My Naughty Boss

Keesokan paginya, Tessa memesan sup kepada koki di penginapan. Dia mau melihat keadaan Keenan, Tessa berharap ruam di tubuh Keenan sudah memudar.

"Tessa..." panggil Bella yang melihat Tessa berjalan dengan membawa nampan. "Kau mau kemana?"

Tessa jadi bingung kalau dia jujur pasti Keenan akan marah.

"Aku tadi memesan sup, aku ingin makan di kamar," dustanya.

"Kenapa makan di kamar? Apa kau sakit?" tanya Bella lagi.

"Ya begitulah, tamu bulananku datang dan perutku sakit. Jadi, aku ingin istirahat seharian ini," jawab Tessa kembali berdusta.

"Kalau begitu kau dan Keenan tidak akan bekerja, 'kan? Aku ingin menghabiskan waktu berdua dengan Keenan hari ini," ungkap Bella.

Pada saat itu kebetulan Kevin lewat, Tessa langsung memberi kode pada lelaki itu supaya membawa Bella pergi.

"Bella, kau sudah sarapan? Ayo kita sarapan bersama!" ajak Kevin sambil melirik ke arah Tessa jengah. Dia selalu saja direpotkan oleh Bella.

Karena tidak enak dengan Kevin yang membantunya untuk mengerjakan endorse, Bella menerima ajakan Kevin.

"Sebenarnya masih ada beberapa produk endorse, apa kau mau membantuku lagi?" tanya Bella.

"Sepertinya keberadaanku di sini tak jauh beda dengan pekerjaanku. Aku ingin cuti tapi di sini justru mendapat pekerjaan lebih, nasib nasib..." keluh Kevin.

Bella menggandeng tangan Kevin supaya lelaki itu tidak merajuk. "Ayolah nanti aku traktir!"

Setelah kepergian Kevin dan Bella, Tessa bergegas ke kamar Keenan. Selain takut ketahuan, Tessa juga khawatir sup nya jadi dingin.

"Bos..." panggil Tessa di depan pintu kamar Keenan.

Keenan yang masih tertidur tidak mendengar panggilan dari Tessa tapi sebelumnya dia memang sengaja tidak mengunci pintu.

"Dia tidak mengunci pintu?" gumam Tessa saat mencoba memutar handle pintu.

Tessa masuk dan menaruh nampan di meja kemudian Tessa mencoba memeriksa suhu tubuh bosnya. Demamnya sudah turun hanya ruamnya saja yang belum hilang.

"Bos..." panggil Tessa sambil menggoyangkan lengan Keenan. "Bangun dan makanlah dulu!"

Keenan enggan bangun yang membuat Tessa menggoyangkan badan Keenan lebih keras.

"Eugh! Aku masih mau tidur!" Keenan akhirnya bangun juga tapi dia masih memejamkan matanya.

"Aku membawa sup nanti kalau dingin tidak enak," ucap Tessa memaksa.

Dengan malas Keenan mendudukkan dirinya, dia menatap Tessa sekilas kemudian membuang wajahnya.

"Suapi sebagai kompensasi!" perintah Keenan kemudian.

"Kompensasi apa?" tanya Tessa yang merasa tidak melakukan kesalahan.

"Tentu saja kompensasi karena menciumku karena ciuman itu aku jadi berpenyakitan! Kau sengaja mau membunuhku untuk balas dendam, ya!?" kesal Keenan frustasi karena Tessa membuatnya jantungan.

"Apa sih!" Tessa merasa Keenan sangat aneh.

Dari pada berdebat tidak penting, dia memilih untuk mengambil sup dan menyuapi Keenan.

Suapan demi suapan terus masuk ke mulut Keenan.

"Bos, beritamu dengan Bella hari ini menjadi trending lagi, mereka mengatakan kau sedang berlibur bersama Bella dan ingin melamarnya," ucap Tessa yang tadi pagi membaca berita online mengenai Keenan dan Bella.

Berita itu didukung dengan foto-foto yang diunggah Bella di sosial media.

"Sejauh ini komentar delapan puluh persen positif karena netizen menganggap Bella bisa merubah seorang playboy sepertimu!" sambung Tessa.

Keenan terdiam, seharusnya dia senang tapi kenapa justru sekarang dia terganggu akan beritanya dengan Bella.

"Nilai saham juga stabil atas berita ini, tuan Grey pasti akan merestui kalian!" ucap Tessa lagi.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau merestuiku dengan Bella?" tanya Keenan.