Entah dewi Fortuna sedang memihak diriku atau tidak?!
Baru saja aku diterima jadi karyawan magang di perusahaan Terkenal yang ku impikan dan juga baru saja aku di panggil Mommy ?!
Hei !! aku masih lajang, umurku saja masih seperempat abad. Pacaran saja belum pernah dan tiba-tiba sudah disambut oleh Anak, What !!
"Mommy?"
"Eh. . . Mommy??"
•Novel ini hasil karya Khayalan author semata diharapkan untuk selalu mendukung.
>> masa revisi di lakukan saat author memiliki waktu luang jadi maafkan bila ada banyak Typo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNA_2005, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Mereka berempat sedang menonton acara lelangan secara langsung dan Alex yang sedang fokus dengan catatannya.
"Nak apa lelangan ini terbuka atau?" tanya Irene kepada Alex.
"terbuka mom" ucap singkat, padat dan jelas.
"Patut Daddy tidak ke sana kalau tertutup kan mungkin Daddy kesabaran ya kan " ucap Rei sambil menunjuk acara lelangan tersebut.
"Tentu" jawab Alex singkat yang membuat Irene hanya menggelengkan kepalanya tidak paham dengan sikap anak yang suka sekali bermain main dengan hal-hal legal tapi apalah daya Alex merupakan hukum di negaranya ini.
"Mommy, kenapa Daddy tidak pernah masuk penjara?" tanya Rei dengan muka polosnya.
"Coba tanya Oma atau Daddymu pasti mereka tau" jawab Cyla yang di jawab oleh anggukan dari Rei
"Oma?" tanya Rei kepada Irene.
"Karena Daddymu itu.." belum selesai Irene berucap Alex langsung memotong pembicaraan dengan nada sombongnya.
"Karena Daddymu adalah hukum di sini" Sombong Alex.
"Hukum? maksudnya apa ya pak?" tanya Cyla ikutan.
"Huft lebih baik kalian baca berita tentang saya" ucap Alex yang kembali fokus ke layar karena acara lelangannya sudah dimulai.
"Baik-baik jangan sibuk sendiri,ayo kita tonton dulu acara nya kalau saja ada barang yang kalian inginkan" ucap Irene yang dijawab oleh anggukan dari Cyla dan Rei.
"Lex, apa saja barang yang akan dilelang hari ini?" tanya Irene kepada Alex yang sedang menerima telepon.
"Baik, pastikan barang itu milik kita" ucap Alex menjawab Teleponnya dan setelah itu mematikkannya.
Rei"Sorry Mom, ada barang yang harus Rei dapatkan di sana" ucap Rei.
"Barang apa nak ?!" tanya Irene
"Tanah di Swedia mom, hari ini sepertinya akan ada banyak yang mengincarnya apalagi tanah itu berada di tempat yang sangat bagus untuk membuat perusahaan dan juga lokasinya yang strategis" ucap Alex yang membuat Irene tersenyum melihat Alex yang selalu berusaha meluaskan perusahaannya.
"Baiklah mom ke kamar dulu ya" ucap Irene kepada Cyla yang langsung dijawab keduanya bersamaan.
"Hati-hati" ucap Cyla dan Rei yang membuat mereka terkekeh kecil.
"Mommy udah kasih peluang jangan sampai kamu gak bisa cari tau dan juga dapatkan hatinya" ucap Irene kepada Alex yang membuat Rei mengeluarkan smirknya.
"of course, mom" ucap Alex percaya diri. Setelah itu Irene meninggalkan mereka bertiga dan menuju kamarnya.
Setelah Irene Pergi di Ruangan Keluarga~
Alex mulai menggeser tempat duduknya pelan dan mulai mendekat ke samping Cyla. Rei yang menglihat sang ayah sedang menggeser duduknya ke arah Cyla membuat Rei langsung duduk disampingnya Cyla bukan dipangkuan Cyla lagi.
"ada apa Rei?" tanya Cyla terkejut saat Rei langsung beralih duduk disampingnya.
"Rei takut Mommy diganggu sama Monster" ucap Rei dengan muka sedihnya.
"Tenang Rei tidak ada Monster disini, kan mommy ada" ucap Cyla sambil mengelus lembut kepala Rei.
Rei yang dielus kepalanya melihat ke arah ayahnya dan mengeluarkan senyum kemenangan nya.
"Kamu" ucap Alex dengan nada kecil membuat Rei menyombongkan dirinya.
"Cyla, saya juga ingin" ucapan Alex membuat Cyla mengernyitkan dahinya bingung.
"Eh maksudnya?" tanya Cyla bingung.
"Saya juga ingin dielus kepalanya" ucap Alex dengan muka yang sudah berubah sendu.
"eh sini sini" ucap Cyla pasrah saat melihat ekspresi muka Pak bosnya yang benar benar mirip anak Kucing.
"Alex mendekatkan dirinya ke arah Cyla dan menyenderkan kepalanya di bahu Cyla membuat Cyla hanya tersenyum lembut sambil mengelus kepala Pak Alex
Rei yang melihat Mommy ya dari tadi mengelus kepala Daddynya membuat Rei langsung mengambil tangan Cyla dan memeluknya erat.
"Eh Rei, what's wrong?" tanya Cyla bingung.
"Mommy cuma punya Rei!" tegas Rei dan langsung menjauhkan kepala ayahnya dari bahu Cyla.
"Ehhh"
"Rei, Ini punya Daddy jangan kamu ambil" Alex yang tidak mau kalah langsung kembali menyenderkan kepalanya di bahu Cyla yang membuat Rei lagi-lagi mendorong kepala Ayahnya.
Alex dan Rei yang sedang berkelahi tanpa sadar membuat amarah Cyla mulai muncul.
"Kalian!" teriak Cyla dan memukul kepala mereka satu-satu membuat mereka berdua meringis kesakitan dan langsung memegangi dahi mereka.
"AW, mommy kepala Rei" ucap Rei sambil memegang dahinya.
"Beraninya kamu memukul dahi saya" tegas Alex yang tidak terima muka tampannya dipukul apalagi Dengan seorang perempuan.
"Ya saya berani makanya saya memukul kalian" ucap Cyla sambil menatap mereka tajam. Rei dan Alex langsung menutup mulutnya dan menatap ke bawah.
"Huft, kalian ini apa yang dipermasalahkan?" Tanya Cyla kepada keduanya yang hanya dijawab oleh tunjukan tangan ke arah Cyla.
"Kalau memang saya yang dipermasalahkan lebih baik saya pulang saja" ucap Cyla yang membuat Alex dan Rei langsung memeluk tubuh Cyla dengan erat.
"Jangan pergi" ucap mereka berdua bersamaan yang membuat Cyla menghela nafas panjang.
"Baiklah, ayo kita nonton lagi kan acaranya belum selesai" ucap Cyla yang hanya dijawab anggukan antusias keduanya. 'Aduh kayak anak kucing' batin Cyla gemas akan sikap bapak dan anak tersebut.