NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Berakhir

Ketika Cinta Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: lee Yana

Shenina Jean atau yang akrab disapa Nina adalah seorang wanita karir sekaligus istri dari lelaki bernama Argan Dio. mereka merupakan sepasang kekasih yang menikah atas dasar saling mencintai.

karena tak kunjung mendapatkan keturunan, Shenina memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja dan melepaskan jabatan bersama mimpi-mimpinya. Agar bisa lebih fokus pada program kehamilan yang tengah ia jalani.

Namun setelah semua usaha yang ia lakukan, ternyata Shenina mendapati suami yang sangat dicintainya justru menjalin hubungan gelap dengan wanita lain merupakan orang terdekatnya.

Kenyataan pahit atas pengkhianatan tersebut membuatnya hancur berkeping-keping. hingga ia memutuskan untuk pergi sejauh mungkin. menghilang tanpa jejak, merombak dirinya secara keseluruhan lalu kembali dengan kehidupan dan identitas yang benar-benar baru.

Bagaimana kisah kelanjutannya....? apakah Shenina akan balas dendam ? Atau justru memulai cinta yang baru ? Nantikan kisahnya ya……..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Sama

Semenjak kembali dari kediaman Shendra, Shira tidak berhenti memikirkan bagaimana caranya bisa kembali ke tempat itu.

Namun Shira menjadi lega dan sedikit tidak menyangka bahwa sang kakak akan memelihara kucing kesayangannya. Padahal jelas-jelas lelaki itu alergi terhadap bulu kucing.

“Aku pulang” ucap Shira memasuki ruangan dengan langkah kaki yang gontai.

“Hmmm… bagaimana dengan rumahmu ?? Apa masih bagus ??”

“Entahlah Jen, aku bahkan tidak tahu kata sandinya”

“Hah bagaimana bisa ?? Kau lupa atau bagaimana ??”

“Sepertinya kak Shen telah mengubahnya”

“Bagaimana kau yakin kalau pak Shen yang melakukannya ??”

“Karena dia tinggal di sebelahnya, dan aku baru saja bertemu dengannya” ucap Shira dengan mata yang hampir menangis menatap sang manajer.

“Apaaa…??”

Akhirnya airmata itu tumpah juga dari wajahnya. Wanita itu memeluk Jenifer yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

“Kau kenapa Shira ?? Apa telah terjadi sesuatu ??”

“Tolong bantu aku Jen, bantu aku mendapatkan kembali rumahku dan kucing kesayanganku” ucapnya sambil terisak pilu.

Mendengar itu Jen hanya bisa menghela napas panjang. Kemudian perlahan Shira menjelaskan apa yang baru saja terjadi.

Jenifer benar-benar tidak habis pikir, menurutnya Shira sangat ane. Dia bisa masuk ke rumah pak Shen dwngan gampang, tapi tidak bisa membuka rumahnya sendiri.

Untung saja dia tidak ketahuan. Jen tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau temannya itu sampai ketahuan masuk diam-diam ke rumah Shendra.

Mungkin semua kebohongan Shira akan terungkap hari itu juga.

“Baiklah aku akan membantu, sekarang katakan apa rencanamu berikutnya ??”

“Aahhh Jen kau memang yang terbaik….” Ucap Shira kembali memeluk manajernya dengan penuh senyum.

“Hmm, tapi ingat ya Shira kalau sampai terjadi masalah aku tidak mau ikut campur dan jangan bawa-bawa namaku..!!”

Shira pun mengangguk cepat dan mengatakan bahwa Jenifer tidak perlu cemas. Dia akan bertanggung jawab sepenuhnya atas semua yang ia lakukan.

Kemudian Shira mulai mengatakan rencananya untuk bisa mendapatkan kembali rumah yang memang seharusnya menjadi miliknya.

Meski kedengarannya rencana itu cukup mudah namun Jen tidak yakin mereka bisa melakukannya dengan baik.

Apalagi orang yang mereka hadapi adalah Shendra, tapi tidak ada salahnya juga kalau dicoba.

Kalau berhasil artinya mereka beruntung, tapi kalau tidak maka masih ada rencana berikutnya. Karena dia yakin manusia bernama Shira itu pasti punya banyak cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Shira akan memperjuangkan rumah dan juga kucingnya entah bagaimana caranya.

Bertepatan sekali besok sudah waktunya mereka melakukan pemotretan dengan pihak Luxe’me untuk sesi pertama.

Dia dan Jen akan mencoba bicara dengan Shendra masalah tempat tinggal, sesuai dengan yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.

Keesokan harinya mereka sudah berada di kantor Luxe’me tepat waktu. Selanjutnya Shira akan dirias terlebih dahulu sebelum sesi pemotretan dimulai.

Sepanjang pemotretan itu di mulai para karyawan yang ikut berpartisipasi dibuat kagum dengan kecantikan sang model.

Mereka terus berbisik membicarakan betapa cantiknya Shira. Wanita itu selalu sopan pada semuanya, bicaranya juga lembut dan ramah.

Sementara dari lantai atas seseorang juga sedang memperhatikan dari kejauhan. Dengan tatapan tajam Shendra mengawasi cara Dio berinteraksi dengan Shira. Nampaknya lelaki itu begitu tertarik pada sang model.

Sejak awal Shira datang ke Luxe’me Dio terus saja memperlihatkannya dengan cara yang spesial. Bahkan dia juga yang telah merekomendasikan Shira sebagai model utama di perusahaan mereka tahun ini.

“Nampaknya perempuan gila itu banyak sekali penggemarnya” gumam Shendra sambil mengalihkan pandangannya pada Shira.

Tanpa sengaja wanita cantik itu juga sedang melihatnya dari kejauhan, dengan senyum ramahnya Shira menunduk dan melambaikan tangan ke arah Shendra.

Senyum di wajah Shira semakin terpancar ketika tanpa sengaja CEO Luxe’me yang terkenal dingin itu membalas senyumannya.

“Sial kenapa aku membalas senyumannya ??” Gumam Shendra dengan cepat memalingkan wajah dan bergegas pergi ke ruangannya.

Dia sendiri pun tidak sadar telah melakukannya. Bahkan sebagian orang yang ada di sana juga melihatnya.

Mereka tidak percaya pak Shen ternyata juga bisa tersenyum.

Kira-kira da pertanda apa jika malaikat maut itu tiba-tiba tersenyum, ucap salah seorang karyawan.

Sepertinya pesona model baru kita benar-benar kuat, sampai-sampai membuat pak Shen tersenyum menatapnya, balas salah satu karyawan lainnya yang menyaksikan momen langka tersebut.

“Waahh sekarang kak Shen sudah mau tersenyum pada perempuan lain. Padahal dulu dia hanya mau tersenyum kepadaku” ucap Shira dengan wajah kecewa, meski ia tahu bahwa Nina dan Shira adalah orang yang sama.

Saat jam istirahat Shira dan manajernya datang menemui Shendra ditemani oleh sekretaris Ken.

“Permisi Tuan, ada yang ingin mereka bicarakan dengan anda”

“Hmm silakan duduk” ucap Shendra pada Jenifer tanpa melirik Shira.

“(Cih, tadi tersenyum padaku dan beberapa saat kemudian orang ini berani sekali mengabaikanku. Sepertinya kak Shen suka sekali jual mahal ya…)”

Melihat perlakuan Shendra bukannya menjaga jarak, Shira justru semakin mendekat. Wanita itu sengaja memilih tempat duduk yang sangat dekat dengan kakaknya, lalu mengibaskan rambut panjangnya hingga nyaris mengenai wajah Shendra.

Lelaki itu sontak mengerutkan keningnya dan menghindar beberapa senti. Dia tahu kalau Shira memang sengaja melakukannya untuk membuatnya kesal.

Bahkan sekretaris Ken pun hanya bisa tertunduk melihat keberanian Shira terhadap orang yang paling disegani itu.

Kemudian Jenifer menjelaskan maksud kedatangan mereka menemui Shendra. Ia mengatakan bahwa beberapa hari ini Shira merasa tidak nyaman karena ada seseorang yang membuntutinya.

Bukan hanya itu, bahkan mereke diikuti sampai ke hotel. Maka dari itu Jenifer meminta agar pihak Luxe’me bisa menyediakan tempat yang nyaman dan lebih aman untuk menjaga keselamatan Shira.

Mendengar hal tersebut Shendra dan sekretarisnya pun saling pandang. Lelaki itu manggut-manggut seolah sudah paham harus berbuat apa.

“Baiklah, kalau itu urusan gampang. Kami akan segera menyediakan tempat baru untuk Nona Shira” ucap Shendra pada Jenifer.

Setelah mendengar jawaban Shendra kedua wanita tersebut saling melempar senyum.

“Apa ada permintaan lainnya ??” Tanya Shendra

“Ahh, kalau bisa tempatnya tidak jauh dari sini Tuan” pinta Jenifer dengan sopan.

“Ada lagi..??”

“Tidak Tuan, kalau begitu kami permisi dulu. Terimakasih sudah bersedia meluangkan waktu anda”

“Hmm, kalau ada apa-apa langsung hubungi saja sekretaris Ken”

“Baik terimakasih Tuan”

“Ken, tolong kau ajak Nona Jenifer untuk makan siang. Aku masih ingin bicara empat mata dengan model kita” ucap Shendra melirik ke arah Shira.

“Siap Tuan” jawab Ken kemudian lelaki itu mengisyaratkan Jen untuk ikut bersamanya.

Sementara Shira hanya bisa menatap sang manajer karena akhirnya dia harus terjebak lagi di ruangan itu bersama dengan Shendra. Entah apa lagi kali ini yang akan mereka bahas.

Namun dari tatapan matanya Shira bisa tahu kalau kakaknya itu masih kesal dengannya, apalagi mengingat perkara kejadian di toserba tempo hari.

Kini di ruangan Shendra hanya tersisa mereka berdua.

“Bukankah seharusnya kau mengatakan sesuatu ??” Ucap Shendra sembari melirik arloji di tangannya.

“Mengatakan apa ??” Tanya Shira kebingungan.

“Jadi kau merasa tidak bersalah atas perbuatanmu kemarin huh ??”

“Aaaaaaaa soal itu….” (Jadi dia ingin agar aku meminta maaf, dasar manusia pendendam) Akhirnya Shira paham maksud Shendra.

“Tidak…” sahutnya dengan santai.

“Baiklah, kalau begitu akan kukatakan pada Ken untuk membatalkan perihal tempat tinggal baru yang baru saja kita bahas tadi” ucap Shendra sambil bersiap menghubungi sekretarisnya.

Namun belum sempat Shendra menelepon, tangan Shira bergerak lebih dulu untuk menghentikan laki-laki di sebelahnya.

“Maaf…” ucapnya tanpa membuka mulut dengan nada yang hampir tidak terdengar oleh Shendra.

“Apaaa…???” Seru lelaki itu sambil mendekatkan telinganya.

“Maaf…!!!” Ucap Shira dengan suara lantang.

“Ucapkan dengan tulus atau aku akan membatalkannya sekarang juga” lelaki itu menggoyangkan ponsel ditangannya, sambil berancang-ancang menelepon sekretaris Ken hanya dengan sekali sentuhan.

“Ehhhh jangan…!!!” Kini Shira semakin terpojok. Raut wajahnya terlihat sangat kesal karena ulah sang kakak.

Berkali-kali ia menarik napas panjang sebelum mengucapkan kata maaf.

“Aku Genna Shira yang sangat cantik, selaku model baru di Luxe’me Cosmetic dengan tulus meminta maaf atas perbuatan kurang ajar yang kulakukan kepada pak Shen tempo hari. Puaass….???!!!

Akhirnya Shendra bisa tertawa puas dan penuh kemenangan di hadapan lawan bicaranya. Sementara Shira masih terus menatapnya dengan wajah yang memerah serta telinga yang hampir mengeluarkan asap.

Sepertinya mengucap kata maaf sangat melukai egonya sebagai seorang wanita.

“(Iiissshhhh aku pasti sudah gila…!! aku benar-benar kesal dengan orang ini. Kalau bukan demi Orca dan juga rumahku, aku tidak akan sudi meminta maaf cih)”

“Kau tidak sedang mengutukku dalam hati kan ??” Ucap Shendra yang tiba-tiba mendekat ke arah Shira.

“(Lihat, dia bahkan tidak terima kalau aku memakinya dalam hati)”

“Kalau iya memang kenapa ??” Jawab Shira yang tak mau kalah dari kakaknya.

Wanita itu juga mendekatkan tubuhnya ke arah Shendra, sehingga jarak wajah mereka kini menjadi sangat dekat.

“Hmmm kalau dilihat-lihat sepertinya memang sangat cantik” gumam Shendra sambil tersenyum tipis, membuat Shira yang mendengarnya ikut tersenyum dan merasa tersanjung.

“Maksudku produk lipstik dari Luxe’me Cosmetic memang sangat cantik, meskipun di aplikasikan pada bibir yang super lancang seperti ini” ucap Shendra sambil mencengkeram dagu dan mengusap lembut bibir Shira.

“Satu sama” bisiknya di telinga Shira.

Kemudian lelaki itu tersenyum puas dan pergi meninggalkan Shira sendirian.

Mendengar ucapan itu sontak membuat Shira kehilangan kesabarannya.

“Aaaaaaaaaaaaaaa….!!! Demi apapun aku benci sekali padamu kak Shen…!!!”

Di ruangan itu Shira memekik penuh kekesalan. Entah kenapa Shendra selalu berhasil membuatnya naik pitam. Padahal Shira termasuk orang yang selalu bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

Sementara ditempat lain seseorang sedang tersenyum memandangi hasil pemotretan yang baru saja selesai disunting dan dikirim ke email pribadinya.

Sesekali ia melirik ibu jarinya yang tadi sempat menjadi pemicu peperangan di antara mereka.

Tokoh Shira dalam pemotretan produk lipstik

1
Mutiara Nisak
jgn mengumpat begitu,andai kan kamu tau siapa itu cewek yg kamu bilang gila,adalah adek yg selama ini kamu rindukan dan kamu cintai.....
Dewi Sri
Baru baca... novel ini bagus tp sepi komentar, mungkin blm byk yg baca.... semangat berkarya Author
Diyah Pamungkas Sari
yaaa makan tuh gorengan penyesalan tinggal sampel karma nya yg blm dtg. dan nikmati sm semua anggota keluargamu itu!! emosi aq.
Mundri Astuti
next thor
Mundri Astuti
seru ceritanya...
semoga shendra cepet tau penyebab Nina pisah dengan Dio, biar tau rasa si Dio dan Yuri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!