Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita  
Bagaimana jadinya jika kamu menikahi wanita yang ternyata adalah anak kandung dari musuh besar keluargamu. 
Alvin Zeandra Abimana. Seorang ketua geng motor tengil yang menikahi seorang gadis bernama Aliya pratiwi. Anak kandung dari tuan Smith dan nyonya Cyra yang hilang beberapa tahun yang lalu karna ulah dari keluarga Abimana. 
Pernikahan mereka terjadi hanya karna sebuah kesalah pahaman yang terjadi. 
Bagaimana jika suatu saat kebenaran terungkap tentang Aliya yang sebenarnya anak dari musuhnya? 
Ikuti kelanjutannya di "Dinikahi Badboy Tengil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Salah pahaman Alvin
Melihat Aliya berjalan bersama dengan Agatha membuat Alvin semakin merasa sangat marah. Ada rasa kecewa dan juga luka di hatinya. Kenapa Aliya tidak paham dengan raut wajah Alvin pagi tadi saat sedang menyebutkan nama Agatha.
"Kenapa kamu tidak mengerti perasaan aku Al. Kenapa kamu tidak peka dengan raut wajah aku pagi tadi" Ujarnya dalam batin sambil menatap Aliya penuh luka
Entah Aliya lupa atau memang tidak peka dengan perasaan Alvin. Wanita itu masuk ke dalam kelas setelah melambaikan tangan pada Agatha.
Tapi yang pasti saat ini Alvin bisa melihat jelas jika Aliya terlihat senyum-senyum sendiri setelah tiba di tempat duduknya"Kenapa kamu Al? Kok senyum-senyum segitu. Kaya lagi bahagia" Tanya Jihan saat melihat Aliya datang sambil terus senyum-senyum.
"Ada deh. Tapi yang pasti hari ini tuh aku bahagia banget. Bener-bener bahagia pokonya" Gumam Aliya sambil melepaskan tasnya
"Penasaran deh. Apa sih kira-kira yang sudah membuat kamu terlihat begitu bahagia? Kasih tau dong. Gue"
Perkataan Jihan terpotong saat suara Aliya langsung menimpali cepat"Kepo, Iya kan" Lanjut Aliya sambil menoleh pada Jihan
"Iya kepo aku Al. Apa sih? Ayo bilang dong"
"Gak mau, Ini rahasia. Hanya aku dan tuhan yang tau. Eh dia juga sih" Ucap Aliya sambil terus mengangkat kedua sudut bibirnya
"Kamu mah gituan Al, Bikin aku penasaran saja"
"Nanti kalau sudah waktunya akan aku kasih tau deh ya"
Belum juga Jihan menjawab. Guru mata pelajaran pertama sudah datang. Guru tampan dan belum menikah. Namanya Fabian, Biasa di panggil pak Bian. Mengajar mata pelajaran bahasa jepang.
Pak Bian baru tamat S1 beberapa bulan yang lalu, Saat ini umurnya kira-kira masih 22 tahun jalan 23 tahun. Siapa yang tidak tertarik dengan karisma yang di miliki pak Bian. Kecuali Kartika yang memang selalu cinta mati pada Alvin.
Sudah bisa di pastikan. Setiap kali jadwal belajar mengajar nya pak Bian, Semua murid perempuan selalu memandangnya dengan penuh arti tersendiri.
"Selamat pagi semuanya. Kita bertemu lagi di jam pelajaran saya" Ucap pak Bian sambil melirik satu persatu siswa di sana. Hingga netranya berhenti pada Aliya. Murid baru yang pertama kali ikut dalam mata pelajarannya.
"Pagi pak. Akhirnya di ajar sama pak guru ganteng lagi" Ucap salah satu murid bernama Jesica
"Huuuuu, Dasar kegatelan. Niat sekolah apa bagaimana sih" Seru Kartika pada Jesica
"Berisik lo. Terserah gue dong" Jawab Jesica yang tidak memperdulikan perkataan Kartika
"Dasar tidak tau malu" Cibir Kartika pada Jesica
Namun bukan Jesica namanya jika mudah tersinggung dengan apa yang dia dengar dari orang lain. Selain urakan, Jesica juga selalu bersikap bodoh amat terhadap siapapun yang membicarakannya. Selama tidak mengganggu orang lain.
"Sudah sudah. Jangan ada yang ribut ya, Ini masih pagi. Oh iya, Yang duduk dengan Jihan itu murid baru ya. Siapa namanya" Tanya pak Bian sambil menatap Aliya
"Nama saya Aliya pratiwi pak" Jawab Aliya sopan
"Selamat bergabung Aliya.Sekarang kita mulai pelajarannya ya, Buka buku kalian halaman 103"
Selama mata pelajaran berlangsung, Alvin tidak bisa sedetikpun bisa fokus pada mata pelajaran. Kebersamaan Aliya bersama dengan Agatha selalu mengganggu pikirannya.
"Ada apa dengan Aliya. Kenapa tadi terlihat sangat bahagia saat masuk ke kelas. Apa iya senyuman itu karna Agatha. Aaaaarrggghh. Kenapa harus seperti itu" Ucap Alvin dalam batinnya sambil mengepalkan tangannya hingga tanpa dia sadari, Pulpen yang ada di tangannya patah.
Agam yang melihat semua itu tentu saja langsung paham dengan apa yang sudah membuat Alvin seperti itu. Agam menoleh ke meja Aliya yang terlihat fokus pada pelajaran.
Tanpa terasa 3 jam sudah berlalu. Mendengar suara bel istirahat berbunyi membuat Aliya kembali mengukir senyum tipis. Wanita itu tidak sabar untuk menemui Alvin dan makan bersama dengannya di Rooftop dengan bekal yang sudah Alvin siapkan.
Wanita itu langsung pamit pada Jihan tanpa memberitahunya mau kemana"Ji, Aku duluan ya. Ada urusan penting. Babay" Seru Aliya dan langsung keluar dari dalam kelas meninggalkan Jihan yang sudah begitu penasaran
"Ada apa dengan anak itu. Kenapa tingkahnya sangat aneh, Seperti orang yang sedang jatuh cinta saja" Gumam Jihan pelan namun masih bisa terdengar jelas oleh Alvin.
Mendengar kata itu membuat Alvin menoleh pada Aliya yang sudah ada di luar kelas. Pria itu bisa melihat jelas jika Aliya sedang berbicara dengan Agatha di koridor depan kelasnya.
"Brengsek! Kenapa lagi-lagi Agatha yang Aliya temui" Ucap Alvin dalam batinnya sambil mengepalkan kuat kedua tangannya
Di Luar kelas
"Eh Aliya. Mau kemana nih? Makan siang bareng yuk" Ajak Agatha yabg tidak sengaja berpapasan dengan Aliya di koridor depan kelasnya
E
"Maaf kak Agatha, Tapi aku sudah ada janji makan siang dengan orang lain" Jawab Aliya dan langsung melangkahkan kakinya kembali
Namun belum sempat Aliya melangkah, Ternyata Agatha sudah menarik tangannya dan menahan wanita itu"Kenapa kamu gak jadi daftar anggota osis? Padahal aku sangat berharap untuk itu" Tanya Agatha pada Aliya
"Maaf kak, Soal alasannya menurut aku yang tadi pagi sudah jelas. Permisi" Ujar Aliya dan langsung menjauh dari Agatha
Setelah mendengar itu Agatha tidak lagi bertanya. Karna dia sudah cukup paham dengan alasan yang telah di berikan oleh Aliya. Ternyata pagi tadi Aliya memang menemui Agatha. Tapi bukan seperti yang ada dalam pemikiran Alvin.
Karna Aliya menemui pria itu karna mengatakan jika Aliya tidak jadi mendaftar sebagai anggota osis. Melihat raut wajah Alvin pagi tadi sudah membuat Aliya paham jika suaminya tidak menyukai jika dia sampai dekat-dekat dengan Agatha.
Dan alasan kenapa Aliya senyum-senyum juga bukan karna Agatha. Melainkan karna Alvin sendiri. Entah kenapa Aliya merasa sangat bahagia saat mengingat perhatian Alvin pagi tadi.
Di dalam kelas
Alvin yang melihat Agatha menggenggam tangan Aliya membuatnya semakin marah. Tapi dia masih menahannya karna masih teringat jika saat ini sedang di sekolah"Awas saja besok malam kamu Agatha. Aku tidak akan memberikan kata maaf! Berani sekali kamu mengganggu milikku" Ucap Alvin pelan namun masih bisa di dengar oleh Agam tapi tidak dengan yang lain.
"Ternyata kamu sudah secinta itu sama Aliya Vin" Agam bermonolog dalam batinnya sambil menatap Alvin
"Vin. Kita ke kantin yuk" Ajak teman temannya pada Alvin
Alvin yang mengira Aliya pergi bersama dengan Agatha langsung mengiyakan ajakan teman-temannya. Tanpa dia sadari, Ternyata Aliya sudah menunggu. Tapi Alvin sudah salah paham dengan apa yang baru dia lihat.