NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Kinan

Takdir Cinta Kinan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Apple Cherry

Rank 1 Terpopuler / Tamat dalam tagar #Spiritual (1/1/2022)

Menikah untuk Ibadah dan kebahagiaan orang tuanya, itulah tujuan awal Kinan menerima lamaran seorang dokter yang datang padanya. Akan tetapi bukan bahagia yang Kinan dapatkan, melainkan sebuah pengkhianatan.

Perasaan Kinan hancur, terluka dan kecewa.
Hingga seorang laki-laki bernama Dude Danuarta datang. Niat awal hanya memberikan selamat pada suster yang sudah merawat anaknya.

Namun takdir bekerja tanpa perkiraan. Pria itu malah menawarkan diri untuk menikahi Kinan Adelia. Pria yang Kinan tahu sudah memiliki pasangan dan seorang anak.

Takdir Cinta Kinan ~

Karya Apple Cherry
Murni dari pemikiran author.
Jangan dicopas tanpa izin. Terima kasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apple Cherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

032 : Pesan Singkat Untuk Suamiku

Ternyata berterus-terang tidak semudah yang dia bayangkan. Di depan sana sekarang ada Kinan sedang berdiri sambil menyirami tanaman di halaman rumahnya. Hari mulai gelap, tadinya Dude ingin pulang lebih awal tapi mendadak ada teman lama yang mengajak bertemu.

De, kamu masih ingat dengan Selin? Dia menitipkan salam buat kamu. Wah, Selin pasti patah hati kalau tahu kamu sudah menikah.

"Huuuh ..." Dude menghela napas panjang. Seharusnya dia tidak menemui teman lamanya yang baru pulang dari Amerika itu. Obrolan mereka malah membahas wanita yang bernama Selin, dia adalah wanita yang ada di masa lalu Dude.

Namun sekarang bukan waktunya memikirkan Selin. Nama itu sudah lama Dude hapus dari hatinya. Yang Dude pikirkan bagaimana memulai obrolan nanti dengan Kinan, padahal sebelumnya dia selalu santai, tapi kali ini dia sama sekali tidak bisa santai.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Kinan langsung menaruh teko yang ada di tangannya, lalu meraih tangan Dude kemudian mengecupnya.

"Kamu ngapain, Ki?" tanya Dude dengan senyuman tipisnya, semoga saja obrolan kali ini berjalan lancar, batinnya.

"Habis nyiramin tanaman, Mas. Tadi seperti biasa, teleponan sama ibu. Terus aku iseng aja, nyiram bunga-bunga di halaman," jawab Kinan.

"Oh, kamu jangan capek-capek. Biar bibi aja yang melakukan tugas itu, Ki," ujar Dude sambil berpikir waktu yang tepat berterus terang pada Kinan.

"Nggak apa-apa, Mas. Lagipula hanya menyiram tanaman. Sini, Mas, biar tasnya Kinan yang bawa."

Kinan langsung mengambil tas laptop ditangan Dude, lalu dibawanya masuk ke dalam rumah. Dude menghela napas panjang sambil mengendurkan dasi. Ternyata itu sangat membuatnya gugup, sampai-sampai keningnya pun berkeringat.

Dude masuk ke kamarnya lalu melepas jas. Kinan menghampiri Dude lalu membantu membuka kancing kemeja Dude. Saat seperti itu Dude tertegun, dia tidak melarang Kinan melakukan itu, tapi perasaannya justru makin takut kalau setelah itu Kinan akan kecewa."

Dude lalu menyentuh tangan Kinan, hingga mereka saling menatap satu sama lain.

"Ada apa, Mas?"

"Biar saya aja, Ki."

Kemudian Dude berjalan masuk ke kamar mandi meninggalkan Kinan dengan perasaan yang tidak enak.

"Apa aku lancang karena membantu suamiku membuka pakaian?" gumamnya.

Padahal itu adalah ajaran ibunya. Tadi, saat menelepon Halimah, Kinan mendapatkan banyak wejangan. Tapi ternyata respons Dude berbeda, tidak seperti yang dia harapkan.

Selesai berganti pakaian, Dude langsung duduk di tepi ranjang sambil mengapit hidung dengan dua telapak tangannya. Terdengar hela napas berat yang dia embuskan, dia berpikir pasti Kinan merasa tidak nyaman dengan sikapnya yang seperti tadi. Tapi pikiran Dude mulai kacau, dia sama sekali tidak menduga, bahwa dirinya mengalami hal yang kompleks seperti sekarang. Lalu, ketakutan lain pun bermunculan, takut Kinan tidak dapat menerima apa yang terjadi padanya.

Nyatanya Kinan sama sekali tidak berubah. Dia berpikir mungkin suaminya hanya lelah. Sangat tidak dewasa jika dia langsung marah hanya karena suaminya agak mengabaikan seperti tadi.

"Mas, kita makan, yuk? Kinan sudah siapkan makan malam, sekalian udah buat kan Mas kopi juga," ujarnya.

Dude tersenyum ragu, dia berdiri, tapi kemudian duduk kembali. "Maaf, Ki, tapi saya tidak lapas," jawabnya dengan suara rendah.

"Mas lagi sakit? Mau Kinan pijat?"

Dude memijat kening, lalu Kinan berusaha mendekatinya lagi. "Saya mau istirahat dulu, Ki."

"Tapi Mas, sebentar lagi waktu isya. Mas nggak salat dulu baru tidur?"

Sekarang posisi Dude makin serba salah. Tapi, Kinan tidak salah, yang salah karena dia belum memiliki keberanian berterus terang. "Baik, saya makan dulu."

Lalu Dude bangun, dia berjalan menuju meja makan. Kinan mengikuti Dude di belakang, dia merasa makin aneh dengan sikap suaminya. Terlebih itu terjadi setelah malam pertama mereka.

'Apakah ada yang salah denganku?'

Dude duduk dengan wajah tertunduk, persis terdakwa yang sedang menunggu polisi menanyakan banyak hal padanya. Padahal Kinan yang ada di depannya, tidak mau mengajukan pertanyaan apapun selain satu pertanyaan saja, apakah Dude baik-baik saja?

"Mas, di minum dulu kopi nya."

Dude mengambil secangkir kopi buatan Kinan, lalu mulai menyesapnya. Mereka hanya saling diam, tidak biasanya Dude bersikap begitu.

"Mas, maafkan Kinan kalau Kinan punya salah sama Mas."

Dude mengangkat wajahnya, lalu menatap Kinan yang sedang menatapnya. "Kamu nggak salah, Ki. Maafkan saya karena kamu pasti tidak nyaman dengan sikap saya."

Jujur iya, batin Kinan. Tapi Kinan juga cemas jika sesuatu yang buruk terjadi pada suaminya.

"Mas baik-baik aja, kan?"

Dude menghela napas lagi. Kinan jadi kepikiran, sepertinya Dude memang sedang ada masalah.

"Saya baik-baik saja, saya hanya butuh waktu sendiri dulu, Ki. Tolong kamu jangan berpikir kamu memiliki salah pada saya. Karena kamu sama sekali tidak bersalah, saya akan jelaskan ke kamu, jika saya sudah benar-benar siap."

Kinan mengangguk. "Baik, Mas. Tapi Mas harus makan, ya. Supaya tidak sakit."

Perhatian Kinan yang mulai terang-terangan ditunjukkan padanya, membuat Dude makin merasa bersalah. Akhirnya Dude makan sedikit untuk menghargai jerih payah Kinan yang sengaja memasakkan makan itu untuknya.

"Mas, gimana kabar Hana dan Rey, ya? Apa aku boleh meminta nomot telepon Rey? Aku ingin tahu kabar mereka juga," ujar Kinan.

"Hana alhamdulillah sudah lebih membaik. Tadi Rey mengirimkan foto dengan Hana. Kamu boleh liat, Ki."

Dude memberikan ponselnya kepada Kinan. Lalu Kinan mengambilnya, dia tersenyum melihat foto Rey bersama dengan Hana.

Namun satu buah pesan masuk yang muncul di jendela notifikasi tidak sengaja terlihat. Pesan dari seorang wanita, namanya Selina Angelin. Kinan berusaha untuk tidak mau tahu, karena dia berpikir sebagai bisnisman mungkin saja itu rekan kerja Dude.

Senyuman Kinan memudar perlahan saat pesan berikutnya kembali muncul dan isinya mencengangkan.

Dude, i miss you so bad! I heard you got married? Honestly it's very funny.

(Dude, aku sangat merindukan kamu. Aku dengar kamu baru menikah? Jujur, itu sangat lucu.)

Dude yang sedang makan agak terheran melihat raut wajah Kinan yang mulai berubah.

'Dia mungkin saja rekan bisnis. Ah, tapi rekan bisnis mana yang mengucapkan miss you seperti layaknya kekasih?'

Pertanyaan itu baru saja tercipta di dalam otaknya, dan sekuat tenaga Kinan tetap husnudzon pada suaminya.

"Ki, kamu sudah melihat fotonya?" tanya Dude.

Kinan langsung gelagapan. "Su-sudah, kok, Mas. Ini, silakan, Mas."

Dude menerima ponselnya tanpa melihatnya lagi, dia langsung menaruh begitu saja ponselnya di sebelah lengannya.

"Mas, Kinan ke kamar dulu, ya."

Dude menatap Kinan, dia langsung beranjak meninggalkan Dude secepatnya dan itu sangat mendadak hingga Dude agak heran.

"Apa dia tersinggung dengan sikap saya?"

1
Rahma Lia
Luar biasa
Andi Fitri
pembaca pada ikut dag dig dug..😁
Andi Fitri
karna karya author menarik maksx betah bacanya..🙂
Andi Fitri
dude kmu main nikah aja tpi ga menjelaskan pada kinan..apa mgkin hana adiknya dude?
Andi Fitri
ntah siapa yg benar Diana juga bersumpah atas nama Allah gtu juga dgn hamzah..
Andi Fitri
👍👍👍
Ida Rassya
Luar biasa
Afternoon Honey
ide ceritanya bagus ⭐👍
Riki Liusi
sukses selalu buat thor y..
Afrida Hasibuan
alur dan bahasa nya bagus
Ykhayza
good
Yayuk Ambon Rahayu Agustin
👍🏻🙏🏻
Sri Widjiastuti
tuh kan. klihatsn bodonya nii
Sri Widjiastuti
mikirlah kinan, seblm dude menikah si hana kan sdh sakit jiwa...
Sri Widjiastuti
untung ada dude... jd pengganti hamzahh... takdir ini bu...
Sri Widjiastuti
untung blm menikah... duhlahhh
Sri Widjiastuti
sukanya slh paham, berasumsi sendiri g jelas
Sri Widjiastuti
raihana ibu kandung nya raihan.... trus...??
Sri Widjiastuti
blm paham ni... ada akad trus kilas cerita nii
Hastono Wirjo
hati wanita sulit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!