[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Jay keluar dari mobil bersamaan dengan ponselnya yang sedang berdering.
*
"Halo!"
"Jay, aku sudah menceritakan tentang dirimu kepada orang tuaku, mereka begitu bahagia dan langsung bertanya, kapan kau akan melamar ku!" ucap Valenzia mantan kekasih Ray yang juga bersedia menjadi istri Jay.
"Em, Maaf Valen, aku belum berpikir jauh kesana!" jawaban singkat Jay.
"Ouh, baiklah Jay, aku akan tetap menunggumu!"
"Terima kasih!" Jay langsung memutus percakapan itu.
*
Jay memang sempat terpikir ingin menikahi Valenzia, mantan kekasih Ray. Namun, ia melihat, wanita itu belum bisa melupakan kenangan bersama kakaknya.
Bella masih setia menunggu Jay, sampai kembali menyimpan ponselnya.
"Ada apa?" tanya Jay.
"Tuan! Aku tidak akan rela menebus hutang Dery sebesar 150 juta itu, minta saja kepada Tanteku, karena keduanya telah rujuk, mereka itu benar-benar pasangan yang menjijikan. Selama ini, aku sudah mati-matian berkorban untuk Tanteku, eh! Dia justru menerima kembali suaminya dengan mudah!" ucap kesal Bella mengoceh panjang lebar dihadapan Jay.
"Itu yang membuat kau menangis histeris seperti orang gila tadi pagi?" tanya Jay sambil berjalan menuju pintu rumahnya.
Bela mengikuti pria itu dan bertanya
"Darimana Tuan tau?"
"Aku punya intel seekor cicak yang menempel di langit-langit kamarmu," jawab kocak Jay.
"Ouh Iyah, dia kan manusia setengah dewa!" senyum Bella.
Saat Jay hampir memasuki ruang lift, Bella menarik tangan Jay dengan lembut.
"Tuan, tolong bunuh Dery untuk ku, aku tidak ingin ia terus menerus menyakiti Tanteku!" wajah melas Bella kepada Jay.
"Bocah seperti kamu tidak akan paham seperti apa dunia rumah tangga, berpisah ataupun rujuk itu hal yang biasa!" jawaban Jay justru mendukung keputusan Rodiah.
Tiba-tiba Neo datang menghampiri Jay dan Bella
"Pucuk dicinta, ulam pun tiba, Tuan dan Nona silahkan lihat kamarnya?" sapa bahagia Neo yang begitu bersemangat, lalu mendorong tubuh Bella dan Jay untuk segera naik bersamanya menuju kamar pengantin.
Di dalam lift, Jay langsung menarik kerah Neo, berbisik marah padanya.
"Apa semua harus dilakukan dengan terburu-buru, Bella belum mengerti, dia pasti sama sekali tidak paham!"
"Tuan, untuk menghadapi Bella, biarlah itu menjadi urusan Haruba Neo, tugas Tuan saat ini mulai mengasah kejantanan untuk segera membelah keperawanan Bella!" jawab santai Neo, kembali memperbaiki kerahnya dan pintu lift pun terbuka.
Sementara Bella terlihat bingung dengan aksi bisik-bisik Jay dan Neo.
"Kamar pengantin siapa Pak?" tanya polos Bella.
"Mari kita lihat saja dulu!" ketiganya mendapatkan sebuah kamar pengantin yang harum dan bersih.
Setelah sampai.
Jay hanya berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya, ia menyoroti tingkah Neo yang sedang mengajak Bella melihat-lihat suasana kamar pengantin.
Ilustrasi kamar
"Lelaki tua ini sudah bertingkah terlalu maju!" gumam geram Jay kepada Neo.
"Wah, indah sekali kamar ini, aku sangat suka warna keemasan!" gumam takjub gadis muda itu.
"Ini belum selesai. Nona Bella, bagaimana komentar anda terhadap kamar pengantin ini!" ucap Neo.
"Ini kamar pengantin siapa Pak Neo?" tanya penasaran Bella.
"Siapa lagi kalau bukan untuk Tuan kita, Jay Kavindra yang sudah mendekati lajang tua, dia harus segera memiliki keturunan!" Jawab senyum Neo.
"Lalu, kenapa bertanya dengan Bella, bukankah yang akan melakukan malam pertama adalah Tuan Jay?" jawab polosnya.
"Tuan Jay ingin mendengarkan komentar dari Nona!" jawaban Neo semakin tidak nyambung menurut Bella.
"Neo, kau membawa-bawa namaku?"
Raut wajah Jay terlihat semakin emosi, mirip seperti serigala yang siap menerkam mangsa.
Bella reflek menatap Jay, pemuda itu salah tingkah, lalu pergi meninggalkan mereka.
"Menurut saya, kamar ini sudah sangat bagus, mewah dan luas?"
"Syukurlah!" Neo merasa lega.
"Saya memang sengaja mengkonsep kamar ini lebih luas, apabila ingin bercinta di atas lantai sudah leluasa berguling-guling," jawab santai Neo tanpa ekspresi apapun.
"Jadi duel cintanya sampai di atas lantai!" gumam polos Bella hanya tersenyum cengengesan mendengar ucapan Neo.
"Em, Tuan Jay akan menikah dengan siapa Pak Neo?" tanya penasaran Bella.
Neo lalu mengambil satu lembar kertas di dalam map kecil yang sudah dia persiapkan dan menyerahkannya kepada Bella.
"Apa lagi ini?" batin Bella dalam jantung yang berdegup kencang.
Setelah melihat selembar kertas itu Bella berkata pada Neo.
"Saya tidak paham!" ucap Bella menggeleng.
"Kertas ini adalah total (bill) kerugian dan biaya pengeluaran Kavindra sejak bertemu dengan Nona Bella Arunika."
"Empat Milyar?" ucap terkejut Bella.
"Benar, total dimulai dari kerusakan mobil mewah Jay Kavindra senilai tiga milyar lebih, klarifikasi para Dokter, menutup semua berita tentang kecelakaan, 150 juta tagihan judi Dery Lan dan ini yang paling besar, biaya perobatan Rodiah."
"Yang bukan tagihan saya, saya tidak ingin membayarnya sepeserpun!" hentak Bella mulai emosi.
"Setelah dilakukan pengecekan darah, Rodiah positif gagal ginjal stadium empat sehingga membuat asmanya tidak pernah sembuh. Dokter menyarankan, Rodiah harus segera cuci darah atau mendapatkan transfusi ginjal yang sehat. Dery Lan sudah menyatakan kepada Dokter, ia akan mendonorkan satu ginjalnya yang terbaik untuk Rodiah, setelah melakukan pemeriksaan terhadap ginjal Dery, Dokter menyetujuinya."
"Apa?" kabar yang membuat Bella tidak masuk akal.
"Dokter memprediksi, kerusakan ginjal Rodiah sudah dimulai sejak ia berusia 30 tahun, akibat jarang sekali minum dan sering mengkonsumsi obat-obatan, seperti obat tidur, obat lambung dan obat sakit kepala, hal itu diakui langsung oleh Rodiah."
Awalnya Bella tidak percaya. Namun, sejenak Bella terbayang saat ia kecil dalam asuhan Tantenya, gadis itu sering mengalami demam tinggi hingga kejang parah, Bella juga kesulitan makan dan nyaris mengalami gizi buruk. Ia juga mengingat, saat itu Dery masih ikut andil dalam mengasuh dirinya.
"Benarkah? Itu pasti bohong," ucap Bella dalam linangan airmata.
Dari ponsel pintarnya, Neo memperlihatkan bukti digital diagnosis hasil tes kedua ginjal Rodiah yang sudah rusak. Serta persetujuan pihak Dokter yang siap melakukan transfusi satu ginjal Dery kepada Rodiah.
Bella terduduk menangis sesenggukan, berkata dalam hatinya;
"Seharusnya aku mendengarkan dulu penjelasan Tante, saat ini dia pasti sedang sedih dengan sikapku?"
"Nona Bella, bangkitlah!"
Merasa malu menangis di hadapan Neo, gadis itu mengusap cepat airmatanya.
"Para dokter sedang menunggu keputusan dari Kavindra, apakah siap mendanai seluruh biaya administrasi transfusi donor ginjal Rodiah yang diprediksi mencapai 500 hingga 800 juta!"
"Hiks...Pak Neo, apakah saya, yang hanya seorang pengasuh kucing bisa membayar hutang sebesar itu?" tanya sedih Bella.
Neo hanya tersenyum manis.
"Sejujurnya, Kavindra sangat senang membantu Nona Bella, anda adalah gadis yang sangat baik dan jujur. Kami tau, Nona Bella tidak akan mungkin bisa membayar hutang sebesar ini dalam jangka waktu yang singkat dan Nona juga tidak perlu untuk membayarnya dengan uang tunai, cukup berikan timbal balik pertolongan kepada Kavindra yang saat ini berada di ujung tanduk.
Jika Nona Bella bersedia membantu kami, semua masalah itu akan selesai dengan mudah.
"Apa yang bisa saya lakukan Pak Neo!"
"Saat ini Kavindra krisis dengan keturunan, saya ingin Nona bersedia melahirkan keturunan Kavindra dengan menikah sementara dengan Tuan Jay!"
"Me...menikah?" Bella semakin terkejut dan benar-benar tidak menduga mendapatkan tawaran naik pangkat dari pengasuh kucing menjadi hingga istri sementara (selir) Jay Kavindra.
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga