusahaan mana yang akan kami hancurkan?" tanya orang kepercayaannya tersebut).
("Aku kirimkan foto para gadis dan cari nama orang tuanya dan langsung hancurkan perusahaan mereka." jawab asisten Hendrik dengan nada dingin).
("Tapi itu membutuhkan waktu yang lama karena harus mencari satu persatu." ucap orang kepercayaannya menjelaskan karena Hendrik tidak tahu nama perusahaan yang akan dihancurkan).
("Tidak masalah yang penting malam ini perusahaan mereka sudah hancur." jawab asisten Hendrik).
("Baik tuan." jawab orang kepercayaannya dengan nada pasrah karena tidak berani untuk menolaknya).
tut tut tut tut tut
Panggilan komunikasi pun langsung diputuskan secara sepihak oleh Hendrik kemudian meletakkan ponselnya di ranjang.
"Kalian mencari masalah dengan menghina istri Tuan Muda Aberto tanpa berpikir kalau itu menjadi boomerang buat kalian dan juga ke dua orang tua kalian. Bersiaplah menjadi orang miskin karena ulah kalian yang tidak menjaga mulut kalian." ucap asisten Hendrik seolah - olah bicara dengan para gadis yang telah menghina istri Daddy Aberto.
"Tuan muda sudah menikah, lalu aku kapan? Banyak wanita yang suka padaku tapi aku tahu mereka sangat suka padaku karena aku kaya dan tampan, selain itu aku sangat yakin mereka tidak ada yang tulus mencintaiku. Akhhh.. kok aku jadi seperti ini lebih baik aku lelah ingin tidur saja." ucap asisten Hendrik sambil berbaring di ranjang.
Tiga jam lamanya asisten Hendrik tertidur pulas dan tiba - tiba ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk membuat asisten Hendrik meraba tempat tidurnya dan langsung menggeser tombol berwarna hijau tanpa melihat siapa yang menghubungi dirinya.
("Hmmm .." panggil asisten Hendrik berupa deheman tanpa membuka matanya).
("Maaf Tuan, ternyata semua perusahaan mereka sudah bocor dan kami tidak tahu siapa yang melakukannya." Ucap orang kepercayaannya tanpa basa basi).
("Apa? bagaimana bisa?" tanya asisten Hendrik sambil memaksa membuka matanya kemudian duduk di ranjang dengan menyandar di kepala ranjang karena dirinya sangat terkejut).
("Iya Tuan, kami sudah mengecek semua perusahaan mereka satu demi satu dan perusahaan mereka sebentar lagi akan hancur tinggal menunggu besok." jawab orang kepercayaannya).
("Baiklah, nanti uang akan saya transfer hari ini." ucap asisten Hendrik).
("Terima kasih banyak tuan, senang bekerja sama dengan tuan." Jawab orang kepercayaannya sambil tersenyum bahagia).
tut tut tut tut tut
Asisten Hendrik langsung mentransfer uang dalam jumlah yang sangat fantastis walau mereka tidak mengerjakannya tapi karena mereka bisa diminta bantuannya kapan saja tanpa mengenal waktu membuat Hendrik tidak sayang mengeluarkan uang.
Setelah selesai mentransfer uang, asisten Hendrik meletakkan ponselnya di ranjang sebelahnya yang kosong sambil berpikir dan masih menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.
"Siapa yang melakukannya? Tidak mungkin musuh mereka karena waktunya bersamaan. Sudahlah besok aku akan tanya sama tuan muda sekarang aku mau lanjutkan tidurku." ucap asisten Hendrik sambil berbaring di ranjang.
Tidak membutuhkan waktu lama asisten Hendrik sudah tertidur dengan pulasnya sambil berharap hari esok lebih baik daripada hari ini.
xxxxxxx
Malam berganti pagi dan seperti biasa ke tiga anak kembar sudah bangun tidur, mandi dan memakai pakaian santai. Mereka bertiga sangat mandiri sehingga Mommy Davina tidak pernah repot untuk mengurus ke tiga anak kembarnya. Mommy Davina hanya menyiapkan makanan untuk ke tiga anak kembarnya.
"Sekarang kita lihat apa yang terjadi dengan perusahaan mereka." ucap Dave dengan nada dingin.
Dave mengambil laptopnya dan mulai mengutak atik laptopnya dengan di temani ke dua adiknya yang berada di ranjang tempat tidur Dave.
ceklek
Tiba - tiba pintu kamar mereka di buka oleh orang tua Daddy Aberto, merela masuk ke dalam kamar ke tiga cucunya dan melihat Dave sedang mengutak atik laptopnya dengan di dampingi oleh ke dua adik kembarnya.
"Kalian sedang apa?" tanya Tuan Abertos dengan nada lembut sambil berjalan mendekati mereka.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ayo dong Vote, like, hadiah, komentar dan tip agar author semangat menulisnya. 😚😚😍😍😘😘
Terima kasih yang sudah Vote, like, hadiah, komentar dan tip nya serta terima kasih juga buat para pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘
Salam Author,
Yayuk Triatmaja
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx