NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Suara alat penghitung detak jantung berbunyi normal, dan tanpa hambatan yang berarti di dalam ruangan tempat Juleha di rawat, di sebuah rumah sakit besar dan berfasilitas lengkap di kota S tersebut.

Tergolek pasrah dan lemah seorang wanita yang tak lain adalah Juleha. Pandangan matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar rumah sakit.

Penyesalan demi penyesalan satu per satu mengantri dengan sabar dalam lintasan benaknya, sesal itu datang di saat semua sudah terjadi.

Bayangan demi bayangan silih berganti memasuki ruang ingatannya, tangis bocah kecil itu melintas dan membuatnya terkejut dengan teriakan demi teriakan memanggil sebuah nama.

'mommy come back, I'm so scared, mommy I promise not to be naughty anymore, mommy I missed you'

Suara bocah kecil yang tak lain adalah Bethany Angelique Gulizar. Mengiba memohon dan merindukan sosok seorang ibu yang sebenarnya.

Cubitan demi cubitan selalu Juleha berikan pada tubuh Palupi. Jeritan demi jeritan selalu terdengar menyayat hati. Sungguh ingatan itu seluruhnya melintas pada ujung pesakitan yang Juleha rasakan.

Mata sayu itu terpejam rapat, namun maniknya seolah ingin berontak mencari sesuatu yang selama ini ia rindukan tanpa ia sadari.

Pintu ruangan terbuka. Aroma harum menguar memenuhi ruang rawat, dan langkah kaki berurutan lalu mendekat memegang tangan lemah Juleha.

"Ibu, Riris datang bukalah matamu Bu! Lihatlah anakmu ini sudah berhasil dan sukses. Aku sudah memiliki segala sesuatu yang selama ini kita harapkan."

Dengan bangga Riris memamerkan gelang yang melingkar di tangannya, dan cincin berlian di jarinya.

"Aku juga membawa berita yang paling menggembirakan. Aku sudah tahu di mana Palupi berada. Aku juga sudah merencanakan sesuatu untuk menyeretnya kembali pulang. Aku akan mendapatkan mimpiku kembali, Bu." Riris antusias menceritakan semua rencananya.

Perlahan mata lemah itu terbuka, tangan yang terdapat selang infus itu mencoba meraih genggaman tangan Riris.

"Nak... Jadikan ibu sebagai pengalaman yang mahal, ambisi kita untuk memiliki yang bukan hak kita, nyatanya telah menuai hasil yang sangat menyakitkan!" Air mata Juleha perlahan menetes.

"Lihatlah Nak, ibu telah menuai karma atas perbuatan ibu di masa lalu. Tolong, lepaskan Palupi! Dia sudah menemukan keluarganya, biarkan dia bahagia, Nak."

Riris mengalihkan pandangannya pada botol infus yang masih menggantung dan tinggal sedikit, "sudahlah Bu, serahkan semuanya pada Riris. Persetan dengan karma, Bu. Toh hidup masih tetap harus berjalan, jujur saja ya, Bu! Aku selalu cemburu dengan kehidupan Palupi, kenapa gadis itu yang selalu mujur." Helaan nafas berat itu menghembus begitu saja, sama seperti pemikiran Riris yang dangkal berlalu begitu saja.

'Gadis itu sudah merebut ibuku. Aku sudah membuatnya jadi budakku, tetapi kenapa dia sekarang jadi seperti Cinderela yang berhasil menggaet cowok tampan dan tajir?' Omel Riris dalam hatinya yang dilanda rasa kecewa.

"Riris, biarkan Palupi hidup dengan bahagia bersama orang-orang di sekelilingnya. Jangan pernah usik dia lagi."

Dengan agak tersengal. "Ingat dan lakukan permintaan ibu, Nak. Coba mengertilah sedikit. Segala kebutuhan ibu selama dirawat di sini sudah dijamin oleh keluarga Palupi."

Mata Riris membulat demi mendengar perkataan dari sang ibu. Otak bebalnya gagal berpikir jernih karena sudah dipenuhi dengan mimpi-mimpinya. "Ibu... Itu kan hidup ibu. Sudah kewajiban Palupi untuk keluar biaya. Sedangkan Riris anak kandung Ibu, dapet apa dong? Dia juga harusnya berbagi untukku. Riris juga ingin hidup lebih nyaman lagi, ahhh Ibu, kenapa jadi begini, lembek sangat."

Pintu kemudian terbuka kembali, seorang dokter spesialis Onkologi Ginekologi terbaik yang dipilih John untuk memantau kondisi Juleha memasuki ruangan dengan di iringi perawat, untuk memeriksa perkembangan kondisi Juleha. Riris mengamati setiap gerakan dan percakapan dokter dengan ibunya, "Dokter bagaimana kondisi ibu saya?"

"Selama ini perkembangan pasien sangat bagus. Obat yang kami berikan ternyata cocok dengan kondisi tubuh Bu Juleha. Respon tubuhnya terhadap obat-obatan yang kami berikan sangat baik. Langkah selanjutnya adalah kemoterapi. Dua hari lagi, pasien harus menjalani kemoterapi, Nona." Dokter perempuan dengan paras cantik dan penuh kharisma itu menjawab dengan telaten semua pertanyaan Riris dan Juleha.

"Oh ya nona Riris, sebentar lagi ada suster yang akan membawa nyonya Juleha ke taman untuk mendapatkan sinar matahari dan suasana di taman yang akan membantu mood boosternya.

Pasien saat ini membutuhkan dorongan semangat untuk menjalani kemoterapi selanjutnya. Pasien tidak boleh tertekan dan terlalu banyak berpikir."

"Nyonya Juleha, ayo semangat, nyonya pasti bisa," senyum hangat itu kembali dokter berikan kepada pasiennya yang lemah, dan mengharap segera sembuh.

"Oh ya nona Riris, satu jam kemudian temui saya di ruangan saya. Ada satu hal yang harus kita bicarakan berdua!"

Tidak lama dokter spesialis itu pamit untuk melanjutkan tugasnya memeriksa pasien berikutnya.

Ruangan kembali sunyi, Riris kembali mendekati ibunya, mengelus dan tersenyum padanya.

"Ibu, segera sehat! Kita akan bahagia bersama dan aku akan menikah dengan mas Tomo."

Pandangan mata Juleha menatap penuh harap kepada anak satu-satunya, yang ia besarkan dengan pola didik yang menyimpang dan salah.

Dengan mengamati satu per satu pintu ruang poli yang mencantumkan nama dokter tempat ruang praktek dokter Anita.

Langkah kakinya berhenti di depan meja perawat. "Suster, saya anak pasiennya bu dokter Anita. Saya diminta menemui beliau di ruang prakteknya."

"Baik Nona, tunggu sebentar. Bu dokter sedang ada pasien."

Tak lama kemudian, Riris dipersilakan masuk menemui dokter Anita.

Dokter Anita adalah istri Ray, sehingga dia sangat tahu kisah hidup Palupi. Tetapi sebagai seorang dokter yang sudah diambil sumpah jabatan, dia melayani pasien secara profesional dan mengesampingkan rasa suka atau tidak suka.

"Silakan duduk Nona." Riris duduk dengan patuh di kursi depan meja dokter. Dengan cepat jari-jari dokter Anita menekan huruf-huruf di keyboard komputer, membuka file medical record milik Juleha.

"Dari data pasien, anda adalah satu-satunya wali pasien atas nama Ibu Juleha, betul?"

"Iya betul, bu Dokter," jawab Riris dengan agak gugup.

Dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, dokter Anita menjelaskan kondisi terakhir Juleha.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Kicau burung, hangat mentari pagi di sekitar taman itu mengubah suasana hati. Beberapa pasien menghabiskan waktu di pagi hari dengan menikmati hangatnya sinar mentari yang menyapa kulit mereka.

"Suster, apakah sakitku ini bisa di sembuhkan? Apakah sakit ini sebuah karma yang aku terima selama hidupku di masa lalu yang penuh dengan noda hitam." Juleha menundukkan wajahnya, rasa takut dan penyesalan itu menghantuinya selalu.

Suster yang sedang mendorong kursi roda itu tersenyum menjawab pertanyaan Juleha, "Ibu, segala penyakit pasti ada penawarnya untuk kesembuhan. Kalau kita bicara tentang karma dan dosa yang kita perbuat di masa lalu, kita hanya bisa memohon ampunan dan bertobat serta memperbaiki kehidupan masa mendatang kita."

Mata sayu Juleha menatap jauh, hanya doa bersama harapan dan kepasrahan dalam akhir hayat yang harus ia tanggung.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Huge and love from me, RR😘🤗

TBC....

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!