mhn maaf sebelumnya jika banyak typo soalnya author baru.
"hey....lihatlah zara ayahnya ada 2,ibunya juga 2" kata imran."waaah....enaknya punya ibu 2..." kata aya."wkwkwk....." seru teman teman yang lain.mereka tidak tau seberapa hancur hatiku saat itu dan mereka tidak pernah sadar telah melukai hati dan mental seorang anak perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilifafaxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inilah kisahku bab 29
" zaaaraaa........" ibuku kaget ketika lagi menjajakan sayuran di gang depan melihat ku menyapanya...
aku turun lalu kami berdua salim ada ibu
" waaaduuuh...gimana kabarnya ra..." sapa tetanggaku
" Alhamdulillah baik bude..." aku senyum
" duh... makin cantik aja ra..." sahut yang lain,dan aku hanya tersenyum
" yaudah pulang aja dulu sana tunggu ibu dirumah nenek pasti senang kalian pulang " ibu menyuruh kami pulang dan beristirahat.
Semenjak pernikahanku hubungan ayah dan ibuku memang lumayan membaik, katanya sih mau bersama lagi,tapi aku pun tidak terlalu memikirkan hal itu, aku cuma selalu kawatir karna tidak ada yang bisa menebak pikiran ibu.
Kepalaku pusing gigi ku rasanya nyut nyutan dan aku pun hanya tiduran dirumah, sementara mas hen mwnunggui ku sambil meng elus elus pipiku yang sakit gigi.
Ibu sampai dirumah " ada apa nduk kenapa kamu mringis begitu...nenek mana "
Gigi ku sakit bu, kepalaku sakit, nenek nggak tau aku belum ketemu nenek huu...huu...huu....." aku menangis manja setelah aku menjadi wanita kuat dihadapan keluarga mertua, akhirnya airmataku tumpah ketika melihat ibu ku.
" iiiibuuuu....saaakiiiit...huu...huu...huu....." aku terus menangis pilu...dengan alasan sakit gigi padahal aku mengadu akan apa yang membuat dadaku sesak selama ini.
" apakah kamu hamil nduk, jangan jangan kamu hamil...? " tanya ibu sambil memijit kepalaku.
" nggak bu, aku nggak hamil...saakiit...hu..huuu...." aku terus menangis untuk mendapatkan perhatian ibuku.
Bude ku tergopoh gopoh datang menghampiri karna mendengar tangisanku yang terdengar sampai ke rumahnya yang di sebelah rumah ku.
" ada apa dek is...kenapa...loh zara pulang to.....? Owalaaah....la terus kenapa ini kok nangis...." bude ku kebingungan apalagi kalau lihat aku dirumah lalu terdengar menangis pasti yang ada di otaknya adalah aku pasti bertengkar dengan ibuku. Tapi dia hanya diam tidak berani bertanya
" ini lo mbak sum...giginya sakit, tapi aku itu kok merasa kayaknya zara ini hamil mbak " ibu ngobrol sama bude ku sambil memijat mijat kaki ku pelan pelan, padahal yang sakit gigi sama hatiku hik...
" la piye to nduk....memangnya benar apa yang dikatakan ibu mu, kamu sudah tes belum coba beli alat tes kehamilan sana, siapa tau memang benar yang di bilang ibumu nduk..." bude menasehati ku dengan sabar.
" mana sih hendra...hen....hen..coba belikan istrimu ini tespek sana hen siapa tau benar " bude menyuruh mas hen beli tespek, tapi aku takut dan malu andai itu negatif, entahlah
" ya bude...hah...eh...apa bude...beli apa...? " mas hen terbengong kaget dengar kata tespek
" maksud bude apa....? " tanya mas hen lagi
" haduuuuh...kamu itu kelaman hen, segera berangkat sana...belikan tespek di apotik " bentak bude gemes disuruh beli malah ha ho ha ho...
Akhirnya mas hendra pun menurut dan pergi membeli tespek setelah itu aku pun mendekati bude ku
" bude.....apa benar bude, ntar kalau hasilnya negatif gimana...?" bisikku pada bude dengan malu, karna jujur ini yang pertama buat aku jadi rasanya malu banget ketika pada bahas kehamilan.
" wes to rapopo nduk...ndak papa di coba aja, kalau negatif yo ndak papa to...emangnya kenapa kalau negatif..? Ya kan...? " aku mengangguk setuju. Lalu aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil urin dan mengetes pakai alat kehamilan itu di siang bolong. Padahal petunjuknya harus di pakai di pagi hari setelah bangun tidur wkwkwk....
Aku pun keluar kamar mandi pelan...pelan...lalu menghampiri bude sambil nyengir....
" piye nduk...?"
" hehe....negatif bude..." aku tersenyum kecut rasanya malu banget sumpah, bahas hamil aja malu banget apalagi ini tentang aku...hadeeh...tapi aku merasa lega karna hasilnya negatif karna kalau sampai hasilnya positif ancur sudah rencana ku yang mau berangkat ke kalimant**.padahal dalam hati ku sangat yakin kalau aku memang beneran hamil, entahlah mungkin insting sebagai calon ibu kali ya.
" ra kamu jadi mau berangkat ke kalimant** ta nduk...? " tanya ibu
" nggak usah berangkat aja lah nduk, sudah di sini aja " seolah olah ibu sudah feeling kalau aku lagi hamil, tapi aku tetap memaksakan diri karna aku bener bener ingin hidup sesuai dengan keinginanku tanpa ada yang menyetir dan mengendalikan. Dan akupun juga ingin merasakan di nafkahi oleh suamiku
" ya ini makanya pulang bu, sekalian mau pamit " ibu terlihat shok namun tidak bisa mengatakan tidak, karna ibu tau betul sifat karakter ku sebagai anaknya.
" yowes lah nduk ati ati, nanti di sana jaga ayahmu ya...kalau mau usaha juga pelan pelan, yang penting sabar kalau ada apa apa dihadapi berdua jangan suka ngambek..." nasehat ibu padaku
" heemmmm..." mataku sambil merem karna kepalaku pusing banget gigi nyut nyutan. Astagaa...
Beberapa hari kemudian kami sudah kembali ke kota lalu mempersiapkan segala sesuatu yang akan kami bawa ke kalimant** dan ibu mertua terlihat seperti mengejek dan selalu bergosip dengan sepupu mas hen alias keponakan ibu mertua yang perempuan.
" halah nanti paling di sana hendra juga gak bakal krasan " kata sepupunya tertawa sinis tapi ibu nertua tidak menanggapi apapun hanya diam saja karna akan kehilangan aset berharganya selama ini.
Yang tidak masuk di akal logika kok bisa bisanya mas hendra di suruh bayar angsuran motor adeknya tapi seluruh gajinya sebulan di ambil semua gitu lo...jadi uang bensin dan lain lain mas hen selalu minta sama ibu, astaghfirullah...bener bener bikin tepuk jidat berkali kali.
" mas nanti kita berangkat naik apa ke pelabuhan...? "
" nggak tau dek nanti aku minta anyar adek sama bapak aja ya..." jawab mas hendra santai
" nggak mau ah mas, nggak usahlah, kota naik kendaraan umum aja ya...naik bis kan deket cuma 20 menit aja kan..." rayu ku pada mas hen karna aku malas jika harus kena omel ibunya
" udahlah kamu nggak usah pikirin itu ya...biar mas yang atur " mas hendra merebhkan dirinya ke kasur sambil menarik nafas dalam dalam....
" huuuuhh...."
" kenapa mas...apakah mas ragu kita akan pergi ini...? " tanya ku
" ya pasti lah sayang namanya akan pergi jauh ya pasti ada kekhawatiran...tapi kamu nggak perlu mikir ya...mas nggak papa kok hal seperti ini wajar dek...." aku ikut merebahkan diriku disebelahnya.
Tanpa terasa waktu kami untuk berangkat tiba, akhirnya kami di antar oleh sepupu mas hen dan bapak mertua.
" hati hati ya hen, jaga diri baik baik di sana nanti kalau kamu kangen masakan ibu kamu pulang ya....biasanya makanmu banyak le...tiba tiba kamu pergi " ibu mertua menangis karna memang biasanya mas hen ini makannya banyak karna dia rutin fitnes.
" hati hati ya nduk, jaga diri baik baik kalau nggak krasan pulang lagi kesini ya kerumah ibu " sambil merangkulku haru...
" iya bu, zara pamit ya, assalamualaikum....." aku dan mas hen salim pamit lalu kami pun pergi dengan membawa banyak barang kami berdua di anta ke pelabuhan.
Hay....hay...lili lovers jangan lupa tanda love serta jempolnya ya...
Tangyu....❤️