Harap bijak dalam memilih bacaan, sebagian isi dalam konten ini berunsur dewasa 21+
Bagaimana jadinya jika satu minggu sebelum menikah, karena ulah jahil teman-temanmu. Kamu dengan tidak sengaja meniduri sahabatmu sendiri dan setelah pulang dari bulan madu, sahabatmu mengatakan kalau dia hamil anakmu.
Inilah kisah King Bryan anak dari pasangan Aline Gunawan dan Dannis Bryan, yang terpaksa harus menjadikan sahabatnya sendiri Ni Luh Putri anak dari Dewa Barata sahabat Ibunya, sebagai istri keduanya demi status anaknya.
"Katakan kalau kamu mencintaiku, maka aku akan mempertahankan mu." batin King dalam hati.
"Entah sejak kapan cinta ini mulai tumbuh, tapi sungguh aku tidak mau menjadi duri dalam pernikahanmu, biarlah ku bawa cinta ini pergi." batin Putri.
"Karena kita adalah sahabat dan selamanya akan menjadi sahabat, jadi mari kita bercerai." ucap Putri kemudian sembari menahan sesak di dadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~33
Menginap? Tuhan, tolong jangan membuat hatiku menjadi serakah untuk memiliki dia seorang. Bagaimana pun juga di sini aku adalah orang ketiga dalam hubungan mereka.
Putri mengusap air matanya yang entah sejak kapan sudah menganak sungai, ia tidak sanggup membayangkan suaminya itu akan mencumbu wanita lain. Meski wanita itu halal bagi laki-laki itu.
Tidak, aku tidak boleh egois, aku tidak boleh serakah. Tapi hatiku sakit Tuhan, aku harus bagaimana ?
Putri semakin terisak hingga ia terlelap tidur dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Namun, beberapa saat kemudian nampak seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya.
Laki-laki itu begitu intens menatap wanita yang sudah lama ia cintai dalam diam, penerangan yang temaram tak membuat laki-laki itu kesulitan memandang wajah cantik nan polos yang selama ini selalu memenuhi relung hatinya.
Di usapnya dengan lembut, air mata yang masih terasa basah itu. Nampak wajah sedih menghiasinya meski wanita itu sudah sangat terlelap.
"Aku mencintai mu Put, sangat mencintaimu. Seandainya saja aku bisa menghilangkan kesedihanmu." bisik Kalla, kemudian ia mencium kening wanita yang ia cintai itu sedikit agak lama.
Lalu ia mencuri sebuah kecupan tepat di bibir wanita itu, kecupan pertama setelah sekian tahun ia mengaguminya. Hatinya berdesir, jantungnya berdetak dengan kencang seakan mau loncat.
Kemudian ia memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut, sebelum hilang akal sehatnya.
...******...
POV King Bryan
Malam itu aku memutuskan untuk menginap di rumah mertuaku, untuk pertama kalinya aku akan tidur di sana. Sebenarnya aku sangat enggan, tapi aku merasa kasihan dengan Ibu mertuaku. Aku baru tahu ternyata selama ini beliau memendam sakit hatinya seorang diri. Karena suami yang beliau cintai, diam-diam menikah lagi hingga membuatnya sakit seperti saat ini.
Setelah melihat keadaan Ibu mertuaku, aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar istriku tapi sebelum itu aku menghubungi wanitaku. Entah sejak kapan aku melabeli kata 'wanitaku' pada sahabatku itu.
Namun kalau bisa, aku ingin mengatakan pada seluruh dunia. Dialah satu-satunya wanita yang ku cintai selain Ibuku. Setiap detik aku selalu merindukannya, merindukan suaranya, aroma tubuhnya, wajah polosnya, aku merindukan semua yang ada pada wanita itu.
Tapi kadang aku juga merasa diriku begitu brengsek, aku sudah menyakiti Gladys, aku sudah menipu perasaannya. Hanya karena aku mengaguminya tapi bukan mencintainya. Seandainya waktu bisa di ulang, aku akan mengikuti saran Papa untuk tidak buru-buru menikah di saat umurku baru menginjak 26 tahun bahkan cita-cita ku pun belum terealisasi.
Setelah menghubungi wanita kesayanganku, untuk pertama kalinya aku memasuki kamar Gladys. Aku sedikit tertegun dengan isi kamar tersebut, ternyata benar kata Ibu mertuaku. Beliau begitu memanjakan satu-satunya anak kesayangannya, ini seperti kamar seorang Ratu di dunia dongeng dengan segala kemewahannya.
Namun, ada yang membuat ku lebih tertegun. Aku melihat istriku itu berjalan ke arahku, dengan gaun tidurnya yang sangat menggoda iman. Bagaimana tidak, kain tipis itu tak mampu menutupi lekuk tubuhnya dengan sempurna.
Dan apa itu, oh astaga. Bahkan dia sama sekali tidak menggunakan pakaian dalamnya, mata nakalku seolah tidak bisa berpaling untuk menatap dua gundukan surgawi yang seakan mengundang ku untuk segera menyentuhnya.
Aku menelan saliva ku sendiri, sebagai laki-laki normal jelas aku tergoda. Bahkan saat ini aku sudah merasakan milikku sangat sesak di bawah sana.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga. Apa Mami begitu cerewet padamu ?" ucapan Gladys seketika membuyarkan imajinasi liarku.
Istriku itu menarik tanganku agar aku masuk ke dalam kamarnya, setelah itu ku dengar dia mengunci pintu tersebut.
"Tidak, Mami sangat baik padaku." jawabku.
Aku segera berjalan ke arah meja rias, aku merasakan sesak. Entah karena pikiranku atau karena dasi yang memang belum ku lepas dari tadi.
Setelah melepaskan dasiku, aku melepaskan dua kancing kemejaku paling atas. Rasanya sedikit longgar, tapi seketika tubuhku meremang ketika istriku itu berbisik degan lembut tepat di telingaku.
"Aku sangat merindukanmu sayang."
Tubuhku semakin meremang ketika ia merapatkan tubuhnya, dengan gerakan menggoda ia langsung mengalungkan kedua tangannya. Oh astaga wanita ini benar-benar pandai membuat kaum laki-laki khilaf.
"Malam ini aku akan memuaskanmu, sayang." ucap istriku dengan lembut dan menggoda.
Sumpah demi apapun, sekarang tubuhku sangat menegang bahkan untuk menjawab ucapannya pun seakan tercekat di tenggorokan. Ingin rasanya aku segera mendorongnya ke ranjang dan mengungkungnya sepanjang malam.
Tanpa menunggu jawabanku, Istriku langsung mengulum bibirku dengan rakus dan menuntut. Oh tidak apa ini, tiba-tiba bayangan Putri memenuhi kepalaku belum lagi bayangan Gladys di cumbu oleh Evan berputar berulang-ulang di kepalaku seperti kaset rusak.
Tubuhku yang tadi menegang, kini kembali seperti semula. Aku tidak menginginkan wanita ini, bahkan aku merasa jijik dengan setiap sentuhannya. Ku dorong Gladys dengan pelan namun tegas hingga panggutan kami terlepas dan tubuhnya sedikit menjauh.
"Sayang kamu kenapa, kamu selalu menolakku seperti ini ?" protes Gladys.
Ya, ini bukan pertama kalinya aku menolak Gladys. Sejak aku menyadari hanya Putri yang aku cintai, tubuh dan hatiku seakan bekerja sama untuk menolak sentuhan dari Gladys. Meski wanita itu sudah melakukan berbagai cara untuk menaklukkan ku.
Sepertinya doktrin yang di lakukan Mamaku sedari kecil sangat berhasil, aku hanya boleh menyentuh wanita yang ku cintai saja dan aku membuktikannya sekarang.
"Maaf aku capek, bisakah kita lakukan lain kali saja." tolakku, ingin sekali aku berteriak bahwa aku tidak mencintainya bahkan aku mengetahui perselingkuhannya. Namun aku harus bisa menahan diri, aku tidak mau membuat keributan dan justru akan memperparah keadaan Ibu mertuaku.
"Kamu jahat." teriak Gladys sambil terisak.
Aku segera memeluknya dan menenangkannya, setelah ku rasa dia lebih tenang. Aku membawanya ke kasur dan segera menyelimutinya.
"Tidurlah, aku akan menyelesaikan pekerjaan ku." ucapku.
Aku mengusap lembut puncak kepalanya, kemudian aku berlalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang terasa lengket karena seharian bekerja.
Setelah berendam air hangat selama 30 menit, tubuh ku terasa bertenaga lagi dan aku siap untuk lembur menyelesaikan pekerjaan ku di kantor tadi.
Ketika aku keluar dari kamar mandi, ku lihat Gladys sudah terlelap tidur. Segera aku mendudukkan diriku di sofa lalu ku nyalakan laptopku, nampak foto Putri sedang tersenyum memenuhi layar monitor tersebut.
"Sayang maaf, aku hampir menghianati cintaku pada mu. Aku janji lain kali akan lebih menjaga pandangan ku. Aku sangat mencintaimu, aku harap kamu juga mempunyai perasaan yang sama seperti ku. I love u." aku mengusap lembut wajah wanita kesayanganku ku yang sengaja ku jadi kan wallpaper sebagai penyemangat ku.
rugi bandar si king
sudah istri nya diembat uang nya pun di sikat si Evan 👻👻👻👻👻👻