Karena dosa yang dia lakukan dan janjinya kepada neneknya Aleta, membuat Faris harus bertanggung jawab atas keselamatan dan masa depan Aleta, sedangkan Aleta yang kesuciannya telah di renggut Faris sangat membenci Faris. Tapi dengan berjalannya waktu kebencian Aleta berubah menjadi cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Kabar duka dari Bram.
Setelah acara pernikahan selesai, Aleta mencari-cari Faris kesana kemari tapi dia tidak menemukan suami tampannya itu, dan karena dia merasa sangat kecapean, akhirnya dia langsung tertidur di kamar Faris yang sekarang sudah menjadi kamar mereka berdua.
Tepat pukul 7 malam Aleta baru terbangun dari tidur nyenyaknya, matanya kembali melirik ke sana kemari mencari suaminya itu tapi dia tetap tidak menemukannya, dengan wajah lesunya dia melangkah ke kamar mandi dan segera membersihkan badannya.
Selesai mandi dan berpakaian, Aleta langsung melangkah keluar menuju lantai bawah, dia melihat semua keluarga sedang duduk sambil mengobrol di ruang keluarga, tapi dia tidak melihat Faris.
Aleta ingin sekali menanyakan keberadaan suaminya kepada yang lain, tapi dia tidak berani untuk menanyakannya karena mereka sedang asik mengobrol, akhirnya Aleta memutuskan untuk pergi ke dapur membantu para bibi seperti biasa.
Aleta selalu membantu para bibi di dapur, walaupun dia tarus-terusan di larang oleh Faris juga yang lain, karena itulah kebiasaannya selama berada di rumah mewa itu. Apalagi Aleta bukanlah wanita yang malas, dia sudah biasa bekerja sejak kepergian orang tuanya.
Fahri, Alira dan keluarga besar mereka sedang mengobrol dengan asiknya, sampai mereka tidak melihat Aleta yang sedang menuruni tangga.
Tapi di saat Aleta mau melangkah menuju dapur, tiba-tiba suara nenek Faris yang tidak lain adalah ibunya Alira, memanggil namanya dan membuat langkahnya langsung tertahan.
"Aleta,,! Di mana suami kamu,,,? Tanya Ibu Vivi neneknya Faris, yang membuat Aleta langsung berbalik menatap ke arah mereka.
"Ngga tahu nek,, mungkin lagi keluar. Jawab Aleta.
"Terus kamu mau kemana sayang,,? Tanya mama Rita omanya Faris.
"Aku mau ke dapur oma. Jawab Aleta.
"Buat apa ke dapur sayang,,? Tanya ibu Vivi lagi.
"Aku mau bantu masak nek,,! Jawab Aleta yang membuat mereka yang belum tahu kebiasaannya? langsung kaget dan melotot ke arah Alira.
Alira yang mendapat tatapan membunuh dari ibunya juga mama mertuanya, sudah bisa menebak isi fikiran ke dua nenek-nenek itu, dan dengan segera Alira langsung membuka suara.
"Aku ngga nyuruh dia ma, bu,,! Aku selalu melarangnya tapi dia tetap mau masak dengan para bibi di dapur. Kata Alira.
Mendengar apa yang Alira katakan barusan, membuat ibu Vivi langsung berdiri dan melangkah mendekati Aleta, sampainya di depan Aleta, ibu Vivi meraih wajah cantik Aleta sambil berkata.
"Sayang,, kamu ngga usah repot-repot,, kamu tu harus banyak-banyak beristirahat, biar bisa cepat memberikan malaikat kecil buat kita semua. Kata ibu Vivi yang membuat Aleta langsung malu.
"Iya,, kamu ngga boleh terlalu cape, biar kamu cepat mengandung supaya anak nakal itu, tidak terus-terus berkeliaran seperti ini. Sambung mama Rita.
Sambil memeluk pundak Aleta, Ibu Vivi membawa Aleta untuk duduk bergabung dengan mereka semua, Aleta duduk tepan di tengah-tengah ibu Vivi dan mama Rita.
Aleta hanya terdiam sambil mendengar obrolan keluarga besar itu, mereka sejak tadi sedang membahas kesehatan grenma yang semakin hari semakin menurun.
Grenma sudah sangat tua sampai dia sudah sering lupa dengan segala hal, dan grenma pun ada di situ, grenma yang tidak mengerti apa-apa hanya terdiam sambil menatap mereka semua satu per satu.
Dan di saat mereka sedang asik-asiknya mengobrol, tiba-tiba Faris muncul dari depan dan langsung duduk di samping Aleta, sedangkan Aleta yang melihatnya, hanya memasang tampang dinginnya tanpa berucap satu kata pun.
"Dari mana saja kamu Ris,,? Tanya Alira mamanya.
"Dari rumah teman ma. Jawab Faris sambil menatap Alira yang duduk tepat di hadapannnya.
Sedangkan Aleta yang berada di sampingnya hanya fokus dengan apel yang sedang dia kupas untuk grenma, Aleta memang sengaja tidak ingin menatap atau pun bersuara kepada Faris, dia selalu seperti itu karena sifar Faris yang membuatnya selalu merasa sangat kesal.
"Buat apa kamu di rumah teman,,? Kamu tu suda punya istri sekarang. Kata mama Rita omanya Faris.
"Aku tadi ke rumah asisten aku, buat memintanya mengurus segala sesuatu buat Aleta, biar dia bisa pergi sama aku ke luar negri. Jawab Faris.
"Dan di saat dalam perjalanan mau pulang, tiba-tiba teman aku mengabariku kalau Bram mengalami kecelakaan pesawat di Italia. Tambah Faris yang membuat Aleta dan orang tuanya langsung kaget.
"Bram teman kamu itu Ris,,? Tanya Fahri dengan tampang kagetnya.
"Iya pa,, Jawab Faris.
"Astaga Fariiis,,, pantasaan aja dia ngga datang di acara kamu tadi. Sambung Alira tidak kalah kagetnya.
Sedangkan Aleta yang sedang menyuapi grenma dengan apel yang tadi dia kupas, tidak bisa untuk berkata apa-apa saking kagetnya dia.
Selesai mengobrol, mereka langsung melangkah ke dapur setelah di beri tahu oleh asisten rumah tangga mereka kalau makan malam sudah siap.