NovelToon NovelToon
Melanggar Janji

Melanggar Janji

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Tamat
Popularitas:9.9M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

🌈 Warning!!! Cerita ini banyak adegan dewasa, harap bijak membaca. Di bawah umur di harapkan untuk tidak membukanya🌈

Angel Agnita Puteri, sekretaris dari David (Istriku Canduku 2) menjalin asmara dengan Malik yang merupakan asisten pribadi dari bos yang sama.

Angel dan Malik berpacaran, hingga kehilangan mahkota berharganya. Namun, Malik tak kunjung menikahi Angel. Bukan karena tak mencintai gadis cantik itu, tapi Malik trauma akan pernikahan mengingat dia adalah anak korban perceraian.

Kemudian, Angel di jodohkan oleh sang ayah dengan duda beranak dua bernama Adrian yang ternyata adalah kakak sepupu Malik.

Setelah 2 tahun, Malik dan Angel bertemu kembali.

Akankah Malik mengambil kembali wanita yang dulu menjadi miliknya? Dan, bagaimana sikap Adrian setelah mengetahui bahwa adik sepupunyalah orang pertama yang telah menyentuh istrinya?


Simak yuk guys..
Budayakan membaca sampai habis ya, jadi pesan yang akan author sampaikan di sini pun sampai ke kalian.

Terima kasih ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap manis Adrian

Satu tahun kemudian.

Pagi ini, Angel sudah bersiap untuk ikut bersama Adrian dan kedua anaknya berangkat. Sebelumnya, ia sudah meminta izin Adrian untuk pergi ke kampus pagi hari, karena ia harus mengejar dosen yang minggu sebelumnya tidak ia ikuti karena mengantar Fariz rekreasi edukasi di sekolahnya.

“Bunda berangkat pagi juga?” Tanya Alika, melihat Angel yang sudah rapih dengan memakai jeans putih dan atasan lengan pendek berwarna biru langit di lapisi cardigan putih tanpa lengan.

Lalu, Angel menguncir kuda rambutnya. Ia terlihat masih seperti anak kuliahan walau sebentar lagi akan berusia dua puluh lima tahun.

“Iya, Sayang.” Jawab Angel sembari mengelus pipi Alika.

Adrian terpaku sejenak, melihat penampilan cantik angel pagi ini. Memang ia akui Angel benar-benar cantik. Walau penampilan Angel berbanding terbalik dengan Alya, karena Alya selalu berpakaian anggun, almarhum istri Adrian itu selalu menggunakan rok atau dres da membiarkan rambutnya terurai panjang. Namun, penampilan kasual Angel pun tidak kalah menarik, karena mereka memang dari generasi yang berbeda.

“Oke, Ayo kita berangkat.” Kata Adrian.

“Tapi, Bunda belum sarapan, Pa.” Ucap Fariz, karena Angel memang baru saja duduk di meja makan itu.

“Ini sudah kesiangan, nanti kalian telat.” Jawab Adrian.

‘Iya, tiddak apa. Nanti Bunda bisa makan di kantin kampus.” Sahut Angel.

Adrian berdiri dan berjalan lebih dulu menuju mobil yang sudah di siapkan. Seperti biasa, Angel memilih duduk di bangku belakang bersama Alika dan Fariz menemani ayahnya duduk di bangku depan.

“Nanti Alika dan Fariz, siapa yang jemput?” Tanya Adrian sembari menyetir.

“Aku.” Jawab Angel.

“Hmm.. Bunda kuliah hanya sampai jam sebelas. Jam satu sudah bisa jemput kalian kok.”

“Yeay. Kirain si Bibi yang jemput.” Celetuk Fariz

“Bukan si Bibi, Riz. Tapi mang Asep.” Sanggah Alika

“Ya, si bibi sama Mang Asep.”

“Ya sudah, yang penting kalian nanti ada yang jemput.” Adrian menengahi perseteruan kakak beradik itu.

Sesampainya di sekolah Alika. Adrian memberhentikan tepat di pintu gerbang. Angel ikut turun dan menemani kedua anak kecil itu hingga ke dalam gerbang sekolahnya.

“Daah, Bunda.” Alika dan Fariz melambaikan tangannya.

Angel pun membalas lambaian tangan itu dengan senyum mengembang. “Daah.”

Adrian memperhatikan senyum manis yang tengah mengembang di bibir Angel. Ia pun ikut tersenyum. Namun, entah mengapa jika berhadapan dengan Angel, ia selalu dingin dan ketus, padahal di belakangnya ia mulai memperhatikan istri keduanya itu dan ia mulai tertarik pada Angel.

Angel kembali menghampiri mobil Adrian dan membuka pintu mobil belakang tempat ia duduk tadi bersama Alika.

“Kamu pikir aku supir?” Tanya Adrian, saat Angel hendak duduk ke kursi belakang.

“Oh, iya.” Angel mengerti dan ia menutup kembali pintu itu lalu membuka pintu depan dan duduk di samping suaminya.

Suasana di dalam mobil itu tiba-tiba hening, padahal sebelumnya riuh dengan suara Alika dan Fariz. Antara Adrian dan Angel, tidak ada satu pun yang memulai untuk bicara. Angel pun selalu menyampingkan wajahnya menghadap jendela. Ia tak berani mengajak Adrian bicara lebih dulu, mengingat setiap kata yang keluar dari mulut Adrian terasa menyakitkan.

“Jam berpa mulai masuk kelas?” Tanya Adrian.

Angel masih terdiam. Di tambah mobil yang di kendarai Adrian melewati toko bunga yang sering Malik beli. Ia tersenyum sambil menoleh terus ke arah toko itu hingga wajahnya berputar ke belakang.

“Kamu lihat Apa?” Tanya Adrian lagi, karena pertanyan sebelumnya tak di jawab Angel.

“Angel.” Panggil Adrian lagi, kali ini dengan suara yang agak keras seperti bentakan.

“Oh, ya. Ada apa?” Sontak kepala Angel langsung menoleh ke arah Adrian.

“Kamu lihat apa?”

“Oh, itu. Tadi di sana ada toko bunga dan bunganya bagus-bagus.” Jawab Angel sambil mennunjuk ke belakang. Karena toko itu sudah tak terlihat lagi.

“Oh.”

“Oiya, ngomong-ngomong kamu masuk kelas jam berapa nanti?” Tanya Adrian lagi.

Angel melihat jam di tangan kanannya. “Jam sembilan, sampai jam sebelas. Hanya satu mata kuliah.”

“Oh, kalau begitu masih lama. Kamu sarapan di kantin rumah sakitku saja.”

“Tidak usah. Aku bisa sarapan di kantin kampus. lagi pula aku belum lapar.”

Bip

Adrian memberhentikan mobilnya tepat di parkiran rumah sakit tempat ia bekerja.

“Ayo turun!” Ucap Adrian yang sudah membuka pintu mobilnya.

“Tapi, Mas. Aku sarapan di kampus saja.” Angel masih tak ingin merepotkan Adrian. Namun, Adrian tetap keluar dari mobil itu dan menghiraukan perkataan Angel.

Angel menarik nafasnya kasar. Sejak menjadi istri Adrian, baru kali ini ia di ajak ke tempat kerjanya. Kemudian, Angel mengikuti langkah Adrian dari belakang dengan jarak yang cukup jauh.

“Mbak, mau tanya kalau poli gigi di mana ya?” Tanya seorang pria berusia kisaran dua puluh tujuh tahunan pada Angel yang sedang berjalan.

Langkah angel terhenti dan menoleh ke kanan ke kiri. “Hmm.. di mana ya mas? Kebetulan saya juga baru ke sini.”

“Oh gitu, berarti kita bareng aja kali ya. Kamu mau berobat juga?” Tanya pria itu lagi.

Angel menggeleng sambil berjalan beriringan dengan pria itu.

Tiba-tiba Adrian menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ia melihat Angel yang tengah berbincang dengan pria tak di kenal. Adrian menunggu Angel, hingga sang istri semakin mendekat. Ia geram melihat Angel tengah berjalan beriringan dengan pria lain.

“Hei, siapa kamu?” Tanya Adrian sinis, saat Angel dan pria itu sudah berada dekat dengannya.

“Kamu siapa?” Pria itu balik bertanya pada Adrian, pasalnya Adrian memang belum menggunakan baju dinas yang berwarna putih itu.

“Saya suaminya.” Jawab Adrian dengan mata membulat ke arah pria itu.

“Ini suaminya, Mbak?” Tanya pria itu pada Angel sambil menunjuk ke arah Adrian.

“Apa sih tunjuk-tunjuk.” Adrian menurunkan jari telunjuk pria itu dengan kasar.

Angel tersenyum dan mengangguk. “Iya, Mas.”

‘Oh, bilang donk kalau udah punya suami. Uuhh.”

“Dih, songong banget itu orang.” celetuk Adrian dengan mengeryitkan dahinya.

“Lagian kamu juga, mau aja di ajak ngobrol sama orang yang ga di kenal.” Gerutu Adrian pada Angel.

“Dia tadi nanya poli gigi di mana? Aku bilang tidak tahu terus dia ikut jalan di sebelah aku. Memang aku salah?” Tanya Angel polos.

“Salah.”

“Kenapa? Apanya yang salah?” Tanya Angel bingung.

“Salahnya karena kamu senyum ke orang yang salah, jadi di salah gunakan sama orang itu. Ya udah duduk!” Adrian menyuruh Angel duduk di kantin itu, karena langkah mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Angel mengerutkan bibirnya, saat Adrian pergi lagi dari hadapannya untuk memesan makanan.

Adrian berdiri di stand makanan kantin itu. Ia memesan zuppa soup untuk Angel beserta teh manis hangat.

“Wes, siapa tuh? Lu jadi sugar daddy sekarang? Gila ya lu, udah dapet istri cantik juga.” Tiba-tiba teman rekan sesama dokter yang bernama Nizar, berbisik di telinganya.

Adrian menoleh ke wajah teman dekatnya itu. “Ck. Apaan sih.”

“Halah lu, main rahasiaan sama gue.” Ujar Nizar.

“Itu istri gue. Angel.”

“Oh, ya? Ya ampun istri lu makin cantik aja, muda banget, udah kaya anak kuliahan.” Nizar menoleh ke arah Angel yang berpakaian kasual dengan sepatu kats putih.

“Udah jangan lihat ke arah situ terus!” Adrian menyingkirkan wajah temannya dari arah angel duduk.

“Belagu lu.” Nizar pun meluyur pergi.

Setelah pesanannya selesai, Adrian mengantarnya ke meja tempat Angel duduk.

“Ini. makanlah dulu, setelah itu baru berangkat.”

Angel tersenyum dan mengangguk. “Terima kasih.”

Ia heran dengan sikap manis Adrian hari ini. ini kali pertama Adrian memperlakukan Angel seperti istrinya atau hanya sekadar empati dengan orang yang telah mengasuh anaknya dengan baik selama ini. Entahlah? Angel pun tak ambil pusing. Sama sekali ia tak tertarik dengan dokter yang sudah resmi menjadi suaminya itu, apalagi banyak kata-kata buruk Adrian yang masih terngiang di kepalanya.

1
lanjuuuuutttt
Atip Suryana
mampir thorr
Sweety Chi
aplikasi Shopee nya begitu menganggu 🤪🤪
teh rebahan
👍👍
Tiwik Wiyono
Terrealisasi gak tu rencananya
Tiwik Wiyono
Malik tu masih labil orangnya,jadi Angel yg bingung
Tiwik Wiyono
Gimana tu sama Malik,kalau tau pacarnya udah di lamar orang
Tiwik Wiyono
Ama Adrian aja,biar tau rasa tu Malik
Tiwik Wiyono
Udah lama juga ya mereka pacaran
Tiwik Wiyono
Kayaknya alam mendukung
Tiwik Wiyono
Alasan aja Malik nih
Tiwik Wiyono
Ya Allah kasian Angel
Tiwik Wiyono
Kenapa harus pake cctv sih?,diam2 lagi
Tiwik Wiyono
Alhamdulillah kali ini Malik tepat janji
Tiwik Wiyono
Sampai kapan traumanya hheemm
Tiwik Wiyono
Ya Ya aja tapi gak cepat2 di nikahi.... percuma
Tiwik Wiyono
Bobol jebol dah
Tiwik Wiyono
Malik Malik mancing2 terus
Tiwik Wiyono
Udah fix pacaran ya
Tiwik Wiyono
Emang Malik tu udah gak pekaan,bodoh,gengsian hhhaaddeehhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!