Cinta Big Bos

Ruby terbangun karena bunyi alarm, punggungnya sakit karena harus tidur dengan posisi duduk. Semalam adalah pertama kalinya Rai tidak memaksanya melakukan itu, tapi Ruby tetap waspada siapa tau malam-malam Rai akan menyerangnya jadi Ruby memilih tidur dikursi karena harus menggenggam tangan Rai sampai dia tertidur. Ruby memandang Rai yang tertidur pulas.

Aneh sekali dia, apa yang di rencanakannya ? Aku harus tetap waspada, dia ini licik seperti ular berbisa.

Ruby melepas tangan Rai pelan.

Hari pertama permainan Rayu Aku dimulai, Ruby bangun mematikan alarm diponselnya, dia segera mandi dan bersiap-siap turun untuk memasak.

Ruby menargetkan akan merayu Rai dua hari, dia yakin mampu membuat Rai bahagia hanya dalam waktu dua hari, jadi semakin cepat pula dia mendapatkan izin untuk bekerja diluar.

Para koki sudah sibuk di dapur menyiapkan semua bahan, melihat Ruby turun kedapur mereka semua menghentikan aktifitas memasaknya, Ruby memberitahukan bahwa dia yang akan memasak untuk Tuan Rai.

Ruby meminta para koki meninggalkan dapur, Ruby memang lebih senang bekerja sendiri, lagipula dia sudah cukup mahir untuk menangani masakan. Dia ingin menyelesaikan ini dengan cepat sebelum Rai bangun dan mengganggunya.

Uap panas membuat Ruby berkeringat. Tiba-tiba sebuah tangan menyeka keringatnya, Ruby terkejut, belum sempat dia berbalik untuk melihat, Rai sudah memeluknya dari belakang.

“ Kau melanggar peraturan, maka rayuanmu hari ini akan di anggap hangus, meskipun begitu kau harus tetap merayuku atau kau akan terkena hukuman “ Rai berbisik ditelinga Ruby, menciumi lehernya.

“ Apa ? Hei kau tidak memberitahukan kalau ada peraturan yang harus di patuhi, aku tidak mau, ini tidak adil “ Ruby bersungut-sungut.

“ Oh ya ? Baiklah kalau kau tidak mau, aku tidak keberatan, dengan senang hati aku akan membatalkan izinmu untuk bekerja diluar, dan silahkan menikmati kebosananmu di rumah ini “ Rai melonggarkan pelukannya, tapi Ruby sudah meraihnya lagi, dengan gerakan mengembalikan pelukan Rai kepinggangnya seperti semula. Rai tersenyum.

Ruby membuang nafas menahan emosinya, menghadapi anak kecil dia harus bersabar lebih lagi, dia harus menang kali ini.

“ Baiklah sayangku, lalu apa hukumannya kalau hari ini aku tidak merayumu ? “ Tanya Ruby dengan suara lembut yang dibuat-buat.

“ Aku belum memikirkannya, kalau aku sudah memikirnya aku akan memberitahumu “ Jawab Rai santai, tangannya mulai menyusuri setiap lekuk tubuh Ruby, dia berusaha meronta.

“ Baiklah aku sudah memikirkannya “ Rai berubah pikiran dengan cepat. “ Inilah hukuman mu “ Rai mer*mas dada Ruby dan sambil menciumi leher Ruby. Ruby berusaha melepaskan diri, tapi Rai tidak peduli dia terus saja melakukannya. Tangannya mulai masuk kedalam baju Ruby, membuat tubuh Ruby menegang karena respon otomatis tubuhnya terhadap sentuhan.

“ Hei bukankah aku sudah merayumu, kenapa aku harus mendapat hukuman ? “ Ruby ketus.

“ ini hukumanmu karena tidak membangunkan ku untuk menemanimu memasak “ jawab Rai santai.

“ Bukankah waktu bangun tidurmu nanti jam 8, dan sekarang baru jam 6 “ Ruby membela diri.

“ Kenapa kau tidak merayuku untuk menemanimu memasak, itu akan membuatku senang dan memberikan nilai plus untuk mu, sekarang aku sedang tidak senang jadi kau akan mendapat hukuman “ Rai terus saja menyusuri tubuh Ruby dengan tangannya, dan menciuminya.

“ tidak senang ? Hei apa kau sudah selesai ? “ Ruby menghentikan memasaknya, dia berbalik menghadap Rai, tapi Rai tidak juga melepaskan pelukannya.

“ kau bilang kau tidak senang ? Apa kau belum puas menyentuhku ? kau belum puas menciumi ku ? “ nada suara Ruby meninggi.

“ Dan apa kau tidak malu kepada para pelayan dirumah ini, mereka semua punya mata yang harus dijaga kesuciannya, dan kau merusaknya dengan perilakumu yang mesum itu “ Ruby mulai tidak sabar.

“ Baiklah kalau begitu hukumanmu sudah selesai “ Rai mencium bibir Ruby dan kemudian melepaskan pelukannya. Ruby melotot tidak suka.

“ Bantu aku bersiap-siap, biarkan koki melanjutkan masakan itu “ Rai menyeret tangan Ruby.

Ruby didepan lemari sedang memilihkan pakaian untuk Rai, tapi Rai terus saja mengganggunya dengan memeluk Ruby dari belakang. Ruby menghela nafas, dia harus bersabar atau Rai akan semakin terus mempermainkannya. Dia tau kelicikan yang direncanakan Rai.

“ Apa kau tidak terlambat bekerja ? “ Ruby menyindir Rai yang membuang-buang waktu memeluknya.

“ Kenapa ? “ Tanyanya dengan senyum nakal. “ kau ingin aku tidak bekerja dan melakukan itu ? “ goda Rai.

“ Tidak aku hanya berfikir, bagaimana kau bisa memimpin perusahaanmu kalau kau tidak memberi contoh yang baik untuk anak buahmu, kau selalu terlambat dan tidak pernah kembali setelah jam makan siang “ Ruby mengomel.

“ Baiklah kalau begitu aku tidak akan pulang untuk makan siang, jadi kau tidak perlu memasak untukku, yang artinya kau juga membuatku tidak senang dan akan berakibat mundurnya izinmu untuk bekerja di luar atau hal yang terburuk, izinmu melayang “ Rai menjelaskan dengan santai.

“ apa ? “ Ruby melotot, dia tidak percaya Rai begitu pintar mempermainkannya.

“ Kau sungguh luar biasa, aku tidak bisa berkata-kata “ Sindir Ruby.

“ apakah itu akan membuatmu jatuh cinta padaku ? “ Goda Rai lagi.

“ tergantung bagaimana kau memperlakukanku, kalau kau bisa membuatku bahagia aku akan mempertimbangkan apakah akan mencintaimu atau tidak “ balas Ruby membalik keadaan.

“ Ok deal, kalau aku bisa membuatmu bahagia, maka kau harus mencintaiku, jangan tarik ucapanmu itu “ Rai bersemangat.

“ Ok deal “ setuju Ruby.

Aku akan buat kau mengatakannya sendiri, mengakui kekalahanmu dan menyatakan cinta padaku, lihat saja. Senyum Rai yakin.

💖💖💖💖💖

Tidak biasanya Rai menepati ucapannya, dia tidak kembali untuk makan siang di rumah, semakin terasa membosankan dirumah ini. Ken bahkan beberapa hari tidak pulang ke rumah, dia menginap di hotel dekat proyek pembangunan agar memudahkan urusannya.

Ruby tidak ingin makan sendirian jadi dia tetap dikamar dan menonton TV, bahkan menurutnya semua acara TV membosankan.

Dia meraih ponselnya, mencoba menghubungi temannya, tapi no nya tidak aktif. Beralih ke no Ken, dan dia juga tidak mengangkatnya.

Seandainya Lucas tidak bersikap seperti itu mungkin sekarang aku masih memiliki teman. Ruby menghela nafas.

Dia membuka asal aplikasi ponselnya, dan menemukan banyak panggilan dari “ Big Baby “ tempo hari saat dia menghilang di pantai.

Tiba-tiba Ruby merasa merindukannya. Dia ingin bertemu dan bertengkar dengannya, bahkan jika hanya mendengar suaranya itu sudah cukup.

Tanpa sadar Ruby menelfon Rai, dia yakin pasti Rai tidak akan menjawabnya karena sibuk.

“ Tuut...tuut... “ nada sambung di ujung telfon, tidak ada jawaban. Ruby kecewa dan akan menutup sambungan telfonnya tapi kemudian Rai mengangkatnya.

“ Kenapa ? Apa kau sudah mulai merindukanku ? “ Tanya Rai di ujung telfon.

“ Halo dengan siapa ini ? “ Ruby berpura-pura tidak mengenali suara Rai.

“ Apa kau yakin tidak mengenali suara ku ? “ Godanya.

“ Ah rupanya kau, ada apa ? “ Ruby berpura-pura, dia terlalu gengsi mengakuinya.

“ Jadi seperti ini ? Baiklah aku ingin memberi tahu mu aku tidak akan pulang malam ini, aku terlalu sibuk “ Suara Rai terdengar serius. Tiba-tiba Ruby merasa kehilangan.

“ kenapa ? “ Tanya Ruby ingin tau.

“ Ada beberapa pekerjaan yang harus ku kerjakan “ Rai beralasan.

“ tidak bisa kah kau kerjakan itu dari rumah, seperti biasa yang kau lakukan ? “ Ruby memberi saran, kenyataannya Ruby ingin Rai pulang dan menemaninya.

“ Hei katamu aku harus memberi contoh kepada pekerja ku, mereka semua sedang lembur jadi aku akan menemani mereka lembur malam ini, karena aku pemimpin yang baik “ suara Rai bangga.

“ Terserah kau saja “ suara Ruby mulai meninggi.

“ Kenapa ? Apa kau sesenang itu aku tidak pulang ? “ goda Rai.

“ Ya aku sangat sangat sangat senang kau tidak pulang, aku bahagia menikmati waktu ku tanpa adanya gangguan darimu, baiklah selamat menikmati waktu lemburmu “ jawab Ruby ketus dan menutup telfonnya.

Cih bagaimana dia pintar sekali menjawab omonganku, dasar maniak gila, otak udang. Maki Ruby.

Rai tertawa mendengar jawaban Ruby. Dia merasa bahagia Ruby mulai merindukannya. Rencananya berjalan sempurna. Dia akan membuat Ruby semakin kesepian dengan menjauh darinya.