Novel ke tiga ini hanya kisah fiktif khayalan penulis semata, jika ada kesamaan nama, tempat semua itu hanya kebetulan.
Gadis bernama Airin Nurani usia 21 tahun, yang nekat ke kota Metropolitan untuk merubah nasib dan menyekolahkan adik nya, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Berbekal Ijazah SMA dan selembar kertas bertuliskan alamat seorang teman di desa yang sudah lebih dulu kerja di Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan sebagai Pramusaji.
Airin yang akhirnya bertemu dengan kekasihnya ketika masih di desa begitu bahagia, hingga sang kekasih meminta sesuatu dari dirinya...
Apakah Airin akan memberikan permintaan sang kekasih? Bagaimana kelanjutan kisah nya,,,
Simak terus di hari Rabu dan Sabtu jam 20:00 mlm.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Venus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 - Bonus Rezeki
Lanjut yaaa,,,, kemaren gak update di bayar hari ini ya.
**********🌹🌹🌹🌹🌹***********
Dengan menahan kesal Daffa masuk ke mobil dan pergi. Sementara didalam kamar Airin sudah mulai bisa mengatur emosi nya. Berusaha menghilangkan kesedihan, berusaha menghilangkan perasaan yang masih sedikit muncul di hatinya.
"Aku gak boleh berlama-lama kerja disini. Sebelum lahir aku harus keluar dari sini. Sebaiknya aku ambil aja tawaran kerja online dari perusahaan yang kemaren itu." gumam ku akhirnya seperti teringat sesuatu.
Ya, sebelum mengantar Asih lahiran, aku sudah mencari pekerjaan lain dan melamar secara online, pekerjaaan yang sesuai dengan bidang keahlian ku Desain Grafis. Semalam aku cek email dan tawaran itu masih kosong, dan bisa dikerjakan dari rumah tidak perlu ke kantor, hanya saja aku masih ragu. Tapi ketika mandi sepertinya kepala ku mulai adem dan bisa berpikir baik, bahwa kenyataan yang seharusnya aku tidak boleh terlena, apapun bentuk nya.
Segera ku pakai pakaian, ku buka lagi email semalam dan aku pun mengirimkan jawaban IYA. Tak menunggu lama balasan daru perusahaan Iklan tersebut menyambut baik. Aku di suruh perkenalan melalui zoom met setelah menyelesaikan segala keperluan administrasi berkas.
Aku pun mengganti kemeja putih bergaris hitam, lalu mengeluarkan file berkas yang aku bawa dari kampung, ku foto mulai dari kartu identitas, no rekening buku tabungan, ijazah, nilai selama sekolah, paklaring ketika aku kerja, tak lupa cv dan daftar riwayat hidup, semua ku kompres menjadi satu file dab ku kirim. Aku menunggu beberapa saat proses pengiriman melalui hape, aku bersyukur di rumah ini terpasang Wifi jadi tak ada masalah dengan kuota.
Balasan pun ku terima, bagian HRD sudah menerima semua berkas ku, dan sedang proses pembuatan data karyawan serta nametag. Ku jelaskan bahwa aku saat ini sedang hamil, ku akui saja lagi jika aku janda. Syukurnya mereka tak masalah, karena aku bisa kerja dari rumah setelah mereka memberikan aku pekerjaan nanti. Hanya ada absen hadir khusus yang bekerja di rumah untuk hadir sebulan sekali ke kantor. Aku pun menyanggupi. Setelah akhirnya semua berkas beres dan nomor karyawan ku dapat, aku diminta melakukan perkenalan melalui zoom, sekitar setengah jam aku bicara, ku lihat ada beberapa orang yang juga diterima sepertiku ikut antri bergilir melakukan zoom perkenalan.
Alhamdulilah untuk proses ku menjadi karyawan baru di PT. Advertising Gemilang lancar dan aku sudah menjadi karyawan, aku menunggu pekerjaan pertama ku di email. Tak terasa hari sudah hampir siang, aku keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan makan siang, karena mbok Yem masih kurang sehat.
"Kamu sedang apa Rin?" bu Widya berjalan masuk.
"Ini bu, mau masak makan siang,"
"Kamu masak untuk karyawan aja ya, saya mau keluar." katanya.
"Oh iya bu baik, hati-hati dijalan." beliau menoleh dengab senyum tipis.
Tak ku hiraukan, ku buka kulkas ku masak makan siang simple untuk para pekerja, telor balado dan tumis toge campur tahu. Hampur satu jam aku memasak lalu ku hidangkan di meja karyawan.
"Mbok..mbok.. makan siangnya udah mateng ya," kataku sebelum pergi ke kamar.
Dikamar aku mulai berkutat dengan pekerjaan baru ku yang sudah dikirim via email, aku ditugaskan mendesain sebuah gambar untuk kaos yang akan dipakai untuk acara gathring kantor rekanan. Tema yang diminta adalah keluarga bahagia. Meski awalnya bingung dan berkali-kali ku ganti ku hapus akhirnya aku berhasil membuat 3 pilihan dan itu ternyata menghabiskan waktu hampir dua jam. Perut yang mulai keroncongan, ku kirim gambar desain ku sebelum meninggalkan kamar.
"Rin, kamu dari mana? Udah makan duluan ya?" tanya mbok Yem.
"Belum mbok, ini baru mau makan tadi di kamar aja,"
"Jangan di tunda kalau soal makan,"
"Iya mbok, ini juga mau makan." aku menyendok lauk dan melahapnya. Selesai makan, aku duduk santai di gazebo belakang menabur makanan ikan sambil menunggu email balasan.
"Rin,," panggilan mbok Yem membuatku menoleh.
"Eh, mbok Yem gimana udah sehat? Sini mbok duduk." kataku mengajak duduk disebelahku.
"Alhamdulilah udah mendingan,"
"Alhamdulilah, jadi Airin ada temennya lagi."
"Rin, hamil mu udah berapa bulan?"
"Waktu nganter Asih lahiran sih kata dokter 20 minggu an mbok, kenapa emang nya?"
"Kamu suka ya sama pak Daffa?"
"Dih mbok ko jadi kaya bu Widya sih nanya nya, ya gak lah mbok masa suka sama majikan, bagaikan langit dan bumi mbok."
"Tapi mbok tau kalau pak Daffa ada perasaan sama neng Airin, waktu malam pas ngasih bungkusan itu kan pak Daffa ngikutin neng sampe kamar malah dia lama berdiri di depan pintu nya."
"Masa sih mbok, ah biarin aja. Airin mah gk ada rasa apa-apa sama pak Daffa."
"Kamu yakin?"
"Airin disini niat kerja mbok, bukan mau ngegoda majikan. Lagi pula kayanya kalau pak Daffa masih perhatian berlebihan mungkin Airin bakal keluar dari pekerjaan disini mbok."
"Lah kok malah keluar, ya jangan dong. Tapi neng, mbok kasih tau ya pak Daffa itu dari dulu emang kaku, cuek, makanya waktu dia ngasih neng Airin bungkusan mbok kaget. Terus dia itu dulu waktu masih nikah sama bu Rachel gak pernah tidur satu kamar, makanya mbok yakin pak Daffa masih perjaka."
Sekarang udah gak perjaka mbok, nih anaknya di dalam perut ku.
"Biarin aja lah mbok, itu bukan urusan ku. Lagian juga gak lama nanti bakal nikah lagi sama mbak Delia."
"Tadi pak Daffa sama mama nya ribut kecil soal pernikahan itu, pak Daffa gak mau tapi juga gak ingin durhaka. Neng,,, kenapa mbok gak yakin ya kalau neng Airin janda?"
"Mbok kan baru sembuh, jangan banyak mikir berat-berat. Masalah pak Daffa mau nikah sama siapa jangan mbok pikirin. Kaya Airin nih yang dipikir kerja, kerja, kerja."
"Tapi mbok lebih setuju kalau pak Daffa nikah sama neng Airin dari pada sama si Delia itu."
"Hahaha mbok ngelindur nih, bangun mbok lagi mimpi ya. Gak akan terjadi mbok itu. Udah ah, udah sore mau mandi solat ya mbok. Oiya nanti masak makan malam gak mbok?"
"Tadi kamu masak banyak kan telor balado nya, bisa lah diangetin aja buat malam. Ya sudah sana mandi sebelum magrib."
"Okey mbok." aku pun meninggalkan mbok Yem, sambil jalan ku bukan email yang masuk dari tadi. Dengah hati bahagia dua desain ku di terima, untuk kaos dan satu nya untuk souvenir gathring. Bersamaan dengan muncul notifikasi sms saldo masuk ke rekening ku.
"Selamat sore dengan bu Airin? Saya bagian keuangan ingin menginfokan bahwa bonus pertama ibu sudah kami cairkan. Semangat bekerja dan berkarya, terimakasih."
"Iya pak, saya baru aja lihat notiv nya, terima kasih kembali pak."
Ku buka pesan masuk itu dan mata ku membulat melihat angka berderet 8 digit.
"Hah,,, ini seriusan 15.000.000 bonus nya. Alhamdulilah Ya Allah."
***********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Wowwww,,,,
sampai besok lagi yaaa.
apa reaksi bapak Faisal jumpa dengan mantan istrinya dan apa sebenarnya niat Bu Widya mau jumpa ya
tp kok zaman dah modern gini masih aja ada hal² yg berbau nganu..
hmm 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
wlopun cara itu diluar nalar sekalipun 🤦♀️
aduh Del, km ini wanita masa kini kok percaya hal kek gitu sih 😶
inget lho, nyawamu sndiri yg jd taruhannya itu..
smua masih abu².. aku nunggu jd merah muda dan biru aja deh 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
km baik² aja kn?!
klo smpe terjadi sesuatu sm km kelak, apa Airin bakal kembali sm Daffa??
hmm, bolak balik dekok w mren ieu mh
kek nya 11 12 sm Delia..
apa mungkin Rachel yaa??
jadinya gini kan..
km sndiri yg tersiksa krna jelas² km yg berjuang sndiri
km hrus berusaha lebih keras lagi utk mencari Airin dan mendapat maaf darinya..
ehh ini Faisal sakit apa sih..
jgn bilang dia mengidap penyakit berbahaya yg mengancam nyawanya.. halahhh klo kek gitu, bisa jd angin segar buat Daffa..