Season 2 sudah tayang ya🥰
"Karena rezki telah tertakar dan jodoh tidak akan tertukar."
Sebuah pembuktian seorang gadis bernama Raras kepada seorang lelaki yang bernama Simon Anderson yang telah dijodohkan oleh Mirna ibu mempelai pria bahwa putra satu-satunya itu bukanlah pria Impoten seperti rumor yang beredar.
Raras adalah pribadi yang supel mudah bergaul dengan siapapun dan dimanapun, dia juga punya dua teman gesrek yang tergabung dalam geng Trio Cendol Dawet yang selalu bisa membuat semua orang tertawa dengan semua tingkah konyol dan absurd juga kocak mereka.
Shanum dan Mala juga mempunyai kisah pahit dan manis bersama dengan pasangan mereka masing-masing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Malam antimaenstream part 2
...Happy Reading...
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
..." Tutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan yang kamu punya, beri dia kesempatan untuk merubah diri lebih baik, ajak dia juga agar mau menutupi kekuranganmu, berjuang dan setia bersama, merupakan kunci sukses sebuah hubungan "...
Raras benar - benar dibuat bad mood oleh kelakuan suami polosnya, dua kali hampir mencapai nirwana, namun gagal karena alasan gila yang dia katakan.
Dia meneguk habis satu botol air mineral sambil memandang indahnya menara Eifel dimalam hari, mendamaikan hati dan yang lebih penting melebur rasa kesal dan rasa gondok yang sudah memenuhi dadanya, bayangkan saja kalau kalian yang merasakan?
Apa yang akan kalian lakukan?
Membantingnya? memperk*s*nya? atau menjatuhkannya dari lantai gedung paling atas?
Simon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kenapa Raras malah membentaknya? apa salahnya? dia hanya ingin melakukan yang terbaik ya kan?
Terbaik versi dia tentunya!
Tulilutt..
Simon kembali menghubungi Mark dengan beribu tanya yang sudah dia susun dikepalanya.
" Hallo.. Maaf tuan muda, saya sedang meeting penting ini?"
Jawab Mark dengan suara sedikit berbisik.
" Ini juga penting Mark! bahkan penting bangeeet!"
Simon tak mau kalah menjawabnya.
" Benarkah? emang ada masalah lain dengan perusahaan kita? atau anak cabang perusahaan kita yang lain?"
Mark menanggapi dengan serius, sehingga dia mundur sedikit menjauh dari meja meeting.
" Yap.. betul sekali."
Ucap Simon dengan nada suara serius.
" Perusahaan yang mana?"
Mark mulai menajamkan pendengarannya, mulai memusatkan pikiranya, siap mendengar masalah yang harus dia hadapi.
" Perusahaan produksi."
Ucap Simon sekilas.
" Produksi apa?"
Tanya Mark heran dan menerka - nerka.
" Produksi pembuatan anaklah!"
Ucap Simon santai.
Jedeeeeeerrrr...
" Astaga...!"
Mark melorotkan tubuhnya dari sandaran kursi sambil menjambak rambutnya sendiri, serasa ingin nyemplung ke aliran sungai Musi untuk mendinginkan kepalanya yang hampir meledak.
" Raras tidak bisa melakukan adegan sama persis dengan pemainnya, saat aku tegor dia malah ngambek, dan tidak mau melanjutkan proses produksi ini?"
Simon pusing sendiri memikirkannya, hanya Marklah tempatnya curhat sedari dulu.
" Aku kira ada masalah penting apa gitu? ternyata---?"
Ucapan Mark terputus dengan teriakan suara Simon.
" Heeii.. kau pikir proses produksi ini tidak penting apa! ini lebih penting dari apapun asal kau tahu! ini titah dari mamah langsung, kalau sampai aku pulang tidak membawa bibit unggul, bisa di deportasi aku dari keluarga Anderson tauk!"
Simon benar - benar mengajukan protes besar.
" Haiiisss... tapi tuan muda, saya baru meeting proyek milyaran rupiah ini, salah silap sedikit saja, bisa hilang omzet besar kita kalau aku tinggal terlalu lama!"
Mark hampir saja gila dibuat big bosnya.
" Tapi ini juga urgent Mark! istriku ngambek tuh, dia ninggalin gue dikamar!"
Suara Simon melemah.
" Eherrrm..." Mark kembali menegakkan tubuhnya, dan merapikan dasinya. " Emm.. begini saja tuan muda, kita tunda dulu proses produksinya ya, dalam film memang harus ada jeda iklan terlebih dahulu, gunakan waktu ini untuk merayu istri anda, panggil dia dengan sebutan sayang terlembut dan termanis, setelah saya selesai rapat, saya akan menghubungi anda kembali dengan trik dan gaya yang lebih manjurr dan top cerr tentunya, okey bos? saya tutup dulu, bye!"
Mark langsung memutuskan sambungan teleponnya, sebelum dia menjadi gila karena pertanyaan dari big bosnya.
" Siaaalll ni bocah! main matiin telpon aja, dia lupa apa kalau aku ini bos nya! ckkk.. yawda deh.. aku rayu dulu aja istriku."
Simon berjalan menyusul Raras ke balkon dengan tubuh polosnya, dia berjalan santai saja ke arah Raras tanpa rasa malu sedikitpun.
" Raras..? sayang?"
Ucap Simon dengan suara lembut menawan.
Raras hanya terdiam saja, sambil terus menyandarkan kedua tangannya di pagar besi dengan arah pandangan masih ditempat yang sama tanpa menoleh.
" Sayang..? kamu ngambek ya? kenapa kamu jadinya yang marah? yang tidak bisa sama persis kan kamu? tapi kenapa kamu yang ngambek dan nggak mau nglanjutin lagi?"
Simon memeluk tubuh Raras dari belakang.
Saat Raras membalikkan badan ingin mengucapkan sesuatu, dia malah terkejut sendiri dengan tubuh polos Simon yang tanpa sehelai benang sedikitpun menutupi tubuh kekarnya.
" Astagaa..! kenapa kamu tidak memakai bajumu? gimana kalau terbang itu peliharaanmu!"
Raras langsung menarik tali handuk kimononya dan memeluk tubuh Simon berbagi handuk untuk menutupi tubuh mereka, dan saat itu juga terjadilah gesekan - gesekan nikm*t yang tercipta, karena Raras mendorong tubuh Simon masuk kembali kedalam kamar.
Tanpa ucapan dan perintah dari siapapun, saat sorot mata mereka bertemu, bibir keduanya langsung menyatu dengan sempurna, saling bertukar saliva, saling membelit satu sama lain dengan ganasnya.
Akhirnya Raras yang memulai permainan, dia mulai merayap naik ketubuh Simon dan memberikan sentuhan - sentuhan yang luar biasa, tubuh Simon pun mulai menerima segala rangsangan yang Raras berikan, saat juniornya sudah tegak berdiri dengan gagahnya, Simon langsung membalikkan tubuh Raras.
Nalurinya sebagai lelaki muncul dengan sendirinya walau adegan tadi tidak ada di film yang dia tonton, namun tubuhnya sendiri yang bereaksi.
Astaga..! Apa itu?
Raras seketika menutup mulutnya dengan kedua tangannya melihat apa yang selama ini dia ragukan, apa yang selama ini membuatnya penasaran.
Ternyata... SUAMIKU BUKAN PRIA IMPOTEN..!
Ditariknya kedua tangan Raras, dan disambarnya bibir Raras kembali dengan bringas, tangannya pun mulai bergerilya ke tempat yang kenyal - kenyal dan menggemaskan, membuat Raras mend*s*h dengan nikm*tnya.
Akhirnya saat yang ditunggu - tunggu oleh pembaca kita telah tiba... 🤪
Ceess..
Raras tanpa sadar menjerit menahan rasa sakit dan pedih yang teramat sangat, Simon dengan segera membungkam mulut Raras dengan tangan.
Tangan lho ya? bukan bibir!
" Kenapa kamu menjerit? terkejut aku!"
Ucap Simon masih dengan pinggul bergoyang - goyang.
" Aww.. sakit pak, bisa pelan kagak sih!"
Ucap Raras sambil sedikit gemeteran menahan nikm*t yang mulai terasa.
" Diihh..kalau pelan lama entar nyampe tujuan! mesinku ini turbo terbaru, jadi mana asyik kalau dipakai pelan! tambah ngebuuttt tambah asyikk!"
Simon melajukan pacuan kudanya dengan menambahkan kecepatan diatas rata - rata, bahkan matanya pun terpejam merasakan sensasi yang luaaarrr biasssaa tidak pernah dia rasakan selama ini.
Hampir satu jam mereka melakukan penyatuan, Raras sudah mencapai puncaknya berkali - kali, sedangkan Simon baru perdana itu, akhirnya pemain kita tumbang diatas tubuh Raras dengan menancapkan senjatanya dan menyemburkan lahar panasnya didalam tempat ternyamannya.
" Fuuuiiiihh... ternyata memang enak ya Ra?"
Simon yang sudah mendapatkan kembali energinya tidur miring menghadap Raras yang masih lemas dengan senyum yang merekah.
" Apanya?"
Raras masih malas menjawab segala pertanyaan gila suaminya.
" Proses produksinya lah! pantesan di video tadi judulnya NIKMATNYA SURGA DUNIA? kagak salah memang, ternyata ini yang mereka sebut surga dunia? aku kira pemandangan alam seperti Raja Empat gituh? kan memang indah, sejuk dipandang mata, ternyata? hehehehe..."
Simon tertawa kecil sambil menaik turunkan kedua alisnya.
" Apaan sih pak, kagak jelas banget deh!"
Raras malu sendiri mendengar ucapan Simon, sambil membalikkan badannya membelakangi tubuh polos Simon.
" Ra.."
Simon mulai memeluk Raras dari belakang.
" Apah?"
" Emm.. Mau lagi..!"
Ucap Simon sambil mengungsel - ungselkan kepalanya dipunggung mulus Raras.
" Nggak..!"
" Sayang.. sekali lagi ya?"
Suara Simon mendayu - ndayu ditelinga Raras.
" Masih capek pak! nantilah!"
" Ra.."
Simon menggesekkan sesuatu yang sudah tegak dibawah.
" Ckkk... iya nanti, masih sakit ini!"
" Ra.. Rara.. sayang..?"
" Bentaran dong--- "
Blesss
Saat Raras membalikkan badan, posisi udah pas banget, masuk dengan sempurna! tinggal pancal gasss terosss bang Simon..
Gasss pollll..
Gasss banteerrrrr...
END
End nin engak nih? hayoooo?
Jangan lupa VOTE kalian dong?