NovelToon NovelToon
CEO Dingin Itu Suamiku

CEO Dingin Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:157.9k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

“Damian, ah, jangan...”
"Itu geli, jangan seperti itu."
Arissa berdiri di depan ruangan kantor direktur Miracle group, dia mendengar suara Damian suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain di dalam ruangan itu, suara manja wanita yang tengah bersama dengan suaminya itu seperti belati tajam yang menghujam jantungnya.
“Nyonya, direktur sekarang sedang sibuk, nanti akan saya sampaikan jika nyonya datang mengunjunginya...” Asisten pribadi Damian, Remi dengan wajah canggung dan penuh simpati menatap Arissa.


"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.
Ciuman Damian kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Seperti hendak menelan Arissa bulat-bulat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 33

"Siapa yang menyuruhmu!" Tanya Damian sambil menginjak dengan keras tangan pria itu.

Pria itu menjerit kesakitan ketika Damian menginjak tangannya dengan keras.

"Aku... aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," katanya dengan terengah-engah.

Damian menatap pria itu dengan mata yang tajam dan marah.

"Jangan berbohong! Aku tahu pasti ada yang menyuruhmu. Siapa yang menyuruhmu melakukan ini!" tanyanya lagi dengan nada yang lebih keras.

Pria itu menjerit kesakitan yang amat sangat ketika lengannya patah terdengar suara tulang yang retak. Ia berusaha mengangkat lengan yang patah, tapi rasa sakit yang amat sangat membuatnya tidak bisa bergerak.

Kaki Damian masih berdiri di atas tangan pria itu, bahkan dia menginjak dengan sangat begitu keras, matanya tetap dingin dan tidak ada rasa belas kasihan. Ia menatap pria itu dengan tatapan yang kejam dan menakutkan.

"Kamu masih belum mau berbicara?" tanyanya dengan suara yang dingin dan tidak ada perasaan.

Pria itu berteriak kesakitan, kedua tangannya terletak di lantai dengan lemas, keningnya penuh dengan keringat dingin, bulir-bulir keringatnya mengalir hingga jatuh di atas lantai.

Pria itu menjerit kesakitan lagi ketika Damian menendangnya di tulang rusuk. Ia merasa seperti udara di dalam paru-parunya habis, dan rasa sakit yang amat sangat membuatnya tidak bisa bernapas.

Damian tidak menunjukkan sedikitpun rasa belas kasihan atau penyesalan. Dia masih menatap pria itu dengan tatapan yang dingin dan kejam, seperti sedang menatap sebuah benda yang tidak berguna.

"Kamu masih belum mau berbicara?" tanyanya lagi, dengan suara tidak berubah, masih dingin dan tanpa perasaan.

Damian bersiap untuk kembali menghajar pria itu.

"Tolo...... tolong, am...... ampuni aku." pria itu langsung berucap dengan kesakitan.

Damian berhenti sejenak, menatap pria itu dengan tatapan yang kejam, Dia tidak mengira jika pria itu akan memohon ampun dengan begitu cepat.

"Ampuni kamu?" kata Damian dengan suara yang masih dingin.

"Kamu pikir aku bisa begitu mudah memaafkan mu atas apa yang sudah kamu lakukan pada wanitaku! Kamu harus memberitahu siapa yang menyuruhmu, setelah itu baru aku akan mempertimbangkan untuk memaafkan mu." Ucap Damian.

"Kamu hanya memiliki satu kesempatan, katakan yang sebenarnya." Sambung Damian sambil kembali menginjak tangan pria itu.

Pria itu menganggukkan kepalanya terburu-buru, menahan rasa sakit di kedua tangan dan tulang rusuknya.

"Aku bekerja di klub malam, ada orang yang membayar ku, dia menyuruhku untuk... untuk membuat nona ini mabuk, kemudian menidurinya, dan mengambil foto dan video." Kata pria itu.

"Siapa orang yang membayar mu?" Tanyanya dengan suara yang keras dan tegas. Damian menatap pria itu dengan mata yang tajam dan marah.

Pria itu menelan ludah, menahan rasa sakit dan ketakutan.

"Aku... aku tidak tahu namanya, Dia membayarku dengan jumlah yang besar untuk melakukan pekerjaan itu." Pria itu masih berbohong.

Damian menggertakkan giginya, merasa marah dan muak dengan pria itu.

"Aku akan membuatmu membayar untuk apa yang kamu lakukan, katakan siapa dia!" katanya dengan suara yang dingin dan mengancam.

Arissa yang mendengar pengakuan pria itu, membuatnya menjadi terkejut, karena dia merasa tidak pernah memiliki masalah dengan orang, sebenarnya siapa yang melakukan hal ini, yang sengaja ingin menghancurkannya, bahkan menggunakan cara sekejam ini.

"Katakan cepat, karena aku adalah orang yang tidak dengan muda menghabisi nyawa orang, karena aku lebih senang membuat orang itu tersiksa merasakan sakit, sehingga dia lebih memilih mati!" Ujar Damian dengan mata berapi-api. Dia tidak bohong, dia pasti akan melakukan hal itu.

Mendengar ucapan Damian yang begitu menakutkan membuat pria itu menjadi ngeri.

"Dia....seorang wanita. Namanya, Sissy, mengenai identitasnya, aku...... aku tidak tahu. Aku hanya melakukan seperti yang di perintahkan." Ujar pria itu memberitahu Damian.

Arissa terlihat sangat terkejut dan tidak percaya ketika mendengar nama Sissy. Dia terdiam selama beberapa saat, mencoba mencerna apa yang di dengarnya itu.

"Sissy?" Arissa akhirnya berbicara, suaranya terdengar lemah dan tidak percaya.

"Kenapa dia melakukan hal seperti itu?"

Arissa terlihat sangat terguncang oleh hal tersebut, dan dia tidak bisa memahami mengapa Sissy menyuruh orang untuk melakukan hal kejam itu padanya.

Bagaimana bisa tidak terpikirkan olehnya jika Sissy yang dalang di balik ini, tiba-tiba dia teringat dengan peringatan rekan kerjanya saat turun dari mobil, dia mengira karena posisi Sissy sebagai manager tidak menyukainya sebagai hal yang wajar, karena dia bisa begitu cepat baik jabatan.

Dan, tadi dia mengira Sissy hanya ingin memberinya pelajaran, menyuruhnya minum beberapa gelas, kemudian memprovokasi, hubungannya dengan rekan kerjanya agar menjadi tidak baik, Arissa tidak menyangka jika Sissy akan melakukan sejauh itu padanya.

Dia benar-benar tidak menyangka jika Sissy seburuk itu, hingga menggunakan cara seperti ini, untuk menghancurkannya, dia benar-benar tidak bisa membayangkan, jika seandainya rencana Sissy berhasil, maka hidupnya pasti akan berakhir dengan sangat buruk, hidupnya pasti akan hancur.

Damian memang terlihat tidak terlalu peduli dengan reaksi Arissa. Dia lebih memilih untuk membiarkannya merasakan emosi tersebut, agar dia bisa belajar dan mengingatnya dengan baik.

Dengan demikian, Arissa bisa memahami bahwa dunia kerja tidak selalu berjalan mulus. Dan, bahwa dia harus siap menghadapi berbagai tantangan dan kejutan. Damian ingin membantu Arissa menjadi lebih kuat dan tangguh. Dan, menjadi pelajaran agar Arissa tidak lagi mudah percaya dengan siapapun, apalagi di dunia kerja.

"Boleh, a....aku pergi sekarang?" Pria itu bertanya dengan gugup dan hati-hati.

"Ya." Sahut Damian.

"Tapi, sebelum pergi kami harus meninggalkan dua benda." Sambung Damian.

Tanpa menunggu pria itu bertanya, Damian langsung mematahkan tangan dan mematahkan kaki pria itu.

“Tangan dan kakimu telah menyentuh wanitaku, mematahkannya hanya sebuah pelajaran, dan juga tidak akan ada rumah sakit yang akan mengobati mu, ingat ini adalah bayaran yang harus kamu bayar dari perbuatan mu.” Ucapnya kemudian dengan tatapan tajam.

Selesai berucap, dia membalikkan tubuhnya berjalan menghampiri Arissa, dia lalu menggendong Arissa dan membawanya pergi meninggalkan kamar itu.

Arissa menyandarkan kepalanya di dada Damian, mendengar suara detak jantungnya yang terdengar begitu tenang.

Jujur, melihat apa yang Damian lakukan pada pria itu membuat Arissa merasa takut.

Jika suatu hari, identitas yang disembunyikannya ketahuan, apakah Damian juga akan menggunakan cara yang sama terhadapnya?

Memikirkan hal ini membuatnya semakin tidak berani untuk memberitahu Damian siapa dirinya.

Damian meletakkan Arissa di kursi penumpang, dengan perhatian dan lembut dia memasangkan sabuk pengaman, tangannya bersentuhan dengan lengan Arissa.

Masih takut?" Tanya Damian saat merasakan lengan Arissa yang begitu dingin.

Seketika Arissa tersadar dari pemikirannya, dia mengalihkan pandangannya dengan canggung, mengangguk dengan panik.

"Tenanglah. Jangan takut. Selama ada aku, tidak akan ada yang bisa mengganggumu. Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun lagi mengganggu mu." Ucap Damian mengusap rambut Arissa, lalu mencium keningnya.

"Damian, bisakah, tolong antar aku pulang sekarang?"

"Tidak bisa, malam ini kamu pulang bersamaku." Kata Damian, dia tidak bisa membiarkan Arissa sendiri di apartemennya saat masih dalam keadaan terguncang seperti itu.

Arissa ingin menolaknya, namun belum dia berucap, Damian sudah masuk ke dalam mobil itu dan langsung menjalankannya dengan sangat cepat.

Damian membawa Arissa ke apartemennya yang berada di pusat kota.

biasanya dia jarang menempati apartemen itu, namun selalu ada orang yang datang membersihkannya, apartemen itu terlihat rapi dan bersih.

Damian kembali mengendong Arissa ke masuk apartemennya.

"Tenangkan lah dirimu dengan berendam air hangat, untuk pakaianmu aku akan menyuruh orang untuk mengantarkannya." Kata Damian.

"Aku akan keluar sebentar." Ucap Damian lalu akan pergi, namun tangannya di tahan oleh Arissa.

"Bagaimana kamu tahu aku berada di tempat itu?" Tanya Arissa yang merasa penasaran bagaimana bisa Damian menemukannya.

1
kaki novel
👍💕💕
Nnrjnh
menurut aku sayang sih di tamatin sebelum mereka bener bener bahagia. tapi balik lagi karena dr awal alurnya udh muter muter bahkan aku sampai kehilangan feel lagi buat baca.

tapi dr semua itu aku cuma mau apresiasi aja. walaupun feel aku ilang taoi ga sepenuhnya salah penulis, mungkin aku aja yang terlalu memaksa kan khayalanku. jadi terimakasih untuk karya yang bagus ini. semangat terus untuk berkarya..
aku akan baca cerita barunya tapi nabung partnya dulu. semangat ya.. terimakasih sudah menghibur. dan maaf kalau kritikan ku menyakiti mu
Mar lina
di novel toon
kah ceritanya...
Maple latte: iya kak
total 1 replies
Ddek Aish
padahal mau tunggu mereka unboxing
octa viani
yah thor ko tamat sih
Asyatun 1
lanjut
Rai
Bagus ceritanya
Rai
Pastikan mereka bahagia selamanya Thor bersama buah buah cinta mereka...berikan mereka anak² yang comel cantik tampan
Tjandrawati Handoyo
/Good//Good//Good/
Juprianto
Luar biasa
Asyatun 1
lanjut
Sh
Damian belum pernah melakukan sekalipun..Jika sudah merasakan unboxing.. betul ga ada yang gentleman ..semua serigala...siap siap Arissa
Lauren Florin Lesusien
𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚜 kepala
Mar lina
apakah akan unboxing?
hanya author yg tau
lanjut thor ceritanya
Asyatun 1
lanjut
Murni Bpn
lanjut..ta'tunggu
Ddek Aish
karena ini adalah rumah masa depan kita Arissa
Asyatun 1
lanjut
Nik Noraini Nik Din
cerita yng menarik
Taris
deg2 ser..... tegang say /Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!