NovelToon NovelToon
Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: qyurezz

Cewek imut dan manis ketika dia sedang manja, dan berubah 180 derajat menjadi dingin dan menakutkan ketika dia sedang dalam mode gila ....
Dia adalah Avril, gadis yang susah ditebak isi hatinya dan gampang berubah haluan, melakukan sesuatu seenak jidat dan suka merepotkan orang-orang disekitarnya..
Bahkan ketika sudah menikah pun d
tidak jauh beda.. Yaa dia menikah dengan laki-laki yang sederhana bernama Asep..
Ehh bukan Asep namanya..😅
Laki-laki itu bernama Keinan
Enaknya dipanggil Ken apa Kei ya??

Ken dan Avril menjalani kehidupan rumah tangga dengan banyak rintangan.. mampukah mereka melabuhkan kapalnya dengan baik sampai tujuan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qyurezz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketampananku adalah anugerah

Nona Avril terus muntah-muntah di kamar mandi, ia mengeluarkan semua isi perutnya. Kenapa hari ini banyak sekali hal yang mengejutkan yang harus ia alami.

Nona Avril sampai terkulai lemas di kamar mandi, Kei yang menemaninya ikut merasakan kesedihan yang Nona Avril rasakan. Ia tidak tega melihat nona Avril begitu kepayahan.

"Sayang, sadar" Kei mengguncang tubuh Avril, kemudian menggendongnya membawanya ke atas kasur, memberikan selimut sampai menyelimuti dadanya.

Nona Avril menangis dalam kelemahan.

"Ayah..ibu.." Lirihnya.

"Sayang" Kei menjadi panik sendiri, ia memeluk Avril sambil berbaring, membawanya dalam dekapan, mencium kepalanya dengan lembut.

Pikirannya tak tenang, ia bingung apa yang harus ia lakukan, Avril terus memanggil ayah ibunya juga kakak laki-lakinya, Edward.

"Sayang, ada aku disini" terus mencium kepala Avril.

"Kei"

"iya sayang"

"Jangan tinggalkan aku, Kei" lirihnya.

"Tidak akan.. Aku akan terus sama kamu, aku janji" ucapnya dengan penuh kepastian.

"Janji Kei"

"Iya, aku janji"

Nona Avril mulai tenang. Namun tidak melepaskan pelukannya.

"Aku mau ambilkan minum untukmu, tunggu sebentar oke" Kei hendak melepaskan pelukannya.

Avril menggeleng.

"Seperti ini saja, Kei"

"Sayang, isi perutmu keluar tadi, badanmu pasti lemas"

"Nggak Kei, Aku mau menyerap energi dari kamu saja"

"Yang benar saja sayang" Kei terkekeh kecil.

"Aku mau menyerap energi kamu" Avril mendongakkan wajahnya, memperlihatkan mata sembabnya, lalu meraih wajah Kei untuk mendekat, mengusap sudut bibirnya yang ditempel plaster, Lalu mencium bibirnya dengan lembut.

Kei memejamkan mata, merasakan sentuhan hangat di bibirnya.

Kenapa menjadi begitu manis si rasanya. Batin kei.

Nona Avril tersenyum saat Kei membuka mata.

"Sudah merasa baikan?" tanya Kei membalas ciuman di bibir Avril.

Avril mengangguk. Kei terus menciumnya, sampai seluruh wajahnya tak lepas dari kecupan. Lalu menempelkan hidungnya dan menggoyang-goyangkan batang hidungnya pada hidung Avril, ia berbuat semanja mungkin agar Avril tertawa.

Siapa yang tidak bahagia, nona Avril terus tersenyum diperlakukan seperti itu.

"Jangan nangis ya, dan jangan takut"

Avril mengangguk. Ia tidak pernah merasa setenang ini sebelumnya, bahkan saat ia bersedih hanya memeluk dirinya sendiri. Menghabiskan waktu di ruang kerja Tuan Muda Edward tanpa siapapun berani mengganggu, termasuk tuan Li.

Nona Avril sudah dilatih untuk tidak memperlihatkan kesedihannya pada orang lain, karena itu akan menjadi kelemahan baginya. Jadi jika nona Avril keruangan tuan muda, bisa dipastikan dia tengah bersedih atau sesekali bekerja diruang itu.

"Kei, mau tau kenapa aku mencintaimu?"

"iya aku mau tau, kenapa sayang?" Kei antusias ingin mendengarkan.

"karena aku melihat kamu mirip kakak laki-lakiku, kamu memiliki garis wajah yang sama dengan kak Edward. Aku mencintai kakakku"

"Benarkah sayang?" Kei berfikir apa iya hanya karena ia mirip kak Edward, Avril bisa mencintainya. Rasanya ada yang sedikit mengganjal dihatinya. Kei sudah sadar pasti nona banyak menemukan laki-laki yang lebih tampan dan juga lebih mapan darinya diluar sana, tapi kenapa lebih memilih Kei yang jelas orang biasa dan tak setara dengan nona Avril.

"Iya, dan yang paling penting itu karena kamu tampan, Kei..hehe" Avril tidak munafik donk, ia penggila laki-laki tampan. Meski banyak lelaki yang meliriknya, Nona tidak pernah berniatan untuk dijadikan pendamping.

"Jadi ketampananku ini bisa dikatakan sebuah anugerah bukan?"

"emm" Avril mengangguk dan tersenyum.

"Tentu saja"

"Kamu juga baik Kei, aku sayang kamu"

"Iya cantik, aku juga menyayangimu. Lihat,kamu itu menggemaskan kalau lagi manja begini" Kei mencubit pipi nona dengan gemas

Mereka saling tatap dan tersenyum.

Tak ada pembicaraan mengenai kejadian mengerikan tadi, biarlah mereka melupakan hal itu dahulu, mungkin esok mereka akan berbicara lagi dengan tuan Li.

"Sayang, memangnya kamu tidak pernah pacaran sebelumnya?" pertanyaan yang selama ini ingin Kei ajukan.

"Tidak, paman sangat menjagaku ketat. Ia akan mencari tau lebih dalam siapapun orang yang mendekatiku, jika tidak sesuai dengan kriterianya, paman akan menolak mentah-mentah"

"Kenapa dia yang menentukan sesuai dengan kriterianya atau bukan? Kenapa tidak kamu?"

"Jiwaku dan paman udah seperti satu kesamaan, dia paling tau apa yang terbaik buat aku"

"Aku merasa menjadi orang yang paling beruntung bisa mengenal kamu"

Avril tersenyum dan menusuk-nusuk dada Kei dengan jarinya.

"Kamu sudah teruji, Kei"

"Jika paman membiarkan kamu dekat denganku, berarti dia setuju denganmu"

Lihat betapa bahagianya Kei. Jika saja pipinya mudah merona, pasti sudah sangat memerah seperti kepiting rebus.

Aaa benarkah nona? Hmm aku akan memberikan yang terbaik untukmu. Perasaan ini benar-benar tulus, sayang.

Cupp. Kecupan di dahi nona tak ada bosan-bosannya.

"Aku akan buat kamu bahagia"

"Terimakasih sayang, huamm aku mengantuk Kei" suaranya serak dan nampak sayu matanya, tanda dia sudah mengantuk.

"Tidurlah sayang" Kei mengecup lagi dahi nona Avril dengan lembut.

Akhirnya Kei melihat avril terlelap dalam tenang, wajah mereka saling berhadapan.

 Aku tidak akan membiarkan kamu menangis lagi, cantik. Batin Kei.

Nona Avril tertidur dalam dekapan Kei, waktu sudah menunjukan tengah malam, sudah waktunya orang-orang beristirahat. Kei pun sudah merasa mengantuk, sebelumnya pak Alex sudah mempersiapkan kamar untuk Kei di lantai bawah. Tentu itu atas perintah nona, karena Kei akan tinggal disana mulai sekarang.

Tring. Suara ponsel kei berbunyi, tanda pesan masuk.

Kei meraba ponselnya yang berada di atas nakas, memeriksa pesan masuk. Ternyata dari tuan Li.

"Kei, kau jaga nona! Jangan sampai kau apa-apakan, paham!!" isi pesan itu.

"Baik tuan Li, saya menjaganya dengan sepenuh hati, dia sudah tertidur " Terkirim.

"Kau tidur di kamarmu, sudah dipersiapkan oleh pak Alex!"

"Baik tuan"

"Disebelah mana kamarnya?"

"Di lantai satu, dekat tangga"

O iya kan pak Alex sudah cerita tadi.aku lupa. Batinnya.

"Baik tuan"

"Aku mengawasimu!"

Cihh.. Dimana?. Batin Kei.

E tunggu, jangan-jangan ada cctv? Kei mengedarkan pandangannya mencari cctv.

"Ya saya pasang cctv di sana!"

Ya Tuhan dia bahkan tau isi hatiku. kei bergidik ngeri.

"Baik, baik tuan" balasnya. Setelah telpon terputus Kei lagsung melemparkan ponselnya ke atas nakas tapi tidak begitu keras. Namun cukup nyaring.

Ya ampun, aku ceroboh. Bagaimana kalau nona bangun . Batinnya.

Kei dengan susah payah ingin melepas pelukannya dari nona Avril. Dengan dari nafasnya kalau dia terlelap. Kei berdiri di samping kasur, menatap Avril sebentar lalu keluar dari kamar itu menuju kamarnya yang dimaksud.

Kei menapaki satu demi satu anak tangga, suasana hening dari rumah utama itu ya jelas karena orang-orang sudah pada tertidur. Hanya beberapa suara penjaga yang bertugas berjaga malam, berada di halaman.

Rumah yang luas dan sebesar ini hanya ada nona yang tinggali dan tuan Li yang terkadang menginap, karena untuk para petugas dan pengurus rumah fasilitas mereka berada di rumah belakang.

Kei masuk ke dalam kamar yang dimaksud, ruangan yang sangat luas dengan hiasan-hiasan mahal tertata rapih di sudut ruangan, membawa kesan elegan dan mewah. Namun masih beda jauh dengan kamar nona Avril yang begitu luas dan tak kalah mewahnya. Ah Kei menjadi insecure sendiri dibuatnya. Tentu saja kan nona orang kaya Kei, jadi bersyukurlah.

Tuan Li malam ini pulang ke rumahnya setelah menyelesaikan urusan dengan tuan Sam. Ia mendapat kejutan tak terduga dari Hana. Hana mengatakan telah berada dirumah bersama anak-anak menunggu tuan Li untuk segera datang. Tentu saja tuan Li sangat senang dan langsung ingin menemuinya.

****

Terimakasih untuk pembaca setia. Jangan lupa tinggalkan komentar dan like jika kalian suka ya, biar aku semangat menulisnya.

Love you.

1
qyurezz
pembuatan cerita dengan sepenuh hati
Dwi Winarni Wina
Ayahnya keyden dikira pengemis dan kau dengar sangat marah skl sm li...
Dwi Winarni Wina
mampir dan nyimak thor, Avriel sangat semangat skl makannya sambil melihat pria di kedai itu...

kayaknya avriel lg jatuh cinta pemuda di kedai itu sll membuat avriel semangat skl mendekatinya...
Dwi Winarni Wina: lam kenal jg kak..
qyurezz: terimakasih sudah antusias membaca kak. salam kenal ya...
total 2 replies
Milka Budi
Luar biasa
qyurezz: terimakasih kakak
total 1 replies
Milka Budi
Lumayan
ZiG Momen
/Heart/
qyurezz: thanks
total 1 replies
DonnJuan
emm... suka banget ceritanya
qyurezz: Aaa makasih..😊😊
total 1 replies
Gourry Gabriev
Bikin gak bisa berhenti
qyurezz
😅😅😉
Stella
Ngakak ampe terbahak-bahak. 🤣
qyurezz: hehe, hai ka salam kenal ya😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!